Anda di halaman 1dari 4

Oleh Guntur Bisowarno S.Si.

, Apt
Peneliti Metode Kualitatif PAR (Partisipatory Active Research) Sejak 2003 - Sekarang,
Jebolan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 1996, pernah menjadi Dosen Fakultas
Farmasi Unika Widya Mandala 1996 2003.
Program Pencerahan Timur Raya, bersama Maha Bajra Sandhi 2011 sekarang.
Budayawan Aksara Mahkota Mandita sejak 2013 sekarang.
Tinggal di Purwosari Pasuruan
085235807140
Dalam Buku Terjemahannya Dr. Rubiana Soeboer (Psikolog Lulusan S1 UGM dan S2 S3 UI,
serta aktif mengajar di Universitas Sahid Jakarta) berjudul Sang Pembawa Cahaya,
Pengajaran dari Pleiadian, Karangan Barbara Marciniak, 2004.
Ada 3 latar belakang yang menarik di dalamnya.
Manusia telah di kontrol oleh frekuensi untuk waktu yang lama. Mereka begitu terbiasa
dengan frekuensi kontrol dan pikiran logis yang telah demikian berkembang pada waktu ini
sehingga ada banyak ketakutan dan kecurigaan sebuah tempat gelap bagi diri yang
sedemikian terkontrol sehingga manusia menjadi begitu takut bahkan untuk percaya bahwa
mereka dapat menerima informasi dari diri mereka sendiri (baca RNA mereka). Saat anda
berpikir mengenai entitas yang telah melakukan modulasi atas cara manusia memancarkan
dirinya dengan merancang ulang DNA mereka ( Issu dan Peluang Hebat nya di ranah ini)
dan mengenakan berbagai skenario (baca menemukan Blue Print Sejati Peran Hidup dan
Kehidupan Mereka, beserta anasir alam raya dan seisinya ini) dan kejadian kejadian di
planet dan kemudian menyalurkan hasil dari energi psikis ini melalui portal portal yang
berbeda keluar (belakangan di kenal dengan sebutkan Cakra) menuju ruang angkasa bagi
alasan mereka sendiri anda dapat melihat apa yang sedang anda hadapi. Hal 190
Catatan ; Di Sini Nampak Ada Sesuatu yang Penting dalam Mengerti dan Mengenal DNA,
guna merancang ulang kegunaan nya dan menggunakan nya secara benar merancang
ulang Blue Print Kita semua yang sudah mulai menyadari dan mengerti perihalnya.
Hal 202.
Para Penjaga Waktu tahu di mana data tersebut terkunci ( Di DNA kita, kenapa terkunci,
karena pemahaman kita yang tidak memadai perihal DNA kita ini sesungguhnya, salah
satunya anggapan bahwa DNA hanya Double Heliks, DNA kita 12 Heliks adanya, mengenai
hal itu secara Matematis, Biologis dan Kimiawi, akan kita Urai di Tulisan Tersendiri), dan
anda telah ditemukan; anda telah terseleksi untuk membawa data tersebut (DNA Genetis
Tersebut) kepada cahaya ( Di Sinilah kita mulai memahami bahwa DNA ada hubungannya
dengan cahaya). Kamu telah tampil ke depan atau ke belakang dari periode waktu kami
untuk membantu mereka yang sedang berada dalam tugas membuka SEJARAH DNA
Manusia ( perhatikan terjemahannya bukan DNA Orang, atau DNA Wong, Namun DNA
Manusia, karena Orang Bisa Mati, Wong Bisa Mati, Jasad Bisa Mati, Manusia tidak,
Manunggaling Roso Marang Gusti, Cahaya Sejati tersebut, salah satunya tersimpan di DNA
tersebut). Kami berada di sini untuk membantu merancang ulang DNA tersebut di dalam diri

anda sendiri ( Ini belakangan di kenal dengan Aktivasi DNA 12 Heliks, bisa melalui berkah
AnugerahNya, Rekomendasi dari Mereka Yang sudah mengalaminya dan atau Usaha Anda
sendiri, karena sudah mengerti dan memahaminya) dan kemudian menjadi bagian dari
Perpustakaan Hidup.
Catatan :
Paragraf Ini Menjadikan Kita semakin memandang penting adanya Pengerti dan
Pemahaman dari Sejarah DNA, Terkuncinya DNA dan peranan cahaya pada DNA serta
peranan DNA sebagai Perpustakaan Hidup, hal ini semoga anda menjadi tidak resisten dan
tidak menjadi apriori dan acuh tak acuh atau kebingungan seolah olah arah pembicaraan
dan tujuan diskusi dan penjabaran ini untuk apa tujuan dan manfaatnya karena sudah
sangat jelas di paparkan kegunaan dan manfaat nyatanya, selain memudahkan kita
memahami dan menemukan kesadaran utuh adanya Blue Print Hidup kita.
Hal 247.
Anda memiliki implan (RNA DNA) dengan sebuah struktur (Nah struktur nya bukan double
heliks, namun 12 heliks), sebuah bentuk geometris (makanya sudah saya visualisasikan
gambar geometris 12 Heliks Tersebut), yang akan memicu informasi tertentu di dalam diri
anda. ( Di sinilah letak pembedaanya, mereka yang sibuk mendebat dan kebingungan
perihal Double Heliks atau 12 Heliks, tanpa memahami hakekatnya dan tujuan pengenalan
dan pengertian penemunan dan kesadaran perihal adanya Struktur Imlan RNA dan DNA
yang hebat tersebut dampak dan kegunaaan nya bagi hidup dan kehidupan kita, bagi blue
print kita). Ia juga mempermudah bagi informasi secara langsung kepada mahkluk
( Konektivitas Multidimensional, Manusia adalah Mahkluk cahaya dan Mahkluk
Multidimensional di ranah inilah kelayakan dan kepantasannnya menemui kesadaran,
kesederhanaan dan kewajarannya). Struktur bahasa cahaya ini merupakan sebuah cara
untuk menerma informasi dan energi yang berguna untuk mempermudah perkembangan
anda (Sesuai dengan Blue Print anda). Merupakan sebuah metode belajar tanpa melakukan
melalui buku atau melalui intelektualitas. Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya ada hirarki,
luar biasa luasnya melalmpaui kemampuan pemahaman dan inteletual anda, yang sudah
bekerja dengan manusia sejak awal mulanya.
Catatan ini : Mengerjakan dan Membuktikan DNA itu Meruang, bukan sebuah benda padat
sederhana unsur Alam yang di seingkat dengan Rangkaian Double Heliks A, T, G, S
(Adenin, Tyasin, Guanin, Sitosin). Sudut Double Heliks tak mampu mewakili deskripsi
meRuang dan MeRuahnya.... Multidimensional, 12 heliks mampu menjawab sudut sudut
geometris meruangnya, karena sebagaimanan dimensi waktu, sudah di sadari bukan liniar
namun sudah meruang dan berdimensional siklik siklus melingkar geometris juga, bahasa
awamnya aja sudah mewakili ungkapan itu, serentak mengada dan meruang di segala sudut
penjuru alam semesta dan dunia, bagaimana mungkin kapasitas dan daya tampung
informasi ini mampu di tampung oleh potensi dan hakekat kesempurnaan Manusia juga
yang ada pada DNA manusia dan Perpustakaan Hidupnya di Jantung Translinguistik Jiwa
Merdeka Rajah Aksara Negerinya).

