Anda di halaman 1dari 2

Izzah Khusna

TKP 431 Manajemen Pembangunan


Kualitas Hidup
Pada dasarnya kualitas hidup seseorang tidak dapat dikualifikasikan secara spesifik, yaitu
berbeda-beda tergantung pada bagaimana orang tersebut menyikapi permasalahan yang terjadi pada
hidupnya. Kualitas hidup berkaitan dengan pencapaian kehidupan manusia yang ideal atau sesuai
dengan yang diinginkan (Diener dan Suh, dalam Nofitri, 2009). Berikut merupakan beberapa definisi
kualitas hidup menurut literatur-literatur terpilih:

Kualitas hidup merupakan perasaan subjektif seseorang mengenai kesejahteraan dirinya,


berdasarkan pengalaman hidupnya saat ini secara keseluruhan (Calman dalam OConnor, 1993).
Selanjutnya, muncul suatu konsep yang disebut Calmans Gap, yaitu bagaimana perbedaan antara
keinginan yang ada dibandingkan perasaan yang ada sekarang. Calman mengungkapkan
pentingnya mengetahui perbedaan antara perasaan yang ada dengan keinginan yang sebenarnya,
dicontohkan dengan membandingkan suatu keadaan antara dimana seseorang berada dengan
di mana seseorang ingin berada. Jika perbedaan antara kedua keadaan ini lebar,
ketidakcocokan ini menunjukkan bahwa kualitas hidup seseorang tersebut rendah. Sedangkan

kualitas hidup tinggi jika perbedaan yang ada antara keduanya kecil;
Kualitas hidup sebagai persepsi individu mengenai posisi mereka dalam kehidupan dilihat dari
konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal serta hubungannya dengan tujuan,
harapan, standar, dan hal-hal lain yang menjadi perhatian individu tersebut. (World Health
Organization /WHO dalam Kwan, 2000).
Terdapat empat aspek dari kualitas hidup menurut World Heath Organization Quality 16 of Life

Bref version (WHOQoL-BREF), yaitu kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial, dan
hubungan dengan lingkungan. Dari keempat aspek ini akan dihasilkan sebanyak 26 buah pertanyaan
sebagai alat untuk mengukur kualitas hidup seseorang. Sedangkan oleh Morris (1979) mengajukan
tiga indikator pokok, yaitu tingkat kematian bayi (IMR), harapan hidup saat usia satu tahun, dan
angka melek huruf yang juga digunakan oleh Biro Pusat Statistik dalam mengukur Indeks Mutu
Hidup dalam usaha membandingkan tingkat kesejahteraan. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi
kualitas hidup antara lain jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, finansial, dan
standar referensi.
Daftar Pustaka
Chairani, Nazly. 2015. Skripsi: Kualitas Hidup Wanita Lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan
Padang Hulu Tebing Tinggi Skripsi Universitas Sumatera Utara dalam repository.usu.ac.id (pdf).
Diunduh pada hari Senin, 7 September 2015

Izzah Khusna
TKP 431 Manajemen Pembangunan
Kualitas Hidup
Aprilia, Winda Rizki Aprilia. 2015. Skripsi Tesis: Hubungan Aktivitas Waktu Luang Dengan Kualitas
Hidup Pada Dewasa Madya Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dalam
repository.uin-suska.ac.id (pdf). Diunduh pada hari Senin, 7 September 2015

Anda mungkin juga menyukai