Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

1.

BERAPA JUMLAH SEL RAMBUT PADA TELINGA MANUSIA ?


Sel-sel rambut tersusun dalam 4 baris, yang terdiri dari 3 baris sel rambut luar
yang terletak lateral terhadap terowongan yang terbentuk oleh pilar-pilar Corti, dan
sebaris sel rambut dalam yang terletak di medial terhadap terowongan. Sel rambut
dalam yang berjumlah sekitar 3500 dan sel rambut luar dengan jumlah 12000 berperan
dalam merubah hantaran bunyi dalam bentuk energi mekanik menjadi energi listrik.

2.

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TES BISIK ?


TES BISIK
Sejarah
Pada 1802 dilakukan penelitian pertama tentang tes berbicara oleh Pfingsten.
Beliau mengklasifikasikan suara menjadi tiga kelas, yaitu huruf vokal, konsonan
tertutup, dan konsonan terbuka. Tiga kelas suara tersebut diklasifikasi berdasarkan
suara-suara yang masih dapat dimengerti oleh orang percobaan.
Awal dari tes bisik adalah pada 1846 oleh Schmalz yang membagi ketulian menjadi
empat kategori. Pembagian itu berdasarkan jarak berbagai sumber suara seperti jam
dinding dan pocket watch. Beliau membedakan suara menjadi tingkat moderat dan
normal, selain itu beliau juga memerhatikan perbedaan antara huruf vokal dan konsonan
untuk menghormati Pfingsten.
Tes bisik belum digunakan secara luas sampai pertengahan abad 19 karena tidak
dipublikasikan dan tidak dijelaskan tentang adanya penggunaan kata-kata atau kalimat
dalam tes tersebut. Beberapa tahun setelah penetilian Schmalz, Frank (1949) dan Von
Troltsch (1962) melaporkan bahwa tidak selalu terdapat hubungan antara jarak dengan
sumber suara yang dipakai. Karena pernyataan tersebut maka untuk tes bisik digunakan
kata-kata.

Syarat Tes Bisik

Tempat
Ruangan sunyi dan tidak ada echo (dinding dibuat tidak rata / dilapisi softboard/
korden, serta ada jarak sepanjang enam meter).

Penderita (yang diperiksa)

Mata ditutup atau dihalangi agar tidak dapat membaca gerak bibir pemeriksa.

Telinga yang diperiksa dihadapkan ke arah pemeriksa.

Telinga yang tidak diperiksa, ditutup atau dimasking dengan menekan tragus ke
arah kanalis akustikus eksternus oleh pembantu pemeriksa. Bila tak ada pembantu,
telinga ditutup kapas yang dibasahi gliserin.

Mengulang dengan keras dan jelas kata-kata yang dibisikkan.

Pemeriksa
Kata-kata dibisikkan dengan suara cadangan paru-paru, sesudah ekspirasi biasa.
Kata-kata yang dibisikkan terdiri dari satu atau dua suku kata yang dikenal
penderita, biasanya kata-kata benda yang ada di sekeliling kita. Kata harus mengandung
huruf lunak (frekuensi rendah ) dan huruf desis (frekuensi tinggi).

Cara Melakukan Tes Bisik


Penderita dan pemeriksa sama-sama berdiri, penderita tetap di tempat sedangkan
pemeriksa yang berpindah tempat.
2.
Mulai pada jarak satu meter, dibisikkan lima atau sepuluh kata (umumnya lima
kata).
3.
Bila semua kata dapat didengar, pemeriksa mundur ke jarak dua meter, dibisikkan
kata lain dalam jumlah yang sama, bila didengar semua mundur lagi, sampai pada jarak
dimana penderita mendengar 80% kata-kata (mendengar empat kata dari lima kata yang
dibisikkan), pada jarak itulah tajam pendengaran telinga akan diuji.
4.
Untuk memastikan apakah hasil tes benar maka dapat diuji ulang. Misalnya tajam
pendengaran tiga meter, maka bila pemeriksa maju kearah dua meter, penderita akan
mendengar semua kata yang dibisikkan (100%) dan bila pemeriksa mundur ke jarak
empat meter maka penderita hanya mendengar kurang dari 80% kata yang dibisikkan.
1.

Hasil Tes
Pendengaran dapat dinilai secara kuantitatif (tajam pendengaran)
KUANTITATIF
Fungsi Pendengaran
Suara Bisik
Normal
6m
Tuli ringan
>4m-<6m
Tuli sedang
>1 m - < 4 m
Tuli berat
<1m
Tuli total
Bila berteriak di depan telinga, penderita
tetap tidak dapat mendengar

Phonetically Balanced Word List


Phonetically Balanced (PB) list adalah sederetan kata-kata yang merupakan kumpulan
kata-kata sehari-hari. PB list dalam Bahasa Indonesia disusun oleh Fakultas Kedokteran,
jurusan spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Universitas Gajah Mada dan
jurusan THT Universitas Airlangga.

Untuk pertama kalinya, Bahasa Indonesia dibuktikan layak menjadi alat audiometri
tutur. Penelitian dilakukan oleh Soewito, dalam disertasinya berjudul Audiometri Tutur
Bahasa Indonesia Penyusunan, Pembakuan, dan Penerapan Klinis Daftar Kata sebagai
Alat Uji Pendengaran. Hasilnya, terpakai 212 kata monosilabik (satu suku), 510 kata
bisilabik (dua suku), 400 frase, dan 122 akronim. Setelah diperoleh hasil tersebut
dilakukan tes pemahaman (intelligibility) sebelum daftar kata tersebut dibakukan dan
didapatkan 201 monosilabik, 501 bisilabik, 400 frase, dan 106 akronim.
PB list dianggap sebagai material uji paling baik karena menggunakan kata-kata
percakapan sehari-hari dan faktor terka kurang berperan.
Beberapa contoh PB list :
Sadar
Saya
Sabar
Lapar
Bintang
Makan
Sakit
Sate
Hendak
Dengar
Telur
Kucing
Simpan
Warna
Tikar
Hitam
Timbang
Putih
Lembar
Pisang
Tukar
Kuning

Spondee

Spondee adalah kata-kata yang terdiri dari dua suku kata, dimana setiap suku kata
mendapat tekanan yang sama.

Kata-kata spondee lebih banyak digunakan untuk mengetahui Speech Reception


Threshold yang merupakan batas minimum penerimaan percakapan dan bertujuan untuk
mengetahui kemampuan pendengaran penderita dalam mengikuti percakapan seharihari.

Contoh kata-kata spondee :


Bangsa
Bola
Pingsan
Bulu
Kurma
Tangkis
Jaksa
Olah
Paspal
Raga
Sosbud
Orang
Sospol
Tua
Hansip
Raja
Sepak
Hutan

DAFTAR PUSTAKA

1.

Davis, H., dan Silverman R. 1970. Audiometry : Pure Tone and Simple Speech Tests,
Hearing and Deafness. New York : Rinehart and Winston.
2.
Macphee G, Crowther J, McAlpine C. 1988. A Simple Screening Test for Hearing
Impairement in Elderly Patients. Age Ageing. 347-351.
3.
Soepardi E., Iskandar N, 2004. Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi
Kelima. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4.
Rukmini, Sri, et al. 2000. Teknik Pemeriksaan Telinga, Hidung, dan Tenggorok.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai