Dari break magrib memang serasa ada yang mengganjal baik pikiran maupun
perasaan. Seperti ada keraguan dalam setiap langkah kaki dan setiap hembusan
nafas. Ya kehilangan. Disebut kehilangan karena memang peristiwa ini tidak
disengaja, tapi bagaimana dengan hilang yang disengaja. Ya kami melupakan atau
pantas disebut sengaja menghilangkan ibadah solat, yang mana wajib kami
laksanakan bagi kami yang ber-KTP islam. Saya bertanggung jawab atas kehilangan
Handphone teman saya karena saya yang diamanatkan untuk menjaganya. Tapi
saya juga bertanggungjawab atas diri saya sendiri sepenuhnya untuk tetap bisa
melaksanakan kewajiban. Handphone atau benda apapun yang bersifat
keduniawian yang hilang bisa kita ganti dengan membeli yang baru atau KW,
meminjam, atau menyewa. Tapi bagaimana dengan solat. Mungkin kehilangan ini
sebuah peringatan supaya saya jangan sekali kali meninggalkan suatu kewajiban
atau mungkin harus banyak membagikan sebagian harta kepada yang berhak, dan
harus lebih mengingat Tuhan, tapi bukan Tuhan asal banyuwangi.