Anda di halaman 1dari 20

Kepribadian Melankolis bisa dikatakan juga sebagai pribadi Pemikir dan Sempurna.

Jika
sesorang memiliki Tipe Kepribadian Melankolis, maka dalam pergaulannya itu bersifat
tempramen, memiliki rasa seni yang tinggi, akurasi pikirannya lebih akurat, terkadang sangat
sensitif, bakatnya menonjol, dan dia rela berkorban demi apapun yang dibelanya. Ini merupakan
ciri umum orang yang memiliki Tipe Kepribadian Melankolis.

Tipe Kepribadian Melankolis


Orang yang memiliki Tipe Kepribadian Melankolis bisa juga disebut sebagai perfeksionis, suka
menyalahkan dirinya sendiri yang terkadang menjadi rendah diri. Manusia yang mempunyai tipe
kepribadian ini lebih mengedepankan perasaan ketimbang yang lainnya. Ia adalah orang yang
introvert tapi apabila ia sedang berada dalam puncak suka citanya, ia bisa saja menjadi lebih
extrovert. Akurasi analitisnya terkadang mampu memperhitungkan bahaya, halangan, atau
bahkan kerugian yang mungkin dapat menimpa dalam setiap proyek. Tetapi karena tipe orang ini
perasaannya sangat peka dan sensitif dapat membuat mereka menjadi pendendam dan sering
terlihat murung. Orang Melankolis cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan
pengorbanan dan ketekunan, sekali ia memilih sesuatu maka ia akan tetap setia mengerjakanya.

Jenis Kepribadian Melankolis


Jenis Kepribadian Melankolis ini dikatakan sebagai jenis pribadi yang cerdas karena dia selalu
memikirkan langkah apa yang akan di ambil dalam problem solving atau memecahkan masalah,
walau terkadang terlalu lama dalam mengambil keputusan karena dia selalu memikirkannya
matang-matang agar dia mendapatkan segala sesuatunya itu sempurna. Melankolis ini seorang
teman yang setia, tidak suka menghianati teman. Dan juga dia ini ibarat orang yang suka bekerja
di balik layar, tidak terlalu ingin dirinya menjadi pusat perhatian.

Cara Menghadapi Tipe Kepribadian Melankolis


Ketahuilah bahwa mereka sangat sensitif perasaannya dan mudah sakit hati. Motivasi mereka
saat mereka kurang optimis. Mereka perlu bantuan agar tidak mudah tertekan. Pujilah dengan
tulus dan penuh kasih sayang. Beri kesempatan mereka jika memang sedang ingin sendiri saja.
Berusahalah untuk selalu menepati janji sesuai jadwal dengannya, sebab tipe orang Melankolis
selalu ingin tepat waktu.
- See more at: http://dbecinta.blogspot.co.id/2014/02/tipe-kepribadian-melankolis-dan-caramenghadapinya.html#sthash.QpAxwp6h.dpuf

n Melankolis
Setiap orang dilahirkan dengan watak dan kepribadian masing-masing yang berbeda-beda.
Meskipun kita menginginkan kepribadian yang terbaik di antara orang lain, tapi ciri khas watak
tersebut akan tetap melekat pada diri kita sendiri. Hanya saja, kita perlu melakukan penyesuaian
dengan kepribadian orang lain dalam pergaulan sehari-hari, sehingga kita pun akan menjadi
salah satu yang terbaik dengan sikap yang saling memahami satu sama lainnya.
Berinteraksi dengan manusia memang cukup rumit dan kompleks, sehingga dibutuhkan
pemahaman khusus terhadap pribadi masing-masing orang yang ada di sekitar kita. Setiap
manusia pastinya memiliki hati nurani dan perasaan yang setiap saat harus kita jaga, seperti kita
ingin agar orang lain juga menjaga perasaan kita. Untuk itulah kita harus bisa mengetahui
karakter setiap manusia, sehingga tahu bagaimana cara menghadapi kepribadi

Model Penelitian Filsafat Islam

Keberagaman dalam beragama sudah ada dan terjadi selama agama itu
ada. Begitupun dalam Islam, terdapat banyak perbedaan fiqhiyah baik
antar madzhab maupun yang tidak bermadzhab. Kebanyakan perbedaanperbedaan itu banyak berkonstribusi dalam terputusnya
tali UkhuwahIslamiyah antar golongan.
Filsafat Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang
keberadaannya telah menimbulkan pro dan kontra. Sebagian masyarakat
melarang untuk mempelajari filsafat dengan dalih akan melemahkan
iman. Sebagian yang lain berpendapat bahwa filsafat adalah penting
untuk menemukan hakikat dalam beragama.
Agama dan filsafat memainkan peran yang penting dalam sejarah
kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran keduanya
merubah cara pandang manusia terhadap segala sesuatu. Dalam hal ini
agama dan filsafat adalah dua kesatuan yang sebenarnya tidak boleh
dipisahkan. Karena agama mewajibkan kita untuk mencari hakikat atau
kebenaran sejati dalam hal ini dalam tuntunan wahyu. Demikian juga
filsafat bertujuan untuk menemukan kebenaran sejati tentang segala
sesuatu meskipun belum final sampai ajal menghampiri sang pemikir
tersebut.
Para pemikir yang berwawasan dangkal berpendapat bahwa agama
sangat berbeda dengan filsafat, dan tidak boleh dinodai dengan pikiranpikiran manusiawi dan tidak boleh dicampuri dengan filsafat. Namun,
pembedaan ini sepertinya tidak pernah berhasil dengan banyaknya
pemikiran-pemikiran filsafat Islam serta banyaknya kajian tentang filsafat
dalam Islam di berbagai lembaga kajian dan Universitas-universitas Islam.
Jika kita berpikir bahwa ajaran Islam adalah doktrin yang tidak boleh
dinalar sesuai dengan akal pikiran yang lurus, apa bedanya dengan
agama selain Islam yang menjejalkan secara paksa dogma ajaran-ajaran
agamanya meski tidak sesuai dengan logika. Namun demikian, dalam
berfilsafat kita juga harus meyakini hakikat otak dan kapasitas berpikir
manusia yang sangat terbatas. Sehingga kita dapat menyadari bahwa
hakikat sesuatu belum tentu sama dengan hasil pemikiran manusia. Dan
mengembalikan apa yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia
kepada wahyu.

Jika agama membahas tentang segala sesuatu di alam dengan tujuan


segala sesuatu yang maujud, lantas pada sisi mana terdapat
pertentangan antara agama dan filsafat. Bahkan agama dapat
memberikan asumsi-asumsi penting sebagai subyek penelitian filsafat.
Filsafat dapat menjadi alat untuk memahami dan mencari kebenaran
tentang ajaran agama jika pemeluknya selalu menuntut dirinya untuk
memahami ajaran dan keyakinan agamanya secara rasional. Dengan
demikian filsafat tidak lagi menjadi musuh agama, namun menjadi alat
untuk menguak tabir dan marifat terhadap rahasia dan doktrin-doktrin
suci agama. Dengan demikian, pasti akan bertambah penghayatan
seorang muslim kepada agamanya.
Dengan satu ungkapan dapat dikatakan bahwa filosof agama mestilah
dari penganut dan penghayat agama itu sendiri. Lebih jauh, filosof-filosof
hakiki adalah pencinta-pencinta agama yang hakiki. Sebenarnya yang
mesti menjadi subyek pembahasan di sini adalah agama mana dan aliran
filsafat yang bagaimana memiliki hubungan keharmonisan satu sama lain.
Adalah sangat mungkin terdapat beberapa ajaran agama, karena
ketidaksempurnaannya, bertolak belakang dengan kaidah-kaidah filsafat,
begitu pula sebaliknya, sebagian konsep-konsep filsafat yang tidak
sempurna berbenturan dengan ajaran agama yang sempurna. Karena
asumsinya adalah agama yang sempurna bersumber dari hakikat
keberadaan dan mengantarkan manusia kepada hakikat itu, sementara
filsafat yang berangkat dari rasionalitas juga menempatkan hakikat
keberadaan itu sebagai subyek pengkajiaannya, bahkan keduanya
merupakan bagian dari substansi keberadaan itu sendiri. Keduanya
merupakan karunia dari Tuhan yang tak dapat dipisah-pisahkan. Filsafat
membutuhkan agama (wahyu) karena ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan dengan alam gaib yang tak bisa dijangkau oleh akal
filsafat. Sementara agama juga memerlukan filsafat untuk memahami
ajaran agama. Berdasarkan perspektif ini, adalah tidak logis apabila
ajaran agama dan filsafat saling bertolak belakang.
(http://telagahikmah.org/id/index.php?
option=com_content&task=view&id=93&Itemid=44:2012)
Filsafat berasal dari istilah bahasa Yunani, Philosophia. Philos berarti
sahabat, teman, mencintai, dan Sophia berarti kebijaksanaan, ilmu
pengetahuan, hikmah. Jadi filasat berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Adapun menurut beberapa ahli definisi filsafat adalah:

1; Menurut Pudjo Sumedi AS., Drs. M.Ed dan Mustakin,S.Pd,MM,


Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philosophia. Seiring
perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa,
seperti: philosophic dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda dan
Perancis; Philosophy dalam bahasa inggris; philosophia dalam bahasa
latin; falsafah dalam bahasa arab.
1; Menurut Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli
1; Menurut Al-Farabi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana
hakikat sebenarnya.
(http://consumptive.net:2012)
1; Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran,
tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal,
sistematik dan universal.
1; Prof. Mr. Muhammad Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran,sehingga manusia menemui
kepribadiannya seraya di dalam kepribadiannya itu dialaminya
kesungguhan.
(Agus Purwadi: 2012)
Dengan demikian filsafat adalah satu disiplin ilmu yang membahas
tentang hakikat sesuatu dengan cara berpikir secara radikal, mendasar,
penuh kesungguhan dan sistematis sehingga menemukan hakikat sesuatu
tersebut.
Sedangkan agama secara harfiah bahasa arab ad-Din berasal dari day a
na. dalam kamus tradisonal kata tersebut mempunyai banyak makna,
diantaranya:
1; Dain/ qardl bermakna hutang. Dengan penegertian bahwa wujud
manusia di dunia ini adalah hutang yang perlu dibayar (lih. QS. ALBaqarah:245)

2; Maddana, dari kata inilah lahir istilah madani dan


madinah. Madddana bermakna membangun dan bertamaddun, oleh
karena itu instilah madani hanya untuk masyarakat yang beragama
bukan masyarakat sekuler.
3; Kata danaa memiliki makna kerajaan. Konsep ini berkaitan
dengan tauhid uluhiyyah yang merupakan esensi terpenting dalam
Islam.
4; Pengertian lain bermakna kecenderungan. Sudah menjadi fitrah
manusia untuk percaya kepada perkara yang supernatural dan
metafisika. Percaya adanya Tuhan yang maha kuasa mengatur alam
semesta raya.
Dari beberapa pengertian di atas, agama menurut Islam adalah cara
hidup, cara berpikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi system
politik, ekonomi, social dan budaya. Hal ini berbeda dengan pandangan
filsuf-filsuf barat yang mengartikan agama tidak lebih dari
konsepmorality. Ada juga yang mengartikan agama hanya menyentuh halhal ruhaniyyah saja. Bahkan ada yang menganggap bahwa agama
merupakan ritual/upacara penyembahan.

untuk mengajukan
agama
dan filsafat wacana sinkretisme antara

Islam sebagai agama moderat senantiasa menganjurkan jalan


pertengahan (tawasuth). Karenanya, dapat diketahui bahwa semangat
pemaduan dan pertengahan merupakan salah satu corak pemikiran kaum
Muslimin dalam berbagai lapangan kehidupan. Setiap kali ada aliran-aliran
yang berlawanan, tentu akan timbul penengahnya, seperti ditunjukkan
dalam sejarah aliran dan pemikiran dalam Islam. Aliran Asyariyah dalam
ilmu kalam dapat dikatakan merupakan aliran pertengahan dari golongan
yang memegangi tekstual bunyi nash tanpa mengemukakan penafsiran
rasional, dengan aliran Mutazilah yang mempertahankan kebebasan akal
sepenuhnya dalam memahami nash dan penafsirannya. Dalam lapangan
hukum Islam, madzhab Syafii merupakan madzhab pertengahan yang
terletak diantara Madzhab Maliki yang mendasari pendapatnya kepada
Hadits sesudah Quran (ahlu al-Hadits), dengan madzhab Hanafi yang
mendasari pendapat-pendapatnya kepada pikiran dan ijtihad (ahlu alrayi).
Di samping itu, terdapat juga beberapa faktor lain yang mendorong
pemaduan antara agama dengan filsafat, yaitu :
1. Adanya jurang pemisah yang dalam antara Islam dengan filsafat
Aristoteles dalam berbagai persoalan, seperti sifat-sifat Tuhan dan ciri-ciri

Nya, Qadimnya alam, hubungan alam dengan Tuhan, keabadian jiwa, dan
lain sebagainya.
2. Adanya serangan yang banyak dilancarkan oleh kalangan agamawan
terhadap setiap pembahasan pikiran yang tidak membawa hasil yang
sesuai dengan akidah yang telah ditetapkan sebelumnya. Sikap ini sering
diikuti dengan tekanan-tekanan yang dilakukan oleh rakyat banyak dan
penguasa-penguasa terhadap para filosof.
3. Hasrat para filosof sendiri untuk dapat menyelamatkan diri dari
tekanan-tekanan tersebut agar mereka bisa bekerja dengan tenang dan
tidak terlalu nampak pertentangannya dengan agama.
(http://newuke8554.blogspot.com/2009/06/hubungan-agama-filsafatmenurut-ibnu.html:2012)
4. Berkembangnya rasionalitas masyarakat yang menyebabkan revolusi
ilmu pengetahuan.
5. Adanya kebutuhan keselarasan antara agama dan sains.
6. Kebenaran sejati adalah dari Allah, untuk menemukan dan menerima
kebenaran sejati tidak serta merta menerima namun harus melalui
pemikiran yang sungguh-sungguh dan radikal sehingga apa yang
ditetapkan oleh agama dapat diterima dengan akal sehat.

3.3 Pandangan tokoh filsuf Islam


terkait dengan pemaduan filsafat
dengan agama
Secara fithrah manusia dilahirkan telah diberikan akal sebagai alat
penimbang antara baik dan buruk, bagus dan jelek, dsb. Dengan akal
tersebut-lah manusia berfilsafat. Namun demikian, tidak dapat dinafikan
bahwa akal manusia terbatas pada ketidakterbatasa alam semesta
sebagai salah satu obyek penelitian filsafat. Oleh karena itu, Allah sebagai
pencipta manusia dan pemberi akal tersebut menurunkan wahyu (agama)
untuk menuntun akal manusia menuju kebenaran hakiki.
Menurut Ibnu Rusyd, berfilsafat dalam Islam merupakan suatu keharusan.
Menurut beliau dalam karyanya Fashl al-Maqaal, filsafat berfungsi untuk
mengadakan penyelidikan tentang alam wujud dan memandangnya

sebagai jalan untuk menemukan Zat yang membuatnya. Dalam Al-Quran


Surat Al-Araaf ayat 185 dan surat Al-Hasyr ayat 2
Kedua ayat tersebut mengandung perintah Itibar dan nazhar. Kedua ayat
tersebut secara tegas memerintahkan untuk mengambil qiyas aqli atau
qiyas aqli dan qiyas syari bersama-sama. Itibar dan nazhar yang
dimaksudkan dalam kedua ayat tersebut tidak lain adalah pengambilan
sesuatu hukum yang belum diketahui (majhul) dari sesuatu yang telah
diketahui (malum). Ini berarti, penyelidikan alam wujud tidak bisa tidak,
mesti menggunakan qiyas aqli. Karena itu, penyelidikan yang bersifat
filosofi menjadi suatu kewajiban.
Argumentasi Ibnu Rusyd tersebut, dapat dipahami secara logika, dengan
mengikuti premispremis yang disusun oleh Al-Iraqiy sebagai berikut :
Premis minor :
Penyelidikan filsafat secara nazhari aqli di alam ini bertujuan untuk
mencapai marifah kepada pembuatnya, yaitu Allah.
Premis mayor :
Agama memerintahkan dan mewajibkan manusia untuk memperhatikan
dan memikirkan penciptaan di alam ini agar manusia mengenal Tuhannya
(Allah)
Konklusi :
Pengkajian filsafat dalam kerangka diatas adalah kewajiban, sepanjang
kemampuan, yaitu dengan metode burhan (demontrasi)
Kalau seorang faqih berdasarkan ayat tersebut menetapkan adanya qiyas
syari, maka berdasarkan ayat tersebut pula seorang filosof lebih berhak
lagi untuk menetapkan adanya qiyas aqli. Bila dikatakan qiyas aqli adalah
sebuah bidah, maka demikian pula halnya dengan qiyas syari, karena
keduanya tidak terdapat pada masa permulaan Islam. Kalau pengambilan
qiyas aqli diwajibkan oleh Syara maka seorang ahli pikir harus
mempelajari logika dan filsafat. Untuk itu, karena filsafat telah
berkembang sebelumnya dengan tokoh-tokoh seperti Plato dan
Aristoteles, maka mempelajari pemikiran para filosof terdahulu tersebut
adalah suatu keniscayaan. Tidaklah mungkin bagi orang-orang yang
datang kemudian membangun filsafat yang baru sama sekali dengan

