Anda di halaman 1dari 3

Langkah-langkah menangani kawat yang patah pada saaat proses penarikan di

mesin tarik.
1. Mematikan mesin dengan menekan tombol emergency
2. Mencari ujung kawat yang patah pada lilitan kawat di drum yang sebelum
masuk ke dies
3. Mengasah ujung kawat tersebut menggunakan kikir (untuk kawat
berdiameter kecil) atau mesin tirus (untuk kawat berdiameter besar)
4. Melepaskan dies pada tempatnya yaitu diebox, kemudian memasukan kawat
yang telah di asah tadi kedalam lubang die lalu ditarik.
5. Setelah kawat masuk, lilitakan beberapa kawat pada block drum selanjutnya
6. Selanjutnya menyambung kawat, menyambung kawat ini dengan cara
mempertemukan kedua ujung kawat lalu disambung dengan las listrik.

Mesin tarik adalah mesin yang memilik fungsi atau memiliki tujuan untuk mereduksi
diameter kawat menjadi ukuran yang di inginkan atau di butuhkan.

Macam dan jenis-jenis die


1. Dies Lokal, dies ini merupakan produk local buatan Indonesia. Dies ini
digunakan untuk beberapa mesin tarik yang menarik bahan berkarbon
rendah. Dies lokal banyak digunakan karena harganya terjangkau sehingga
dapat menghemat cost/biaya produksi. Jika dies ini digunakan untuk bahan
high-karbon maka akan mengakibatkan seringnya kawat putus, sehingga
menimbulkan banyak screw. Screw adalah kawat yang telah berbelit akibat
kawat putus dan tidak memungkinkan untuk diproses kembali.
2. Dies Paramount, dies ini digunakan oleh P.T. Surabaya Wire pada saat
keadaan darurat/krisis yaitu keadaan dimana menggangu proses produksi
bendrat. Dies ini berfungsi untuk mereduksi diameter wire rod dengan
komposisi high-karbon. Harga dari dies paramount sendiri tegolong mahal,
sehingga jika semua mesin menggunakan dies ini akan berakibat naiknya
biaya produksi.
3. Dies PCD, dies PCD merupakan dies yang di gunakan untuk mesin tarik
basah. Mesin tarik basah adalah mesin tarik yang menggunakan media air
pada saat proses penarikan, media air ini sebagai pelumas sekaligus
pendingin. Dies yang digunakan tebuat dari baja.

Anda mungkin juga menyukai