Anda di halaman 1dari 6

Rehabilitasi pada Pasien Patah

Tulang Panggul

Cont
Pada patah tulang panggul, mobilisasi
yang dilakukan setelah operasi
merupakan hal yang penting untuk
pasien. Hal ini berhubungan dengan
pengurangan resiko dari
tromboembolisme vena, komplikasi
pernapasan, skin breakdown, dan
penurunan status mental (Koval,&
Zuckerman, 2000) yang penting untuk
keselamatan pasien.

Rehabilitasi yang dilakukan pada pasien yang


telah menjalani operasi patah tulang panggul
berupa terapi fisik .
Terapis fisik harus mengetahui dan melakukan
evaluasi yang baik dan melakukan review
terhadap diagnosis, proses operasi, status
bantalan berat (weight bearing status).
Pembatasan bantalan berat didasari pada
operasi berdasarkan derajat patah tulang dan
metode stabilisasi operasi. Jika tidak terdapat
pembatasan bantalan berat dapat dilakukan
rehabilitasi yang terdiri atas beberapa tahapan

Tahapan Terapi Fisik

Daftar Pustaka

Astuti, P. (2011). Tesis Pengaruh edukasi preoperasi terstruktur


(dengan teori kognitif social) terhadap self-efficacy dan perilaku
latihan post operasi pada pasien faktur ekstrimitas bawah dengan
pembedaham di Surabaya. Depok: FIK UI
Fernndez, M. G. & Friedman, J. D. (2011). Physical medicine and
rehabilitation pocket companion. New York: Demos Medical
Publishing. Diakses di http://books.google.co.id/books?
id=PRFnjcQKtIAC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=f
alse diakses pada 7 oktober 2014.
Koval, K. J. & Zuckerman, J. D. (2000). Hip fractures: A practical
guide to management. New York: Springer. Diakses di
http://books.google.co.id/books?
id=nuRrRoMV9ZQC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f
=false diakses pada 7 Oktober 2014.
Pignolo, R. J., Keenan, M. A. & Hebela, N. M. (2011). Fractures in
the elderly. Philadelphia: Humana Press. Diakses di
http://books.google.co.id/books?
id=3HK30VkPbS0C&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f
=false diakses pada 7 Oktober 2014.

Anda mungkin juga menyukai