Menutup Tinjuan Ini, Seorang Spiritualis dan Sejarah Perjalanan Meditasi, Kontemplasi dan
Samadhinya, Penulis Buku, AKU, Manusia Memang Sempurna (Menguak Tabir
Kesempurnaan Manusia, 2013), mr. Ucok Khairuddin,
hal 88 90
Untaian Benang Cahaya (Helik, Orang Lupa Rupanya Ya Bahwa Helium Itu Bercahaya hiks
hiks)
DNA memiliki untaian benang yang sesungguhnya cahaya yang berpasangan dan dikenal
sebagai heliks. Heliks atau untaian benang cahaya yang melengkapi DNA, dalam
menjalankan fungsinya, sebagai receiver dan sekaligus transmitter, sesungguhnya adalah
antena bagi DNA. Pada setiap heliks memiliki dua kumparan. Kenapa kedua kumparan ini di
sebut heliks, karena kumparan dalam melakukan pergerakan tidak sejajar lurus, akan tetapi
membentuk spiral yang saling tidak bersinggungan tetapi saling terhubung ( salah satu
sebab kita memahami dimensi meruang dan meruahnya).
Jumlah heliks sangat menentukan kuantitas dan kualitas informasi yang diterima. Kualitas
dan kuantitas informsi yang diterima sangat menentukan hasil terjemahan informasi
tersebut. Dan Informasi yang diterima kan merupakan anak kunci yang dapat membuka
gerbang infromasi uang terdapat pada DNA. Anak kunci uang merupakan kode kode,
melalui untaian benang cahaya DNA adalah merupakan getaran yang kita sebut sebagai
frekuensi ( he he he perihal pengetahuan frekuensi bersifat meruang apa, hanya benda
padat diam dan statis doang hemmm). Saat ini, para ilmuwan hanya mendeteksi bahwa
pada DNA hanya terdapat satu heliks yang memiliki untaian heliks ganda atau DNA Double
Heliks. Saya tidak tahu apakah mereka menganggap bahwa DNA memang secara alamiah
(perhatikan secara jeli pernyataan dan pertanyaan Beliau ini, secara alamiahnya) hanya
memiliki sebuah untaian ganda, akan tetapi saya diperlihatkan bahwa seyogyanya DNA
dapat memiliki dua belas heliks ganda bahkan lebih. Dimana setiap heliksnya memiliki dua
buah untaian yang berbentuk cahaya. Memang helik DNA, seyogyanya cahaya, sebab
cahayalah yang memiliki kecepatan gerak yang belum di temukan tandingannya. Selain dari
itu, cahaya dapat mengakses muatan informasi yang tak berhingga. Pengetahuan
mengabarkna, bahwa informasi yang dapat di simpan dalam satu buah DNA jika di tulis
dalam bentuk buku adalah setara dengan buku yang memiliki tebal spuluh ribu halaman,
sungguh luar biasa.
Guna mengakses informasi yang terdapat dalam DNA adalah dengan merendahkan
frekuensi kerja sel hingga mendekati nol ( disinilah peranan metode meditasi, tafakur,
kontemplasi dan samadhi berjalan efektif). Selain dari itu DNA dapat di aktivasi hingga dua
belas heliks, dimana setiap heliksnya memiliki untaian benang cahaya, metodenya bisa
melalui metode Rekomendasi, Upaya Sendiri dan Blessing adalah jalan keluar untuk
memiliki DNA 12 Heliks.

Catatan Pernyataan dan Pertanyaan ini Membuat Kita sadar bahwa Peneliti dan Ilmuwan Itu
Bukan Hanya ada di Luar Negeri di Indonesia aja dari Dahulu sebetulnya sudah ada, apalagi
sekarang ini, tinggal menunggu karya tulis dan pemakaran riset dan hasil hasil
penemuannya, seperti yang sudah di alami dan mampu dilakukan oleh Mr. Ucok Khairuddin,
dari Jakarta ini. Terlebih kita menyadari tak ada peristiwa penemuan hebat yang tidak terjadi
tanpda melalui sejarah perjalanan dan kejadian INTUISI dan Daya Intuitif Mereka, sehingga
sesungguhnya tak ada Ilmuwan Penemu Sejati yang Hakekatnya Bukan Manusia Spiritual,
karena ini menyangkut kapasitas dan daya serap informasi berdimensional Cahaya Maha
Cahaya dalam Kumparan DNA 12 Heliks cahaya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai