Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

Modul ini merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya. Tentu Anda


masih ingat dari materi sebelumnya tentang sistem pernafasan (respirasi). Dari
materi yang lalu Anda telah mengetahui tentang pengertian respirasi, struktur
dan fungsi alat respirasi manusia, proses respirasi serta gangguan/kelainan
dan atau penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan manusia.
Dalam modul ini, Anda akan mempelajari keterkaitan antara struktur,
fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
ekskresi pada manusia (ginjal). Setelah menyelesaikan modul ini, Anda
diharapkan mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia
(ginjal).
Kemampuan tersebut sangat penting bagi siswa SMA kelas XI IPA
semester 2. Anda akan merasa memiliki pengetahuan yang luas dari pada
sebelum membaca modul ini.
Untuk membantu Anda mernguasai kemampuan di atas, dalam modul ini
akan disajikan pembahasan dan latihan butir uraian, dalam 3 kegiatan belajar
(KB), yaitu:
1. KB 1

: Struktur dan fungsi ginjal.

2. KB 2

: Proses Ekskresi (proses pembentukan urine) dan faktor

yang mempengaruhi produksi urine.


3. KB 3

: Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal.

Agar Anda berhasil dalam mempelajari modul ini, ikuti petunjuk belajar
sebagai berikut:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan sampai Anda memahami
betul apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Ikutilah urut-urutan dari kegiatan belajar (KB) dari modul ini.
3. Perhatikan kata-kata kunci yang diberi tanda khusus seperti: dicetak
tebal, digaris bawah atau dicetak miring.
4. Tangkaplah

pengertian

demi

pengertian

dari

modul

ini

melalui

pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan teman atau guru Anda.

SISTEM EKSKRESI PADA


MANUSIA

KEGIATAN BELAJAR 1
STRUKTUR DAN FUNGSI
GINJAL

Gambar Nefron

KORTEK, MEDULA DAN PELVIS


Korteks merupakan lapisan ginjal bagian luar, yang memiliki ketebalan
hampir sepertiga dari tebal keseluruhan ginjal.
Korteks dan medula mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Setiap nefron
terdiri dari : badan malpighi dan saluran (tubulus) renalis.
Setiap badan malpighi tersusun atas kapsula Bowman dan glomerulus
yang terdapat dibagian korteks.
Pada bagian medula terdapat saluran (tubulus) yang terbagi menjadi 3
bagian, yaitu:
1.Tubulus kontortus proksimal
2.Tubulus kontortus distal
3.Tubulus kolektivus.
Diantara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal
dihubungkan oleh lengkung Henle desenden (turun) dan lengkung Henle
asenden (naik). Pada bagian dalam ginjal terdapat pelvis renalis yang
merupakan muara dari ketiga tubulus.

Tes Formatif 1
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda. Kerjakanlah soal Tes
formatif berikut:
1.

2.

3.

4.

5.

Ginjal manusia berjumlah . pasang


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Badan malpighi terdiri dari :
a. glomerulus dan tubulus
b. gelung Henle dan tubulus
c. kapsula Bowman dan glomerulus
d. glomerulus dan lengkung Henle
e. kapsula Bowman dan lengkung Henle
Fungsi ginjal adalah
a. produksi keringat
b. produksi urine
c. produksi uap air
d. membentuk bilirubin dan biliverdin
e. pembentukan feses
Satuan struktural dan fungsional terkecil ginjal disebut dengan .
a. Neuron
b. Nefron
c. Neurit
d. Papula
e. Medula
Alat ekskresi pada manusia tersebut di bawah ini kecuali .
a. Paru-paru
b. Ginjal
c. Kulit
d. Hati
e. Anus

6. Gambar ini adalah bagian dari sistem urinaria pada manusia. Apakah nama

masing-masing bagian yang diberi tanda X, Y dan Z ?


a.
b.
c.
d.
e.

X : arteri, Y : vena, Z : ureter


X : arteri, Y : vena, Z : uretra
X : arteri, Y : ureter, Z : uretra
X : vena, Y : arteri, Z : ureter
X : ginjal, Y : vesika urinaria, Z : ureter

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1


yang terdapat pada akhir modul ini. Untuk mengetahui tingkat
penguasaan (nilai) Anda. Gunakanlah rumus berikut:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban benar X 100%
Jumlah soal tes formatif
Range tingkat penguasaan yang Anda capai :
80-100%
= sangat baik
70-80%
= Baik
60-70%
= cukup
60%
= kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan lebih dari 70%, Anda dapat
melnjutkan kegiatan belajar berikutnya. Bila penguasaan Anda

KEGIATAN BELAJAR 2
PROSES PEMBENTUKAN URIN DI
GINJAL

Urin dibentuk di nefron yaitu dengan menyaring darah dan


kemudian mengambil kembali ke dalam darah bahan-bahan
yang bermanfaat.
Dengan demikian akan tersisa bahan tak berguna, yang
nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan,
yang disebut urin.
Sebelum menjadi urin, di dalam ginjal akan terjadi tiga macam
proses,
yaitu: Filtrasi, Reabsorpsi dan Augmentasi.

PROSES PEMBENTUKAN
URIN DI GINJAL

1. PROSES FILTRASI (penyaringan)


Proses filtrasi ini terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman yang
menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer.
Mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent dan terjadi
filtrasi sehingga menghasilkan urin primer, kemudian urin primer akan
memasuki kapsula Bowman.
Proses filtrasi terjadi akibat mengkerut dan mengembangnya arteriol
afferent dan arteriol efferent yang masuk dan meninggalkan glomerulus.
Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring,
sedangkan molekul-molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam,
asam amino dan gula
dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus atau urin
primer.

PROSES PEMBENTUKAN
URIN DI GINJAL

2. PROSES REABSORPSI (penyerapan kembali)


Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan
menghasilkan urin sekunder.
Urin primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk kedalam
tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses reabsorpsi.
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat yang berguna oleh
dinding tubulus, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.
Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino
dan ion-ion anorganik (Na+, K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO 4-3).
REABSORPSI ION Na+
Proses ini terjadi karena transpor aktif. Hasil dari reabsorpsi urin primer
adalah urin sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan urea.
Dengan demikian urin sekunder adalah hasil saringan dari urin primer
yang mengandung limbah nitrogen dan urea.
Urine sekunder akan masuk ke lengkung Henle menuju tubulus kontortus
distal. Pada saat melewati lengkung Henle desenden, air berosmosis
keluar sehingga volume urin sekunder menurun dan menjadi pekat. Saat
melewati lengkung Henle asenden, garam(Na+) dipompa keluar, sehingga
kepekatan urin berkurang tetapi volume urin tetap. Dengan demikian
konsentrasi garam di luar tubulus meningkat.

10

PROSES PEMBENTUKAN
URIN DI GINJAL

3. PROSES AUGMENTASI
(pengumpulan zat-zat yang tidak diperlukan lagi)
Dari lengkung Henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus
distal. Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi
yaitu proses penambahan zat zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
ke dalam tubulus kontortus distal.
Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion
hidrogen (H+), ion kalium(K+), NH3 dan kreatinin. Pengeluaran (H+) ini

11

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKSI URIN
Ini teh
susu..

Abis mimik
kok pingin
pipis..
PIPIS ACH!!!

12

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKSI URIN

HORMON ANTI DIURETIK


Hormon ini dihasilkan kelenjar hipofisis bagian posterior. Sekresi ADH
dikendalikan oleh konsentrasi air dalam darah.
Hormon antidiuretik mempengaruhi proses penyerapan air oleh
dinding tubulus.
Bila sekresi ADH banyak, penyerapan air oleh dinding tubulus akan
meningkat, sehingga urin yang terbentuk sedikit. Sebaliknya jika
sekresi ADH kurang, maka penyerapan air oleh dinding tubulus
menurun, sehingga dihasilkan banyak urin.

Panas
euy..
keringetan dech

jadi

13

Tes Formatif 2
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda. Kerjakanlah soal Tes
formatif berikut:
1. Di dalam ginjal, kadar glukosa, asam amino dan garam mineral paling tinggi terdapat
pada :
a. cairan pada gelung henle
b. air seni
c. urin primer
d. urin sekunder
e. urin sesungguhnya
2. Perhatikan gambar nefron berikut ini !
Air seni yang terbentuk di nomor 2 adalah :
a. urin
b. urin primer
c. urin skunder
d. urin primer dan urin skunder
e. urin primer, urin skunder dan urin
3. Urea yang keluar dari hati melalui darah ke ginjal disaring oleh bagian ginjal yaitu
a. Kapsula bowman
b. Tubulus kontortus proksimal
c. Glomerulus
d. Tubulus kolektivus
e. Lengkung henle
4. Produksi urin dipengaruhi oleh
a. Air yang dikonsumsi,
b. Hormon ADH,
c. makanan yang dimakan
d. suhu
e. a, b dan d benar

5. Tahap proses pembentukan urine di dalam ginjal adalah :


a. filtrasi reabsorpsi augmentasi
b. filtrasi augemntasi reabsorpsi
c. ekskresi filtrasi reabsorpsi
d. reabsorbsi filtrasi augmentasi
e. sekresi filtrasi reabsorpsi augmentasi

