Anda di halaman 1dari 2

1.

Kandungan dari kayu sehingga bisa dibuat menjadi tisu


Bahan baku kertas atau tisu dari tanaman yang banyak mengandung serat
seperti : jerami padi, bamboo, tebu, rumput-rumputan, jute, manila,
rosella, murbai, kapas, lena dan jenis tanaman-tanaman lainnya yang
cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu pun digunakan
sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu keras maupun
lunak tanpa kecuali dapat dijadikan bahan baku kertas atau tisu. Karena
kayu mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45 %) (JF
Dumanauw, 1984). Seperti yang kita ketahui selulosa adalah komponen
utama pembuatan kertas atau tisu. Namun, produk kertas atau tisu dari
bahan nonkayu masih dibuat karena bahan jenis ini mempunyai
keunggulan yakni lebih kuat dibandingkan dengan selulosa kayu
2. Buah yang mempunyai kandungan selulosa tinggi
-Limbah kulit kakao ini salah satunya banyak mengandung
32-45% serat kasar yang berupa lignin dan selulosa. Selulosa merupakan
polisakarida yang
jika terhidrolisis akan menghasilkan monomer glukosa dan beberapa
selobiosa. Sifat dari
selulosa ini yaitu tidak larut didalam air dan sangat mudah menyerap air,
sehingga cocok
digunakan sebagai bahan baku pembuatan CMC (carboxy methyl
cellulose)
-limbah kulit nanas dimanfaatkan sebagai media mendapatkan selulosa
bakteri al, dengan bantuan acetobacter xylinum akan dihasilkan seratserat selulosa melalui fermentasi bakteri
3. Cara pembuatan tisu dengan cara ekstrak kulit buah
Mengambil contoh pembuatan Dengan kulit pisang
Proses pembuatan tisu ini caranya:
1. Cuci bersih kulit pisang dengan aquades, mengiris kecil-kecil kulit
pisang sesuai keperluan. Jangan lupa mengenakan sarung tangan ketika
memotongnya.
2. Keringkan semua irisan kulit pisang dengan sinar matahari di atas nyiru
dan mencampurkan kulit pisang kering, air, dan kristal NaOH dalam panci
dengan perbandingan komposisi kulit pisang, air, dan Kristal NaOH.
3. Selanjutnya rebus campuran bahan-bahan tersebut dalam panci besar
sampai sekitar 1,5 jam dilanjutkan menghilangkan NaOH dengan mencuci
sampai bersih agar tidak meninggalkan bau dari larutan pemasaknya.
4. Rendam dengan larutan kaporit selama 1 jam, cuci dengan air bersih
hingga bau kaporit hilang lalu haluskan adonan lunak tersebut dengan
blender.
5. Campurkan dengan talcum sebanyak 1,5 Kg ke dalam adonan dan
encerkan adonan atau pulp agar dapat diproduksi kertas yang tipis.

Selanjutnya, tuangkan adonan halus ke dalam baskom lebar. Letakkan


spons di atas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi di atasnya.
6. Saring campuran (jangan terlalu tebal) di baskom memakai screen
sablon lalu letakkan screen sablon di atas spons yang sudah dilapisi kain
dengan posisi terbalik, gosok sedikit screen dan angkat hati-hati,
kemudian tutup dengan kain yang sudah dibasahi.
7. Tambah satu lapis lagi kain basah. Angkat sepasang demi sepasang dan
jemur di tempat yang panas kemudian setrika sepasang demi sepasang
dan buka kain perlahan.
8. Langkah selanjutnya, lakukan Uji Ketahanan Tarik (tensile strength), Uji
Ketebalan, Gramatur atau Berat Dasar Kertas Tisu.

Anda mungkin juga menyukai