Anda di halaman 1dari 7

Chapter VII : Audit Planning and Documentation

CHAPTER VII
PERENCANAAN AUDIT DAN DOKUMENTASI

PERENCANAAN
Standar pekerjaan lapangan pertama :
Audit harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya.
Alasan perlunya seorang auditor merencanakan penugasannya :
1. Memperoleh bahan bukti kompeten yang mencukupi dalam situasi saat itu.
2. Membantu menekan biaya audit.
3. Menghindari salah pengertian dengan klien.
PERENCANAAN AWAL AUDIT

Menerima klien baru dan melanjutkan klien lama.

Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit.


Penggunaan laporan dapat ditentukan dengan melihat pengalaman dalam
penugasan yang lalu dan diskusi dengan manajemen. Selama audit
berlangsung auditor dapat memperoleh informasi tambahan

mengenai

mengapa klien menghendaki audit dan untuk apa laporan keuangan


digunakan.

Memperoleh surat penugasan.


Harus ada pemahaman yang jelas mengenai syarat-syarat dalam surat
penugasan diantara klien dan KAP. Persyaratan harus dibuat secara tertulis.
Surat

penugasan

adalah

kesepakatan

antara

KAP

dan

klien

untuk

pelaksanaan audit dan pelayanan lain yang terkait.


Surat penugasan tidak mempengaruhi tanggungjawab KAP terhadap pihak
pemakai

ekstern

L/K

yang

diaudit,

tanggungjawab hukum terhadap klien.

Memilih staf untuk penugasan.


Standar umum audit yang pertama

tetapi

dapat

mempengaruhi

Chapter VII : Audit Planning and Documentation

Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang yang


memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai sebagai seorang
auditor.
Penyusunan staf diperlukan karena perlunya kesinambungan dari tahun ke
tahun untuk menjaga mutu persyaratan teknis dan hubungan antar manusia
yang lebih erat dengan klien. Selain itu, staf yang diberi tugas harus akrab
dengan bidang usaha klien.
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI LATAR BELAKANG

Mendapatkan pengetahuan mengenai bidang usaha dan industri klien.


Terdapat tiga alasan utama mengapa diperlukan pengetahuan tentang
bidang usaha klien:
a. memahami aturan-aturan akuntansi yang khas dari industri ybs.
b. mengidentifikasi risiko dalam industri yang akan mempengaruhi risiko
audit yang dapat diterima.
c. agar dapat mengidentifikasi risiko bawaan.

Meninjau pabrik dan kantor/fasilitas klien


Hal ini sangat membantu dalam memahami bidang usaha klien karena dapat
memperoleh kesempatan untuk menemui pegawai kunci dan mengamati
operasi dari tangan pertama.

Menelaah kebijakan perusahaan.


Berguna untuk menetapkan apakah manajemen memperoleh wewenang dari
dewan komisaris untuk membuat keputusan tertentu dan untuk meyakinkan
bahwa keputusan manajemen telah tercermin dalam L/K.

Mengidentifikasi pihak yang mempunyai hubungan istimewa.


Transaksi

HI

harus

diungkapkan

yang

berarti

seluruh

pihak

yang

mempunyai hubungan istimewa diidentifikasi dan dimasukkan dalam berkas


permanen pada awal penugasan.

Mengevaluasi kebutuhan spesialis dari luar.


Spesialis harus kompeten dan independen terhadap klien.

MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI KEWAJIBAN HUKUM KLIEN

Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan


2

Chapter VII : Audit Planning and Documentation

Berguna untuk menetapkan apakah L/K disajikan secara pantas.


Akta Pendirian

: diterbitkan di negara dimana perusahaan didirikan dan

merupakan dokumen hukum yang penting untuk mengakui


suatu perusahaan sebagai satuan usaha yang berdiri sendiri.
Anggaran dasar : mencakup peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh
para pemegang saham perseroan.

Notulen rapat.
Yaitu catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham.

Kontrak.
Berfungsi

untuk

memperoleh

gambaran

yang

lebih

baik

mengenai

perusahaan dan untuk membiasakan diri pada bagian yang mungkin akan
menimbulkan masalah.

MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS PENDAHULUAN

Ikhtisar tujuan perencanaan audit


a. Memperoleh informasi yang harus ditindaklanjuti dalam suatu audit. Hal
ini merupakan tahap utama dalam memperoleh bukti kompeten yang
cukup.
Contoh : - pengidentifikasian persetujuan dalam notulen rapat untuk pospos seperti dividen dan dan gaji karyawan
- mendapatkan nama pihak yang mempunyai hubungan
istimewa untuk membantu auditor dalam menentukan apakah
ada transaksi yang berkaitan dengan itu
b. Evaluasi apakah akan menerima klien audit baru atau melanjutkan audit
yang telah ada, staf penugasan dan memperoleh surat penugasan.

Pelaksanaan prosedur analitis pendahuluan


Contoh prosedur analitis yang dilakukan selama audit :
TUJUAN

PROSEDUR ANALITIS YANG


DILAKUKAN SELAMA TAHAP
PERENCANAAN
Memahami industri dan bidang Hitung rasio kunci dari bidang usaha
usaha klien
klien dan bandingkan dengan rata-rata
industri

Chapter VII : Audit Planning and Documentation

Menilai kelangsungan hidup

Hitung rasio hutang terhadap ekuitas


dan bandingkan dengan tahun lalu dan
perusahaan sejenis yang sukses dalam
industri

Menunjukkan kemungkinan salah


saji

Bandingkan beban perbaikan dan


pemeliharaan dengan tahun lalu dan
perusahaan sejenis yang sukses dalam
industri

Mengurangi pengujian terinci

Bandingkan
biaya
dimuka dan akun
dengan tahun lalu

yang
dibayar
beban terkait

KERTAS KERJA
Menurut SAS 41 (AU 339) kertas kerja merupakan catatan-catatan yang dibuat
atau dikumpulkan dan disimpan oleh akuntan publik mengenai prosedur
pemeriksaan yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya,keterangan yang
diperolehnya,

dan

kesimpulan

yang

ditariknya

sehubungan

dengan

pemeriksaaannya .

Tujuan dari Kertas Kerja


Tujuan menyeluruh KKP:
* membantu auditor memberikan keyakinan memadai bahwa audit yang
layak telah dilakukan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan IAI.
Tujuan spesifik KKP:
1. Dasar untuk perencanaan audit
2. Catatan bahan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
3. Data untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas
4. Dasar untuk penelaahan oleh penyelia dan partner
Tujuan lain di luar laporan audit :
1. Dasar pengisian SPT
2. Sumber informasi bagi komunikasi dengan komite audit dan manajemen
yang berkenaan dengan maslah-maslah
3. Kerangka acuan pelatihan staf
4. Alat bantu dalam perencanaan dan koordinasi audit selanjutnya

Berkas permanan
4

Chapter VII : Audit Planning and Documentation

Berisi

data

historis

atau

bersifat

berkelanjutan

berkenaan

dengan

pemeriksaan tahun berjalan dan memberikan informasi yang berkenaan


dengan audit yang berkelanjutan dari tahun ke tahun.
Contoh:

Kutipan atau fotokopi dari dokumen perusahaan yang kepentingannya


berkelanjutan

Analisis, dari tahun sebelumnya, atau akun yang mempunyai kepentingan


berkelanjutan bagi auditor (akun utang jangka panjang, modal, goodwill,
dan aktiva tetap)

Informasi berkenaan dengan pemahaman struktur pengendalian intern


dan penetapan risiko pengendalian

(bagan organisasi, bagan arus,

kuesioner, dan informasi pengendalian intern).

Hasil prosedur analisis dari audit tahun sebelumnya.

Berkas tahun berjalan


Program audit. dikelola dalam berkas terpisah untuk memperbaiki
koordinasi

dan

integrasi

seluruh

bagian-bagian

audit.

Saat

audit

berlangsung, auditor akan membubuhkan inisial pada program audit


untuk prosedur audit yang telah dilaksanakan dan memberikan juga
tanggal penyelesaiannya. Merupakan bahan bukti pelaksanaan audit
yang berkualitas tinggi.
Informasi umum. Mencakup artikel seperti memo perencanaan audit,
kutipan atau fotokopi rapat direksi, kutipan kontrak atau persetujuan
yang tidak ada dalam berkas permanen, catatan hasil diskusi dengan
klien, komentar penelaahan kertas kerja, dan kesimpulan umum serta
dokumentasi dari penetapan risiko pengendalian

Neraca saldo.

Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi

Daftar pendukung ( supporting schedule )


Merupakan daftar rinci yang disiapkan oleh auditor untuk mendukung
jumlah tertentu dalam laporan keuangan. Jenis daftar pendukung yang
utama :
* Analisis.

* Ikhtisar prosedur-prosedur.
5

Chapter VII : Audit Planning and Documentation

* Neraca saldo atau lis daftar.

Pemeriksaan

dokumen

pendukung.

* Rekonsiliasi suatu jumlah.

* Informasional.

* Pengujian kelayakan.

* Dokumentasi dari luar.

Penyiapan kertas kerja


Karakteristik KKP :
1. KKP harus diidentifikasi dengan pantas
2. KKP harus diindeks dan diacu silang untuk memudahkan dalam
pengorganisasian dan pengarsipan
3. KKP yang sudah selesai harus dengan jelas menunjukkan pelaksanaan
pekerjaan audit, melalui : laporan tertulis dalam bentuk memorandum,
dengan menandatangani prosedur audit dalam program audit, dan
dengan notasi langsung dalam daftar kertas kerja (TICKMARK, simbol
tertulis berdekatan dengan rincian, dengan jelas diterangkan dibagian
bawah KKP)
4. KKP harus berisi informasi yang cukup untuk memenuhi tujuan
perancangan.
5. Kesimpulan

yang

ditarik

mengenai

suatu

segmen

audit

dengan

pertimbangan seharusnya kesimpulan dinyatakan dengan sederhana.

Kepemilikan kertas kerja


KKP yang disiapkan selama penugasan (termasuk yang disiapkan klien oleh
auditor) merupakan milik auditor. Tidak ada yang berhak untuk memeriksa
KKP kecuali digunakan oleh pengadilan sebagai bahan bukti yuridis formal.

Kerahasiaan kertas kerja


Diatur dalam Kode Etik IAI Pasal 6 :
Setiap anggota harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama pekerjaannya, dan tidak boleh terlibat dalam pengungkapan fakta
atau informasi tersebut, bila tidak diperoleh ijin khusus, kecuali
dikehendaki oleh hukum atau negara atau profesinya. Ia tidak boleh
menggunakan untuk keuntungan sendiri atau keuntungan pihak ketiga,
suatu pengetahuan atau informasi yang diperolehnya dari pelaksanaan
tugasnya.

Chapter VII : Audit Planning and Documentation

------------------------------ MJ ------------------------------

Anda mungkin juga menyukai