meninggalkan pemikiran-pemikiran filsafat yang telah berkembang


sebelumnya.
Para filosof Islam bersepakat bahwa akal dan wahyu keduanya menjadi
sumber pengetahuan dan alat untuk mencapai kebenaran. Akan tetapi,
dalam Quran dan Hadits, terdapat banyak nash yang secara lahir
bertentangan dengan filsafat. Bagi Ibnu Rusyd, nash-nash tersebut dapat
ditawilkan sepanjang memenuhi aturan-aturan tawil dalam bahasa Arab,
seperti halnya lafazh-lafazh dari Syara dapat pula ditawilkan dari segi
aturan fiqh. Karena itu, para ulama sepakat bahwa tidak semua kata-kata
yang datang dari Syara diartikan menurut lahirnya, tidak pula harus
dikeluarkan semuanya dari arti lahirnya, tetapi menggunakan makna
batinnya. Penafsiran (penawilan) semacam inilah dipakai oleh ulamaulama fiqh dan para filosof.
Dengan demikian, ada arti lahir dan arti batin. Bila arti lahir sesuai dengan
hasil pemikiran, maka arti ini harus diambil dan kalau berlawanan maka
harus dicari penawilannya. Arti tawil adalah mengeluarkan sesuatu kata
dari arti yang sebenarnya kepada arti yang majazi (allegorik).
Rangkapnya arti tersebut, dikarenakan perbedaan pandangan orang dan
kemampuannya untuk mempercayai. Manusia dalam hal ini terdiri dari
tiga golongan, sesuai dengan pembagian qiyas, yaitu golongan pemakai
qiyas burhani, qiyas jadali, dan qiyas khithabi.
Qiyas burhani adalah qiyas yang terdiri dari dasar-dasar pikiran (premis)
yang yakin dan berpijak pada hukum-hukum aksioma. Karena itu, qiyas
tersebut memiliki konklusi yang meyakinkan, dan itulah qiyas yang
sebenar-benarnya dan lazim dipakai dalam dunia pemikiran filsafat.
Ibnu Rusyd meletakkan beberapa aturan sebagai pegangan dalam
melakukan tawil, yaitu :
1; Setiap orang harus menerima prinsip-prinsip Syara dan
mengikutinya, serta menginsyafi bahwa Syara melarang untuk
memperkatakan hal-hal yang tidak disinggung olehnya.
2; Yang berhak mengadakan tawil hanyalah golongan filosof semata,
bahkan filosof tertentu saja, yaitu mereka yang mendalam ilmunya.
Tawil ini tidak boleh dilakukan oleh ulama-ulama fiqh, termasuk juga
ulama-ulama mutakallimin, karena keterbatasan ilmunya dan
berbeda-beda pendapatnya, bahkan mereka telah menyebabkan

terjadinya perpecahan dan timbulnya golongan-golongan dalam


Islam.
3; Hasil penawilan hanya dapat dikemukakan kepada golongan
pemakai qiyas burhani, yaitu para filosof, bukan kepada kepada
orang awam karena orang awam hanya mengetahui arti lahirnya
nash.
4; Kaum Muslimin bersepakat bahwa dalam Syara ada tiga bagian,
yaitu : Bagian yang harus diartikan menurut lahirnya; bagian yang
harus ditawilkan; dan bagian yang masih diperselisihkan. Dalam hal
penawilan terhadap sesuatu yang sudah disepakati untuk diartikan
menurut lahirnya ataupun pengartian menurut lahirnya dari sesuatu
yang semestinya ditawilkan, diperlukan ijma kaum muslimin.
(http://newuke8554.blogspot.com/2009/06/hubungan-agama-filsafatmenurut-ibnu.html:2012)
Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa antara filsafat dan agama
terdapat korelasi atau hubungan yang erat. Namun demikian banyak yang
menafikan hubungan ini, karena keterbatasan wawasan dan pengertian
akan filsafat. Berdasarkan banyak definisi filsafat diatas, berfilsafat
merupakan kegiatan berpikir logis yang dilakukan secara radikal dan
sistematis untuk mengetahui kebenaran hakiki akan segala sesuatu yang
maujud. Sebagai tujuannya adalah keberadaan Allah sebagai Tuhan
semesta alam dan ini merupakan apa yang diperintahkan Allah sendiri
untuk beritibar kepada alam semesta demi mengetahui penciptanya.
DAFTAR RUJUKAN
Anthony Giddens, Kapitalisme dan teori sosial modern: suatu analisis
karya-tulis Marx, Durkheim dan Max Weber, diterjemahkan oleh Soeheba
Kramadibrata, Jakarta: UI-Press, 1986.
http://newuke8554.blogspot.com/2009/06/hubungan-agama-filsafatmenurut-ibnu.html, 2012
http://consumptive.net:2012
http://telagahikmah.org/id/index.php?
option=com_content&task=view&id=93&Itemid=44:2012
Share this:

