Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

FARMAKOLOGI
Bentuk sediaan obat

Tanggal : 20 September 2010


DISUSUN OLEH
NAMA
NIM
KELOMPOK

:
:
:

Putri Endyana
100100091
B 2.3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010

Definisi Obat
Obat adalah zat aktif yang menyebabkan perubahan dalam
fungsi biologis melalui proses biokimia atau senyawa yang dalam
organisme hidup kerja biologis.
*kerja biologis : semua perubahan dalam sistem biologis yang
ditimbulkan zat aktif.
Obat secara definitif:
Obat adalah zat aktif yang berasal dari nabati, hewani, alam, kimia
sintetis dalam kadar tertentu dan dibentuk menjadi bahan sediaan
tertentu,
dapat
dipergunakan
sebagai
preventif/profilaksis,
rehabilitasi, terapi, dan diagnosis pada manusia atau hewan.
Farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian bahan-bahan
yang berinteraksi dengan sistem kehidupan melalui proses kimia,
khususnya melalui pengikatan molekul regulator dan pengaktifan
atau penghambatan proses-proses tubuh yang normal. Bahanbahan ini dapat berupa bahan kimia yang diberikan untuk
memperoleh manfaat efek terapeutik dalam suatu proses pada
seorang pasien. Bahan-bahan itu dapat membentuk sesuatu yang
biasa disebut dengan obat. Obat bisa disebut juga dengan
racu,karena pemberian dosisnya.
Contoh Bentuk Sediaan Obat (BSO)
1. Bentuk Sediaan Obat Padat (solid)
a. Pulvis (serbuk tunggal)
- Puyer Agansa
Asetosal 300 mg, parasetamol 200 mg, kafein 50
mg tiap sachet (1 gram)
b. Pulveres
- Pankreon for children
Isi : pankreatin : lipase, amilase, protease,
- Metamucil
Isi : psyllium hydrophilic muciloid
- Fluimucil
Isi : asetil sistein
c. Pil
-

Pil Kalium Iodida


mengandung 130 mg KI, dengan jumlah 100 mg
yodium

d. Kapsul
- Aldisa

Loratadin 5 mg dan pseudofedrin sulfat 120 mg


- Dexytrosin capsul
Isi : eritromisin stearat 250 mg/caps
- Tetramisin capsul
Isi : oxytetraciklin HCl 250 mg/caps
- Cosadon 5 capsul
Isi : Dihidroergotamin methan, Sulfonat 0,5 mg,
Metampiron 125 mg, Fenorbabital 50 mg, Coffein
40 mg
e. Tablet
- Aerius
Desloratadin 5 mg/ tablet
- Valemia
Simvastatin 5 mg
f. Kaplet
- Aficitom
Klorfeniramin maleat 4 mg
g. Suppositoria
- Anusol Ht suppositorio
Isi : Bismuth subgallat, B. resorcine, B. subiodida,
Balsem Nicaragua, Acid boric, Zinc oxyda, HC
asetat
h. Ovula
- ALBOTHYLovula
Tiap ovula (vaginal suppositoria) mengandung
90
mg
Policresulen
2. Bentuk Sediaan Obat stengah padat
a. Krem
- Rheumason White Cream Nellco
Tiap gram krim: Metil Salisilat 50 mg, oleum
eucalyptus 25 mg, mentol 60 mg, kamfer 1 mg
- Krim Canesten
mengandung Klotrimazol 1 %
b. Salep
- Ikagen
Gentamisin 1mg/gr salep/krim
- Kalpanax
Miconazole nilrate 2%
c. Pasta

d. Jelly
e. Linimenta
- Methoneurin Linimen fl. No. I
3. Bentuk Sediaan Obat Cair
a. Solution
- Degepharm
Tiap botol 7 ml: Fenol Kristal 2,439% , Glicerolum
97,561%
b. Emulsi
- Emulsi Benzilis Benzoaltis 25% 100 ml
- Scotts Emulsion
Per 15 ml Reguler Cod liver oil 3 g, ( vit A 850
iu, vit D 85 iu ), Ca hypophosphite 148 mg, Na
hypophosphite 74 mg
c. Suspensi
- Selazul
Tiap ml suspensi: Selenium Sulfida 25 mg
- Lapicef Suspensi
Isi : Cephadroxil 125mg/5ml
d. Sirup
-

