Anda di halaman 1dari 17

Page |1

Profil Kampung Rimba Sawang


Kecamatan Tenggulun
Kabupaten Aceh Tamiang
PROFIL UMUM KAMPUNG
Nama Kampung
: Rimba Sawng
Kemukiman
: Kejuruan Muda
Kecamatan
: Tenggulun
Jumlah KK
: 487
Jumlah Penduduk
: 1846
Jumlah Laki-laki
: 959
Jumlah Perempuan : 887
Jenis-jenis Mata Pencaharian Penduduk (beri tanda )
Tani sawah
Kolam

PNS
Berkebun

Pedagang
Tambak

Buruh Tani
POLRI
Mantri

Buruh Bangunan Pegawai Swasta


Industri Kecil
Nelayan
Anggota Dewan
Perawat

Tani ladang
Ternak
TNI
Dokter
Guru

Organisasi Sosial Masyarakat di Kampung (beri tanda )


1. POSYANDU
2. BUMG
3. Wirid Yasin
4.TPA
5. KUD
6. KARANG TARUNA
7. KELOMPOK PENGAJIAN
8 KELOMPOK SIMPAN PINJAM

Sarana dan Prasarana yang ada di Kampung (beri tanda )


Sumber air minum
: PDAM
Sumur
Sungai
Sekolah
: TK
SD
SMP

SMA
Puskesmas
Mesjid
Lembaga keuangan (Bank dll)
Pemakaman
Umum
Irigasi
Jalan aspal menuju pusat layanan di Kecamatan Listrik

Sekolah dan PUSKESMAS dari Kampung


SD
SMP
SMA

: __ 1 KM
PUSKESMAS
: ___ 10 KM
: ___10 KM
: ___15 KM Lainnya
: ____ KM

PERANGKAT PEMERINTAHAN KAMPUNG

Page |2

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama
Ahmad Munir
Aripin
M. Japar Saud
Padlli
Pak Hatta

Jabatan
Datuk Penghulu
Sekretaris Kampung
Bendahara
MDSK
MDSK
MDSK
MDSK
Kaur Pembangunan
Kaur Pemerintahan
Kaur Umum
Ketua Pemuda
Imam Kampung

PROFIL PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.

Jumlah total anak-anak putus sekolah


: 15 orang
Jumlah anak laki-laki putus sekolah
: 10 orang
Jumlah anak perempuan putus sekolah
: 5 orang
Ditingkat mana mereka paling banyak putus sekolah
: SD
SMP
SMA
Pentingkah pendidikan menurut masyarakat
: Ya
Tidak
Jika ada anak yang tidak sekolah menurut
masyarakat adalah masalah penting yang harus
diselesaikan
: Ya
Tidak
Keterlibatan perwakilan warga dalam Komite sekolah
: Ada terlibat dan aktif
Ada terlibat tapi tidak aktif
Tidak ada yang terlibat
Apakah guru sekolah tempat anak Kampung ini
sekolah selalu ada/masuk setiap hari secara penuh : Ya
Tidak

PROFIL KESEHATAN
1. Apa penyakit yang sering ada di kampung ini
: Penyakit Demam, dan
Mumen, Gula, Dan Sesak Nafas..
2. Kemana masyarakat pergi jika ingin menayakan
masalah kesehatan atau penyakit yang diderita oleh
masyarakat
: BIDES
PUSKESMAS
PUSTU
POSKESDES
POSYANDU DUKUN
3. Bidan Desa
: Tidak ada
Ada dan aktif
Jarang ada di Kampung
Tidak pernah datang
4. Bagaimana kualitas Puskesmas yang sering masyarakat kunjungi :
Pelayanan Dokternya
Baik
Tidak
Pelayanan Perawatnya
Baik
Tidak
Pelayanan Petugasnya
Baik
Tidak
Obat yang diberikan
Baik
Tidak
Ruang tunggu pasiennya
Baik
Tidak
Kebersihannya
Bersih
Tidak
WCnya terpisah untul Lk/Pr
Iya
Tidak

Page |3

PROFIL MATA PENCARIAN PENDUDUK


1. Potensi lokal yang bisa dikembangkan sebagai
Peluang usaha di Kampung ini
Pertanian
Perkebunan
Perikanan

:
Industri / Kerajinan
Lainnya:

______________________________________________
______________________________________________
2. Keberadaan Kelompok keuangan mikro
(simpan-pinjam) di kampung ini
: Ada
Tidak
3. Pelatihan tentang keterampilan : Administrasi Keuangan Kelompok Usaha
Perempuan oleh PNPM-MP untuk SPP
Tabel 1, prioritas masalah dan harapan solusi

KESEHATAN
NO
1.

Masalah

Sarana Kesehatan
yang minim dimana
jangkauan ke
Puskesmas sejauh
10 Km dan Bidan
Desa yang jarang
berada di Polindes
Kampung

Mengapa Jadi Masalah

Bidan Desa jarang


aktif masuk ke
POLINDES sehingga
menyebabkan
pelayanan
kesehatan kepada
masyarakat tidak
maksimal
Bidan Desa juga
tidak tinggal di
POLINDES
Kurangnya ALKES
dan obat-obatan di
POLINDES

Yang terkena Dampak


dari masalah tersebut

Masyarakat
Kampung
Perempuan
Hamil dan Ibu
Menyusui serta
balita
Masyarakat
Miskin dan
marginal

Solusi yang di
Harapkan

Peningkatan
status
pelayanan
kesehatan dari
POLINDES ke
PUSTU
berdasarkan
penialian
objektif dari
Dinas
Kesehatan
Menyediakan
tenaga
kesehatan/medi
s untuk
memberikan
pelayanan
optimal
masyarakat
Penyediaan
MODA
transportasi
bagi warga yang
dapat dilakukan
secara
swakelola
warga
masyarakat
Penyediaan
obat-obatan
yang memadai
di POLINDES
Menyediakan
Tempat Tinggal
yang layak bagi

Page |4
Bidan Desa
melalui
pembangunan
sarana fisik oleh
Dinas
Kesehatan
Mencari rumah
sewa yang
dimiliki oleh
warga
masyarakat
melalui
swakelola
masyarakat
Revitalisasi
sarana
POLINDES
supaya juga
dapat
difungsikan
sebagai tempat
tinggal

Page |5
2.

Peningkatan Status
unit pelayanan
kesehatan dari
POLINDES menjadi
Puskesmas
Pembantu (PUSTU)

Pemberian
Makanan
Tambahan (PMT)
untuk BALITA,
LANSIA dan
Perempuan Hamil

Saat ini baru


terbangun satu unit
POLINDES yang
melayani 500 KK
(1200 jiwa) yang
mendiami 5 dusun.
Peningkatan status
ini juga harus
dibarengi dengan
penambahan tenaga
kesehatan dan alatalat kesehatan.

Masyarakat
Kampung
Perempuan
Hamil dan Ibu
Menyusui serta
balita
Masyarakat
Miskin
dan
marginal

Selama ini PMT


yang diberikan
oleh pihak
PUSKESMAS
yang memenuhi
angka kecukupan
gizi bagi BALITA,
Perempuan Hamil
dan LANSIA

BALITA
Perempuan
Hamil/Menyus
ui
LANSIA

Masyarakat
Kampung Rimba
Sawang siap
menyediakan
lahan bagi
peningkatan
status pusat
pelayanan
kesehatan secara
swakelola dan
siap
menyumbangkan
tenaga bagi
pelaksanaan
pembangunan
pusat pelayanan
kesehatan di
kampung Rimba
Sawang
Selama ini bila
POLINDES yang
sanggup
melayani
masyarakat
yang berobat
dan
berkonsultasi,
seringkali dirujuk
kepada
Puskesmas
terdekat yakni di
puskesmas
Simpang Kiri
dengan jarak
tempuh 6 KM
Penambahan
tenaga
kesehatan dan
alat-alat
kesehatan.
Optimalisasi
pengunaan dana
PNPM-MP bagi
peningkatan unit
pelayanan
kesehatan
Adanya PMT
Ekstra bagi
BALITA,
LANSIA dan
Perempuan
Hamil/Menyus
ui
Pemanfaatan
biaya
operasional
PUSKESMAS
yang
bersumber

Page |6

Pembuatan Sumur
Bor untuk Fasilitas
Umum

Revitalisasi
POSYANDU
Kampung

Pelatihan
penguatan
kapasitas tenaga
kesehatan di level
POSKESDES,
PUSTU dan
Puskesmas serta
Kader Kesehatan
Kampung

Tidak tersedia
Sumur Bor di
Kampung
Pemda hanya
membangun
fasilitas pendukung
sumur bor seperti:
Bak penampung
air dan lain-lain
POSYANDU yang
ada tidak berfungsi
Kader Kesehatan
Kampung yang
ada saat ini tidak
lagi mendapatkan
honor akibat tidak
dianggarkannya
alokasi dana dari
Pemerintah
Kabupaten
Kader Kesehatan
Kampung
umumnya bekerja
sebagai buruh
pada perkebunan
sehingga tidak bisa
mencurahkan
kosentrasinya
pada pelaksanaan
kegiatan
POSYANDU
Saat ini tenaga
kesehatan yang
bertugas di
POSKESDES,
PUSTU dan
PUSKESMAS
tidak bisa
memberikan
pelayanan secara
maksimal dan
optimal akibat tidak
dibekali dengan
pengetahuan
kesehatan yang
memadai

Masyarakat
Perempuan
Anak-Anak

Masyarakat
Pemerintahan
Kampung
PUSKESMAS
Pemerintahan
Kecamatan

Perempuan
BALITA
LANSIA
Masyarakat
Marginal

dari APBK dan


DAK
Alokasi dana
pembuatan
sumur Bor
bersumber
dari APBK
Pemanfaatan
program CSR
Perkebunan
Sinkronisasi
Kegiatan
PUSKESMAS
dan Dinas
Kesehatan
Pendanaan
dari
PUSKESMAS
untuk
membayar
kader
kesehatan
kampung

Pelatihan
secara
periodic 3
bulanan bagi
tenaga
kesehatan
yang bertugas
di
POSKESDES,
PUSTU dan
Puskesmas
serta Kader
Kesehatan
Kampung

PENDIDIKAN
NO
1.

Masalah

Adanya honor atau


insentif yang
memadai bagi
tenaga pendidik di
TK dan TPA yang
direkrut dari
Pemudi

Mengapa Jadi Masalah

Selama ini para


tenaga pendidik
mendapatkan
insentif dari iuran
rutin yg dibebankan
kepada murid
dengan alokasi

Yang terkena Dampak


dari masalah tersebut

Siswa/I yang
belajar di TK
dan TPA akibat
tenaga pendidik
yang tidak
secara ritun
memberikan

Solusi yang di Harapkan

Masyarakat
Rimba Sawang
juga bersedia
menyisihkan
sedikit dana bagi
penambahan
insentif bagi guru

Page |7
Kampung/Kader
Kampung

2.

Penyediaan alatalat permainan


edukasi dan
mobiler untuk 3 TK
Kampung

Pengadaan Alat

dananya yang
sangat minim
Jumlah murid yang
belajar di TK dan
TPA sangat sedikit
akibat kuranghya
perhatian orang tua
murid akan
pentingnya
pendidikan usia dini

Saat ini TK yang ada


tidak memiliki alat
permainan edukasi
ke dan mobiler yang
mencukupi bagi
menunjang aktifitas
belajar mengajar
siswa/i
Masyarakat tak
mampu
menyediakan
mobiler dan alat
permainan edukasi
akibat kelemahan
ekonomi
Tidak adanya dana
BOS yang
dialokasikan untuk TK
bagi pembelian
mobiler dan alat
permainan edukasi

Belum tersedia alat

pengajaran
Orang Tua
siswa/I yang
belajar di TK
dan TPA
dimana mereka
merupakan
warga miskin
yang bekerja
sebagai buruh
harian lepas di
Perkebunan
Kelapa Sawit
Motivasi tenaga
penjagar yang
kurang akibat
tersediannya
penganggaran
yang teratur
bagi mereka
Siswa/I yang
bersekolah di
TK tidak bisa
belajar secara
maksimal
akibat
ketiadaan
mobiler
Siswa/I yang
bersekolah di
TK yang
memiliki
permainan
eduikasi
sebagai salah
satu media
pembelajaran
efektif bagi
siswa/i
Orang Tua
siswa/I yang
bersekolah di
TK tidak bisa
melihat potensi
diri siswa/I
ditingkat
pendidikan
dasar

TK dan TPA
dimana tenaga
pengajarnya
berasal dari
pemudi kampung
setempat secara
keswadayaan
Permohonan
kepada Pihak
Perkebunan agar
bersedia
menyisihkan
sedikit dana
melalui Program
Kemitraan kepada
Masyarakat
Dampingan

Siswa/I

Alokasi dana

yang

Masyarakat
Kampung Rimba
Sawang siap
membuka dialog
dengan pihak
perkebunan PT
SESIRAU
terhadap
kontribusi nyata
yang bisa
diberikan oleh
pihak perkebunan
terhadap
masyarakat
dampingannya.
Dinas Pendidikan
melalui
Pendidikan Dasar
dan Menengah
untuk
mengalokasikan
dananya bagi
penyediaan alatalat permainan
edukasi , mobiler
dan
pembangunan
pagar TK
Optimalisasi Dana
PNPM-MP untuk
penyediaan alatalat permainan
edukasi, mobiler
dan
pembangunan
pagar TK

Page |8
Permainan dan
mobiler untuk TK
Kampung

permainan dan
mobiler di TK
tersebut
Siswa/I yang
bersekolah di TK
tersebut tidak bisa
mengembangkan
potensi dirinya

bersekolah di
TK Kampung
Orang
Tua
siswa/I
yang
tidak
mampu
secara
ekonomis
TK
tersebut
merupakan TK
milik
masyarakat
dimana
dana
operasionalnya
hanya
bersumber dari
iuran bulanan
siswa/i

untuk penyediaan
alat-alat
permainan da
mobiler di TK
Pemanfaatan
program CSR
perusahaan
Perkebunan
Kelapa Sawit

Pengadaan BukuBuku Pelajaran


untuk PAUD dan
TK Kampung

Buku yang tersedia


sangat minim dan
tidak mencukupi
Murid yang belajar di
PAUD dan TK
Kampung sebagian
besar adalah warga
petani miskin

Dukungan dana
untuk pembelian
buku-buku
pelajaran
Penglibatan pihak
perkebunan untuk
pembelian bukubuku pelajaran

Pembangunan
Pagar untuk TK
Kampung Rimba
Sawang

Saat ini TK yang ada


tidak dilengkapi
dengan pagar dana
langsung
berhadapan dengan
jalan kampung
Masyarakat tak
mampu membangun
pagar TK akibat
kelemahan ekonomi
Tidak adanya dana
BOS yang
dialokasikan untuk TK
bagi pembangunan
pagar TK

Siswa/I
yang
belajar
di
PAUD dan TK
Kampung
Orang
Tua
siswa
yang
tidak
mampu
membeli buku
pelajaran
Siswa/I yang
bersekolah di
TK
Orang Tua
Siswa/I yang
menyekolahkan
aanknya di TK
tersebut

Optimalisasi Dana
PNPM-MP untuk
pembangunan
pagar TK
Masyarakat
Kampung Rimba
Sawang siap
bergotong royong
untuk
pembangunan
pagar tersebut
tanpa dibayar
upahnya.
Masyarakat
Kampung Rimba
Sawang siap
membuka dialog
dengan pihak
perkebunan PT
SESIRAU
terhadap
kontribusi nyata
yang bisa
diberikan oleh
pihak perkebunan
terhadap
masyarakat
dampingannya

MATA PENCARIAN
NO

Masalah

Mengapa Jadi Masalah

Yang terkena Dampak


dari masalah tersebut

Solusi yang di Harapkan

Page |9
1.

Peningkatan
Kapasitas Ekonomi
Masyarakat
Kampung melalui
pelatihan kerajinan
bagi kelompok
Perempuan

Kelompok
Perempuan
merupakan salah
satu kelompok
marjinal yang tidak
mendapatkan
perhatian serius dari
Pemerintahan
Kecamatan dan
Kabupaten termasuk
dari Pihak
Perkebunan Swasta
dan Dunia Usaha
Kelompok
Perempuan
merupakan salah
satu kelompok yang
diharapkan menjadi
agent of change bagi
pembangunan
kampung

Kelompok
Perempuan
yang memiliki
keahlian tidak
bisa
mengembangk
an potensi
dirinya akibat
kurangnya
perhatian dari
berbagai pihak
Kelompok
Perempuan
merupakan
kelompok
produktif yang
bisa
memberikan
kontrbusi positif
bagi
pembangunan
kampung

2.

Pelatihan
Kewirausahaan
terutama untuk
sector peternakan
bagi Kelompok
bapak-bapak

Kelompok BapakBapak merupakan


salah satu kelompok
marjinal yang tidak
mendapatkan
perhatian serius dari
Pemerintahan
Kecamatan dan
Kabupaten termasuk
dari Pihak
Perkebunan Swasta
dan Dunia Usaha

Kelompok
Bapak-Bapak
yang memiliki
keahlian tidak
bisa
mengembangk
an potensi
dirinya akibat
kurangnya
perhatian dari
berbagai pihak
Kelompok
Bapak-Bapak
merupakan
kelompok
produktif yang
bisa
memberikan
kontrbusi positif
bagi
pembangunan
kampung

3.

Angka

Saat ini Kelompok

Kelompok

Pemberian modal
usaha bagi
Kelompok
Perempuan
Pelatihan
kewirausahaan
dan life skill
training untuk
Kelompok
Perempuan
Pemanfaatan
program CRS
bagi penguatan
ekonomi untuk
Kelompok
Perempuan
Optimalisasi
pengunaan dana
PNPM-MP melalui
KSPP bagi
pengembangan
usaha produktif
bagi perempuan
di Kampung
Penglibatan PP
dan BPM sebagai
Dinas resmi yang
bertanggung
jawab untuk
pengembangan
kelompok usaha
perempuan
Pemberian modal
usaha bagi
Kelompok BapakBapak
Pelatihan
kewirausahaan
dan life skill
training untuk
Kelompok Bapakbapak
Pemanfaatan
program CRS
bagi penguatan
ekonomi untuk
Kelompok BapakBapak
Penglibatan Dinas
Peternakan dan
Kesehatan Hewan
dan BPM sebagai
Dinas resmi yang
bertanggung
jawab untuk
pengembangan
kelompok usaha
bersama (KUBE)
Pemberian modal

P a g e | 10
Penganguran yang
tinggi akibat
sempitnya lahan
pekerjaan bagi
Kelompok Pemuda
dan Pemudi

Pemuda dan pemudi


merupakan salah
satu kelompok yang
tidak mendapatkan
akses untuk
pengembangan
usaha produktif
ekonomi
Kelompok Pemudi
dan Pemuda
merupakan salah
satu kelompok yang
diharapkan menjadi
agent of change bagi
pembangunan
kampung

Pemudi dan
Pemuda yang
tidak
mendapatkan
perhatian dari
Pemerintah,
Masyarakat
dan Dunia
Usaha
Kelompok
Pemudi dan
Pemuda yang
memiliki
keahlian tidak
bisa
mengembangk
an potensi
dirinya akibat
kurangnya
perhatian dari
berbagai pihak
Kelompok
Pemudi dan
Pemuda
merupakan
kelompok
produktif yang
bisa
memberikan
kontrbusi positif
bagi
pembangunan
kampung

usaha bagi
Kelompok Pemudi
dan Pemuda
Pelatihan
kewirausahaan
dan life skill
training untuk
kelompok pemudi
dan pemuda
Pemanfaatan
program CRS
bagi penguatan
ekonomi untuk
Kelompok Pemudi
dan Pemuda
Optimalisasi
pengunaan dana
PNPM-MP melalui
KSPP bagi
pengembangan
usaha produktif
bagi Kelompok
Pemuda dan
Pemudi di
Kampung

Tabel 2, prioritas masalah dan harapan solusi

KESEHATAN
NO
1

Solusi yang di
Harapkan

Pembangunan
Akses Kesehatan
ke Puskesmas yang
jauhnya sejauh 10
Km serta Bidan
yang harus
berdomisili di
POLINDES
Kampung

Inisiatif/
Swadaya Masyarakat

Mencari rumah sewa


yang dimiliki oleh
warga masyarakat
melalui swakelola
masyarakat
Penyediaan
MODAtransportasi
bagi warga yang
dapat dilakukan
secara swakelola
warga masyarakat

Kerjasama/
Kemitraan (butuh
bantuan)

Menyediakan
tenaga
kesehatan/med
is untuk
memberikan
pelayanan
optimal
masyarakat
Penyediaan
obat-obatan
yang memadai
di POLINDES

Masyarakat tidak
mampu dan butuh
bantuan penuh

Peningkatan
status
pelayanan
kesehatan dari
POLINDES ke
PUSTU
berdasarkan
penilaian
objektif dari
Dinas
Kesehatan
Menyediakan
Tempat Tinggal
yang layak bagi
Bidan Desa
melalui
pembangunan

P a g e | 11

Pemberian
Makanan
Tambahan (PMT)
untuk BALITA,
LANSIA dan
Perempuan Hamil

Penglibatan kader
Kesehatan
Kampung yang
berasal dari warga
kampung

Pemanfaatan
program CSR
perkebunan
Optimalisasi
dana PNMPMP

Perlunya di Lakukan
Revitalisasi
Keberadaan
POSYANDU di
Kampung

Pengaktifan
kembali Kader
Kesehatan
Kampung yang
berasal dari
masyarakat
Penjadwalan
kegiatan
POSYANDU
bersama dengan
Kader Kesehatan
Kampung dan
Petugas
Kesehatan yang
bertugas di
POSKESDES

Pembuatan WC
untuk TK Pembina
Kampung

Penglibatan
pihak
POSKESDES
, PUSTU dan
PUSKESMA
S untuk
memastikan
bahwa
kegiatan
POSYANDU
dapat
berjalan
secara baik
dan maksimal
Bantuan
operasional
kegiatan
untuk Kader
Kesehatan
Kampung
Pemanfaatan
program CSR
perkebunan
Optimalisasi
dana PNMPMP

Pembangunan
Sumur Bor

Pelatihan
penguatan
kapasitas tenaga
kesehatan di level
POSKESDES,
PUSTU dan

Swakelola warga
dalam
pembangunan WC
di TK Pembina

Swakelola warga
dalam
pembangunan
Sumur Bor
Penglibatan kader
Kesehatan
Kampung yang
berasal dari warga
kampung

Pemanfaatan
program CSR
perkebunan
Optimalisasi
dana PNMPMP
Pemanfaatan
program CSR
perkebunan
Optimalisasi
dana PNMPMP

sarana fisik oleh


Dinas
Kesehatan
Revitalisasi
sarana
POLINDES
supaya juga
dapat
difungsikan
sebagai tempat
tinggal
Pemanfaatan
biaya
operasional
PUSKESMAS
yang
bersumber
dari APBK
dan DAK
Alokasi dana
yang berasal
dari APBK,
Dana DOK
yang dikelola
oleh Pihak
PUSKESMAS
Penglibatan
Pihak
Perkebunan
melalui
program
kemitraan
Perusahaan
dan
Masyarakat

Alokasi dana
pembuatan
WC Umum
bersumber
dari APBK
Subsidi wali
murid secara
sukarela
Alokasi dana
pembangunan
Sumur Bor
bersumber
dari APBK
Pemanfaatan
biaya
operasional
PUSKESMAS
yang
bersumber

P a g e | 12
Puskesmas serta
Kader Kesehatan
Kampung

dari APBK
dan DAK

PENDIDIKAN
NO
1

Solusi yang di
Harapkan

Adanya honor atau


insentif yang
memadai bagi
tenaga pendidik di
TK dan TPA

Inisiatif/
Swadaya Masyarakat

Kerjasama/
Kemitraan (butuh
bantuan)

Masyarakat Rimba
Sawang juga
bersedia
menyisihkan sedikit
dana bagi
penambahan insentif
bagi guru TK dan
TPA
Penyediaan tenaga
pengajar yang
direkrut dari pemudi
kampung
Subsidi secara
sukarela untuk
menambah
pembiayaan
peralatan alat
permainan TK dan
Mobiler

Permohonan
kepada Pihak
Perkebunan
agar bersedia
menyisihkan
sedikit dana
melalui
Program
Kemitraan
kepada
Masyarakat
Dampingan
Optimalisasi
dana BKPG
kampung

Pengadaan Alat
Permainan dan
mobiler untuk TK
Kampung

Pengadaan BukuBuku Pelajaran


untuk PAUD dan TK
Kampung

Subsidi secara
sukarela untuk
menambah
pembelian bukubuku pelajaran di
PAUD dan TK
Kampung

Optimalisasi
dana BKPG
kampung

Penyediaan alatalat permainan


edukasi dan mobiler
serta pagar di 3 TK
di Kampung Rimba
Sawang

Masyarakat
Kampung Rimba
Sawang siap
membuka dialog
dengan pihak
perkebunan PT
SESIRAU terhadap
kontribusi nyata
yang bisa diberikan
oleh pihak
perkebunan
terhadap
masyarakat
dampingannya.
Masyarakat
Kampung Rimba
Sawang siap
bergotong royong
untuk pembangunan

Permohonan
kepada Pihak
Perkebunan
agar bersedia
menyisihkan
sedikit dana
melalui
Program
Kemitraan
kepada
Masyarakat
Dampingan
Optimalisasi
Dana PNPMMP untuk
penyediaan
alat-alat
permainan
edukasi,

Masyarakat tidak
mampu dan butuh
bantuan penuh

Adanya insentif
yang bersumber
dari APBK
melalui Dinas
Pendidikan
Rekrutment staff
pengajar yang
berasal dari
PNS atau Honor
daerah
Alokasi dana
untuk
penyediaan
alat-alat
permainan dan
mobiler di TK
Pemanfaatan
program CSR
perusahaan
Perkebunan
Kelapa Sawit
Dukungan dana
untuk pembelian
buku-buku
pelajaran
Penglibatan
pihak
perkebunan
untuk pembelian
buku-buku
pelajaran
Dinas
Pendidikan
melalui
Pendidikan
Dasar dan
Menengah
untuk
mengalokasikan
dananya bagi
penyediaan
alat-alat
permainan
edukasi ,
mobiler dan
pembangunan
pagar TK

P a g e | 13
pagar tersebut tanpa
dibayar upahnya.

mobiler dan
pembangunan
pagar TK

MATA PENCAHARIAN

No
1.

2.

Inisiatif/
Swadaya Masyarakat

Pemberian
modal usaha
bagi
Kelompok
Perempuan
Pelatihan
kewirausahaa
n dan life skill
training untuk
Kelompok
Perempuan
Pemanfaatan
program CRS
bagi
penguatan
ekonomi
untuk
Kelompok
Perempuan
Optimalisasi
pengunaan
dana PNPMMP melalui
KSPP bagi
pengembang
an usaha
produktif bagi
perempuan di
Kampung
Penglibatan
PP dan BPM
sebagai
Dinas resmi
yang
bertanggung
jawab untuk
pengembang
an kelompok
usaha
perempuan
Pemberian
modal usaha
bagi
Kelompok
Bapak-Bapak
Pelatihan
kewirausahaa

Kerjasama/
Kemitraan (butuh bantuan)

Pelatihan
kewirausahaan dan
life skill training
untuk Kelompok
Perempuan

Pelatihan
kewirausahaan dan
life skill training
untuk Kelompok
Bapak-bapak

Masyarakat tidak
mampu dan butuh
bantuan penuh

Masyarakat tidak
mampu dan butuh
bantuan penuh

Optimalisasi
pengunaan
dana PNPMMP melalui
KSPP bagi
pengembangan
usaha produktif
bagi
perempuan di
Kampung

Pemberian
modal usaha
bagi Kelompok
Perempuan

Penglibatan
Dinas
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan dan
BPM sebagai

Pemanfaatan
program CRS
bagi penguatan
ekonomi untuk
Kelompok
Bapak-Bapak

Penglibatan PP
dan BPM
sebagai Dinas
resmi yang
bertanggung
jawab untuk
pengembangan
kelompok
usaha
perempuan

P a g e | 14

3.

n dan life skill


training untuk
Kelompok
Bapak-bapak
Pemanfaatan
program CRS
bagi
penguatan
ekonomi
untuk
Kelompok
Bapak-Bapak
Penglibatan
Dinas
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan dan
BPM sebagai
Dinas resmi
yang
bertanggung
jawab untuk
pengembang
an kelompok
usaha
bersama
(KUBE)
Pemberian
modal usaha
bagi
Kelompok
Pemudi dan
Pemuda
Pelatihan
kewirausahaa
n dan life skill
training untuk
kelompok
pemudi dan
pemuda
Pemanfaatan
program CRS
bagi
penguatan
ekonomi
untuk
Kelompok
Pemudi dan
Pemuda
Optimalisasi
pengunaan
dana PNPMMP melalui
KSPP bagi
pengembang
an usaha
produktif bagi
Kelompok
Pemuda dan

Dinas resmi
yang
bertanggung
jawab untuk
pengembang
an kelompok
usaha
bersama
(KUBE)

Pelatihan
kewirausahaan dan
life skill training
untuk kelompok
pemudi dan pemuda

Optimalisasi
pengunaan
dana PNPMMP melalui
KSPP bagi
pengembang
an usaha
produktif bagi
Kelompok
Pemuda dan
Pemudi di
Kampung

Pemanfaatan
program CRS
bagi penguatan
ekonomi untuk
Kelompok
Pemudi dan
Pemuda

P a g e | 15
Pemudi di
Kampung

Rencana Kerja Tindak Lanjut


(rencana tindak lanjut ini diisi sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan terhadap solusi yang diharapkan,
baik permasalahan yang diselesaikan oleh kampung dan warga sebagai bentuk inisiatif warga, kemitraan atau
advokasi)
NO

Kegiatan

Tujuan
(hasil yang
diharapkan)

Langkah-langkah
Kegiatan

Lokasi

Tgl

Penanggung
Jawab

1.

Profil Kampung
ini akan
disampaikan
kepada anggota
DPRK DAPIL III
sewaktu acara
Temu DAPIL
dengan
masyarakat
Dampingan
yang difasilitasi
oleh LOGICA2

Profile Kampung
ini bisa menjadi
referensi bagi
anggota DPRK
DAPIL III dan
jiuga bisa
dimasukkan
kedalam daftar
rencana kegiatan
dalam
MUSRENBANG
Kec Tenggulun

Sinkronisasi
Profile
Kampung
hasil
Dampingan
LOGICA2
dengan hasil
MUSRENBA
NG Kec yang
difasilitasi
oleh PNPMMP

Kecamat
an
Tenggulu
n.

Awal
April

Camat
Kepala
Puskesmas
Datuk
Penghulu
dan
Aparatur
Pemerintah
an
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung

2.

Koordinasi
Intensif dengan
pihak
PUSKESMAS
Simpang Kiri

Agar lebih
memperhatikan
kinerja bidan
lebih dioptimal
kan terhadap
pelayanan ke
masyarakat.

Memfasilitasi
pertemuan
masyarakat
dengan
kepala
puskesmas
terkait isu ini.

Kecamat
an
Tenggulu
n.

Awal
April

. Camat
Kepala
Puskesmas
Datuk
Penghulu
dan
Aparatur
Pemerintah
an
Kampung
Cluster
Coordinator
Community

P a g e | 16
Mobilizer
Kader
Kampung
3.

Akan melakukan
koordinasi
dengan pihak
PUSKESMAS.

Masyarakat lebih
memahami
tentang cara
penggunaan
JAMKESMAS
dan JKA.

Koordinasi
dengan pihak
PUSKESMAS
untuk melakukan
Sosialisasi
kepada
masyarakat
kampung
terhadap isu
tersebut.

Kecamat
an
Tenggulu
n.

Perten
gahan
April

. Camat
Kepala
Puskesmas
Datuk
Penghulu
dan
Aparatur
Pemerintah
an
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
.

4.

Koordinasi
Intensif dengan
Pak Datok.

Hasil Profile
Kampung
dapat
berjalan
secara
optimal
terutama
menyangkut
dengan
isentif bagi
tenaga
pendidik di
TK/TPA,
Penyediaan
Alat-Alat
Permainan
Edukasi,
Mobiler serta
Pembanguna
n Pagar TK
Kampung

Memastikan
warga
masyarakat
siap
bergotong
royong
terhadap
pembanguna
n pagar TK
tersebut
Memastikan
bahwa warga
bersedia
menyisihkan
sedikit
dananya
untuk iuran
bagi tenaga
pendidik di
TK/TPA
Kampung

TPA
Kampung
Rimba
Sawang

Awal
April

. Datuk
Penghulu
dan
Aparatur
Pemerintah
an
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung

Agar
diadakannya
Pelatihan
terhadap
pemuda
/pemudi
dikampung

Agar semua
pemuda/pem
udi memiliki
keterampilan
dalam
Melakukan
kegiatan
dalam karya

Koordinasi
dengan FBA
dan
LOGICA2
agar
memberikan
pelatihan
untuk

Kampung
Rimba
Sawang

Akhir
April

Kader
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Datuk

P a g e | 17
serta
kewirausaha
an.

Agar
diadakannya
pelatihan
terhadap
kelompok tani

Agar semua
Kelompok Tani
KUBE Agar
Diberi Pelatihan
untuk Kampung
Rimba Sawang.

peningkatan
kapasitas
bagi pemuda
dan pemudi.
Koordinasi
dengan FBA dan
Logica 2 agar
memberikan
pelatihan untuk
kelompok Tani
UKM atau
pelatihan koprasi
untuk kelompok
tani kampung
Rimba sawang.

Penghulu
FS FBA
LM-FBA

Kampung
Rimba
Sawang

Awal
Mei

Kelompok
Tani
Kader
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Datuk
Penghulu
FS FBA
LM-FBA

Kampung Rimba Sawang, 08/Februari/2011

Kader Kampung:

1. Isdariyanti

2. Kartika Dewi

3. Syarifah Megawati

Anda mungkin juga menyukai