ENGENAL KARAKTER ORANG

ANALISA KARAKTER ORANG


Dalam kehidupan ini, kita banyak bertemu dengan bermacam-macam orang. Hal itu menuntut kita
untuk bisa mengerti karakter tiap-tiap individu tersebut, agar kita bisa memilih mana orang yang cocok
dengan kepribadian yang kita sukai, dan juga untuk bisa lebih memahami karakter orang yang sering
melakukan kontak dengan kita, agar diantara kita tidak sampai terjadi permasalahan yang merusak
keharmonisan hubungan kita.
Perlu anda ketahui bahwa ada 4 karakter utama yang dimiliki oleh setiap orang. Yaitu korelis,
sanguinis, melankolis, dan phlegmatic. Idealnya, seseorang mempunyai karakter gabungan dari 2
karakter. Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang murni hanya mempunyai 1 karakter saja,
perpaduan antara 3 karakter sekaligus atau bahkan perpaduan antara keempatnya.
Disini kami berikan penjelasan dari sifat-sifat tersebut:

A. MEMAHAMI KARAKTER MELALUI CARA BICARA (LOGAT)


1. Taktis
Topik pembicaraannya cenderung pada hal-hal yang bersifat aktual. Biasanya lebih menekankan kata
aku pada setiap perkataannya. selalu ingin berdebat dan tidak mau mengalah dalam perdebatan.
Sifat seperti ini cenderung membawa kepada karakter korelis.
2. Rame
Selalu membicarakan tentang pengalaman pribadinya, namun terkadang bercerita tentang orang lain.
Pembicaraannya kebanyakan tidak terlalu penting dan diulang-ulang sampai pendengar merasa bosan.
Bicaranya ceplas-ceplos dan tidak ada yang ditutupi. Sifat ini mengarah pada karakter sanguinis.
3. Penuh Penghayatan
Menyimpan segala perkataan orang lain dalam hati. Selalu berkata setelah mendengarkan apa yang
telah dibicarakan sebelumnya. Cenderung mengucapkan kata kita. Dalam perkataannya, orang ini
selalu menutupi hal yang menurut dia bersifat pribadi. Sifat seperti ini lebih kepada karakter melankolis.
4. Cenderung Pendiam
Apabila ada suatu pembicaraan yang melibatkan banyak orang, orang ini cenderung menjadi
pendengar. Orang ini selalu mengikuti aliran arus dan cenderung mudah terbawa. Sifat seperti ini
mengarah pada karakter phlegmatis.

B. MEMAHAMI KARAKTER LEWAT CARA BERJALAN


1. Cepat
Jalannya selalu cepat karena karakter ini punya prinsip waktu adalah hal yang sangat berharga. Cara
jalannya mantap dengan badan tegak dan mata menatap ke depan dengan tatapan yang tajam. Korelis
adalah karakter yang paling cocok bagi orang ini.

2. Tebar Pesona
Cara jalannya biasa-biasa saja. Kira-kira sekitar 7 Km/jam. Namun uniknya, orang ini tidak sedikitpun
melewatkan sesuatu yang dia anggap menarik di sekelilingnya. Orang ini selalu menoleh kesana
kemari sembari mengharap ada orang yang dicuri perhatiannya dengan orang ini. Karakter ini
merupakan cerminan dari sifat sanguinis.
3. Selalu Menunduk
Entah apa yang dipikirkan orang ini. Namun, survey membuktikan bahwa orang melankolis ini
merupakan tipe orang yang sensitif dan lebih dominan perasaan. Dalam berjalannya, mereka lebih
suka menundukkan kepala daripada tolah-toleh nggak jelas. Kecepatan berjalannya juga hampir sama
dengan tipe orang sanguinis.
4. Slow but Sure
Kira-kira dengan kecepatan 5 Km/jam atau bahkan kurang. Tatapan matanya cenderung ke depan
namun kosong laksana air danau yang sama sekali belum tersentuh tangan jahil manusia.
Pembawaannya tenang tanpa gejolak yang berarti. Lebih tepatnya, orang ini mempunyai jiwa
phlegmatis yang berpotensi.

C. MEMAHAMI KARAKTER LEWAT MUSIK KESUKAAN


1. Korelis
Biasanya suka dengan jenis-jenis music yang keras seperti rock, metal, heavy metal, classic, atau
bahkan jazz. Suka pada lagu-lagu yang berisikan semangat perjuangan, kritik sosial dan sejenisnya.
2. Sanguinis
Menggemari lagu-lagu yang beraransement ramai seperti layaknya lagu-lagu jazz, hip hop, disco, rock
and roll, dan sejenisnya. Biasanya lagu yang dia suka tentang percintaan, lagu-lagu gembira, tentang
keceriaan, lagu tentang kesuksesan, dan sejenisnya.
3. Melankolis
Namanya juga melankolis, lagu-lagunya slow dan menurut mereka, lagu-lagu itu dapat menambah
semangat seperti lagu pop, slow rock, classic rock, dan lagu-lagu seperti yang ngetrend saat ini yang
mengarah pada irama lagu melayu.
4. Phlegmatis
Orang phlegmatis biasanya menyukai lagu-lagu yang lagi ngetrend. Bergantung mood dari orang ini.
Segala jenis musik dia sukai karena orang phlegmatis selalu mengikuti arus.

D. MEMAHAMI KARAKTER LEWAT ORANG TERDEKATNYA


1. Korelis dan Phlegmatis atau Phlegmatis dan Korelis
Lebih suka dekat dengan orang yang sifatnya tidak jauh beda dengan dirinya dan mereka suka bergaul
dengan orang phlegmatis. Yang demikian ini disebut dalam ilmu biologi sebagai simbiosis mutualisme.

Sang korelis dapat menyalurkan kehendaknya kepada sang phlegmatis, demikian juga bagi
phlegmatis, mereka lebih mempunyai prinsip dan pencerahan ketika berkumpul dan bersahabat
dengan orang korelis.
2. Sanguinis dan Melankolis atau Melankolis dan Sanguinis
Ketika si sanguinis mendapatkan masalah, maka mereka cocoknya bercerita kepada si melankolis.
Tujuannya agar mereka sama-sama merasakan apa yang sanguinis rasakan. Hal ini menguntungkan
bagi si sanguinis. Akan tetapi, ketika sang melankolis benar-benar dalam kesedihan, sanguinis
berperan. Dia bisa menjelaskan bahwa tidak selamanya kesedihan dihadapi dengan tangisan atau
kekecewaan.Ada kalanya harus disikapi dengan senyuman dan rasa optimis. Hal seperti ini sangatlah
menguntungkan bagi keduanya. Dan kebanyakan persahabatan, diawali dari hal-hal di atas atau
dengan kata lain mereka saling melengkapi.
Pada dasarnya, manusia mempunyai 4 karakter utama. Diantaranya korelis, sanguinis, melankolis, dan
phlegmatis. Dalam keempatnya, ditemukan keunikan-keunikan yang menjadi cirri khas dari pemilik
karakter masing-masing.
A. KORELIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang berkemauan kuat. Secara khusus dapat
digambakan sebagai orang yang tegas, keras, disiplin, suka mengarahkan, mempunyai bakat
pemimpin, dan suka tantangan.
Namun, orang-orang korelis mempunyai kelemahan yaitu egois. Dan jika orang ini sampai mencapai
titik ekstrim, orang ini dapat memiliki sifat otoriter dan diktator.
Dapat juga dikatakan :
- konteks "bekerja atau tidak bekerja"
- merasa bersalah kalau tidak kerja untuk produktif
Kepribadian Koleris Kuat ( Ekstrovert Pelaku Optimis )
1. Emosi Koleris Kuat
Berbakat pemimpin, Dinamis dan aktif, Sangat memerlukan perubahan, Harus memperbaiki kesalahan,
Berkemauan kuat dan tegas, Tidak emosional bertindak, Tidak mudah patah semangat, Bebas dan
mandiri, Memancarkan keyakinan, Bisa menjalankan apa saja.
2. Koleris Kuat di Pekerjaan
Berorientasi target, Melihat seluruh gambaran, Terorganisasi dengan baik, Mencari pemecahan praktis,

Bergerak cepat untuk bertindak, Mendelegasikan pekerjaan, Menekankan pada hasil, Membuat target,
Merangsang kegiatan, Berkembang karena saingan.
3. Koleris Kuat sebagai teman
Tidak terlalu perlu teman, Mau bekerja untuk kegiatan, Mau memimpin dan mengorganisasi, Biasanya
selalu benar, Unggul dalam keadaan darurat.
4. Koleris Kuat sebagai Orang Tua
Memberikan kepemimpinan kuat. Menetapkan tujuan, Memotivasi keluarga untuk kelompok, Tahu
jawaban yang benar, Mengorganisasi rumah tangga.
B. SANGUINIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang humoris. Secara khusus dapat digambakan
sebagai orang yang ceria, suka tertawa, gaul, populer, suka berbicara.
Namun, orang-orang sanguinis mempunyai kelemahan yaitu pelupa, berantakan, dan kenakakkanakan. Jika sampai pada titik ekstrim, orang ini selalu berbicara yang tidak terlalu penting dan selalu
tertawa tanpa henti.
Kepribadian Sanguinis Populer ( Ekstrovert Membicara Optimis )
1. Kekuatan Emosi Sanguinis Populer
Kepribadian yang menarik, suka berbicara, Menghidupkan pesta, Rasa humor yang hebat, Ingatan
kuat untuk warna, Secara fisik memukau pendengar, Emosional dan demonstratif, Antusias dan
ekspresif, Periang dan penuh semangat, Penuh rasa ingin tahu, Baik di panggung, Lugu dan polos,
Hidup di masa sekarang, Mudah diubah, Berhati tulus, Selalu kekanak-kanakan.
2. Sanguinis Populer di Pekerjaan
Sukarelawan untuk tugas, Memikirkan kegiatan baru, Tampak hebat di permukaan, Kreatif dan inovatif,
Punya energi dan antusiasme, Mulai dengan cara cemerlang, Mengilhami orang lain untuk ikut,
Mempesona orang lain untuk bekerja
3. Sanguinis Populer Sebagai Teman

Mudah berteman, Mencintai orang, Suka dipuji, Tampak menyenangkan, Dicemburui orang lain, Bukan
pendendam, Cepat minta maaf, Mencegah saat membosankan, Suka kegiatan spontan.
4. Sanguinis Populer Sebagai Orang Tua
Membuat rumah menyenangkan, Disukai teman anak-anak, Mengubah bencana, menjadi humor,
Merupakan pemimpin sirkus
C. MELANKOLIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang dominan perasaanya. Secara khusus dapat
digambakan sebagai orang yang sensitif, suka menangis, puitis, romantis, teliti, teratur, perfectionist,
menikmati dan kesunyian.
Namun, orang-orang melankolis mempunyai kelemahan yaitu mereka tidak dapat bekerja dan
berkreasi pada lingkungan kotor dan syarat akan keramaian. Pada titik ekstrimnya, orang-orang
melankolis selalu murung dan selalu menangis tanpa sebab yang jelas.
Kepribadian Melankolis Sempurna ( Introvert Pemikir Pesimis )
1. Emosi Melankolis Sempurna
Mendalam dan penuh pikiran, Analitis, Serius dan tekun, Cenderung jenius, Berbakat dan kreatif,
Artistik atau musical, Filosofis dan puitis, Menghargai keindahan, Perasa terhadap orang lain, Suka
berkorban, Penuh kesadaran, Idealis
2. Melankolis Sempurna di Pekerjaan
Berorientasi jadwal, Perfeksionis, standar tinggi, Sadar perincian, Gigih dan cermat, Tertib dan
terorganisasi, Teratur dan rapi, Ekonomis, Melihat masalah. Mendapat pemecahan kreatif, Perlu
menyelesaikan apa yang dimulai, Suka diagram, grafik, bagan, daftar
3. Melankolis Sempurna Sebagai Teman
Hati-hati dalam berteman, Puas tinggal di latar belakang, Menghindari perhatian, Setia dan berbakti,
Mau mendengarkan keluhan, Bisa memecahkan masalah orang lain, Sangat memperhatikan orang
lain, Terharu oleh air mata penuh belas kasihan, Mencari teman hidup ideal.
4. Melankolis Sempurna Sebagai Orang Tua

Menetapkan standar tinggi, Ingin segalanya dilakukan dengan benar, Menjaga rumah selalu rapi,
Merapikan barang anak-anak, Mengorbankan keinginan sendiri untuk yang lain, Mendorong intelegensi
dan bakat.
D. PHLEGMATIS
Secara umum, karakter ini mencerminkan orang yang kalem atau santai. Secara khusus dapat
digambakan sebagai orang yang pendiam, penurut, cool, adaptif (mudah beradaptasi), baik hati, tidak
sombong, suka jadi penengah, cuek, dan selalu santai.
Namun,salah satu kelemahan dari orang-orang phlegmatis yaitu mereka tidak mempunyai kelebihan.
Dan pada titik ekstrimnya, mereka dapat menjadi orang yang pasrah dan cenderung pasif.
Kepribadian Phlegmatis Damai ( Introvert Pengamat - Pesimis )
1. Emosi Phlegmatis Damai
Kepribadian rendah hati, Mudah bergaul dan santai, Diam, tenang, dan mampu, Sabar, baik
keseimbangannya, Hidup konsisten, Tenang tetapi cerdas, Simpatik dan baik hati
Menyembunyikan emosi, Bahagia menerima kehidupan, Serba guna
2. Phlegmatis Damai di Pekerjaan
Cakap dan mantap, Damai dan mudah sepakat, Punya kemampuan administratif, Menjadi penengah
masalah, Menghindari konflik, Baik di bawah tekanan, Menemukan cara yang mudah.
3. Phlegmatis Damai Sebagai Teman
Mudah diajak bergaul, Menyenangkan, Tidak suka menyinggung, Pendengar yang baik
Selera humor yang menggigit, Suka mengawasi orang, Punya banyak teman, Punya belas kasihan dan
perhatian
4. Phlegmatis Damai Sebagai Orang Tua
Menjadi orang tua yang baik, Menyediakan watku bagi anak-anak, Tidak tergesa-gesa

Pada kenyataannya, sulit ditemukan karakter murni dari keempatnya. Semisal murni korelis, murni
sanguinis, murni melankolis, atau murni phlegmatis. Pastinya, ada karakter campuran antara keempat
karakter tersebut. Sering ditemukan penggabungan 2 karakter yang berbeda dalam 1 jiwa. Diantaranya
:
A. CAMPURAN ALAMI
1. Korelis - Sanguinis atau Sanguinis - Korelis
Mempunyai perpaduan sifat antara korelis dan sanguinis. Ciri yang paling khas dari karakter ini adalah
sifatnya yang terbuka, namun cara bicaranya keras.
Tipe Koleris-Sanguinis
Kombinasi tipe koleris dan sanguinis akan memunculkan sifat-sifat kepribadian ekstrover, yang
cenderung menampilkan diri apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal ini berbeda dengan tipe
koleris murni yang kadang-kadang bisa menyembunyikan penampilan ekstrovertnya di balik kuatnya
keinginan untuk mencapai tujuan. Orang dengan tipe kombinasi kepribadian ini mempunyai antusiasme
dan optimisme yang tinggi dalam bekerja dan tidak terlalu otorirer seperti halnya tipe koleris murni arau
tipe kombinasi koleris-melankolis. Selain itu, mereka mampu menggunakan keunggulannya dalam
bersosialisasi dengan orang lain untuk memotivasi dan memengaruhi mereka agar sejalan dengan
tujuannya.
Orang ini mempunyai energi yang sangat besar untuk memulai jerjaan baru, serta dapat
menindaklanjutinya secara konsisten dan tt seperti bawaan sifat kolerisnya. Dia juga mampu
menggunakan kekuatannya untuk mengajak orang lain bekerja sama dengannya serta menyelesaikan
konflik yang ada di antara mereka. Selain itu, orang ini punya jiwa kepemimpinan yang simpatik dan
mampu berdebat dan bernegosiasi dengan baik sertayang lebih penting lagimampu meyakinkan
orang lain bahwa dia benar.
Kelemahan tipe ini adalah mudah marah dan suka memaksakan kehendak kepada orang lain.
Kemampuan melihat kebenaran dan objektivitas suatu masalah atau perangai orang lain di sekitarnya
tidak sebesar tipe melankolis atau kombinasi koleris-melankolis sehingga keputusan yang diambilnya
masih dipengaruhi unsur subjektivitas. Si koleris-sanguinis ini mudah marah, namun juga cepat
memaafkan dan melupakannya. Jika dikritik orang lain, dia cenderung akan berdalih dan tetap tidak
mau mengakuinya.
Tipe Sanguinis-Koleris
Tipe kombinasi sanguinis-koleris adalah tipe orang yang paling terbuka dibandingkan kombinasi
kepribadian lain. Dengan sifat dominan kepribadiannya yang terbuka, optimis, dan menyukai
kenikmatan, orang dengan tipe ini mampu menjadi pemimpin hebat tanpa mengorbankan aspek
produktifitasnya. Tipe kombinasi ini merupakan pribadi yang mempesona, kreatif, dan berani
mengambil keputusan.

