PELUANG INVESTASI
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri, Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
Total
3,92
22,72
4,10
10,78
14,83
13,06
0,89
18,73
3,23
8,57
10,95
12,75
11,22
32,30
8,22
14,46
23,54
17,27
6,70
22,21
8,51
12,78
14,85
16,16
14,51
12,88
19,09
17,28
14,92
14,38
19,03
22,95
17,13
8,88
13,30
6,65
23,07
15,55
18,90
12,11
Sektor Perkebunan
Komoditi sektor perkebunan yang mencakup hasil tanaman
perkebunan seperti kelapa, pala, coklat, cengkeh dan vanili, sangat
potensial untuk diusahakan dan dikembangkan, mengingat beberapa
kawasan di Kabupaten Kaimana sangat cocok untuk pengembangan
tanaman perkebunan. Luas lahan untuk pengembangan sektor ini
adalah seluas 5.781,25 ha, dengan pembagian lahan untuk tanaman
kelapa 570 ha, tanaman pala 5.085,5 ha, tanaman coklat 79 ha,
tanaman cengkeh 31,5 ha.
Produksi sektor perkebunan pada tahun 2013 meliputi kelapa
(492,428 ton), pala (295,381 ton), cokelat/cacao (2,628 ton),
cengkeh (2.790 ton).
Sektor Perikanan
Kabupaten Kaimana memiliki potensi yang cukup besar dan
potensial untuk usaha sektor perikanan, baik perikanan tangkap
maupun perikanan budi daya. Sektor ini merupakan sektor andalan.
Hingga saat ini pengelolaan sektor perikanan yang dilakukan oleh
nelayan lokal masih belum optimal, terutama disebabkan oleh
keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki serta pengetahuan
pengelolaan produksi dan pasca produksi yang masih minim.
Sektor Kehutanan
Kabupaten Kaimana memiliki kawasan hutan dengan luas
daratan 1.887.846 Ha, yang terdiri dari Kawasan Hutan Konservasi
dan Kawasan Hutan Produksi. Kawasan Hutan Konservasi terdiri dari
Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 96.106,06 ha, Hutan Lindung
(HL) seluas 384.844,91 ha, dan Cagar Alam (CA) seluas 149.29,67
ha . Kawasan Hutan Konservasi ini terdiri dari: Cagar Alam
Pegunungan Kumawa; Hutan Lindung Teluk Arguni; Hutan Lindung
Kambrau-Kambala; Hutan Lindung Teluk Arguni-Manggai; dan Suaka
Marga satwa Pulau Venu.
Sedangkan Kawasan Hutan Produksi di Kabupaten Kaimana
yang didalamnya terdapat berbagai komoditas kayu dengan nilai jual
tinggi dan berbagai jenis satwa yang mendiami kawasan tersebut.
Kawasan hutan produksi tersebut terdiri dari Hutan Produksi (HP)
seluas 281.061,96 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas
659.835,14 ha, Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 290.652,50 ha
dan tubuh Air (BA) seluas 25.515,76.000 ha. Produksi kehutanan
antara lain berbagai jenis kayu, baik kayu gelondongan maupun kayu
olahan dengan nilai jual tinggi serta berbagai potensi hutan lainnya
seperti rotan, damar, kulit kayu, kopal, nipah, akar-akaran dan
berbagai jenis satwa yang hidup didalamnya.
Untuk pengelolaan hutan berskala besar, pengoperasiannya
dilakukan oleh beberapa perusahaan pemegang HPH, yaitu : PT. Asko
Prima Nusantara, PT. Hanurata Unit III, PT. Irmasulindo, PT.
Wanakayu Hasilindo, PT. Kaltim Utama, PT. Centrico, dan PT. Teluk
Bintuni Mina Argo Karya.
Produksi sektor kehutanan oleh pemegang HPH meliputi
berbagai jenis kayu bulat dan kayu olahan. Produksi kayu bulat pada
tahun 2013 mencapai 122.901,72 M3, sedangkan produksi kayu
olahan sebesar 6.670,72 M3. Hasil hutan bukan kayu berupa kulit
masohi pada tahun 2012 sebanyak 35,49 ton dan 2014 sebesar
17,44 ton.
Sektor Peternakan
Sektor peternakan di Kabupaten Kaimana cukup potensial
untuk dikembangkan serta sangat menjanjikan baik bagi konsumsi
lokal maupun untuk pasar regional, domestik dan eksport. Hingga
saat ini pengelolaan sektor peternakan oleh peternak lokal masih
belum optimal disebabkan keterbatasan prasarana yang dimiliki serta
pengetahuan pengelolaan ternak yang sangat minim. Selama ini,
pengelolaan sektor peternakan masih menggunakan pola tradisional
dengan pemberian pakan serta sistem pemeliharaan dan perawatan
ternak yang masih sederhana. Hasil produksi sektor ini sebagian
besar hanya untuk konsumsi lokal dan belum berorientasi pasar.
Produksi sektor peternakan mencakup berbagai jenis ternak besar,
ternak kecil, unggas dan hasilnya, seperti sapi, babi, rusa, kambing,
ayam, itik dan telur dengan rincian dalam tabel berikut.
Adapun jumlah populasi ternak di Kabupaten Kaimana pada
tahun 2013 terdiri dari ternak sapi (665 ekor), babi (151 ekor),
kambing (256 ekor), ayam kampung (48.019 ekor), itik (187 ekor).
Energi dan Sumber Daya Mineral
Wilayah Kabupaten Kaimana yang bergunung-gunung dikenal
juga memiliki potensi energi dan sumber daya mineral yang cukup
besar dan beragam. Potensi yang sudah dieksplorasi dan dilaporkan
adalah cadangan batu gamping yang diperkirakan sekitar 1.600.10 9
ton. Dari jumlah tersebut lebih kurang 310.10 9 ton memenuhi syarat
dijadikan bahan baku industri semen, karena mempunyai kadar CaC
lebih besar dari 50% dan HgO lebih kecil dari 3%.
Pada
tahun
2014,
Perusahaan
Chevron
baru
saja
menyelesaikan eksplorasi minyak dan gas di Kawasan Teluk
Kambrauw dan sedang ditunggu business plan-nya sementara
Perusahaan Kris Energy saat ini sedang drilling gas dan minyak bumi
di kawasan Teluk Arguni, terdapat juga kawasan lainnya yang
potensial migas di Laut Tanjung Kumawa.
7
8
9
10
Jenis Sarana
dan Prasarana
Ruas Jalan
Pelabuhan Laut
Pelabuhan BBM
Pelabuhan Udara
TPI
Telekomunikasi
- Telekom
- Phonsel
- Transmisi
TVRI
- Kantor Pos
- Pos
Pembantu
Jaringan Listrik
Fasilitas
Air
Bersih
Pasar
Pusat Pertokoan
Volume
150 Km
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
Kondisi Saat
Ini
Berfungsi
Operasional
Operasional
Operasional
Tidak berfungsi
1 unit
2 unit
Operasional
Operasional
1 unit
Operasional
1 unit
3 unit
Operasional
Operasional
1200 Kw
Operasional
terbatas
Operasional
1 komplek
1 komplek
Operasional
Operasional
Keterangan
Telkomsel dan
Indosat
Dibutuhkan
2000 Kw
sekitar