Mual Bobby E Parhusip: Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Mual Bobby E Parhusip: Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
TESIS
Oleh
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
LEMBARAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian
Nama
Program Studi
Menyetujui
Pembimbing
Koordinator Penelitian
Dep .Ilmu Paru
Prof.Dr.Tamsil S, SpP(K)
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
TESIS
PPDS ILMU PENYAKIT PARU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA/RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK
MEDAN
1. Judul Penelitian
2.
Nama Peneliti
3.
NIP.
: -
4.
Pangkat/ Golongan
: -
5.
Fakultas
6.
Jurusan
7.
Jangka Waktu
8.
Lokasi Penelitian
9.
Pembimbing
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
PERNYATAAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Sekretaris
Penguji
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
ABSTRAK
Objektif
Metode
Hasil
klinis
TB
paru,dengan
pemeriksaan
BTA
negatif
positif
hanya
pasien(16,7%)
setelah
dilakukan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Tempat/Tgl/Lahir
Agama
: Kristen, Protestan
Pekerjaan
Alamat
KELUARGA
Bapak
Ibu
: R H Situmorang. SH
Istri
Anak
PENDIDIKAN
1. SD Yos Sudarso
Ijazah 1984
Ijazah 1987
Ijazah 1990
4. FK UKI Jakarta
Ijazah 2000
PEKERJAAN
1. Dokter Peserta PPDS Ilmu Penyakit Paru 1 Januari 2003
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
PERKUMPULAN PROFESI
1. Anggota IDI kota Medan
2000 - sekarang
2002 sekarang
TUGAS
Selama mengikuti pendidikan dokter spesialis Ilmu Penyakit Paru FK- USU telah
membawakan :
1. Sari Pustaka Dasar
1 buah
2. Sari Pustaka
5 buah
3. Laporan Kasus
5 buah
4. Journal Reading
12 buah
1 buah
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, sebab berkat rahmat dan kasih karuniaNya penulis dapat
menyelesaikan tesis ini dengan judul Akurasi deteksi dini pasien tuberkulosis
paru
dengan
BTA
sputum
dibandingkan
dengan
penambahan foto dada pada pasien yang dicurigai sebagai kasus dengan BTA
sputum yang negatif di puskesmas kodya Medan , yang merupakan persyaratan
akhir pendidikan keahlian di Departemen Ilmu Penyakit Paru Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ RSUP H. Adam Malik Medan.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik dari guru-guru
yang penulis hormati, teman sejawat asisten Departemen Ilmu Penyakit Paru FK
USU, paramedis dan nonmedis serta dorongan dari pihak keluarga. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Prof. Dr. H. Luhur Soeroso, Sp.P(K) sebagai Ketua Departemen Ilmu
Penyakit Paru FK-USU/ SMF Paru RSUP H. Adam Malik Medan ,yang tiada
henti-hentinya
memberikan
bimbingan
ilmu
pengetahuan,
senantiasa
menanamkan disiplin, ketelitian dan perilaku yang baik serta pola berpikir dan
bertindak ilmiah, yang mana hal tersebut sangat berguna bagi penulis untuk
masa yang akan datang.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Dr. PS Pandia, SpP sebagai Sekretaris Departemen Ilmu Penyakit Paru FKUSU/ SMF Paru RSUP H. Adam Malik Medan, yang telah banyak memberikan
bimbingan dan nasihat selama penulis menjalani Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) di FK-USU/ SMF Paru RSUP. H. Adam Malik Medan.
Dr. Hilaluddin Sembiring, DTM&H, Sp.P(K) sebagai Ketua Program Studi Ilmu
Penyakit Paru yang senantiasa tiada jemunya berupaya menanamkan disiplin,
ketelitian, berpikir dan berwawasan ilmiah serta memberikan motivasi, saran
serta nasehat yang bermanfaat dan selalu mendorong penulis dalam
penyempurnaan penulisan tesis ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
ini .
Dr. Pantas Hasibuan, Sp.P(K) sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu
Penyakit Paru dan pembimbing penulis yang banyak memberikan motivasi,
saran serta nasehat yang bermanfaat serta selalu mendorong penulis dalam
menyelesaikan pendidikan ini.
Dr. H. Zainuddin Amir, Sp.P (K) yang telah banyak memberikan bimbingan
dan ilmu serta pengalamannya selama penulis mengikuti pendidikan .
Prof. Dr. Tamsil Syafiuddin, Sp.P(K), sebagai koordinator penelitian ilmiah
Departemen Ilmu Penyakit Paru yang telah banyak memberikan dorongan,
bimbingan, kritikan, pengarahan dan masukan dalam rangka penyusunan dan
penyempurnaan tulisan ini.
Dr. Widi Rahardjo, Sp.P sebagai Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia
Cabang Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bantuan , bimbingan,
masukan selama penulis menjalani pendidikan.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Drs. Abdul Jalil Amri Arma, MKes sebagai pembimbing statistik yang banyak
memberi bantuan , dukungan serta membuka wawasan penulis dalam bidang
statistik.
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
sampaikan kepada Dr. Sumarli, SpP(K), Prof. Dr. RS Parhusip, SpP(K), Dr. H.
Sugito, Sp.P(K) yang telah banyak memberikan bimbingan, nasihat, ilmu
pengetahuan dan pengalaman klinis beliau selama mengabdi pada Departemen
Ilmu Penyakit Paru yang sangat berguna selama penulis menjalani pendidikan
ini.
Rasa terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada yang terhormat Kepala
Dinas Kesehatan kota Medan, Ka. Puskesmas Pasar Merah, Ka. Puskesmas
Belawan, Ka. Puskesmas Darussalam, Ka. Puskesmas Medan Area Selatan, Ka
Puskesmas
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Direktur RSU Pirngadi Medan, Kepala BP4 Medan, Kepala bagian Radiologi RS
Materna Medan, dr Robert Rumanang DMRD.(LOND), Sp.Rad , Kepala
Departemen Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan, Kepala Departemen
Patologi Anatomi FK USU Medan, Kepala Departemen Mikrobiologi FK USU
Medan, yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada penulis
selama menjalani pendidikan ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman sejawat peserta
Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Paru FK-USU, pegawai tata
usaha, perawat/ petugas poliklinik , ruang bronkoskopi, ruang rawat inap bagian
paru , instalasi perawatan intensif, unit gawat darurat RSUP H. Adam Malik
Medan, perawat/ petugas RSU Pirngadi Medan, perawat/ petugas BP4 Medan
yang telah bekerja sama dan membantu penulis selama menjalani pendidikan
ini.
Dengan rasa hormat dan terima kasih yang tiada terbalas penulis sampaikan
kepada Ayahanda Prof. Dr. RS Parhusip SpP(K) dan Ibunda R.H br Situmorang,
SH tercinta yang telah membesarkan, mendidik dan memberi dorongan
semangat serta doa kepada penulis hingga dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Rasa hormat dan terima kasih terhadap mertua penulis Bapak Alm H
Pakpahan dan Ibu . M br Simamora yang banyak memberikan dukungan dan
doa selama penulis menjalani pendidikan ini. Rasa terima kasih juga penulis
sampaikan kepada abang, adik dan ipar penulis. Demikian juga kepada Isteriku
tercinta Dr Lucy Meylani E Pakpahan serta anak-anak tersayang Miranda Gratia
Parhusip, Luther Gideon Parhusip yang selalu setia dalam suka dan duka, penuh
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................
ii
iv
DAFTAR ISI
ix
....................................................................
DAFTAR GAMBAR
.........................................................
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
......................................................
xiii
..................................................
xiv
DAFTAR SINGKATAN
................................................................
31
.......................................................
32
33
..........................................................
33
34
..........................................................
34
4.2. Pembahasan
..........................................................
41
..........................................
46
..............................................................
46
...................................................................
46
.....................................................................
47
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Klasifikasi American Tuberculosis Association ..... 18
Gambar 2. Kerangka konsep
...........................................................
28
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Karakteristik peserta penelitian ..........................
35
37
38
40
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
DAFTAR SINGKATAN
AIDS
BACTEC
BAL
BJH
BTA
CT Scan
DOTS
ELISA
HIV
IgG
: Immunoglobulin G
IUATLD
PA
: Posterior Anterior
PAP
PCR
RFLP
SKRT
SPS
WHO
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
130 penderita baru TB paru dengan bakteri tahan asam (BTA) sputum positif.10,11
Menurut laporan WHO (1996),di negara yang sedang berkembang risiko
kematian TB paru adalah 50 % pada penderita yang tidak diobati,25% akan
sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi,dan 25% sebagai kasus
kronik yang tetap menular.Oleh karena itu diperlukan diagnosis yang tepat untuk
menekan TB paru secara dini dan diharapkan dapat memutuskan mata rantai
penularan tuberkulosis.12,13
Dalam
usaha
pemberantasan
penyakit
TB
paru,pencarian
kasus
suatu
disingkirkan
dengan
pasti
sebelum
dilakukan
pemeriksaan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
sudah dapat dilihat dengan jelas pada foto Roentgen sebelum timbul gejalagejala klinis, sehingga pemeriksaan secara rutin pada orang-orang yang tidak
mempunyai keluhan apa-apa (mass-chest survey ) sudah menjadi prosedur yang
lazim dalam pemeriksaan kesehatan masyarakat secara massal, seperti yang
dilakukan pada para mahasiswa, murid sekolah, anggota alat negara ,pegawai
perusahaan, serta para karyawan lainnya.Misalnya suatu sarang tuberkulosis
yang hanya sekecil 2 mm diameternya, mungkin telah dapat dilihat pada foto
Roentgen ,sedangkan pemeriksaan fisik klinis tentu tidak akan berhasil
menemukan sarang sekecil ini.14,15
Tidak ada cara lain yang sebanding pentingnya dengan pemeriksaan
radiologik untuk dokumentasi dan pemeriksaan berkala (follow-up) yang obyektif.
Foto roentgen yang dibuat pada suatu saat tertentu dapat merupakan dokumen
yang abadi dari penyakit seorang penderita ,dan setiap waktu dapat
dipergunakan dan diperbandingkan dengan foto
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
mikrobiologi dari dahak ini mempunyai keterbatasan antar lain sulit untuk
mendapatkan dahak dalam jumlah yang cukup.19
x 100%
Jumlah seluruh suspek yang diperiksa
misalnya
sekitar
90%
pasien
dapat
menyelesaikan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
BTA sputum yang negatif dan tidak diobati, tetapi secara radiologis memberikan
gambaran tuberkulosis.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita TB paru yang
disajikan dalam bentuk tabulasi dan di deskripsikan.
2. Untuk mengetahui sputum BTA positif dan sputum BTA negatif dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan foto dada dan untuk ditabulasikan dan
dideskripsikan.
3. Untuk mengetahui tingkat akurasi TB paru dengan pemeriksaan BTA
positif
dan
pemeriksaan
BTA
negatif
yang
dilanjutkan
dengan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. EPIDEMIOLOGI
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
juta pada tahun 2005,dan jumlah peningkatan ini sekitar 58,6% dalam periode 15
tahun.
Di India, prevalensi dari tuberkulosis diperkirakan 5,05/1000 penduduk, dan
merupakan masalah kesehatan yang penting di negara tersebut. Di India, TB
paru membunuh 14 kali lebih banyak dari penyakit tropis, 21 kali lebih banyak
dari penyakit malaria, dan 400 kali lebih banyak dari penyakit lepra. Setiap hari di
India lebih dari 20.000 ribu orang terinfeksi basil tuberkulosis, lebih dari 5000
orang yang berkembang menjadi TB paru dan lebih dari 1000 orang menjnggal
akibat tuberkulosis.23
Di Cina, insiden BTA positif sebanyak 630.000 orang,insiden seluruh kasus
sebanyak 1.402.000 orang, prevalensi BTA positif sebanyak 1.132.000 orang,
prevalensi seluruh kasus 2.721.000 orang.
Menurut laporan WHO, negara Afrika merupakan negara dengan insiden
TB Paru adalah 356/100.000 penduduk, dan secara global 13 % dari seluruh
penderita TB paru baru tersebut adalah penderita HIV.
Di negara Eropa,penyakit TB Paru juga meningkat, dimana negara Rusia yang
paling tinggi insidennya, terutama di penjara Rusia (1,1 juta penghuni penjara,
10-20% keseluruhan dari penghuni penjara terinfeksi tuberkulosis). Di Jerman,
terjadi penurunan kasus tuberkulosis dalam 50 tahun terakhir ini, dimana insiden
kasus tuberkulosis sekarang di Jerman 9/100.000 penduduk. Pada tahun 2001,
hampir 8000 kasus baru yang dilaporkan dari 83 juta penduduk Jerman.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
2.2. Etiologi TB
Organisme ini termasuk ordo Actinomycetalis,familia Mycobacteriaceae dan
genus Mycobacterium. Genus Mycobacterium memiliki beberap spesies
diantaranya Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan infeksi pada
manusia. Basil tuberkulosis berbentuk batang ramping lurus, tapi kadang-kadang
agak melengkung, dengan ukuran
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
panjang 2-4 m dan lebar 0.2-0.5 m.Organisme ini tidak bergerak, tidak
membentuk spora, tidak berkapsul, bila diwarnai akan terlihat berbentuk manikmanik atau granuler.Kuman ini bersifat obligat aerob dan pertumbuhanya
lambat.Dibutuhkan waktu 18 jam untuk mengganda dan pertumbuhan pada
media kultur biasa dapat dilihat dalam waktu 6-8 minggu.Suhu optimal untuk
tumbuh pada 370 C dan PH 6.4-7.0 .Jika dipanaskan pada suhu 600 C akan mati
dalam waktu 15-20 menit.Kuman ini sangat rentan terhadap sinar matahari dan
radiasi sinar ultraviolet. Disamping itu organisme ini agak resisten terhadap
bahan-bahan kimia dan tahan terhadap pengeringan, sehingga memungkinkan
untuk tetap hidup dalam periode yang panjang didalam ruangan, selimut dan
kain yang ada di kamar tidur, sputum. Dinding selnya 60% terdiri dari kompleks
lemak seperti mycolic acid yang menyebabkan kuman bersifat tahan asam, cord
factor merupakan mikosida yang berhubungan dengan virulensi. Kuman yang
virulen mempunyai bentuk khas yang disebut serpentinecord, Wax D yang
berperan dalam imunogenitas dan phospatides yang berperan dalam proses
nekrosis kaseosa.
diwarnai ia akan mengikat zat warna dengan kuat yang tidak dapat dilepaskan
dengan larutan asam alkohol seperti pewarna Ziehl Nielsen.
Organisme seperti ini disebut tahan asam M.tuberkulosis juga dapat
diwarnai dengan pewarna fluoresens seperti pewarnaan auramin rhodamin.7,23
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain melalui pembuluh darah, saluran
limfatik, kontak langsung, saluran cerna (sering dari intestinum kembali ke darah
melalui duktus torasikus) dan terakhir yang paling sering melalui jalan napas.11,16
2.4. Patogenesis
Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh cell mediated immune
response. Sel efektornya adalah makrofag,sedang limfosit (biasanya sel T)
merupakan immunoresponse cell. Inhalasi partikel besar yang berisi lebih dari
tiga basil tuberkulosis tidak akan sampai ke alveoli, partikel akan melekat di
dinding bronkus dan akan dikeluarkan oleh sistem mukosiliari, tetapi inhalasi
partikel kecil yang berisi 1-3 basil dapat sampai ke alveoli.
M tuberkulosis yang masuk ke alveoli akan diikuti oleh vasodilatasi dan
masuknya leukosit polimorfonuklear dan makrofag yang berfungsi untuk
memakan dan membunuh basil tersebut.Setelah beberapa hari maka leukosit
berkurang dan makrofag jadi dominan.Alveoli yang terserang akan mengalami
konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut yang disebut dengan focus primer
atau ghon focus yang merupakan infeksi primer. Infeksi primer ini dapat sembuh
dengan atau tanpa bekas atau dapat berlanjut terus dan bakteri terus di fagosit
atau berkembang biak didalam sel. Basil dapat menyebar melalui kelenjar getah
bening menuju kelenjar getah bening regional. Gabungan terserangnya kelenjar
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
bronkus
akan
menyebarkan
infeksi
kedaerah
paru
yang
2.5. Diagnosis
Untuk
menegakkan
pemeriksaan
seperti
diagnosis
pemeriksaan
TB
Paru
klinis,
perlu
dilakukan
pemeriksaan
beberapa
radiologis
dan
pemeriksaan laboratorium.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
keinginan
menghentikan
pengamatan
di
saat
pertama
menemukan kelainanan tersebut, bila hal ini terjadi, maka kita cenderung
akan melupakan bagian lain dari ronsen paru tersebut.
3. Apabila telah menemukan kelainan, tentukan kelainan tersebut.Putuskan
apakah lesi tersebut berada pada dinding, pleura, di dalam paru atau
mediastinum.
4. Hubungkan kelainan yang ditemukan. Apakah termasuk kedalam salah
satu kategori di bawah ini :
a. Terlalu putih
b. Terlalu hitam
c. Terlalu besar
d. Berada di tempat yang salah.
5. Interpretasi dasar terhadap ronsen toraks mudah, namun ada tanda-tanda
tambahan yang memerlukan latihan mata seperti seorang radiolog.23
Tuberkulosis memberikan gambaran bermacam-macam pada foto toraks.
Bayangan lesi di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Kalsifikasi
Schwarte
Menurut
American
Thoracic
Society
dan
National
Tuberculosis
Association luasnya proses yang tampak pada foto toraks dapat dibagi sebagai
berikut :
paru dengan luas tidak lebih dengan volume paru yang terletak diatas
chondrosternal junction dari iga kedua dan prosesus spinosus dari vertebra
torakalis IV atau korpus vertebra torakalis V dan tidak dijumpai kavitas.
