Membangun Budaya Keselamatan-Dr
Membangun Budaya Keselamatan-Dr
DISUSUN OLEH:
DR.FRANSISCA ROMANA HERIN
CLARA MURWANI
PANITIA KESELAMATAN PASIEN RSPR
Curriculum Vitae
Pelayanan unggulan:
Orthopedi
Urologi
Kesehatan Ibu dan Anak
SEJARAH KESELAMATAN
PASIEN RS.PANTI RAPIH
Tahun 2006 terbentuk:
Tahun 2007-2009:
Tim Keselamatan Pasien hampir bisa dikatakan
tidak ada aktivitas sama sekali atau bahkan bisa
dikatakan mati suri
Pelaporan insiden, pengelolaan insiden maupun
analisa sama sekali tidak ada data
STRUKTUR ORGANISASI
PANITIA KESELAMATAN PASIEN RSPR
Direktur
Utama
Ketua 1
Ketua 2
Sekretaris 1
Sekretaris 2
Tim
Identifikasi
Tim
Analisa
Tim
Monitoring
Safety
Surgery
Kegelisahan &Keprihatinan
Angka pelaporan insiden masih rendah (56
LEADERSHIP
8 Desember 2010
Aspek lainnya:
Persepsi keselamatan pasien secara
keseluruhan
Frekuensi pelaporan insiden
Pendapat Responden:
Tingkatan keselamatan pasien RS
Jumlah insiden yang dilaporkan
85.19%
87.27%
Pengembangan Belajar
Berkelanjutan Organisasi
88.01%
76.00% 78.00% 80.00% 82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
83.39%
89.86%
90.78%
73.70%
89.23%
90.85%
95.39%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Dukungan Managemen
Manajemen RS hanya tertarik
pada pelaksanaan pasien bila
terjadi KTD (reversi)
Tindakan manajemen RS
menunjukkan bahwa
keselamatan pasien merupakan
prioritas utama
Manajemen rumah sakit
membuat suasana kerja yang
mendukung keselamatan pasien
75.63%
89.40%
90.43%
75.80%
76.06%
80.43%
92.45%
0.00%10.00%20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Pembahasan
Dukungan manajemen sangat penting dalam
36.07%
46.49%
Keterbukaan Komunikasi
52.98%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
Aspek Keterbukaan
Komunikasi
karyawan dapat
mempertanyakan keputusan atau
tindakan yang diambil oleh
atasannya
44.53%
48.94%
65.36%
0.00%
17.39%
55.48%
65.96%
0.00%
Aspek Ketenagaan
staf di unit kami bekerja lembur
untuk keselamatan pasien
(reversi)
Kami bekerja seperti dalam
keadaan "krisis"
mencoba/berusaha berbuat
banyak dengan cepat (reversi)
Kami tidak memiliki cukup staf
untuk menangani beban kerja
yang berlebih
Kami banyak menggunakan
tenaga honorer untuk kegiatan
keselamatan pasien (reversi)
8.60%
13.70%
48.42%
73.09%
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%
40.64%
40.00%
39.27%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
8.68%
10.00%
5.94%
5.00%
2.74%
2.74%
11 - 20
laporan
> 21 laporan
0.00%
Tidak ada
49.08%
50.00%
40.00%
28.44%
30.00%
20.00%
16.06%
10.00%
0.00%
6.42%
0.00%
Buruk
Sedang
Sempurna
Bisa
Diterima
Baik
Pembahasan
Fundamental Keselamatan Pasien
Keterbukaan Komunikasi
& Respon Tanpa Hukuman
kelemahan
Langkah Nyata
Meningkatkan komunikasi terbuka dan diskusi mengenai
pelaporan insiden, issue-issue keselamatan :
Ronde keselamatan pasien setiap bulan sekali
Memasukkan isue keselamatan pasien dalam kegiatan
sehari hari: aplusan jaga, perpindahan pasien, maupun
dalam briefing staf
Meningkatkan kepercayaan karyawan:
Tidak mencatat kesalahan dan pelaporan insiden
dalam penilaian kinerja
Tidak menghukum karyawan yang bersangkutan
Langkah Nyata
Meningkatkan kegiatan pembelanjaran:
Mengoptimalkan champion dalam
mengidentifikasi dan mengkoordinasi pelaporan
insiden
Review Mortality: matrix 2x2, global trigger
tools, analisa penyimpangan
mortalitas, nonaming, nonblaming dan
nonshamming
Menggiatkan RCA
180
160
140
120
100
2010
2011
80
60
40
41
41
12
20
0
KNC
KTD
Sentinel
26
25
20
15
10
5
0
KTD
6
4
1
1 1
2 2
SENTINEL
Medication
error
51%
salah
pemeriksaan
6%
salah
sampel
8%
keliru hasil
8%
Salah
identitas
11%
lain-lain
11%
172
180
160
140
120
100
2010
2011
80
60
40
41
20
33
6
3 2
2 3
3 5
nyaris
cedera
cedera
ringan
cedera
sedang
cedera kematian
berat
antar profesi
Faktor kompetensi: Kurangnya pengenalan dini
kondisi sepsis dan kondisi kritis
SOP Pemberian Obat Insulin Intravena kurang
lengkap dan Standarisasi dosis pemberian insulin
intravena belum ada
Pencegahan dan kontrol infeksi belum
terimplementasi dengan baik
Penatalaksanaan kegawatdaruratan di bangsal
Perbaikan Sistem
Meningkatkan sosialisasi komunikasi efektif dengan
Perbaikan Sistem
Revisi SPO Penatalaksanaan Hiperglikemia: