Anda di halaman 1dari 5

MENYAJIKAN DAN MENERAPKAN ILMU

HUMANIORA DENGAN MEMBUAT ESAI


TENTANG URBANISASI DI LINGKUNGAN
TEMPAT TINGGAL (SSK)

NAMA :AGUNG WAHYU SETYAWAN


KELAS :XII IPS 5
NO.ABSEN :04
Essay tentang Urbanisasi di Kabupaten
Magelang.
A.OPENING
Jika kita melihat di situs Badan Pusat Statistik kita dapat
mengetahui pertumbuhan penduduk di seluruh kecamatan di
kabupaten Magelang. Dari situ kita dapat memperkirakan
jumlah pertambahan penduduk yang kemungkinan besar
nerupakan efek dari urbanisasi skala kecil. Yaitu dari
kecamatan yang jauh dari pusat pemerintahan dan pusat
perdagangan menuju wilayah yang memiliki lebih banyak
sarana dan prasarana. Dari perkiraan ini pula kita dapat
menyimpulkan bahwa urbanisasi di Indonesia masih terjadi
baik dalam skala kecil maupun skala nasional.
Pada sebagian Negara berkembang salah satunya Indonesia,
urbanisasi menjadi salah satu tantangan dalam masalah
sosial,ekonomi,dan politik. Masalah pemukiman telah disadari
sejak lama, tetapi di Indonesia dalam pemecahan masalah ini
masih jauh dari memuaskan. Hal ini terlihat dari peningkatan
angka persentasi pertumbuhan kota dan pemukiman kumuh
yang tidak terkontrol.
Masalah ini dipandang sebagai salah satu masalah yang paling
mendesak. Hal ini dikarenakan oleh dampak yang ditimbulkan
dari permasalahan awal pemukiman, seperti tuna wisma,
kemiskinan dan kriminalisme, kurangnya pendidikan, serta
kesehatan. Di Kabupaten Magelang, masalah pemukiman
seperti ini banyak terjadi. Pertumbuhan kota yang menuju arah
horizontal,ini mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan
yang terkikis oleh pembangunan sarana transportasi sehingga
menimbulkan ruang-ruang kota yang tidak manusiawi seperti
bangunan liar. Salah satu contoh: pembangunan yang pesat di
pusat perdagangan telah mengakibatkan terjadinya
perubahanalih fungsi lahan sawah menjadi pusat perbelanjaan.
Oleh karena itu pada essay kali ini kami akan membahas
tentang urbanisasi skala kecil yang terjadi di wilayah
kabupaten Magelang.

B.ISI
Jika sebuah area belum sempat dibangun sesuai
peruntukkannya maka jangan sampai wilayah tersebut dipakai
sementara untuk peruntukkan lainnya, contohnya sebagai
pusat perbelanjaan apalagi membiarkan pihak lain secara ilegal
menggunakan lahan kosong tersebut. Banyak area kosong
ditempati secara ilegal oleh penduduk yang datang musiman.
Contohnya wilayah pertigaan dan perempatan menjadi
wilayah dagang kaki lima yang secara tidak langsung akan
tinggal di dekat wilayah mereka berjualan. Beberapa dari
mereka terutama penjual buah musiman dan pedagang
makanan keliling bahkan berasal dari luar kota. Setelah sekian
lama mereka bisa membuat KTP bahkan dilayani oleh PLN
untuk penyambungan listrik secara resmi. Lalu saat
penggusuran tiba, mereka akan berteriak jika ada pihak-pihak
yang akan mengusik keberadaan mereka di kawasan
pemukiman ilegal tersebut.Pada umumnya banyak penduduk
kabupaten Magelang yang mempunyai tingkat pendapatan
rendah karena terbatasnya akses terhadap lapangan pekerjaan.
Pendapatan yang rendah ini mempengaruhi daya beli
penduduk dan mengurangi akses pelayanan sarana dan
prasarana dasar penduduk. Ketidakmampuan sosial ekonomi
ini, dapat mendorong masyarakat menempati lahan kosong
milik pemerintah atau milik publik yang dapat dikatakan
sebagai hunian illegal atau liar.
Pendidikaan dan keahlian adalah salah satu faktor penentu
dalam hal pencapaian pekerjaan dan pendapatan. Banyak
imigran yang berada di kabupaten Magelanv tidak dapat
bekerja dengan standar yang ditetapkan karena pendidikan
dan keahlian yang dimilikinya rendah. Dikarenakan mereka
tidak memikirkan kehidupan untuk kedepannya selama
berada di kota. Selain itu persaingan dalam mencari pekerjaan
di kota sangat tinggi. Dampak dari akumulasi kejadian ini akan
memunculkan pengangguran yang semakin bertambah.
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan hukumlah yang
sangat memprihatinkan. Hal tersebut menyebabkan mereka
membangun rumah seenaknya. Mereka tidak mengetahui
akibat dari yang mereka lakukan itu, membuat lingkungan
menjadi kotor dan lingkungan menjadi terancam bahkan
merugikan banyak pihak. Salah satunya jika wilayah itu
menambah potensi banjir bagi kabupaten Magelang.
Lahan merupakan SDA yang bersifat langka terlebih di
wilayah perkotaan seperti di kecamatan Mertoyudan,
kecamatan Borobudur, dan Kotamungkid. Lahan merupakan
salah satu komponen pokok pembangunan fisik di wilayah
perkotaan yang ketersediaannya semakin terbatas seiring
dengan tuntutan kebutuhan yang semakin bertingkat.
Tuntutan tersebut bermuara pada meningkatnya permintaan
lahan.Di perkotaan lahan kosong sulit diperoleh. Dengan
keterbatasan lahan dan pertambahan penduduk di kota yang
melesat maka akan terjadi persaingan untuk mendapatkan
sebidang tanah dijadikan perumahan. Dengan harga lahan
yang tinggi mereka yang berpenghasilan rendah tidak sanggup
membeli rumah karena harga rumah yang sekarang cukup
mahal.
Keberadaan permukiman liar serta kios pedagang liar memberi
dampak negatif terhadap tata ruang kota di kabupaten
Magelang. Berkurannya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat
mengganggu fungsi RTH secara ekologis, dimana secara
ekologis RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah,
mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan
temperatur kota.Permukiman yang tidak dirancang dengan
baik akan mengganggu sistem drainase di daerah permukiman
itu sendiri, dimana drainase ini berfungsi sebagai saluran
penyerapan air ke dalam tanah, yang pada akhirnya akan
mengakibatkan banjir di wilayah kabupaten Magelang.

C.CLOSING (KESIMPULAN)
Dengan demikian dapat kami simpulkan bahwa pemukiman
liar serta kios kios kaki lima liar yang merupakan dampak
urbanisasi skala kecil di kabupaten Magelang adalah fenomena
yang muncul sebagai akibat dari berbagai macam masalah
sosial yang berada di perkotaaan seperti kemiskinan dan
kurangnya lapangan pekerjaan di kabupaten Magelang. Saya
menyarankan agar pemerintah mampu mengatasi masalah
tersebut dengan membuat kebijakan – kebijakan yang dapat
diterima masyarakat, serta melakukan berbagai usaha guna
menertibkan bangunan liar seperti membangun rumah susun,
mempertahankan persawahan serta taman kota, mendirikan
sekolah ataupun sarana dan prasarana lain secara merata di
setiap kecamatan di kabupaten Magelang.

Anda mungkin juga menyukai