dengan densitas sedang,tetapi luas proses tidak boleh lebih luas dari satu
paru,atau jumlah dari seluruh proses yang ada paling banyak seluas satu paru
atau bila proses tuberkulosis tadi mempunyai densitas lebih padat, lebih tebal
maka proses tersebut tidak boleh lebih dari sepertiga pada satu paru dan proses
ini dapat/tidak disertai
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
kavitas.Bila disertai kavitas maka luas (diameter) semua kavitas tidak boleh lebih
4 cm.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
bocor.Apabila ada fasiliti, spesimen tersebut dapat dibuat sediaan apus pada
gelas objek (difiksasi) sebelum dikirim ke laboratorium.2
Interpretasi pemeriksaan mikroskopis dibaca dengan skala IUATLD (International
Union Against Tuberculosis and Lung Disease).2
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang : ditulis jumlah kuman
yang ditemukan.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
- Positif sedang
- Positif
o Mycodot
Tes ini menggunakan antigen lipoarabinomannan (LAM) yang direkatkan
pada suatu alat berbentuk sisir plastik. Sisir plastik ini kemudian dicelupkan
kedalam serum penderita dan bila di dalam serum tersebut terdapat antibodi
spesifik anti LAM dalam jumlah yang memadai dan sesuai dengan aktivitas
penyakit, maka akan timbul perubahan warna pada sisir.
perbedaan
antara
satu
Mycobacterium
tuberculosis
dengan
mycobacterium lainnya.
f). PCR (Polymerase Chain Reaction)
Teknik ini pada dasarnya mendeteksi DNA yang memang spesifik untuk tiap
mahluk hidup. Pemeriksaan ini sangat baik bahkan dapat mendeteksi bila
terdapat satu kuman saja. Teknik ini spesifik, sensitif dan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
tuberculosis
dengan
MOTT
(Mycobacterium
other
than
tuberculosis).
Dalam klasifikasi TB paru terdapat beberapa pegangan yang prinsipnya
hampir bersamaan. PDPI membuat klasifikasi berdasarkan gejala klinis,
radiologis dan hasil pemeriksaan bakteriologis dan riwayat pengobatan
sebelumnya. Klasifikasi ini dipakai untuk menetapkan strategi pengobatan dan
penanganan pemberantasan TB, yaitu :
1. TB paru BTA positif adalah :
biakan positif
radiologis positif
Bakteriologis (sputum BTA) negatif, jika belum ada hasil tulis belum
diperiksa
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Gejala klinis tidak ada, atau ada gejala sisa akibat kelainan paru yang
ditinggalkan
paru luas,
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari penderita TB yang datang ke Puskesmas
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
= besar sampel
Z = 1,960
Z = 1,282
= tingkat keyakinan
P0
Q0
= 1 P0 = 1 0,0013 = 0,9987
= 0,0127958161
= 54 orang
0,000125
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Pemeriksaan
Mikroskopis (sputum)
Pemeriksaan
ronsen dada
Lesi negatif
Lesi positif
Luas lesi
tetap/bertambah
Non Tb
Tb
Batuk darah
Sesak napas
Nyeri dada
2. Gejala sistemik
-
Demam
b. Pemeriksaan jasmani bisa didapat suara atau bising napas abnormal berupa
suara bronkial, amforik, ronki basah, suara napas melemah, tanda-tanda
penarikan paru, diafragma dan mediastinum.
c. Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan terhadap sputum pada penderita TB
paru dengan menggunakan Teknik Ziehl Neelsen dengan kategori :
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
tadi
mempunyai densitas lebih padat, lebih tebal maka proses tersebut tidak boleh
lebih dari sepertiga pada satu paru dan proses ini dapat/ tidak disertai kavitas.
Bila disertai kavitas maka luas (diameter) semua kavitas tidak boleh lebih dari 4
cm.
Lesi luas (far advanced)
Kelainan lebih luas dari lesi sedang.