Tempra Sirup
Isi: Parasetamol 160mg/5ml
Dexophan Sirup
Isi tiap 5 ml: DMP 10 mg, Phenipropanolamin HCl
5 mg, Chlorpheniramin maleat 1 mg

e. Sirup Kering
- Opicef Dry Dirup
Isi: Cefadroxyl 125/5ml
f. Eliksir
- Tusapres Elixir
Isi : Theophilin 50 mg, Gliceryl Guaicolas40 mg,
Diphenhydramine HCl 12,5 mg
g. Suspensi Kering
- Kemosilin dry Suspensi
Isi : Amoksilin 125mg/5ml
- Sendicol dry Suspensi
Isi : Chloramfenicol 125mg/25ml

4. Bentuk Sediaan Cair yang Mudah Menguap


a. Aerosol
- Alupent
Isi : mengandung Orciprenaline sulphate 20 mg
Contoh Bronkodilator
SERETIDE
Salmeterol sinapoat 25mcg, flutikason propionat 50 mcg
tiap semprotan. In: untuk terapi rutin penyakit penyumbatan
saluran
napas
reversibel
trermasuk
asma,
dimana
penggunaan kombinasi (bronkodilator dan kortikosteroid
inhalasi) mencukupi untuk terapinpenyakit penyumbatan
saluran napas kronik sedang-berat meliputi bronchitis dan
emfisema
SYMBICORT
Budesonid 80 mcg, formoterol fumarat 4,5 mcg.
Buesonida 160 mcg, formoterol fumarat 4,5 mcg. In:
pengobatan regular asma untuk dewasa dan anak > 12 tahun

Pengolongan Obat Menurut Undang-undang Farmasi


Untuk mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta untuk
menjaga
keamanan
penggunaannya,
maka
pemerintah
mengolongkan obat menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Obat bebas contoh: sedian vitamin,boorwater, dst
2. Obat bebas terbatas (obat keras dengan batasan jumlah dan
kadar isi berkhasiat dan harus ada tanda peringatan (P) boleh
dijual bebas; dulu disebut daftar W). Obat ini dibagi lagi atas
penggunaannya:
a.

P1 : obat untuk ditelan, contoh:obat asthma, obat


cacing, obat batuk dst

b.

P2 : obat untuk dikumur, contoh: obat kumur

c.

P3 : obat untuk bagian luar badan, contoh:antiseptik,

d.

P4 : obat untuk dibakar

e.

P5 : obat yang sama sekali tidak boleh di telan, contoh:


anti infeksi vagina, laksan

f.

P6 : obat wasir, contoh: obat ambein

Obat Bebas terbatas yang dicabut adalah sedian obat sedot


yang mengandung Amphetaminum.
3. Obat
keras
(obat
berkhasiat
keras
yang
untuk
memperolehnya harus dengan resep dokter, dulu disebut
daftar G (gevaarlijk)).
contoh: semua obat injeksi, antibiotik, amphetaminum,
tranquilizer, anti pendarahan (vitamin K) dst.
4. Obat narkotik (dulu disebut daftar O (opiat)).
contoh: opium (beserta sediannya), kokain, morfin, canabis
indicac, obat bius sintesis.

Obat-obat yang dijual di pasaran dilengkapi dengan kode berupa


lingkaran berwarna pada kemasannya. Masing-masing warna
mengindikasikan ketentuan yang berbeda:
* Lingkaran hijau
Obat-obatan dengan tanda lingkaran hijau mengindikasikan bahwa
obat ini dapat dibeli bebas di pasaran. Yang termasuk dalam
golongan ini antara lain, vitamin, oralit, pedialit dan sebagainya.
* Lingkaran biru
Lingkaran biru yang terdapat dalam kemasan obat mengindikasikan
bahwa obat ini dijual bebas terbatas. Maksudnya, meski bisa dibeli
tanpa resep dokter, tapi aturan pakai dan efek sampingnya harus
menjadi perhatian. Penggunaannya pun harus sesuai dengan
indikasi yang tertulis pada kemasannya. Yang termasuk dalam
golongan lingkaran biru antara lain obat batuk dan obat demam.
* Lingkaran merah
Lingkaran merah menunjukkan bahwa obat tersebut termasuk
golongan obat keras yang harus diresepkan dokter. Yang termasuk
dalam golongan ini adalah antibiotik, obat-obat hormonal dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai