Anda di halaman 1dari 21

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK
(PROJECT BASED LEARNING)

BADAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIKAN DAN
PROGRAM
PENDAMPINGAN
KURIKULUM
KEBUDAYAAN
2013 PADA
MADRASAH
DI JAWA BARAT
DAN PENJAMINAN
MUTU PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2015

Definisi
Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning=PjBL)
adalah metoda pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk menghasilkan berbagai bentuk
hasil belajar.
PjBL merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan

lanjutan

PjBL dirancang untuk digunakan pada


permasalahan
komplek
yang
diperlukan
peserta
didik
dalam
melakukan
insvestigasi
dan
memahaminya. Melalui PjBL, proses
inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan
penuntun
(a
guiding
question) dan membimbing peserta
didik dalam sebuah proyek kolaboratif
yang
mengintegrasikan
berbagai
subjek (materi) dalam kurikulum.

lanjutan

Pada saat pertanyaan terjawab,


secara langsung peserta didik dapat
melihat berbagai elemen utama
sekaligus berbagai prinsip dalam
sebuah
disiplin
yang
sedang
dikajinya.
PjBL
merupakan
investigasi
mendalam
tentang
sebuah topik dunia nyata, hal ini
akan berharga bagi atensi dan
usaha peserta didik.
4

Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proye


o Meningkatkan motivasi belajar peserta
didik
untuk
belajar,
mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting, dan mereka perlu
untuk dihargai.
o Meningkatkan
kemampuan
pemecahan
masalah.
o Membuat peserta didik menjadi lebih aktif
dan
berhasil
memecahkan
problemproblem yang kompleks.
o Meningkatkan kolaborasi.
o Mendorong
peserta
didik
untuk
mengembangkan
dan
mempraktikkan

Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proy


o Memberikan pengalaman kepada peserta didik
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi
proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumbersumber
lain
seperti
perlengkapan
untuk
menyelesaikan tugas.
o Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk
berkembang sesuai dunia nyata.
o Melibatkan para peserta didik untuk belajar
mengambil
informasi
dan
menunjukkan
pengetahuan
yang
dimiliki,
kemudian
diimplementasikan dengan dunia nyata.
o Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,
sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati
proses pembelajaran.

Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proye


Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan
masalah.
Membutuhkan biaya yang cukup banyak
Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan
kelas tradisional, di mana instruktur memegang
peran utama di kelas.
Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam
percobaan
dan
pengumpulan
informasi
akan
mengalami kesulitan.
Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif
dalam kerja kelompok.
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara keseluruhan

Langkah-Langkah Operasional

FASE 1: PENENTUAN PERTANYAAN MENDASAR

Guru memulai pembelajaran dengan


memberikan pertanyaan esensial,
yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan peserta didik
dalam melakukan suatu aktivitas.
Guru mengambil topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata dan
dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
Guru berusaha agar topik yang
diangkat relevan dengan kondisi,

FASE 2: MENDESAIN PERENCANAAN


PROYEK
Perencanaan proyek dilakukan
secara kolaboratif atau kerja sama
antara guru dan peserta didik.
Dengan demikian peserta didik
diharapkan akan merasa memiliki
proyek tersebut.
Perencanaan proyek berisi: aturan
main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek 10

FASE 3: MENYUSUN JADWAL


Guru dan peserta didik secara kolaboratif
menyusun
jadwal
aktivitas
dalam
menyelesaikan proyek.
Aktivitas pada tahap penyusunan jadwal :
(1)membuat jadwal untuk menyelesaikan
proyek;
(2)membuat batas waktu penyelesaian
proyek;
(3)membawa
peserta
didik
agar
merencanakan cara yang baru;
(4)membimbing peserta didik ketika mereka
membuat cara yang tidak berhubungan11

FASE 4: MEMONITOR PESERTA DIDIK DAN


KEMAJUAN PROYEK

Guru bertanggungjawab untuk


melakukan pengamatan terhadap
aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara
menfasilitasi peserta didik pada setiap
roses. Dengan kata lain guru berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta
didik.
Agar mempermudah proses monitoring,
12
dibuat sebuah rubrik yang dapat