dengan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
e. Pada pasien dengan lesi radiologis positif diberi obat anti tuberkulosis
kategori I,selama 2 bulan. Kemudian dilakukan foto dada ulangan ,bila luas
lesi berkurang,maka pasien merupakan pasien Tb paru BTA
negatif,
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Kegiatan
1. Persiapan
II
2.Pengumpulan data
III
IV
VI
VII
VIII
3. Analisis data
4. Penulisan laporan
Rp
700.000,-
b. Pembuatan proposal
Rp
500.000,-
c. Seminar proposal
Rp
500.000,-
d. Laboratorium (radiologi)
Rp 10.000.000,-
Rp
Rp 1.000.000,-
Rp
Jumlah
600.000,-
900.000,-
Rp 14.200.000,-
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mendapatkan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Jumlah
Persentase
Laki-laki
29
53,7%
Perempuan
25
46,3%
15-25
25
46,3%
26-35
13
24,1%
36-45
14,8%
46-55
5,6%
> 56
9,3%
1. SD
13%
2. SMP
15
27,8%
3. SMA
29
53,7%
4. Sarjana
5,6%
1. Batuk berdahak
36
66,7%
2. Batuk berdarah
12
22,2%
3. Sesak napas
11,1%
Jenis Kelamin
Umur (tahun)
Tingkat pendidikan
Keluhan utama
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Jumlah
Persentase
1. Lesi negatif
45
83,3%
2. Lesi positif
16,7%
1. Lesi minimal
33,3%
2. Lesi sedang
22,2%
3. Lesi luas
44,4%
1. Ada perbaikan
55,6%
2. Stasioner
44,4%
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
dada ulang
Ada perbaikan
Jumlah
Menetap
Laki-laki
22,2
33,3
55,6
Perempuan
33,3
11,1
44,4
15-25
22,2
22,2
26-35
11,1
11,1
46-55
22,2
22,2
> 56
22,2
22,2
44,4
SD
33,3
33,3
SMP
33,3
33,3
SMA
22,2
11,1
33,3
Batuk berdahak
33,3
44,4
77,8
Batuk berdarah
22,2
22,2
55,6
44,4
100,0
Jenis kelamin
Umur (tahun)
Tingkat pendidikan
Keluhan Utama
Total
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Dari tabel 3 didapatkan data karakteristik pasien yang dilakukan foto dada
ulangan setelah mendapatkan pengobatan dengan OAT selama 2 bulan.
Berdasarkan jenis kelamin penderita di dapatkan pada laki-laki 2 orang (22,2%)
yang mengalami perbaikan luasnya lesi dari gambaran radiologis foto dadanya, 3
orang (33,3%) yang tidak mengalami perubahan gambaran radiologis foto
dadanya. Sedangkan pada perempuan 3 orang (33,3%) yang mengalami
perbaikan, 1 orang (11,1%) yang tidak mengalami perbaikan.
Berdasarkan umur didapatkan 2 orang (22,2%) yg berusia 15-25 tahun
yang mengalami perbaikan foto dada ulang, pada usia 26-35 tahun 1 orang
(11,1%) yang mengalami perbaikan gambaran luasnya lesi radiologis foto dada,
sedangkan pada usia 46-55 tahun 2 orang(22,2%) menunjukan gambaran
menetap, pada usia > 56 tahun yang mengalami perubahan perbaikan gambaran
radiologis foto dada ada 2 orang (22,2%) sedangkan yang tidak mengalami
perubahan ada 2 orang (22,2%).
Berdasarkan
tingkat
pendidikan
diperoleh
orang
(33,3%)
yang
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Sesudah
Lesi positif = 9
Ada perbaikan = 5
Tidak ada perubahan = 4
Dari tabel di atas, hasil uji statistiknya dengan uji tanda diperoleh
p < 0,05 , artinya pemberian OAT bermanfaat menyembuhkan penderita Tb
dengan lesi positif pada penelitian ini.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
4.2.
PEMBAHASAN
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
berminat
pergi
ke
pelayanan
kesehatan
untuk
memeriksakan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
terutama pada negara yang sedang berkembang karena laki-laki dewasa lebih
sering melakukan aktivitas sosial35. Angka kejadian tuberkulosis pada laki-laki
lebih tinggi diduga akibat perbedaan pajanan dan risiko infeksi walaupun
demikian
beberapa
penelitian
menunjukkan
perempuan
memiliki
rasio
progresivitas dan case fatality rate lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini mungkin
juga diakibatkan oleh perbedaan perilaku dalam mencari perawatan kesehatan
antara laki-laki dan perempuan sehingga lebih banyak kasus tuberkulosis yang
dilaporkan37.
Umur penderita paling muda pada penelitian ini 16 tahun sedangkan umur
yang paling tua 65 tahun dan penderita terbanyak pada kelompok umur 15-25
tahun. Hasil ini sesuai dengan distribusi umur penderita tuberkulosis pada
penelitian Amril dkk38. di BP4 Surakarta mendapatkan kelompok usia kurang 45
tahun yang paling banyak menderita tuberkulosis paru, sedangkan Nurjihad
dkk39. melakukan penelitian di RS Persahabatan mendapatkan penderita
tuberkulosis paru didominasi oleh kelompok umur 15-29 tahun (60%). Pada
penelitian ini, penderita tuberkulosis paru kelompok umur < 40 tahun didapatkan
sebesar 80%, hal tersebut menunjukkan bahwa tuberkulosis paru banyak
dijiumpai pada usia produktif.
