Pembimbing
dr. Albert Linardy, Sp.B
C. tetani
anaerobik, motile grampositif
Spora terminal: seperti
raket tenis
Spora dpt bertahan hingga
bertahun-tahun dan tahan
trhdp pemanasan selama
20 mnt
menghasilkan dua
eksotoksin,; (tetanolysin
dan tetanospasmin)
Tetanospasmin dibentuk
bakteri vegetatif
Mempunyai :
heavy chain ; mediasi untuk
berikatan dgn reseptor sel
saraf dan masuk ke dalam sel
light chain ; memblok
pelepasan neurotransmiter
Dapat ditemukan di
seluruh dunia
Tanah, feses hewan
Dpt jg pada feses
manusia
Hanya melalui kontak
lingkungan
Gigitan binatang
Fraktur terbuka
Luka bakar
Ganggren
Pada neonatus,
biasanya lewat
pemotongan tali
pusat
Abses
Luka operasi
Caries gigi
Luka
Menghambat
penghantaran
neurotransmite
r
Ganglion sumsum
tulang belakang
Tonus otot
>>
kaku
Port de entry
clostridium
tetani
Toksin tetanus
Menghambat
pengeluaran
asetilkolin
-Vaskularisasi
- melekat
pada neuro
muskuler
Otak
Menempel
cerebral
ganglioside
Kekakuan,
kejang yg khas
Saraf
otonom
Saraf simpatis
Keringat
berlebihan,
hipertermi,
aritmia,
tachicardi
1. Tetanus
lokal
Gejalanya : kekakuan dan spasme
yang menetap disertai rasa sakit
pada otot disekitar atau proksimal
luka.
Dapat
berkembang
menjadi
tetanus umum.
Spasme ini dpt berulang dan bisa terusmenerus atau diprovokasi dengan hanya
sedikit stimulasi (bunyi, cahaya, )
Bentuk yang paling sering ditemukan.
Gejala :
Trismus
Iritable
kekakuan leher, susah menelan
kekakuan dada danperut (opistotonus)
fleksi-abduksi lengan serta ekstensi tungkai
rasa sakitdan kecemasan yang hebat
kejang
umum
yang
dapat
terjadi
denganrangsangan ringan seperti sinar,
suara dan sentuhan dengan kesadaran
yangtetap baik.
Tetanus ringan (skor< 9), Tetanus sedang (skor 9-18), Tetanus berat (skor >
18)
Abletts Score
I
(ringan )
II
(sedang)
III
(berat)
IV
1.
2.
3.
4.
Meningitis bakterial
Poliomyelitis
Rabies
Tetani
1.
2.
3.
4.
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
respirasi
kardiovaskular
ginjal
gastrointestinal
Parameter
Temuan
Skor
Masa inkubasi
< 7 hari
7 hari
< 2 hari
2 hari
Injeksi intramuskular
4 jam
>38,4oC
38oC
Periode onset
Port of dentry
Paroxysms
Suhu tubuh (rektal)
Denyut nadi/menit
Skor
Tingkat Mortalitas
0%
4.22 %
13.63 %
30. 43 %
57.14 %
70.73 %
94.73 %
100 %
1.
2.
3.
4.
5.
Imunisasi aktif
Dosis inisial 0,5 ml toksoid intramuskular
8 minggu kemudian diulang dengan dosis yang sama
Booster, 6-12 bulan kemudian
Subsequent booster, diberikan 5 tahun berikutnya
Mencegah terjadinya luka
Merawat luka secara adekuat
Pemberian anti tetanus serum (ATS) atau Tetanus Imunoglobulin
(TIG) dalam beberapa jam setelah luka akan memberikan
kekebalan pasif, sehingga mencegah terjadinya tetanus akan
memperpanjang masa inkubasi
Umumnya diberikan dalam dosis 1500 IU ATS intramuskular atau
250 Unit HTIG intramuskular setelah dilakukan tes kulit