FASE 5: MENGUJI HASIL/PENILAIAN


Penilaian dilakukan untuk membantu
guru dalam:
a. mengukur ketercapaian standar,
b. berperan
dalam
mengevaluasi
kemajuan masing- masing peserta
didik,
c. memberi
umpan
balik
tentang
tingkat pemahaman yang sudah
dicapai peserta didik,
d. membantu guru dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya. 13

FASE 6: REFLEKSI DAN TEMUAN


BARU
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan.
Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.
Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan
proyek.
Guru dan peserta didik mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja
selama proses pembelajaran, sehingga pada 14

Contoh Perancangan Penerapan Model


PjBL
Kompet :
ensi
Dasar

3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet, induksi


elektromagnetik, dan penggunaannya dalam produk
teknologi, serta pemanfaatan medan magnet dalam
pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan
dan migrasi
4.6
Membuat karya sederhana yang memanfaatkan
prinsip
elektromagnetik
dan/atau
induksi
elektromagnetik

Topik

Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi

Sub
Topik
Indikat
or

Kemagnetan dalam Produk Teknologi

Alokasi
Waktu

Menjelaskan prinsip elektromagnetik


Menyebutkan contoh-contoh penerapan
dalam kehidupan sehari-hari
Membuat bel listrik
2x pertemuan (5 x 40 menit)

elektromagnetik

Contoh Perancangan Penerapan Model PjBL (lanjutan)


Tahap
1.
Penentua
n
Pertanya
an
Mendasa
r
2.
Mendesai
n
Perencan
aan
Proyek

Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik diminta untuk mengamati video/gambar tentang
beberapa penggunaan elektromagnet dalam kehidupan seharihari, dan mengamati demonstrasi tentang bel listrik.
Peserta didik diminta membuat pertanyaan untuk mengemukakan
rasa ingin tahunya tentang bel listrik misalnya:
- Apakah kita dapat membuat bel sendiri?
Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan sebuah proyek
membuat bel listrik.
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang cara kerja bel
listrik dari berbagai sumber.
Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh sehingga
dapat membuat rancangan proyek membuat bel listrik secara
kolaboratif dengan pengajar agar mereka merasa memiliki atas
proyek tersebut.
Peserta membuat aturan penyelesaian proyek, misalnya:
1. Dilakukan secara berkelompok
2. Waktu kegiatan melakukan perancangan

Contoh Perancangan Penerapan Model PjBL (lanjutan)


Tahap
3. Menyusun
Jadwal

Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek.
Contoh jadwal dalam kegiatan proyek pembuatan bel listrik

Peserta didik mengomunikasikan hasil rancangan bel listrik


dan jadwal proyek di depan kelas
Guru memberikan masukan kepada peserta didik terhadap
rancangan proyek.

Contoh Perancangan Penerapan Model PjBL (lanjutan)


Tahap
4. Memonitor
peserta didik
dan
kemajuan
proyek

5.
Hasil

Menguji

Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik melaksanakan proyek membuat bel listrik sesuai
rancangan bersama-sama kelompoknya.
Peserta didik melakukan ujicoba bel listrik.
Peserta didik mencatat data hasil ujicoba.
Peserta didik mengolah data hasil ujicoba.
Selama penyelesaian proyek, guru memonitor aktivitas yang
penting dari peserta didik, menanyakan masalah-masalah
yang ditemui pada saat membuat bel listrik.
Peserta didik membuat laporan proyek
Peserta didik menomunikasikan hasil proyek membuat bel
listrik dengan cara presentasi dan demonstrasi di depan
kelas.
Guru menilai laporan rancangan bel listrik, laporan hasil
pembuatan bel listrik sesuai rancangan.
Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru berkaitan dengan pembuatan bel listriknya.
Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan pembuatan
bel listrik.

Contoh Perancangan Penerapan Model PjBL (lanjutan)


Tahap
6. Refleksi

Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas selama merancang dan
membuat bel listrik.
Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry)
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran.

TUGAS KELOMPOK
1. MEMBUAT SKENARIO PEMBELAJARAN,
KHUSUSNYA BAGIAN INTI
PEMBELAJARAN DALAM RPP DENGAN
MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DAN MODEL PjBL SESUAI DENGAN
TEMA DAN SUBTEMA.
2. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
INTI DIBUATKAN SATU KELOMPOK SATU
SKENARIO.
20

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai