0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
199 tayangan2 halaman
Bahan baku utama pembuatan kertas dan tisu adalah serat dari tanaman yang kaya akan selulosa seperti kayu, jerami, bambu, dan kulit buah. Kulit kakao dan nanas kaya akan selulosa dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku karboxymetil selulosa atau selulosa bakteri. Tisu dapat dibuat dari ekstrak kulit pisang melalui proses perebusan, pencucian, penghilangan, pengeringan, dan p
Bahan baku utama pembuatan kertas dan tisu adalah serat dari tanaman yang kaya akan selulosa seperti kayu, jerami, bambu, dan kulit buah. Kulit kakao dan nanas kaya akan selulosa dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku karboxymetil selulosa atau selulosa bakteri. Tisu dapat dibuat dari ekstrak kulit pisang melalui proses perebusan, pencucian, penghilangan, pengeringan, dan p
Bahan baku utama pembuatan kertas dan tisu adalah serat dari tanaman yang kaya akan selulosa seperti kayu, jerami, bambu, dan kulit buah. Kulit kakao dan nanas kaya akan selulosa dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku karboxymetil selulosa atau selulosa bakteri. Tisu dapat dibuat dari ekstrak kulit pisang melalui proses perebusan, pencucian, penghilangan, pengeringan, dan p
Kandungan dari kayu sehingga bisa dibuat menjadi tisu
Bahan baku kertas atau tisu dari tanaman yang banyak mengandung serat seperti : jerami padi, bamboo, tebu, rumput-rumputan, jute, manila, rosella, murbai, kapas, lena dan jenis tanaman-tanaman lainnya yang cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu pun digunakan sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu keras maupun lunak tanpa kecuali dapat dijadikan bahan baku kertas atau tisu. Karena kayu mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45 %) (JF Dumanauw, 1984). Seperti yang kita ketahui selulosa adalah komponen utama pembuatan kertas atau tisu. Namun, produk kertas atau tisu dari bahan nonkayu masih dibuat karena bahan jenis ini mempunyai keunggulan yakni lebih kuat dibandingkan dengan selulosa kayu 2. Buah yang mempunyai kandungan selulosa tinggi -Limbah kulit kakao ini salah satunya banyak mengandung 32-45% serat kasar yang berupa lignin dan selulosa. Selulosa merupakan polisakarida yang jika terhidrolisis akan menghasilkan monomer glukosa dan beberapa selobiosa. Sifat dari selulosa ini yaitu tidak larut didalam air dan sangat mudah menyerap air, sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan CMC (carboxy methyl cellulose) -limbah kulit nanas dimanfaatkan sebagai media mendapatkan selulosa bakteri al, dengan bantuan acetobacter xylinum akan dihasilkan seratserat selulosa melalui fermentasi bakteri 3. Cara pembuatan tisu dengan cara ekstrak kulit buah Mengambil contoh pembuatan Dengan kulit pisang Proses pembuatan tisu ini caranya: 1. Cuci bersih kulit pisang dengan aquades, mengiris kecil-kecil kulit pisang sesuai keperluan. Jangan lupa mengenakan sarung tangan ketika memotongnya. 2. Keringkan semua irisan kulit pisang dengan sinar matahari di atas nyiru dan mencampurkan kulit pisang kering, air, dan kristal NaOH dalam panci dengan perbandingan komposisi kulit pisang, air, dan Kristal NaOH. 3. Selanjutnya rebus campuran bahan-bahan tersebut dalam panci besar sampai sekitar 1,5 jam dilanjutkan menghilangkan NaOH dengan mencuci sampai bersih agar tidak meninggalkan bau dari larutan pemasaknya. 4. Rendam dengan larutan kaporit selama 1 jam, cuci dengan air bersih hingga bau kaporit hilang lalu haluskan adonan lunak tersebut dengan blender. 5. Campurkan dengan talcum sebanyak 1,5 Kg ke dalam adonan dan encerkan adonan atau pulp agar dapat diproduksi kertas yang tipis.
Selanjutnya, tuangkan adonan halus ke dalam baskom lebar. Letakkan
spons di atas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi di atasnya. 6. Saring campuran (jangan terlalu tebal) di baskom memakai screen sablon lalu letakkan screen sablon di atas spons yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screen dan angkat hati-hati, kemudian tutup dengan kain yang sudah dibasahi. 7. Tambah satu lapis lagi kain basah. Angkat sepasang demi sepasang dan jemur di tempat yang panas kemudian setrika sepasang demi sepasang dan buka kain perlahan. 8. Langkah selanjutnya, lakukan Uji Ketahanan Tarik (tensile strength), Uji Ketebalan, Gramatur atau Berat Dasar Kertas Tisu.