Data ini mirip dengan data WHO yang menunjukkan bahwa kasus tuberkulosis di
negara berkembang banyak terdapat pada umur produktif 15 29 tahun39.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
40
foto dada ulangan yang dilakukan di RS Materna dengan fasilitas yang sama
seperti foto dada yang pertama kali. Dari pemeriksaan
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap akurasi deteksi dini pasien
tuberkulosis paru dengan penambahan foto dada pada pasien yang dicurigai
sebagai kasus dengan BTA sputum yang negatif di puskesmas kodya Medan
diperoleh data-data yang menunjukkan ketidak akuratan pemeriksaan foto dada
untuk diagnostik TB paru karena yang memiliki gambaran lesi positif hanya 9
orang (16,7%) sedangkan 45 orang (83,3%) memiliki gambaran lesi negatif dari
54 orang pasien yang dilakukan pemeriksaan foto dada.
Adanya pemberian OAT bermanfaat menyembuhkan penderita TB pada
penelitian ini baik secara klinis maupun radiologis.
SARAN
Untuk mencegah keterlambatan dalam penegakan diagnosis tuberkulosis
paru dan pengambilan keputusan memulai pengobatan perlunya pemanfaatan
pemeriksaan mikroskopis dan pemeriksaan penunjang yang lain secara terpadu
di pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat sebagai penunjang diagnostik
dalam pemberantasan TB paru maka akan semakin baik juga angka
kesembuhan yang didapatkan.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
DAFTAR PUSTAKA
Nasional
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
13. Berkow R, Andrew J, Fletcher MB, et al. The Merck Manual. Jakarta.
1999.Bina Rupa Aksara : 7 - 16
14. Aditama TY. Tuberkulosis Masa Datang. Dalam : Palilingan JF,Maranatha D,
Winariani.Simposium Nasional TB Update .Surabaya.2002 :102-7
15. Rasad S. Tuberkulosis Paru. In : Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I, eds.
Radiologi Diagnostik. FK-UI. Jakarta. 2000:126 39.
16. Crofton J, Horner N, Miller F. Tuberkulosis klinik. Jakarta : Widya Medika,
1998 : 33 40.
17. Ahmad UF. Masalah Tuberkulosis di Indonesia dan Upaya Percepatan
Penanggulangan Tuberkulosis , Stop TB Sekarang Juga. Buku Makalah
Seminar Tuberkulosis. Medan : PDPI, Dinkes Sumut, PPTI, 2004 : 52 61.
18. Sukartini N, Sosrosumihardjo R. Perkembangan Diagnostik tuberkulosis
paru.Indonesia J Clin Pathol 1998 : 5 : 7 12.
19. Zain H, Tuberkulosis Paru. In : Isa M, Soefyani A, Juwono O, Budiarti LY,
eds.Tuberkulosis Tinjauan Multidipliner.Banjarmasin : Pusat Studi FK
Univeritas Lambung Mangkurat, 2001 (1) : 119 28.
20. Yunus F. Diagnostik Tuberkulosis Paru. In : Yunus F, Rasmin M, Hudoyo A,
Boedi S ,eds. Pulmonologi klinik. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, 1992 : 45
50.
21. PDPI. Tuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Jakarta : Indah Offset Citra Grafika, 2006.
22. Surjanto E, Sutanto YS. Diagnostik Tuberkulosis Paru. Kumpulan Naskah
Ilmiah Tuberkulosis pada Pertemuan Ilmiah Nasional PDPI Palembang,1997.
23. Alsagaff H, Mukti HA. Tuberkulosis Paru. In : Alsagaff H, Mukty HA eds.
Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press, 2002
: 73 109.
24. American Thoracic Society. Diagnostic Standards and Classification of
Tuberculosis in Adults and Children. Am J Respir Crit Care Med 2000 : 161 :
376 95.
25. Zubaidah T, Aditama TY, Priyanti ZS, Bernida I. Diagnosis tuberkulosis. In :
Abdullah A, Patau MJ, Susilo HT, editor. Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah
Khusus (PIK) X. FK Universitas Hasanuddin/Perjan RS Dr Wahidin
Sudirohusodo Makassar, 2003 : 139 -44.
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
26. Hansell DM, Armstrong P, Lynch DA, McAdams HP. Infections of the lungs
and pleura.In : Imaging of diseases of the chest,fourth edition, Mosby,2005 ;
208-24
27. Soeroso L.Mutiara paru.Buku Atlas Radiologi dan Ilustrasi kasus.
Buku Kedokteran EGC 2007: 12-6
Penerbit
28. Notoatmodjo
S.Metodologi
Penelitian
Jakarta:Rineka cipta, 2002.h .1-208.
ke
Kesehatan.
Edisi
2.
dan
Kedokteran
Universitas
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
dilakukan foto ronsen dada ulangan untuk melihat ada proses penyembuhan
atau tidak.Bila foto ronsen dada tidak menunjukan kelainan maka si pasien tidak
diberikan OAT.
Bapak / Ibu, penelitian seperti ini sudah rutin dilakukan di Indonesia pada
Pusat pelayan kesehatan masyarakat yang lengkap peralatan diagnostiknya dan
biasanya tidak berisiko, tetapi bila terjadi hal yang tidak diinginkan maka
bapak/ibu akan langsung mendapat perawatan oleh peneliti. Bapak/ Ibu tidak
dibebankan dengan biaya apapun, hanya kesediaan dan persetujuan yang
dimintakan.
Bila masih terdapat pertanyaan, maka Bapak / Ibu dapat menghubungi saya.
Nama
Alamat
No. Telepon
: 061-6613849 (Rumah)
: 08163192224 (HP)
Demikian penjelasan ini saya sampaikan, kiranya hasil dari penelitian ini
banyak bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
November 2008
Peneliti
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Alamat
November 2008
Peserta Penelitian,
(......................................)
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
: a. 15 25 tahun
b. 26 35 tahun
c. 36 45 tahun
d. 46 55 tahun
e. > 55 tahun
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
b. Lesi sedang
c. Lesi luas
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Nama
Dewi .R
Marta M
Betsaida
Jhon Res
Agustina F
Rina
Feri
Tampu
Jhon Dam
Ida
Itokki Jos
Nidya Ayu
Johan Har
Hartati Pa
Jonas Sim
Vicky Leo
Geniaman
Ardy Sur
Sahriana S
Yusrizal
Syamsir
Abdul W
Syaiful A
Feri Irawan
Nova Psrb
Erlinda Tp
Jepta Sem
Sutri Helpi
Natalina
Ana Zei
Menti Sin
Victor Jam
Stori Waru
Ryan Tres
Ristiani Si
Heri
Realis
Ramses
Adriansyah
Lusi
Era Wahyu
Albert
Yelli
Mardia
Siti
Rohana
Abdul
Husin
Jenis
Kel
2
2
2
1
2
2
Umur
16
18
19
22
25
29
1
1
1
2
3
1
Kelainan
foto
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
3
2
2
1
3
3
2
4
3
3
3
3
2
3
1
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
2
1
3
2
1
1
1
1
1
2
1
3
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
45
65
Umur
1
1
1
1
1
2
Pendidikan
2
3
2
1
2
3
33
27
19
17
40
44
17
37
19
50
37
22
58
62
60
23
29
21
29
41
19
33
17
27
18
19
35
35
19
38
19
22
33
35
19
2
2
1
1
3
3
1
3
1
4
3
1
5
5
5
1
2
1
2
3
1
2
1
2
1
1
2
2
1
3
1
1
2
2
1
24
2
1
Kel
utama
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
Tiarona
Bahari
Zubaidah
Siti Reni
Sabda tua
Sandro
Nazarudin
Alvin
Sander
Sartika
Keterangan :
Umur : 1 =
2=
3=
4=
5=
2
1
2
2
1
1
2
1
1
2
15-25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
46-55 tahun
56-65 tahun
50
52
23
57
42
24
22
34
30
19
4
4
1
5
3
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
2
1
1
1
2
1
1
1
3
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
2
Keluhan utama :
1=Batuk berdahak
2=Batuk berdarah
3=Sesak nafas
Pendidikan :
1=SD
2=SMP
3=SMA
4=PT
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009
Pasien yang mendapat pemeriksaan foto dada ulang setelah mendapat OAT selama 2 bulan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama
Yusrizal
Syamsir
Feri Irawan
Sutri Helpi
Abdul Husin
Tiarona
Bahari
Siti Reni
Sartika
Jenis kel
1
1
1
2
1
2
1
2
2
Umur
5
5
2
2
5
4
4
5
1
Gambaran Foto
3
3
2
1
1
1
3
3
2
Gambaran Foto:
1= lesi minimal (3 orang)
2= lesi sedang (2 orang)
3= lesi luas(far advanced) (4 orang)
Perbaikan foto
1
2
1
1
2
2
2
1
1
Perbaikan foto :
1. Ada
2. Stasioner
Nama
Yusrizal
Feri Irawan
Sutri Helpi
Siti Reni
Sartika
Jenis kel
1
1
2
2
2
Umur
5
2
2
5
1
Gambaran Foto
3
2
1
3
2
Perbaikan foto
1
1
1
1
1
Nama
1
2
3
4
Syamsir
Abdul Husin
Tiarona
Bahari
Jenis kel
Umur
Gambaran Foto
Perbaikan foto
1
1
2
1
5
5
4
4
3
1
1
3
2
2
2
2
Mual Bobby E Parhusip : Peranan Foto Dada Dalam Mendiagnosis Tuberkulosis Paru Tersangka Dengan Bta
Negatif Di Puskesmas Kodya Medan, 2009