Anda di halaman 1dari 22

TES BISIK

ANDI IQBAL ISKANDAR


WISMOYO INDRA ZOELMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
DEPARTEMEN THT

PENDAHULUAN

PENURUNAN
FUNGSI
PENDENGARAN

1. 40 % PADA
USIA 60 TAHUN
2. 90 % PADA
USIA 80 TAHUN

PENDAHULUAN
TULI

KONDUKTIF

SENSORINEURA
L

PENDAHULUAN

SKREENIN
G
TES
GARPU
TALA

TES BISIK

ANATOMI TELINGA

Kanalis Akustikus Eksternus

Tulang-tulang Pendengaran

Telinga Dalam

Fisiologi Pendengaran

Sejarah Tes Bisik

Pada 1802 dilakukan penelitian pertama tentang tes berbicara


oleh Pfingsten. Beliau mengklasifikasikan suara menjadi tiga
kelas, yaitu huruf vokal, konsonan tertutup, dan konsonan
terbuka. Tiga kelas suara tersebut diklasifikasi berdasarkan
suara-suara yang masih dapat dimengerti oleh orang percobaan.

Sejarah Tes Bisik

Awal dari tes bisik adalah pada 1846 oleh Schmalz yang
membagi ketulian menjadi empat kategori. Pembagian itu
berdasarkan jarak berbagai sumber suara seperti jam dinding
dan pocket watch. Beliau membedakan suara menjadi tingkat
moderat dan normal, selain itu beliau juga memerhatikan
perbedaan antara huruf vokal dan konsonan untuk menghormati
Pfingsten.

Sejarah Tes Bisik

Tes bisik belum digunakan secara luas sampai pertengahan abad


19 karena tidak dipublikasikan dan tidak dijelaskan tentang
adanya penggunaan kata-kata atau kalimat dalam tes tersebut.
Beberapa tahun setelah penetilian Schmalz, Frank (1949) dan Von
Troltsch (1962) melaporkan bahwa tidak selalu terdapat hubungan
antara

jarak

dengan

sumber

suara

yang

dipakai.

Karena

pernyataan tersebut maka untuk tes bisik digunakan kata-kata.

Syarat Tes Bisik


Tempat
Penderita
Pemeriksa

Cara Melakukan Tes Bisik

Penderita dan pemeriksa sama-sama berdiri, penderita tetap di


tempat sedangkan pemeriksa yang berpindah tempat.

Mulai pada jarak satu meter, dibisikkan lima atau sepuluh kata
(umumnya lima kata).

Cara Melakukan Tes Bisik

Bila semua kata dapat didengar, pemeriksa mundur ke jarak dua


meter, dibisikkan kata lain dalam jumlah yang sama, bila
didengar semua mundur lagi, sampai pada jarak dimana
penderita mendengar 80% kata-kata (mendengar empat kata
dari

lima kata yang dibisikkan),

pendengaran telinga akan diuji.

pada

jarak

itulah

tajam

Cara Melakukan Tes Bisik

Untuk memastikan apakah hasil tes benar maka dapat diuji


ulang. Misalnya tajam pendengaran tiga meter, maka bila
pemeriksa maju kearah dua meter, penderita akan mendengar
semua kata yang dibisikkan (100%) dan bila pemeriksa mundur
ke jarak empat meter maka penderita hanya mendengar kurang
dari 80% kata yang dibisikkan.

Hasil Tes
KUANTITATIF
Fungsi Pendengaran
Suara Bisik
Normal

6m

Tuli ringan

>4m-<6m

Tuli sedang

>1 m - < 4 m

Tuli berat

<1m

Tuli total

Bila berteriak di depan


telinga, penderita tetap
tidak dapat mendengar

Phonetically Balanced Word


List

Phonetically Balanced (PB) list adalah sederetan kata-kata yang


merupakan kumpulan kata-kata sehari-hari. PB list dalam Bahasa
Indonesia disusun oleh Fakultas Kedokteran, jurusan spesialis
telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Universitas Gajah Mada
dan jurusan THT Universitas Airlangga.

Phonetically Balanced Word


List
KATA-KATA
Sadar

Sabar

Bintang

Sakit

Hendak

Telur

Simpan

Tikar

Timbang

Lembar

Pisang

Tukar

Saya

Lapar

Makan

Sate

Dengar

Kucing

Warna

Hitam

Putih

Kuning

SPONDEE

Spondee adalah kata-kata yang terdiri dari dua suku kata, dimana
setiap suku kata mendapat tekanan yang sama.

Kata-kata spondee lebih banyak digunakan untuk mengetahui


Speech Reception Threshold yang merupakan batas minimum
penerimaan

percakapan

dan

bertujuan

untuk

mengetahui

kemampuan pendengaran penderita dalam mengikuti percakapan


sehari-hari.

SPONDEE
KATA-KATA
Bangsa Pingsan Kurma

Jaksa

Paspal

Sosbud

Sospol

Hansip

Sepak

Bola

Bulu

Tangkis

Olah

Raga

Orang

Tua

Raja

Hutan

THANKS FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai