Anda di halaman 1dari 16

ELEKTRODINAMIKA

M
O
L
E
K

2
K
PO

FITRI AMBARYANI
GANES GUSTRIANITA
INTAN CESALIA
NURJAYADI RIZAL

ELEKTRODINAMIKA
Pernahkah Anda membayangkan hidup tanpa
energi listrik?
Hampirsemua orang, terutama yang tinggal di perkotaan,
energi listrik merupakan kebutuhan pokok.

Lalu, pernahkah Anda bertanya, apakah energi listrik itu?


Mengapa lampu,komputer, televisi, dan peralatan lainnya dapat
bekerja menggunakan energy listrik?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu mempelajari


lebih mendalam tentang elektrodinamika. Yakni,
ilmu yang mempelajari tentang muatan listrik bergerak.

ELEKTRODINAMIKA
Elektro dinamika merupakan pembahasan
mengenai kelistrikan, dimana muatan
listriknya dalam keadaan mengalir
sehingga dikenal arus listrik.
Arus listrik adalah aliran muatan yang
melalui suatu penampang kawat tertentu.
Di dalam kawat ada dua jenis muatan :
muatan positif (proton) dan muatan negatif
(elektron).
Arus listrik didefinisikan sebagai aliran

PENEMU DAN PELAPOR


ELEKTRODINAMIKA
ANDRE MARIE AMPERE

Ampere menulis buku Bunga


Rampai Pengamatan
Elektrodinamika (1822) dan Teori
Fenomena Elektrodinamika
(1826). Keduanya dalam bahasa
Perancis. Pada 10 Juni 1836,
Ampere meninggal di Marseille,
Perancis. Di batu nisannya
tertulis Tanden Felix (Akhirnya
bahagia). Konon, hampir
seluruh hidupnya dilewati dalam
tekanan batin.

Arus listrik adalah berlawanan dengan arah aliran elektron.


Dalam suatu penghantar elektronlah yang bergerak.
Apa sebab arus listrik dapat mengalir ?
Seperti halnya air yang selalu mengalir dari tempat
tinggi ke tempat rendah, arus listrik selalu mengalir dari
tempat berpotensial tinggi ke tempat yang berpo-tensial
lebih rendah.

Kuat arus (sering hanya disebut arus saja) didefi-nisikan


sebagai jumlah muatan positif yang meng-alir melalui
penampang suatu kawat penghantar per satuan waktu.

I = atau q = i x t
Dimana

i = kuat arus listrik (ampere = A)

q = muatan listrik (coulomb = C)


t = waktu (detik)

Satuan muatan = satuan kuat arus x satuan waktu


= ampere x detik = coulomb
1 coulomb = 1 ampere*detik

Arus listrik ada 2


1. Arus yang hanya mengalir dalam
satu arah
(= arus searah = direct current = dc)
2. Arus yang hanya mengalir dalam
dua arah (bolak-balik) (=alternating
current = ac)

Hukum ohm dan hambatan listrik

Pada tahun 1827 Georg


Simon Ohm (1789
1854) ahli fisika Jerman,
menemukan hubungan
antara arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian,
hambatan rangkaian dan
tegangan yang diberikan.
Hubungan ini Hukum
Ohm

Rangkaian
Tertutup

Amperemeter
dihubungkan dengan
kawat Nichrom dan
sebuah baterai 1,5 volt.
Ter-nyata amperemeter
me-nunjukkan i ampere

Amperemeter dihubungkan
dengan kawat Nichrom dan
dua buah baterai 1,5 volt.
Ternyata amperemeter
menunjukkan 2i ampere

Kesimpulan
1. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian adalah
sebanding dengan tegangan yang diberikan.

i~V
2. Bila kawat Nichrom dipotong menjadi dua sama panjang
hambatan dijadikan kali semula), kemudian
dirangkai seperti pada gambar, ternyata amperemeter
menunjukkan 2i ampere.

Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian adalah


berbanding terbalik dengan hambatannya.
i

1
R

Bila kesimpulan I dan II digabung diperoleh pernyataan sebagai


berikut : (Hukum Ohm)
Kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian jika suhu dijaga
tetap adalah :
sebanding dengan tegangan yang diberikan, dan
berbanding terbalik dengan hambatannya
Dengan demikian

I = atau v = i x R

Bila dalam rangkaian, tegangan yang diberikan dijaga tetap maka


arus yang mengalir dalam rangkaian tergantung pada hambatan
kawat.
Bila hambatan kawat dijadikan 2 x semula arus yang
mengalir menjadi x semula.
Bila hambatan kawat dijadikan x semula arus yang
mengalir menjadi 2 x semula.
Hambatan adalah beda tegangan pada ujung-ujung kawat
dibagi dengan arus yang mengalir. V
R=

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL

Besaran yang menyatakan arus


listrik kuat arus listrik.
Alat untuk mengukur kuat arus
dalam suatu rangkaian listrik

Amperemeter
Amperemeter selalu dipasang seri dengan
rangkaian yang akan diukur kuat arusnya

Bila ujung-ujung suatu hambatan


diberi beda tegangan maka
melalui hambatan akan mengalir
arus listrik. Hubungan antara beda
tegangan dan arus listrik yang
mengalir ditemukan oleh Ohm.
Alat untuk mengukur beda
tegangan dalam suatu rangkaian
listrik adalah voltmeter yang
selalu dipasang paralel dengan
rangkaian yang akan diukur beda
tegangannya

dimana : R = hambatan (ohm = )


V = tegangan (volt = V)
i

= arus (ampere = A)

Satuan hambatan =
1 ohm

=1

Hambatan Jenis
Yang mempengaruhi hambatan kawat penghantar :
- panjang berbeda
- luas penampang berbeda, dan
- terbuat dari jenis bahan yang berbeda
- suhu kawat

SEKIAN,
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai