Anda di halaman 1dari 58

PENYAJI

Drs. A. Manao
Komisaris Besar Polisi

Nias, 11 Juli 1955


JL. Pengadegan Barat VII, Blok P No.5
Pancoran, Jaksel (12770)
SD SMP - SPG, Nias
S1-FISIP, Univ. Inonesia
PNS 1977-1984 (Biro Kerjasama Luar
Negeri, Sekjen Depdikbud RI)
POLRI (1984 Sekarang)
BNN RI (Desember 2010 Sekarang)
Phone: 0812 954 5133
Email: a.manao@yahoo.co.id
Materi BNNP PALU
26 APRIL 2012

Pendahuluan
Peningkatan angka prevalensi lahgun narkoba 1 tahun
terakhir dari 1,5% (2003-2004) menjadi 1,9% (2008-2009)
dikalangan umum, diikuti pelajar/mahasiswa dari 2,8%
(2003-2004) menjadi 4,7% (2008-2009).
Perlu ada upaya untuk meningkatkan
kewaspadaan

awareness

Paradigma baru dalam pengelolaan program P4GN sesuai amanat


UU No.35/2009 Ttg Narkotika diantaranya adalah :
a)pengalihan jenis psikotropika tertentu dari gol II menjadi gol
I
b)penyalahguna/pecandu harus mendapat pengobatan (T/R)
kewajiban
melapor bagi pecandu/keluarganya
Perluc)adanya
ada upaya
untuk merubah
kebiasaan

behavior

POSISI DAERAH RAWAN TP NARKOBA 2009


ASPEK SUPPLY REDUCTION

NO.

PROPINSI

JUMLAH TERSANGKA
PEREDARAN GELAP

PERINGKAT SUPLAI

3.060

1.

DKI JAKARTA

2.

SULUT

497

3.

KEPRI

271

4.

KALSEL

668

5.

JATIM

6.749

6.

KALTIM

473

7.

SUMUT

1.849

8.

RIAU

806

9.

BALI

437

10

BABEL

126

10

POSISI DAERAH RAWAN TP NARKOBA 2009


PREVALENSI PENYALAHGUNA NARKOBA

NO.

PROPINSI

PREVALENSI ( % )

1.

JAMBI

4.2

2.

BABEL

4.4

3.

RIAU

4.4

4.

MALUT

4.6

5.

KALBAR

4.6

6.

JATENG

4.6

7.

NAD

4.6

8.

GORONTALO

4.7

9.

JABAR

4.7

10

SUMUT

4.7

KASUS

2004

2005

2006

2007

2008

NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
BAHAN ADIKTIF

3.874
3.887
648

8.171
6.733
1.348

28.188
21.318
4.639

43.512
33.595
7.034

43.148
33.759
9.521

WNI
WNA

11.242
81

22.695
85

81.948
433

128.468
708

134.91
6
535

PRIA
WANITA

10.263
1.060

21.046
1.734

76.037
6.344

118.906
10.270

125.04
7
10.413

> 15 THN
16 - 29 THN
> 30 THN

71
6.530
4.722

127
13.613
9.040

498
48.849
33.334

663
67.453
52.060

644
65.527
57.569

SD
SLTP & SLTA
PT

1.300
9.206
817

2.542
19.489
749

8.449
73.253
3.987

12.848
110.970
5.358

13.708
110.62
7
5.075

PNS
POLRI / TNI
SWASTA &

64
112
5.128

137
233
11.647

449
646
43.791

678
827
58.576

734
945
75.235

Data UNODC (World Drugs Report2010) dan CND:


SituasiPenyalahgunaanNarkoba Global

PadaTahun 2008:
Dari total jumlah penduduk dunia (4.4 miliar) yang berumur antara
15 64 tahun, sekitar 155 250juta orang merupakan
penyalahguna narkoba
Canabis merupakan jenis narkoba yang umum dikonsumsi oleh
yang berumur 15 64 tahun (129 191 juta)
Antara 15 19 juta orang (berumur 15 64 tahun) mengkonsumsi
cocaine
Terjadi peningkatan penyalahgunaan narkoba sintetis (ATS,
methamphetamine, synthetic opioids, benzodiazepines), tertinggi di
Asia
Terdapat sekitar 11 33.5 juta pecandu narkoba yang tidak
memperoleh layanan T & R

Illicit drug use at the global level, 2008


Number of people who inject drugs
aged 15-64 years : 11-21 million
persons
Number of problem drug user
aged 15-64 years : 16-38 million
persons
Number of people who have use
drugs at least once in the past
year aged 15-64 years i: 155-250
million persons
Total number of people aged 15-64
years in 2008, 4,396 million persons

Source : World Drug Report 2010 - UNODC

Global heroin consumption (340 mt), 2008


Source : UNODC
Pakistan
19 tons, 6%

Islamic Republic of Iran


17 tons, 5%

China
45 tons, 13%
India
17 tons, 5%

Others
24 tons, 7%

S & SE Asia,
17 tons, 5%

Africa
24 tons, 7%

USA & Canada


22 tons, 6%

Rusian
federation
70 tons, 21%
Europe
(except Russia & Turkey)
88 tons, 26%

World Drug Report 2010 - UNODC

..Controlled but Unsolved..


Dpt di kontrol tapi Blm dpt di atasi

PERUBAHAN TREND LAHGUN NARKOBA SECARA GLOBA

TREND PENGGUNA BERALIH DARI OPHIATE KE ATS


PINTU MASUK EDAR GELAP BERALIH KE AFRIKA

PENGALIHAN PENANAMAN GANJA DI PROV NAD

31
%
NAD

MEXICO/USA
NETHERLAND

AMERICA LATIN
PHILLIPINE

ALTERNATIVE DEVELOPMENT

MEDAN

MANADO

SINGAPORE

19
%

SAMARINDA
PALU

PONTIANAK

BATAM

BALIKPAPAN

BANJARMASIN

LAMPUNG

MAKASSAR

JAKARTA
SEMARANG
BANDUNG
YOGJA

SURABAYA
MATARAM

BALI

AUSTRALIA

GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS


Wilayah NKRI yang Luas
Jumlah PDDK yg Besar ( 40 % Generasi Muda)
Dekat Dgn Daerah Pemasok Ophium
Banyak Pelabuhan Udara/Laut Terbuka ke LN

PECANDU
1,9 %
DARI JML PDDK
(3,2 3,6 Jt)

EKONOMI
PENDIDIKAN
KESEHATAN
Pendapatan per Kapita
Angka Partisipasi Sekolah
Derajat Kesehatan Masih Rendah

BUDAYA & KEORGANISASIAN


Malu & Stigma Narkoba Sbg Aib
Kesadaran & Kepedulian
Penegakan Hukum
Komitmen & Kelembagaan Blm Merata

200
4

Bogor-Jabar

200
5

Malang-Jatim

DULU
DAERAH TRANSIT
SEKARANG
DAERAH PRODUSEN

2006
Serang-Banten

2007
T.Naga-Banten

2009
Depok-Jabar

2008
Batam-Kepri

2009
Jakbar-DKI
TjPriuk-DKI
P.Indah-DKI

PERINGKAT PROVINSI MENURUT TINGKAT


PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DI INDONESIA (ASPEK DEMAND & SUPPLY REDUCTION)
No.

1
2

3
4
5
6
7

PROPINSI

POPULA
SI
10-64
thn

DKI
JAKARTA

6,980,700

DI
YOGYAKART
A

2,537,100

MALUKU

968,900
689,500

GORONTAL
O

666,400

SULTENG

286,494
68,980

% TASE
KERAWA
NAN

JUMLAH
TERSANG
KA

4,10 % ( I
)

3,178

2,72 %
(2)

% TASE
KERAWAN
AN

2,19 % ( 1 )
194
4,76 % ( 2 )

MALUKU
UTARA

JAMBI

JUMLAH
PEMAKAI

2,104,800
1,919,100

25,302
15,669
14,306
44,627
40,316

2,61 % ( 3
)

1,585

5,98 % ( 3 )

2,27 %
(4)

397

7,53 % ( 4 )

2,15 %
(5)

328

7,84 % ( 5 )

2,12 %
(6)

91

8,39 % ( 6 )

2,10 %
(7)

466

9,08 % ( 7 )

Lanjutan...
No.

