pasal 55 KUHP
Referensi Hukum
Berbagi Referensi Hukum, KUHP, KUHAP, Tipikor dll
yurisprudensi
v MARI No. 7 K/Kr/1960 tanggal 22-11-1969
Keberatan yang diajukan penuntut kasasi : --- bahwa dalam perkara ini
pelaku utamanya tidak diadili ; Tidak dapat diterima, karena untuk
memeriksa perkara terdakwa Pengadilan tidak perlu menunggu
diajukannya terlebih dahulu pelaku utama dalam perkara itu. (i.c.
Terdakwa dipersalahkan atas kejahatan : Sebagai Pegawai Negeri turut
serta membujuk orang lain melakukan penggelapan dalam jabatan).
v MARI No. 15 K/Kr/1970 tanggal 26-6-1971.
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]
Apabila pelaku materiil telah berbuat tanpa suatu kesalahan apapun, maka
ia merupakan suatu alat yang tidak berdaya dari pelaku langsung. Ialah
yang melakukan perbuatan yang dapat dihukum.
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]
Di sini sedikitnya ada dua orang, yang menyuruh (doen plegen) dan yang
disuruh (pleger). Jadi bukan orang itu sendiri yang menyuruh peristiwa
pidana, akan tetapi ia menyuruh orang lain, meskipun demikian toch ia
dipandang dan dihukum sebagai orang yang melakukan sendiri peristiwa
pidana, akan tetapi ia menyuruh orang lain. Yang disuruh (pleger) itu
harus hanya merupakan suatu alat (instrument) saja, maksudnya ia tidak
dapat dihukum karena tidak dapat dipertanggungjawabkan atas
perbuatannya, misalnya dalam hal-hal sebagai berikut :
Tidak dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan pasal 44 KUHP.
Telah melakukan perbuatan itu karena terpaksa oleh kekuasaan yang
tidak dapat dihindarkan (overmacht) menurut pasal 48.
Telah melakaukan perbuatan itu atas perintah jabatan yang tidak syah
menurut pasal 51.
Telah melakukan perbuatan itu dengan tidak ada kesalahan sama
sekali. Geen straf zonder schuld (tiada pidana tanpa kesalahan).
v P.A.F.Lamintang
(Dasar-Dasar
Untuk
Mempelajari
Hukum
Pidana
Yang
berlaku di
Indonesia), Bandung : Sinar Baru, 1984, hal.583. yang mengutip pendapat Simons (1937).
Bahwa untuk adanya doen plegen ex. pasal 55 ayat (1) angka 1 KUHP,
maka orang dibuat sehingga melakukan (yang disuruh melakukan)
haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Apabila orang yang disuruh melakukan suatu tindak pidana itu adalah
seseorang
yang ontoerekeningsvatbaar
(penyusun : dapat
dipertanggung jawabkan) seperti yang dimaksudkan di dalam pasal
44 KUHP ;
2. Apabila orang yang disuruh melakukan suatu tindak pidana
mempunyai suatu dwaling atau suatu kesalahpahaman mengenai
salah satu unsur dari tindak pidana yang bersangkutan ;
3. Apabila orang yang disuruh melakukan suatu tindak pidana sama
sekali tidak mempunyai unsur schuld (penyusun : kesalahan), bail
dolus maupun culpa (penulis : kesengajaan maupun kelalaian), atau
pun apabila orang tersebut tidak memenuhi unsur opzet seperti yang
telah disyaratkan oleh undang-undang bagi tindak pidana tersebut ;
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]
Doen pleger atau orang yang membuat orang lain melakukan (pembuatpelaku) atau pun orang yang menyuruh orang lain melakukan termasuk
juga sebagai pembuat (dader) ialah barangsiapa tidak sendiri
mewujudkan peristiwa (delik), tetapi dengan perantaraan orang lain,
sebagai alat dalam tangannya, jikalau orang lain itu berada dalam
keadaan tidak mengetahui, atau mengalami kekhilafan (error in fact )
tentang keadaan atau pun dalam keadaan daya paksa (overmacht),
bertindak tanpa kesengajaan atau kelalaian atau pun tidak mampu
bertanggung jawab.
v Moeljatno (Hukum Pidana. Delik-delik Penyertaan), Tanpa Penerbit, 1979, hal.50.
KUHP tidak menjelaskan lebih jauh bagaimana kriteria turut serta itu.
Memorie van Toelichting (MvT) menerangkan bahwa jika peserta-peserta
itu langsung turut serta dalam pelaksanaan perbuatan pidana (rechstreek
deelnemen aan de uitvoering van het feit ). Dalam hal ini Mvt tidak
menjelaskan lebih lanjut.
MvT menerangkan perbedaan antara turut serta dalam pasal 55 KUHP
dengan pembantuan dalam pasal 56 KUHP adalah : Mededader (orang
yang turut sereta melakukan) adalah secara langsung turut serta pada
pelaksanaan perbuatan (rechtstreek deelnement aan de uitvoering van
het feit ). Sedangkan medeplictige (pembantu) dalam pelaksanaan
perbuatan hanya memberi bantuan yang sedikit atau banyak berfaedah
(min of meer afdende hulp verleent ). Batas tersebut seakan-akan
ditentukan menurut sifat perbuatnnya. MvT tidak menegaskan kriteria
turut serta dalam pelaksanaan perbuatan pidana agar seseorang dapat
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]
Kanter
dan
SR
Sianturi,
SH
Azas-azas
Hukum
Pidana
di
Indonesia dan
v Ali Boediarto, SH ; Kompilasi Abstrak Hukum Putusan Mahkamah Agung tentang Hukum
Pidana, Ikahi, 2000, hal.121.
(Dasar-Dasar
Untuk
Mempelajari
Hukum
Pidana
Yang
berlaku di
Oleh karena itu di dalam bentuk deelneming ini selalu terdapat seorang
pelaku dan seorang atau lebih pelaku yang turut melakukan tindak
pidana yng dilakukan oleh pelakunya, maka bentuk deelneming ini juga
sering disebut sebagai suatu mededaderschap. Dengan demikian, maka
medeplegen itu disamping merupakan bentuk deelneming , maka ia juga
merupakan suatu bentuk daderschap.
Diposkan oleh Paris Manalu SH di 03.25
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Reaksi:
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]
Arsip Blog
Daftar
Blog
Saya
2014 (110)
Agustus (40)
Unsur Pasal 170 KUHP
Penjelasan Unsur Pasal
285 KUHP sd Pasal 289
KUHP...
Unsur Pasal 332 KUHP
dengan Penafsiran dan
Penjela...
Pasal 346 KUHP, Unsur,
Penafsiran dan
Penjelasan
Pasal 368 KUHP, Unsur,
Penafsiran dan
Penjelasan
Pasal 372 KUHP, Unsur,
Penafsiran dan
Penjelasan
Pasal 378 KUHP, Unsur,
Penafsiran dan
Penjelasan
Pasal 385 KUHP, Unsur,
Penafsiran dan
Penjelasan
Pasal 406 KUHP, Unsur,
Penafsiran dan
Penjelasan
Pasal 406 KUHP
Pasal 410 KUHP, Unsur,
Penafsiran dan
Penjelelasan...
Pasal 303 KUHP Tindak
Pidana Perjuadian
Penjelesan Unsur
Penyertaan (deelneming)
ex. pasa...
Penjelasan Unsur
Penyertaan (deelneming)
ex. pasa...
Penjelasan Perbuatan
Persiapan vs Perbuatan
Pelaks...
Hal-hal Yang
Meringankan &
Memberatkan Surat
tuntu...
Mahkota Jaksa Penuntut
Umum (Yurisprudensi
Surat D...
Persiapan Persidangan
dan Pemeriksaan Silang
Memahami Korupsi di
Indonesia
Eksaminasi Yudisial
Rahasia dagang dijaga
kerahasiaannya oleh
pemilik ...
Desain Industri, Tindak
pidana, Rumusan
tersebut t...
Rumusan Tindak pidana
terkait Desain Tata Letak
Si...
Tindak Pidana dalam hal
Paten-Produk
Tindak pidana
menggunakan merek
yang sama keseluru...
Hak Cipta, Unsur-unsur
Pasal dan Perbuatan
melawan...
Tahapan
Penyelidikan/Penyidikan
TP Korupsi supaya ...
Contoh Putusan Pasal
170 KUHP
contoh putusan perkara
Pasal 81 ayat (1)
Undang-un...
Contoh putusan perkara
pasal 351 ayat (1)
KUHPidan...
Contoh Putusan Perkara
pasal 363 ayat (1) Ke- 3e
d...
Contoh Dakwaan Korupsi
Proyek Pembangunan
Jalan
Contoh dakwaan Korupsi
Proyek Pembangunan
Sumur
Contoh dakwaan Korupsi
Proyek Pembangunan
Sumur
Contoh dakwaan korupsi
kegiatan sosialisasi
Contoh dakwaan Korupsi
Proyek Pembangunan
Sumur
Contoh dakwaan Korupsi
Proyek Pembangunan
Sumur
Alat bukti dalam KUHAP
Study Kasus Penerapan
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]
Paris Manalu SH MH
Foto Saya
Paris Manalu SH
Selama menjalankan tugas sebagai Jaksa,
banyak liku-liku kehidupan yang saya jalani,
terkadang kita harus berusaha tersenyum
namunpun dalam menjalaninya sangat sulit, demi
kebanggaan pengabdian kepada Institusi
Kejaksaan RI, dalam penyelesaian kasus
terkadang banyak dilema mulai internal dan
eksternal yang membuat hukum itu jauh dari rasa
keadilan yang diharapkan oleh masyarakat, satu
tekatku sebagai Jaksa "idealis" berusaha untuk
tetap berani menyatakan "Ya diatas Ya, Tidak
diatas Tidak" .....semoga Kejaksaan RI akan bisa
seperti lembaga KPK dicintai masyarakat
Lihat profil lengkapku
Google+ Followers
Google+ Badge
Pengikut
Google Talk
Data Pengunjung
IP
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]
http://parismanalush.blogspot.com/2014/08/penjelesan-unsur-penyertaan-deelneming.html[31/08/2015 12:46:21]