ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DIABETIK KETOACIDOSIS
A Pengertian
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang
disebut “akselerasi puasa” dan merupakan gangguan metabolisme yang paling serius
pada diabetes ketergantungan insulin
B Etiologi
Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akdbat hiperglikemia
dan akibat ketosis, yang sering dicetuskan oleh faktor-faktor
- Infeksi
- Stress fisik dan emosional, respons hormonal terhadap stress mendorong
peningkatan proses katabolik. Menolak terapi insulin
c. Pengkajian
(Menurut pengumpulan data base oleh Doengoes)
1, Alktivitas /Istrahat
Gejala: Lema, letih, suit bergerak/berjalan
Kram otot, tonus otot menurun, gangguan istrahatltidur
Tanda: Takikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau aktifitas
Letargi/disorientasi, koma
Penurunan keluatan otot
Sirkulasi
Gejala: Adanya riwayat hipertensi, IM akut
Klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas
Ulktus pada kaki, penyembuhan yang lama
Takikerdia
Tanda Perubshan tekanan darah postural, hipertensi
Nadi yang menurun/tidale ada
Disntmia
Krekels, Distensi vena jugularis
Koulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata celung.
3. Integritas/ Ego
Gejala: Stress, tergantung pada orang lain
Masalah finansial yang berhubungan dengan kondisiTanda - Ansietas, peka rangsang
4. Eliminasi
Gejala: Perubshan pola bericemih (poliuria), nokturia
Rasa nyeri/terbaker, kesulitan berkemih (infeksi), ISSK baru/berulang
Nyeri tekan abdomen, Diare
Tanda Urine encer, pucat, kuning, poliuri ( dapat berkembang menjadi
oliguria/anuria, jika terjadi hipovolemia berat)
Usin berkabut, bau busulk (infeksi)
Abdomen keras, adanya asites
Bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)
5. Nutrisi/Cairan
Gejala: Hilang nafsu maken
Muel/muntah
Tidak mematuhi diet, peningkattan masukan glukosalkarbohidrat
Penurunan berat badan lebih dari beberapa hari/minggu
Haus, penggunaan diuretile (Thiazid)
Tanda. Kulit kering/bersisik, turgor jelek
Kekelcuan/distensi abdomen, muntah
Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan
peningkatan gula darah), bau helisitosis/manis, bau buah (napas aseton)
6. Neurosenson
Gejala: Pusing/pening, sakit kepala
Kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesia
Gangguan penglihatan
Tada’ Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahap lanjut). Gangguan
‘memori (baru, masa lalu), kacau mental
Refleks tendon dalam menurun (koma)
Alctifitas kejang (tahap lanjut dari DKA)
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala: Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
‘Tanda Wejah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
8. Pemapasan
Gejala | Merasa Kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen
(tergantung adanya infeksi/tidale)
Tanda Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulenFrekuensi pemapasan meningkat
9. Keamanan
Gejala: Kulit kering, gatal, ulkus kulit
Tanda: Demam, diaforesis
Kulit rusak, lesifulserasi
‘Menurunnya keluatan umum/rentang erak
Parestesialparalisis otot termasuk otot-otot pemapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam)
10. Seksualitas
Gejala: Rabas vagina (cenderung infeksi)
Masalah impoten pada pria kesulitan orgasme pada wanita
11, Penyuluhan/pembelajaran
Gejala - Faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke, hipertensi. Penyembuhan
yang
Lambat, penggunaan obat seperti steroid, diuretik (thiazid), dilantin dan
fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa dareh)
Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan
Rencana pemulangan : Mungkin memrlukan bantuan dalam pengatuan diet,
pengobatan, perawatan disi, pemantauan terhadap glukosa darah
Pemeriksaan Diagnostik
Glukosa darah : meninglat 200 — 100 mg/dl atau lebih
‘Aseton plasma (Keton) : positif secara mencolok
‘Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkaat
Osmolelitas serum : meningket tetapi biasanya kurang dari 330 mOsmil
Elektrolit - Natrium - mungkin normal , meningkat atau menurun
Kalium » normal atau peningkaten semu (perpindahan selular), selanjutnya akan
menurun
Fosfor : lebih sering menurun
Hemoglobin glikosilat : kadamya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang
mencerminken kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakchir
Gas darah arteri » biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3
(asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik
Trombosit darh | Ht mungkin meningkat atau normal (dehidrasi), leukositosis,
hemokonsentrasi sebagai srespons terhadap stress atau infeksiUreum/kreatinin: Mungkn meningkaatt atau normal(dehidrasi/penurunan fungsi
ginjal)
Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankreatitis akut
sebagai penyebab DKA
Urin : gula dan aseton positif,, berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat
Kultur dan sensitifitas : kemungkinan adanya infeksi saluran kemih, pemafasan dan
pada luka
D. _Diagnosa Keperawatan
Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat
hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan - diare, muntah, pembatasan
intake akibat mual, kacau mental
2. Perubehan utrisi . Kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidalecukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme
3. Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan
kadar glukosa, penurunan fungsi lekosit, perubahan pada sirkulasi
4. Resiko tinggi terhadap perubshan sensori-perseptual berhubungan dengan
ketidkseimb angen glukosa/insulin dan/atau eleltrolit
5. Kelelalahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik,
insufisiensi insulin, peningkatan eebtuhan—_energi status
hipermetabolikiinfeksi
6. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang,
ketergantungan pada orang lain
7. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan pengoobatan
berhubungan dengan kesalahan menginterpretasi informasi, tidak mengenal
sumber informasi
Rencana Keperawatan
1 Defisit volume cairn berhubungan dengan diuresis osmotik alibat
hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan - diare, muntah, pembatasan
intake akibat mual
Batasen karakteristik
- Peningkatan urin output
- Kelemshan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba
- Kulit dan membran mukosa kering, turgor lulit jeleke
- Hipotensi telakerdia, penurunan capillary refillKniteria Hasil
- TTV dalam batas normal
~ Pulse perifer dapat teraba
~ Turgor kulit dan capillary refill baile
- Keseimbangen urin output
- Kadar elektrolit normal
Intervensi Rasional
T Kaji niwayat durasiintensitas mual, | Membantu memperlarakan pengurangan
munteh dan berkcemih berlebihan volume total. Proses infeksi yang
menyebabkan demam dan status
hipermetaboliic meningkatkan
pengeluaran cairan insensibel.
2Monitor vital sign dan perubahan| Hypovolemia dapat dimanifestasikan
tekanan darah orthostatik oleh hipotensi_ dan takikardia
Hipovolemia —berlebihan dapat
3.Monitor perubahan respirasi: kussmaul,
bau aceton
4.Observasi kulaitas nafas, penggunaan
otot asesori dan cyanosis
5. Observasi ouput dan kualitas urin
6.Timbang BB
‘TPertahankan cairan 2500 mithari jika
diindikasikan
8.Ciptakan lingkungan yang nyaman,
pethatikan perubahan emosional
ditunjukdan dengan penurunan TD lebih
dai 10 mmHg dari posisi berbaring ke
duduk atau berdiri
Pelepasan asam karbonat lewat respirasi
menghasilkan alkalosis _respiratorik
terkompensasi pada ketoasidosis. Napas
‘bau aceton disebabkan pemecahan asam
keton dan akan hilang bila sudeh
terkoreksi
Peningkatan beban nafas menunjukkan
kketidakmampuan untuk berkompensasi
tethadap asidosis
Menggambarken kemampuan kerja
ginjal dan keefektifan terapi
Menunjukkan status cairan dan
keadekuatan rehidrasi
Mempertahankan hidrasi dan sirlulasi
volume
Mengurangi peningkatan subu yang
menyebabkan _pengurangan _cairan,9.Catat hal yang dilaporkan seperti mual,
nyeri abdomen, muntah dan distensi
lambung
10.Obsevasi adanya perasaan kelelahan
yang meningkat, edema, peningkatan BB,
nadi tidak teratur dan adanya distensi
pada vaskuler
Kolaborasi
-Pemberian NS dengan atau tanpa
dextrosa
Albumin, plasma, dextran
-Pertahankan kateter terpasang
-Pantau pemeriksaan lab
> Hematoknit
> BUN/Kreatinin
> Osmolalitas darah
> Netrium
perubahan emosional menuajukkan
penurunan perfusi cerebral dan hipoksia
Kekurangan
mengubah motilitas lambung,
cairan dan elektrolit
sering
menimbulkan muntsh dan potensial
menimbulkan cairan &
elektrolit
kekurangan
Pemberian cairan untuk perbaikan yang
cepat mungkin sangat _berpotensi
menimbulkan beban cairan dan GJK
Pemberian —tergantung ——derajat
kkekurangan cairn dan respons pasien
secara individual
Plasma ekspander dibutubken saat
kondisi mengancam kehidupan atau TD
sulit kembeli normal
Memudehkcan penguluran haluaran urin
Mengkaji tingkat hidrasi—alibat
hemokonsentrasi
Peningkatan nilei_—-mencerminkan
kkerusakan sel Karena dehidrasi atau
awitan kegagalan ginjal
Meningkat pada hiperglikemi dan
dehidrasi
Menurun mencerminkan perpindahan
cairn dari intrasel (diuresis osmotik),
tinggi berarti kehilangan cairan/dehidrasi
erat atau reabsorpsi natrium dalam
berespons terhadap sekresi aldosteron
Kelium terjadi pada awel asidosis dan
selanjutnya hilang melalui urine, kadar
absolut dalam tubuh berkurang. Bila-Berikan Kalium sesuai indikasi
-Berikan bikarbonat jika pH <7,0
sesuai dengen indikasi
-Pasang NGT dan lakukan penghisapan
insulin diganti dan asidosis teratasi
kkekurangan kalium terlihat
Mencegah hipokelemia
Memperbaili asidosis pada hipotensi
atau syok
Mendekompresi lambung dan dapat
menghilangkan muntah
2. Perubahan nutrisi
ketidakeculeupan
cureng dari kebutuhan berhubungan dengan
insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme
Batasan karakteristike
- Klien melaporkan masukan butrisi tidak adelcuat, kurang nafsu maken
- Penurnan berat badan, kelemahan, tonus otot buruk
- Diare
Kriteria hasil
- Klien mencema jumlah kalori/nutrien yang tepat
- Menunjulskan tingkat energi biasanya
- Mendemonstrasikan berat badan stabil atau penambahan sesuai
rentang normal
Tntervenst
Rasional
1 Pantau berat badan setiap hari atau sesual
indikasi
2.Tentukan program diet dan pola makan
pasien dan bandingkan dengan makanan
yang dihabiskan
3.Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri
abdomenlperut kembung, mual, muntahan
makanan yang belum dicema, pertahankan
puasa sesuai indikasi
Mengkaji
adekuat termasuk absorpsi dan utilitasnya
pemasuken makenan yang
Mengidentifikasi kekurangan dan
penyimpangen dari kebutuhan terapetile
Hiperglikemia dan ggn keseimbangan
cairan dan elektrolit dapat’ menurunkan
motilitas/fungsi
ileus paralitikJyang akan mempengaruhi
lambung (distensi atau
pilihan intervensi‘FBeriken makenan yang mengandung
nutrien kemudian upayaken pemberian
yang lebih padat yang dapat ditoleransi
S.Libatkan keluargapasien pada
perencanaan sesuai indikasi
6.Observasi tanda hipoglikkemia
7Kolaborasi
> Pemeriksaan GDA dengan
finger stick
> Pentau pemeriksaan aseton,
pH dan HCO3
> Beriken pengobatan insulin
secara teratur sesuai indikasi
> Beriken larutan dekstrosa
dan setengah salin normal
Pemberian makanan melalui oral lebih bak
jika pasien sadar dan fungsi gastrointestinal
baik
Memberiken informasi pada keluarga untuk
memahami kebutuhan nutrisi pasien
Hipoglikemia dapat terjadi_— arena
terjadinya metabolisme karbohidrat yang
berkurang sementara tetap diberikan insulin
. hal ini secara potensial dapat mengancam
kehidupan sehingga harus dikenali
Memantau gula darah lebih alcurat daripada
reduksi urine untuk mendeteksi duktuasi
Memantau efektifitas kerja insulin agar
tetap terkontrol
Mempermudah transisi pada metabolisme
karbohidrat dan mennrunkan
hipoglikemia
Larutan glukosa setelah insulim dan cairan
membawa gula dareh kira-kira 250 mg/dl
Dengan kearbohidrat
insiden
mertabolisme
mendekati normal perawatan haus
diberikan untuk menhindari hipoglikemia
I. Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda Juall (2000), Buk saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, JakartaDoengoes, E. Marilyn (1989), Musing Care Plans Second Edition, FA Davis,
Philadelphia
Price, Sylvia (1990), Patofisiologt dan Konsep Dasar Penyakit , EGC, Jakarta