PROPINSI

POPULASI
10-64 thn

JUMLAH
PEMAKAI

% TASE
KERAWA
NAN

JUMLAH
TERSANG
KA

% TASE
KERAWAN
AN

238

9,78 % ( 8 )

208

10,11 %
(9)

138

12,76 %
( 10 )

SULTRA

1,652,800

34,125

2,06 % ( 8 )

LAMPUNG

5,676,600

115,252

2,03 % ( 9 )

10

KEPRI

923,649

18,603

2,01 % ( 10
)

Prinsip Kegiatan PENCEGAHAN Bahaya Narkoba


Kegiatan & Sasaran

Tujuan Utama

Pendekatan &
Pengelolaan

Output &
Dampak

MONITORING
KOMUNIKAS
I

P MASYARAK
E
AT
N
C
LSM/ORMAS
E
DUNIA
USAHA
G
KLP
A
PEMERHATI
H
A PEMERINTA
N
H
EDUKASI

I
N
F
O
R
M
A
S
I

KUALITATIF

membangun
KELUARGA
MENYAMPAIKAN
INFORMASI YG BENAR
TTG NARKOBA

MENINGKATKAN
KETRAMPILAN

SEKOLAH
ORGANISASI
TEMP.KERJA

MEMBERIKAN
KONSELING/RUJUKAN

MENGEMBANGKAN
GIAT ALTERNATIF

jaringan/komunitas

MASY
TPENCIL
KEAGAMAAN

E
V
A
L
U
A
S
I

KESADARAN
MASYARAKAT
SCR UMUM

PENURUNAN
ANGKA
LAHGUN

MEDIA MASA
PELAPORAN

KUANTITATIF

Kegiatan Berbasis Masyarakat Dlm Pencegahan

MASYARAKAT

PERLINDUN
GAN

MEMBENT
UK
JARINGAN

AKSESIBILI
TAS
DAN
KAPASITAS

MEMBENT
UK
KOMITEN

PENGAWAS
AN

PROGRAM DAN KEGIATAN


BERWAWASAN P4GN

KOMUNIKASI-INFORMASI-EDUKASI

PUSAT
PROVINSI
KAB/KOTA
KEC/KEL

SOSIAL SKILL - RESISTANCE SKILL PARENTING SKILL


DLM
KLG

DLM
ORG

DLM
MAS

DELAPAN
FUNGSI
KELUARG
A

LINGK
MASY
BEBAS
NARKOB
A

SADAR
PEDULI
PERTISIP
ASI

PUSAT
PROVINSI
KAB/KOTA
KEC/KEL

KONDISI PENYALAHGUNAAN NARKOBA


DI INDONESIA 2010
Perkiraan Jumlah Penyalahguna narkoba saat ini
sekitar 3.3 juta orang atau1,99 % (2008) dari jumlah
penduduk, dan diperkirakan akan meningkat menjadi
sekitar 4.58 juta orang (2013)
Jumlah barang bukti yang disita, Daun Ganja (22.692
Kg) , Pohon Ganja (456.033 Batang), Heroin (475.143
Gr), Ekstasi (434.660 butir), Sabu (641.864 Gr)

Jumlah WNI yang terlibat kasus narkoba di LN pada tahun


2009 = 68 orang
Jumlah laboratorium gelap narkoba yang diungkap pada
tahun 2009 = 113 laboratorium

Prevalensi penyalahguna narkoba dikalangan


pelajar dan mahasiswa adalah 4.7% (sekitar
921.694 orang). Dari jumlah tersebut, 61%
menggunakan narkoba jenis analgesik, dan 39%
menggunakan
narkoba
jenis
ganja,
amphetamine, ekstasidanlem

Jenisnarkoba
yang
paling
banyak
digunakan
oleh
pecandu
yang
mendapatkan layanan T & R adalah
heroin, selanjutnya secara berurutan
adalahjenis
ganja,
shabu,
sisanya
menggunakan alkohol, amphetamine, dll

Penyalahgunaan narkoba (bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan) sangat
merugikan dan merupakan bahaya yang sangat
besar bagi kehidupan manusia, masyarakat,
bangsa, dan negara serta ketahanan nasional
Indonesia.
Perlu upaya PENCEGAHAN yang dilaksanakan secara
konsisten dan berkesinambungan, melibatkan seluruh
pemangku
kepentingan,
dan
seluruh
komponen
masyarakat untuk melindungi, dan menyelamatkan
bangsa Indonesia dari penyalahgunaan narkoba.

TINDAK KRIMINAL LAIN YG


TERKAIT DGN TP NARKOBA

1. Perdagangan Gelap
Wanita & Anak
2. Penyelundupan &
Perdagangan Gelap
Senjata (Terrorisme)
3. Korupsi
4. Pencucian Uang
5. Pembajakan di Laut (Sea
Piracy)
6. Kejahatan dunia maya
(Cyber crime)

Sasaran (Target) Lahgun


Narkoba
Lingkungan Pendidikan :

Sekolah Pelajar
Kampus Mahasiswa
Pondok Pesantren Santri
Lingkungan Kerja :
Instansi Pemerintah PNS
Pabrik & Perusahaan Manajer, Karyawan,
Buruh
AsramaPolisi, TNI, Taruna, dll
Lapas & Rutan Napi & Tahanan, Sipir, dll
Rumah Sakit & Apotik Dokter & Pasien, dll
Lingkungan Pemukiman :
Tempat2 Ramai (Maal2, Pasar, Bioskop,
Diskotik, dll)
Tempat2 Sepi (Kuburan, Lapangan, rmh
kosong, dll)

Apa Itu Narkoba ?


Adalah bahan/zat aktif yang
mempengaruhi kondisi kejiwaan/
psikologis seseorang (pikiran,
perasaan & perilakunya) serta dpt
menimbulkan ketergantungan scr
fsk maupun psikologis

Ophium
Heroin / Putau
DEPRESAN
Menekan Sistem Syaraf Pusat

Zat/obat Depresan adalah sejenis obat yang berfungsi mengurangi


Aktifitas fungsional tubuh pemakainya hingga ia merasa tenang,
tertidur, atau tak sadar.

PENYELUNDUPAN HEROIN MELALUI PERUT / SWALLOWER

Coca/Kokain
DEPRESAN
Menekan Sistem Syaraf Pusat

Zat/obat Depresan adalah sejenis obat yang berfungsi mengurangi


Aktifitas fungsional tubuh pemakainya hingga ia merasa tenang,
tertidur, atau tak sadar.

Mariyuana/Ganja
HALUSINOGEN

Menimbulkan halusinasi/Kesan Palsu


Merupakan TUMBUHAN alamiah atau sintetik yang mengubah
persepsi dan pikiran seseorang (halusinasi) sehingga hilang kesadaran
akan ruang, waktu, dan perasaan (curiga) yang berlebihan.

extacy

strawberymeth

ketamin

sabu

magadon
rohipnol
lexotan

steroid
STIMULAN
Menstimulir/Merangsang Sistem Syaraf Pusat

Zat atau Obat-2 Stimulan adalah berbagai jenis zat yang dapat
merangsang sistem syaraf pusat. dan biasanya dapat meningkatkan
kesadaran, kegairahan, dan kesegaran (segar dan bersemangat)

KHUSUS ATS (SABU & EXTACY)

TANTANGAN BAGI NEGARA BERKEMBANG


SULIT MELAKUKAN PENGUKURAN / PENDETEKSIAN PRODUKSI
ATS (Amphetamin Type Stimulant)
(BEDA DGN NARKOTIKA YG SUMBERNYA DR TANAMAN)

PRECURSOR : MUDAH DIDAPAT


PEMBUATAN : ADA DI INTERNET
PABRIK/LAB : TDK HARUS LUAS
HARGA JUAL : SANGAT TINGGI

MUSHROOM

sedative/inhalant/alcohol
DEPRESAN-STIMULAN-HALUSINOGEN
Menstimulir/Merangsang Sistem Syaraf Pusat

Zat atau Obat-2 Stimulan adalah berbagai jenis zat yang dapat
merangsang sistem syaraf pusat.

Mengapa Narkoba Menjadi Masalah ?

Penyalahgunaan
Mengakibatkan
DEPRESANKetergantungan
STIMULAN
HALUSINOGEN
Alkohol
- Inhalansia
- Methadone
- Opiat (morfin,
heroin, kodein)
-

-Amfetamin
-Kafein
-Kokain
-MDMA
-Nikotin

- LSD (Elsid)
- Ganja (juga
Depresan)
- Jamur
(Meskalin,
Psilosibin)

TAHUKAH ANDA !
15.000 orang Meninggal Akibat Narkoba
40% = 8.795 Orang Terinfeksi HIV/AIDS melalui Jarum Suntik
Narkoba membuat hidup MELARAT, GILA
Tidak ada istilah SEMBUH yang ada PULIH
Prosentase Relapes 70 - 90%
Tidak ada Golongan yang Kebal
Narkoba ENAK sesaat

Tidak ada Desa/Kampung Yang Bersih Narkoba

SITUASI INTERNASIONAL
NARCOTICS
:
COCAINE

HEROIN
- GOLDEN CRESCENT
2008 93%
- GOLDEN TRIANGLE
2008 =>
5,3%
70 % (2007)

: 2007 - 92 % =>
: 2007 -

5 % =>

- COLUMBIA
:
1,7% diluar kedua wil tsb.
60%(2008)
- PERU
: 20 % (2007) =>
29%(2008)
- BOLIVIA
: 10 % (2007) => - CULTIVATED IN
: 172
10%(2008)
negara
1% di luar ke tiga neg tsb.
- HASHISH -> MAROCCO : 70 %

CANNABIS

ATS

-SHABU (MA)
m.t (2008)

: 278 m.t => 267

-ECSTASY (MDMA) : 113 m.t => 103 m.t


(2008)
Executive
Director UNODC:: 88 m.t => 126 m.t
-AMPHETAMINE
the World
Drugs Problem can be contained but it is not solved : because each year
(2008)
- 1000 ton Heroin,
(Telah Dapat Ditahan tapi Belum Dapat
Dipecahkan/Diatasi)
www.bnn.go.id E-mail:
- 1000 ton Cocaine,
info@bnn.go.id
- Mega amounts of Cannabis,

KEUNTUNGAN BISNIS NARKOBA

OPIAT US $
69
HASIS US $
29

LEBIH BESAR
DIBANDING
GROSS
DOMESTIC
PRODUCT
88 % NEGARA
NEGARA DI
DUNIA

ADA KETERKAITAN YANG KUAT ANTARA


Illicit Drugs, Crime, Terorism
(CRIME = human trafickling & money laundring)

ANALISIS KEUNTUNGAN BISNIS


NARKOBA

Bersenjata

AKSES
UANG
BANYAK

Karakter
bisnis
Narkoba

BACKING
MENGERTI
MASALAH
HUKUM

Alasan Lahgun Narkoba


1. Membuktikan keberanian
2. Menantang otoritas ortu, guru, hukum, dll
3. Mempermudah penyaluran & perbuatan
seksual
4. Melepaskan diri dari rasa kesepian
5. Memperoleh pengalaman-pengalaman
emosional
6. Berusaha agar dapat menemukan arti hidup
7. Mengisi kekosongan & rasa bosankurang
kegiatan
8. Menghilangkan rasa frustasi &rasa gelisah
9. Mengikuti kemauan kawan & memupuk
persaudaraan
10.Rasa ingin tahu (curiosity), ingin iseng (just
for kick)
11.Mencari keuntungan sebesar-besarnya dgn
jalan pintas

TAHAPAN LAHGUN
NARKOBA
Mula-mula hanya coba-coba (experimental
use) utk hilangkn rs susah, mencari rs
nyaman, rs enak & rs ingin tahu
Menggunakan secara bersama (Social
use) utk mengisi kekosongan wktu
senggang
Menggunakan pd situasi tertentu
(situational use) utk menghilangkan rs
stress, kecewa, sepi, sedih, dll
Menggunakan krn ketergantungan
(dependence use) dosis bertambah,
pakaw (rasa ingin pakai), sakaw (sakit krn
putus obat), bertindak jahat (kriminal)

GEJALA DINI PENGGUNA


Susah untuk diajak bicara
Suka menyendiri / menjauhkan diri
Sulit untuk terlibat dlm aktifitas
Sering tidak menepati waktu
Sering mudah tersinggung
Suka bicara berlebihan
Suka kelihatan minder(malu-malu)
Selalu tampak tidak tenang/gelisah
Selalu curiga tanpa alasan

7B

BINGUNG
BOHONG
BENGONG
BOLOS
BEGO
BOLOT
BARANG-2 ILANG

Kecian deh Loh !!!

P4GN & UU
35/2009
Supply
Reduction

Supply Demand

Peredaran Gelap Narkoba

Penyalahguna / Pecandu Narkoba


Market
Pecandu
2%

Putuskan/Hancurkan Jaringan

Humanis

Habiskan Pasar 2%
Masukan ke
Tempat Rehab

Pecandu wajib lapor Ke


Puskesmas, RS, Panti Rehab utk
dpt Obat & rawat
melalui rehab Medis { Ps.55 Ayat
2}

Keras

Note
Menkes Menunjuk Puskesmas Sebagai
Lembaga Rehab Medis (terbatas), sebgai
ORC (Pengobatan Perawatan Medis
Terbatas/Pertama dgn Detox, IDUs
(Ps. 128 ayat 2 yo Ps.56 & 59 ayat 1)

Tidak Dituntut Pidana


Bagi yg sdg jalani
rehab medis 2x masa
rawat

Market
Terbuka
98%

Jadikan
Imun

CEGAH & DAYAMAS

WNI YG DIJADIKAN KURIR SINDIKAT


NARKOTIKA OLEH WNA KULIT HITAM

ELIS SUGINAH

WITRIYANTI

NANDIYANA

N. EVA RIMA

LANI PERTIWI

RILA ISWANTI

ELISA

ARINI

UNIK S. WATI

CHRISTINA

SRI LESTARI

SITI MASITOH

W est African Cindicate..

FAKTA UNIVERSAL DALAM


P4GN
Perang melawan Narkoba tdk pernah
dimenangkan neg manapun, mk perlu
kerma dg neg lain ;
Berlaku hukum pasar : pasar gelap
terbentuk, mk pasokan berjalan terus ;
Narkoba mrp bisnis yg paling
menguntungkan, mk resiko apapun akan
dijalankan ;
Kegagalan tangani Narkoba krn masy
hanya andalkan pemrth ;

44

JAKSTRA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

P4GN BIDANG PENCEGAHAN


2012-2015

DEMAND 1,99 %
REDUCTION

1. DIPERBANYAK FASILITAS
YG MAMPU MENAMPUNG
KOMUNIKASI/
2. DIPERBANYAK LAHGUN
KAMPANYE
III.
YG DIREHABILITASI
TERUS MENERUS
REHABILITASI
3. KEMBANGKAN PROGRAM
1. JANGKAU
YG MAMPU PULIHKAN
2. SERAHKAN OLH KEL
4. KEMBANGKAN PROGRAM
3. DATANG SENDIRI
AFTER CARE AGAR TDK
(JUMLAHNYA HARUS TERUS MENINGKAT
RELAPSE
UNTUK KURANGI PERMINTAAN)

MASY
PENGERAHAN LINGK DIK
IMUN
PENGERAHAN
LINGK KERJA

G
LAH
UN
K
NAR
OBA

PENGERAHAN DI MASY YG
RESIKO TINGGI & RENTAN
PENGERAHAN DI LING KEL

98,01 %
TOLAK NARKOBA

DEMAND
REDUCTION

II.
PEMBERDAYAA
N
MASYARAKAT

1. MASY
I.
2. MASY
PENCEGAHAN
3. MASY
4. MASY

MASY
SEHAT

IV.
PEMBERANTASA
N

1. PETAKAN JAR
2. INTERDIKSI
3. OPS TERPADU
JARINGAN
/MANDIRI
SINDIKAT4.
WAS PREK

NARKOBA

MILIKI PENGETAHUAN
PAHAM
SADAR
UBAH SIKAP TOLAK NARKOBA

SUPPLY
REDUCTION

ARAH KEBIJAKAN BIDANG PENCEGAHAN


Tujuan : Masyarakat imun dari penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba
Untuk menuju kepada pencapaian tujuan tersebut
ditetapkan PRINSIP DASAR, TUJUAN, SASARAN
Bidang Pencegahan sbb :
Prinsip Dasar :
- Mengacu kepada kaidah ilmiah (scientific based)
- Memperhatikan nilai, norma, dan budaya yang sudah ada dalam
masyarakat (holistic based)
- Mendayagunakan pola KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
- Mempengaruhi penentu kebijakan, meyakinkan pendukung dan
meningkatkan potensi masyarakat melalui prosedur advokasi
(community based)
- Mendayagunakan informasi sebagai kunci keberhasilan (content
based)

Sasaran :
Umum, Mewujudkan, kesadaran, dan kewaspadaan seluruh lapisan
masyarakat sekaligus merubah sikap dan perilaku menolak
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan pre narkotika.
Khusus,
- Mengembangkan kebijakan publik untuk memperkuat tumbuhnya
perilaku, budaya, dan nilai yang mendukung keberhasilan
pencegahan
- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menolak
penyalahgunaan narkotika dan pre narkotika
- Meningkatkan daya tahan dan daya tangkal seluruh lapisan
masyarakat melalui perilaku hidup sehat dan bebas narkotika dan
pre narkotika
- Mengembangkan jejaring sosial antar masyarakat untuk
mencegah dampak buruk akibat penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika dan pre narkotika.

Untuk merealisasikan pencapaian sasaran dan tujuan diatas, maka


KEBIJAKAN UMUM Bidang Pencegahan yang akan ditempuh
adalah:
1. Meningkatkan jumlah sasaran dan memperluas jangkauan
2. Melibatkan stakeholder dalam setiap upaya pencegahan
3. Mendayagunakan SDM terpilih/terlatih dalam sebuah Tim
4. Mengembangkan konten, pola dan metoda pencegahan sesuai
perkembangan
5. Memanfaatkan media yang mempunyai daya jangkau khalayak
besar dan luas
6. Mengkoordinasikan dan mensinergikan program, kegiatan yang
terkait dengan upaya pencegahan
7. MONEV untuk perbaikan dan penyempurnaan sesuai dinamika
perkembangan

STRATEGI OPERASIONAL BIDANG PENCEGAHAN


Sejalan dengan tujuan dan sasaran kebijakan yang ditentukan, maka
STRATEGI OPERASIONAL Bidang Pencegahan adalah :
Intensifikasi dan Ekstensifikasi: titik berat pada upaya
meningkatkan jumlah dan jangkauan
KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) : titik berat pada upaya
bagaimana menempatkan informasi sebagai kekuatan untuk
mendukung sebuah perubahan
Tim Building: fokus pada upaya membentuk Tim Pelaksana yang
berkompeten terdiri dari stakeholder/profesional di bidang masingmasing
Promotif dan Preventif: fokus pada upaya yang bersifat himbauan
peningkatan pengetahuan, ketrampilan, pengembangan kegiatan
kreatif, konstruktif, dan inovatif terutama bagi generasi muda.
Segmentasi sasaran: fokus pada upaya untuk menganalisis, memilih,
dan menetapkan sasaran pencegahan sesuai urutan prioritas agar
tepat sasaran
Responsif, koordinatif, dan integratif: fokus pada upaya yang
bersifat tanggap, mementingkan kebersamaan dalam kegiatan dan
menjaga keseragaman isi pesan agar tidak membingungkan khalayak.

IMPLEMENTASI PROGRAM P4GN


BIDANG PENCEGAHAN
PROGRAM

P
E
N
C
E
G
A
H
A
N

KEGIATAN

DISEMINASI

ARAH GIAT
MENINGKATKAN
KESADARAN DAN
PERUBAHAN PERILAKU

KERJA
SAMA
(TIM)

ADVOKASI

SASARAN

MASYARAKAT

INDIVIDU
KELUARGA
LINGKUNGAN

MENINGKATKAN
KOMITMEN DAN
JEJARING KERJA

TUJUAN

PENENTU
KEBIJAKAN

PREV
TURUN
ATS
KURANG

I
M
U
N

MEKANISME IMPLEMENTASI JAKSTRA BIDANG


PENCEGAHAN

P
E
N
C
E
G
A
H
A
N

D
I
S
E
M
I
N
A
S
I

SEBAR
LUAS
INFOR
MASI

ELEK
TRO
NIK
NON
ELEK
NIK

PESAN
A
D
V
O
K
A
S
I

PER
KUAT
KO
MIT
MEN

DUNIA MAYA
RADIO, TV
LAYAR LEBAR
ELEKTRO.LAINNYA
MEDIA
CETAK
MEDIA
TRADISIONAL

METODA
PEME
RIN
TAH
MAS
YARA
KAT

TNI
DAN POLRI

PENGETAHUAN
KETRAMPILAN
KEWASPDAAN
KEPEDULIAN
SIKAP DAN
PERILAKU

PREV
TURUN
ATS
KURANG

NON TNI
DAN POLRI
ORGANISASI
MASYARAKAT
KELOMPOK
MASYARAKAT

MONITORING, EVALUASI, LAPORAN

M
A
S
Y
I
M
U
N

R A N

RENCANA AKSI NASIONAL

P4GN BIDANG PENCEGAHAN


2012-2015

RAN P4GN BIDANG CEGAH 2012-2015


TARGET PENCAPAIAN
KE
GIAT
AN

TUJUAN

SASA
RAN

SD

K
I
E

MENINGKAT
KAN PENGE
TAHUAN,
PEMAHAMAN
DAN
KESADARAN
SISWA dan
MAHASISWA
THD BAHAYA
NARKOBA

2012

26.984.824
5.396.965
Orang

SLTP

8.992.619
1.798.524
Orang

SLTA

3.857.245
771.449
Orang

1.727.470
345.494
:KIE (Komunikasi, Informasi,Orang
Edukasi)
MHS

2013

6.746.206
Orang
2.248.155
Orang
25.851.393
Orang

1.281.329
Orang

2014

8.095.447
Orang
2.697.786
Orang

2015

6.746.206
Orang

DIKNAS
DEPKES
PPAI
PGRI

2.248.155
Orang

DIKNAS
PORA
DEPKES
DEPSOS
PGRI

771.449
Orang

DIKNAS
PORA
DEPSOS
DEPKES
PGRI

27.451.373
Orang

1.485.529
Orang

UNIT
KERJA
TERKAI
T

DIKNAS
PORA
DEPKES
345.494 BKKBN
PGRI
Orang MENINFO
Penguatan Kader
PORA

Kegiatan
Sub Kegiatan :Penyebaran Informasi melalui Media, Luhpen/Tatap Muka, TOT/FGD,
Kerjasama Jejaring Masy, Rapat Koordinasi, Penyusunan NSP, Monev, dll.

RAN P4GN BIDANG CEGAH 2012-2015


TARGET PENCAPAIAN
KE
GIAT
AN

TUJUAN

SASA
RAN

2012

2013

2014

2015

MENINGKAT
59.118.912
KAN PENGE
11.823.782 14.779.278 17.735.647
14.779.278
KLG
TAHUAN,
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
PEMAHAMAN
K DAN
107.405.572
KESADARAN PE
KER
21.481.114 26.851.393 32.221.672
26.851.393
PEKERJA,
KELUARGA,
I
JA
Orang
Orang
Orang
Orang
DAN
MAS RENTAN MAS
219.575
E THD BAHAYA REN
43.915
54.894
65.873
54.894
NARKOBA
TAN
(*) Masyarakat Rentan : Anak Jalanan, Pengemis,
Tuna Sosial Orang
Orang Gelandangan,
Orang WanitaOrang

(*)

UNIT
KERJA
TERKAI
T

PKK
DEPKES
BKKBN
MENINFO
PPAI
NAKER
DEPHUB
TNI/POL
APJATI
DEPKES
DEPSOS
PPAI
DEPKES
PKK
PASKI
MENINFO

Kegiatan
:KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
Sub Kegiatan :Penyebaran Informasi melalui Media, Luhpen/Tatap Muka, TOT/FGD, Penguatan Kader
Kerjasama Jejaring Masy, Rapat Koordinasi, Penyusunan NSP, Monev, dll.

KOORDINASI

KERJASAMA LINTAS SEKTORAL

P4GN BIDANG PENCEGAHAN


2012-2015

MATRIK KERJASAMA LINTAS SEKTOR


LINGKUP
KOORDINATOR
PENCEGAHAN (Leading Sektor)
Berbasis
KELUARGA
Berbasis
PENDIDIKAN
Berbasis
TEMPAT KERJA

KEMENDAGRI

BKKBN, PKK/KOWANI, DEPAG,


PROMKES,PPAI, TNI/POLRI,
KOMINFO, KEMENSOS

KEMENDIKNAS

PGRI,KEMENAG, PKK/KOWANI,
PROMKES, TNI/POLRI, PPAI,
PASKI KEMENPORA

KEMENAKER

APJI, BNP2TKI, KEMENSOS,


PROMKES, KEMENINFO,
KEMENBUDPAR, PPAI

Berbasis
MASY RENTAN
(Anak Jalanan,
Pengemis,
Gelandangan,
Wanita Tuna
Sosial)

ANGGOTA

KEMENSOS

TNI/POLRI, PPAI, KEMENBUDPAR,


KEMENSOS, KEMENINFO,
KEMENAG, TNI/POLRI,
KEMENPORA

FORUM KOORDINASI LINTAS SEKTOR MELALUI RAKOR 4 BULANAN

Terima Kasih
PILIH
BERKARYA
JANGAN
NARKOBA!!

Anda mungkin juga menyukai