14

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2


yang terdapat pada akhir modul ini. Untuk mengetahui tingkat
penguasaan (nilai) Anda. Gunakanlah rumus berikut:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban benar X 100%
Jumlah soal tes formatif
Range tingkat penguasaan yang Anda capai :
80-100%
= sangat baik
70-80%
= Baik
60-70%
= cukup
60%
= kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan lebih dari 70%, Anda dapat
melnjutkan kegiatan belajar berikutnya. Bila penguasaan Anda
70%

15

KEGIATAN BELAJAR 3
GANGGUAN/KELAINAN/ PENYAKIT
PADA GINJAL

Orang yang mengidap penyakit diabetes insipidus,mengalami


gangguan berupa ketidakmampuan kelenjar hipofisis posterior
mensekresikan ADH, sehingga mengakibatkan produksi urin
menjadi banyak dan encer, disertai dengan rasa haus yang amat
sangat.
Seseorang yang menderita diabetes insipidus dalam satu hari
dapat mengeluarkan urine sebanyak kurang lebih 20 liter.
Untuk itu penderita diabetes insipidus disarankan banyak minum
air, untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

16

GANGGUAN/KELAINAN/ PENYAKIT
PADA GINJAL
MENGUJI KANDUNGAN
GULA PADA URIN
LANGKAH 1:
Masukan urine setinggi 3 cm ke
dalam tabung reaksi

LANGKAH 2:
Tambahkan 3 tetes reagen
Benedict

LANGKAH 3:
Panaskan urine di atas
lampu bunsen hingga
mendidih.
Amati perubahan warna
yang terjadi

Jika urine berubah


warna menjadi
merah bata maka
urin tersebut
mengandung
gula/glukosa

17

Tes Formatif 3
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda. Kerjakanlah soal Tes
formatif berikut:
1. Berikut ini beberapa gangguan pada ginjal :
1) Adanya protein dan albumin pada urine
2) Adanya glukosa pada urine
3) Kencing terus menerus karena kurang hormon ADH
4) Produksi urin sangat sedikit
5) Adanya endapan kristal kalsium pospat
Ciri kelainan gangguan diabetes insipidus adalah, pada nomor :
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Diabetes mellitus disebabkan oleh :
a. kekurangan hormon insulin
d. kelebihan hormon adrenalin
b. kekurangan hormon Antidiuretik e. gangguan pada filtrasi glomerulus
c. radang pada ginjal
3. Diabetes insipidus disebabkan oleh :
a. kekurangan hormon insulin
b. kekurangan hormon antidiuretik
c. radang pada ginjal
d. kelebihan hormon adrenalin
e. gangguan pada filtrasi glomerulus
4. Kandungan zat hasil uji urine seseorang sebagai berikut :
(1) urea, (2) protein,
(3) garam, (4) Glukosa dan (5) amilum
Yang termasuk kelainan gagal ginjal adalah :
a. 1 dan 2
d. 2 dan 4
b. 1 dan 3
e. 3 dan 5
c. 1 dan 4
5. Seorang siswa mengetes 3 cc uriennya Si A menggunakan reagen
Benedict, kemudian dipanaskan. Campuran urine dan Benedict yang ada di
tabung reaksi berubah menjadi warna merah bata, berarti Si A
menderita..
a. kelainan ginjal
e. diabetes mellitus
b. dibetes insipidus
c. albuminnuria
d. nefritis

18

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3


yang terdapat pada akhir modul ini. Untuk mengetahui tingkat
penguasaan (nilai) Anda. Gunakanlah rumus berikut:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban benar X 100%
Jumlah soal tes formatif
Range tingkat penguasaan yang Anda capai :
80-100%
= sangat baik
70-80%
= Baik
60-70%
= cukup
60%
= kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan lebih dari 70%, Anda dapat
melnjutkan kegiatan belajar berikutnya. Bila penguasaan Anda
70%

KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.

A
C
B
B
E
E

TES FORMATIF 2
1.
2.
3.
4.
5.

C
B
C
E
A

TES FORMATIF 3
1.
2.
3.
4.
5.

C
A
B
D
E

DAFTAR PUSTAKA
Amin Moh. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah
Umum Kelas 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Karmana Oman. Biologi Untuk SMA. Bandung: Ganexa
Exact.
Slamet Prawirohartono, dkk. 1989. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Tim Penyusun. 2004. Biologi 2B Kelas 2 SMA Semester
2. Klaten: PT. Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai