Anda di halaman 1dari 5

Izzah Khusna

21040113140123
Morfologi dan Arsitektur Kota- TKP 347
1.

Latar Belakang
Ngaliyan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di sebelah barat Kota Semarang,

berbatasan dengan Kecamatan Mijen, Semarang Barat, dan Tugu. Sebelum menjadi sebuah
kecamatan yang berdiri sendiri, Ngaliyan merupakan sebuah daerah yang ada di dalam
wilayah Kecamatan Tugu. Namun, melihat potensi pengembangan dan luas wilayahnya,
akhirnya Ngaliyan berubah menjadi sebuah kecamatan. Berdasarkan letaknya, Ngaliyan
berada di posisi strategis karena menjadi jalur penghubung antara Semarang dan Kendal.
Lokasinya yang cukup tinggi menjadikan wilayah ini bebas banjir dan sangat cocok untuk
dijadikan kawasan hunian.
Semenjak terdapatnya pusat kawasan pendidikan di daerah ini, jumlah penduduk daerah
Ngaliyan khususnya Kelurahan Ngaliyan menjadi semakin padat. Salah satu dampak dari
jumlah pendatang yang terus meningkat adalah kebutuhan akan permukiman. Kini, Kelurahan
Ngaliyan mengalami urbanisasi dengan dibangunnya sejumlah perumahan yang disediakan
oleh pemerintah maupun swasta di beberapa tempat. Lahan kosong beralih fungsi menjadi
lahan terbangun setiap tahunnya demi memenuhi mobilisasi manusia yang terus meningkat.
Dampak ini kemudian mempengaruhi pola pikir masyarakat baik dalam segi sosial, ekonomi,
maupun budaya.
2. Gambaran Umum Wilayah

Perumahan Bank Niaga terletak di Kelurahan Ngaliyan, lokasinya tepat di sebelah kampus
III Fakultas Syariah IAIN Semarang. Berdasarkan letaknya, perumahan ini memiliki posisi
strategis. Jalan Raya Ngaliyan-Boja selalu padat akan kendaraan yang lalu lalang, selain
karena menjadi kawasan pendidikan, daerah ini juga sebagai pusat perniagaan di Kecamatan
Ngaliyan, yaitu Pasar Ngaliyan dan berbagai jaringan toko retail yang dibangun di sepanjang
jalan.

Izzah Khusna
21040113140123
Morfologi dan Arsitektur Kota- TKP 347
Sebenarnya kawasan ini menjadi ramai semenjak dibangunnya Kampus 3 IAIN Semarang
dan STEKOM. Kebutuhan akan tempat tinggal oleh para pendatang dipenuhi oleh pemerintah
dan swasta dengan dibangunnya Perumahan Bank Niaga, Bukit Semarang Baru (BSB), dan
Griya Ngaliyan Asri. Semakin maraknya permukiman yang terbangun, baik secara terencana
maupun organis, para developer pun mulai membuka usahanya di sepanjang Jalan Raya
Ngaliyan-Boja. Sehingga sampai saat ini, kawasan ini menjadi pusat pendidikan dan
perniagaan terpadat yang ada di Kecamatan Ngaliyan.
Berikut beberapa tempat terdekat dari Perumahan Bank Niaga:

Ngaliyan Square 0.3 km

SMPN 16 Semarang 0.5 km

Ruko Ngaliyan 0.4 km

SD Tambak Aji 0.6 km

Lapangan Bola 0.4 km

Pasar

Krempyeng

Purwoyoso 1.8 km

3. Analisis Morfologi dan Bentuk Fisik


Perumahan Bank Niaga merupakan satu dari sekian banyak perumahan yang terbangun
atas dasar pemenuhan kebutuhan permukiman di Kecamatan Ngaliyan. Perumahan Bank
Niaga dibangun pada tahun 1987. Jumlah bangunan pada saat awal periode berjumlah 56
rumah dengan type 70 (luas tanah +\- 200 m) sebanyak 17 rumah, type 54 m (luas tanah +\150 m) sebanyak 27 rumah, dan type 45 (luas tanah +\- 145 m) sebanyak 12 rumah. Awalnya,
perumahan ini diperuntukan khusus bagi karyawan Bank Niaga cabang Kota Semarang,
namun semakin banyaknya peminat, jumlah rumah bertambah dengan penghuni yang
beragam.
Kawasan perumahan Bank Niaga diawali dengan didirikannya gapura yang bertuliskan
PERUMAHAN BANK NIAGA. Jalan masuk perumahan berupa tanjakan dengan kemiringan
sekitar 30-35. Tidak seperti perumahan pada umumnya, pos satpam dan kantor pemasaran
perumahan ini terletak di tengah perumahan. Letaknya bersebelahan dengan menara/ tandon
air yang digunakan warga perumahan sebagai sumber air bersih. Mengapa berada di tengah?
Salah satu sebabnya adalah bentuk fisik perumahan yang menanjak, sehingga tidak
memungkinkan jika pos satpam diletakkan di daerah tanjakan. Oleh karena itu, perumahan
Bank Niaga menjadi perumahan yang anti banjir karena berlokasi di ketinggian yang tinggi.

Izzah Khusna
21040113140123
Morfologi dan Arsitektur Kota- TKP 347

Gambar 1 Menara/ tandon air

Gambar 2 Pintu utama Perum. Bank Niaga

Semua bentuk rumah di perumahan Bank Niaga dibuat tidak seragam. Meskipun begitu,
hal ini tidak mengurangi nilai estetika perumahan, sebab setiap kapling rumah disusun dan
dibangun secara terencana (ciri khas perumahan). Bentuk rumah didominasi oleh bangunan
bertingkat dua atau lebih.

Gambar 3 Bentuk-bentuk rumah di perumahan Bank Niaga

4. Analisis Hubungan Sosial


Sebelum menjadi sebuah perumahan, daerah ini berupa lahan kosong dengan berbagai
tanaman liar. Sebagian besar penduduk masih bekerja di sektor pertanian karena daerah lain
masih berupa pertanian, khususnya pertanian Jambu Kluthuk. Setelah dijadikan perumahan,
penduduk asli beralih pekerjaan di sektor industri yang semakin marak pada saat itu.
Masyarakat pendatang yang menghuni perumahan Bank Niaga seluruhnya adalah karyawan
maupun pensiunan karyawan Bank Niaga dengan status ekonomi menengah ke atas. Maka

Izzah Khusna
21040113140123
Morfologi dan Arsitektur Kota- TKP 347
dari itu, untuk hubungan sosial antar penduduk di perumahan ini bisa dibilang individualis
karena tuntutan berangkat kerja di pagi hari dan pulang di malam hari.
Semakin banyaknya fasilitas publik, seperti sekolah, universitas, kantor kecamatan, pasar,
dan sebagainya yang terdapat di sekitar perumahan meningkatkan jumlah demand dari pasar
terhadap perumahan tersebut. Sampai pada akhirnya, perumahan Bank Niaga dibuka untuk
umum. Semakin lama jumlah karyawan Bank Niaga berkurang dan digantikan dengan
penghuni non-karyawan. Hingga saat ini, jumlah karyawan Bank Niaga yang ada berjumlah 9
Kepala Keluarga.
Warga penghuni perumahan rata-rata bekerja sebagai karyawan kantor, PNS, dan
pengusaha. Dapat dipastikan bahwa mayoritas merupakan masyarakat ekonomi menengah
ke atas dilihat melalui bangunan fisik rumah yang ada di perumahan ini. Selain itu, sebagian
besar warga perumahan juga memanfaatkan rumahnya untuk dijadikan rumah kos-kosan bagi
mahasiswa. Mereka melihat peluang tersebut untuk menambah penghasilan. Rata-rata harga
sewa kos di perumahan ini berkisar antara Rp.350.000 Rp.750.000 per bulan.
Dengan beragamnya jenis pekerjaan di perumahan ini, hubungan sosial yang terjalin tidak
se-individual yang terjadi pada masa sebelumnya. Masih ada pertemuan RT, kerja bakti, dan
sebagainya yang menuntut mereka untuk saling bertemu dan bertegur sapa. Untuk
kesenjangan sosial, sejauh ini belum ditemukan adanya fenomena tersebut. Selain karena
memiliki jenis rumah yang sama, perumahan Bank Niaga dihuni oleh warga yang masingmasing jumlah penghasilannya tidak jauh berbeda (dalam kisaran hampir sama).

Gambar 4 Salah satu fasilitas umum berupa masjid di perumahan Bank Niaga
(biasanya dipergunakan untuk pertemuan warga)

Izzah Khusna
21040113140123
Morfologi dan Arsitektur Kota- TKP 347
DENAH LOKASI

DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Kota Semarang. 2012 Kecamatan Ngaliyan dalam http://semarangkota.go.id/. Diakses
pada hari Rabu, 22 Oktober 2014.
Admin. Tanpa Tahun. Profil Kecamatan Ngaliyan dalam http://portalsemarang.com. Diakses pada
hari Rabu, 22 Oktober 2014.

Anda mungkin juga menyukai