Orang tipe ini sangat mudah menjalin relasi dengan orang lain dan pandai mengambil manfaat dari
hubungan baik tersebut. Orang ini kadang-kadang dipandang rendah atau underdog oleh orang lain
karena mungkin banyak bicara dan melontarkan humor serta terlalu mudah bergaul dengan orang lain.
Namun, di balik anggapan itulah sifat bawaan tipe koleris yang ada padanya justru menjadi dominan
dan dia leluasa membalikkan keadaan untuk mencapai tujuan. Orang yang punya banyak ide kreatif ini
juga punya energi besar untuk mewujudkan tujuan tersebut dibandingkan dengan orang tipe sanguinis
murni.
Tidak adanya sisi intelektual dan hasrat bertindak dengan cara yang benar merupakan kelemahan tipe
kombinasi ini. Sifat humoris sanguinisnya dapat melukai perasaan orang lain jika dikombinasi dengan
sifat kolerisnya yang suka memandang rendah orang lain. Sifat tidak suka hal-hal detail membuatnya
mudah tertekan karena selalu kekurangan waktu dan tugas yang semakin menumpuk dari waktu ke
waktu.
Kombinasi tipe koleris dan sanguinis akan memunculkan sifat-sifat kepribadian terbuka, yang
cenderung menampilkan diri apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal ini berbeda dengan tipe
koleris murni yang kadang-kadang bisa menyembunyikan penampilan terbukanya di balik kuatnya
keinginan untuk mencapai tujuan. Orang dengan tipe kombinasi kepribadian ini mempunyai antusiasme
dan optimisme yang tinggi dalam bekerja dan tidak terlalu otoriter seperti halnya tipe koleris murni atau
tipe kombinasi koleris-melankolis. Disamping itu, mereka mampu menggunakan keunggulannya dalam
sosialisasi dengan orang lain untuk memotivasi dan memengaruhi orang agar sejalan dengan
tujuannya.
Orang ini mempunyai energi yang sangat besar untuk memulai pekerjaan baru, serta dapat
menindaklanjutinya secara konsisten dan cepat seperti bawaan sifat kolerisnya. Dia juga mampu
menggunakan kekuatannya untuk mengajak orang lain bekerja sama dengannya serta menyelesaikan
konflik yang ada di antara mereka. Selain itu, orang ini punya jiwa kepemimpinan yang simpatik dan
mampu berdebat dan bernegosiasi dengan baik sertayang lebih penting lagimampu meyakinkan
orang lain bahwa dia benar.
Kelemahan tipe ini adalah mudah marah dan suka memaksakan kehendak kepada orang lain.
Kemampuan melihat kebenaran dan objektifitas suatu masalah atau perangai orang lain di sekitarnya
tidak sebesar tipe melankolis atau kombinasi koleris-melankolis sehingga keputusan yang diambilnya
masih dipengaruhi unsur subjektifitas. Si koleris-sanguinis ini mudah marah, namun juga cepat
memaafkan dan melupakannya. Jika dikritik orang lain, dia cenderung akan berdalih dan tetap tidak
mau mengakuinya. Sifat negatif lainnya adalah kurangnya ketelitian dalam bekerja yang diakibatkan
kombinasi dua tipe yang memang tidak suka terhadap hal-hal kecil dan detail.
2. Melankolis - Phlegmatis atau Phlegmatis - Melankolis

Mempunyai perpaduan sifat antara melankolis dan sanguinis. Cirri yang paling khas dari karakter ini
adalah sifatnya yang tertutup dan cara bicaranya halus.
B. CAMPURAN PELENGKAP
1. Korelis - Melankolis atau Melankolis - Korelis
Mempunyai perpaduan sifat antara Korelis dan Melankolis. Ciri yang paling khas dari karakter ini
adalah sifatnya yang mempunyai tujuan yang jelas. Namun, kurang bisa berhubungan dan kurang
banyak teman.
Tipe Melankolis-Koleris
Tipe melankolis-koleris tergambar pada pemimpin yang menyelesaikan banyak pekerjaan dengan
kualitas di atas rata-rata. Namun, ada perbedaan dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan antara tipe
ini dan tipe koleris-melankolis -- di mana sifat koleris paling dominan dan melankolis adalah dominan
kedua. Tipe koleris-melankolis terdorong menyelesaikan pekerjaan karena tantangan, kesempatan,
dan tujuan yang ingin diraih, sedangkan tipe melankolis-koleris terdorong karena "keharusan" atau
tugas dan kewajiban menyelesaikan pekerjaan.
Sisi melankolis yang ideal dan berorientasi pada kebenaran menyebabkan orang tipe ini sangat baik
bekerja pada bidang organisasi sosial dan kemanusiaan, sedangkan tipe koleris-melankolis lebih cocok
di bidang bisnis yang profit-oriented karena "sikut-menyikut" dalam bisnis akan dilakukannya dengan
senang hati. Sifatnya yang pragmatis dari sisi koleris lebih dominan dan dia berhasrat menang dan
menjadi nomor satu di mana saja berada.
Tipe kombinasi melankolis-koleris juga punya bekal mengorganisasi dengan baik seperti halnya tipe
melankolis dominan lainnya. Kelemahan lainnya adalah dari sisi melankolis suka menyalahkan diri
sendiri dan orang lain serta tidak fleksibel saat berhubungan dengan orang lain. Jika sudah demikian,
sisi negatif kolerisnya akan lebih menguatkan sisi melankolisnya, yaitu dengan cara memperketat
kontrol terhadap orang yang dipimpinnya dan, jika perlu, menyingkirkan orang-orang yang dianggapnya
dapat menghalangi tujuan.
Tipe melankolis-koleris juga lebih tertutup daripada tipe koleris-melankolis. Si Melankolis-Koleris ini
juga sangat task-oriented (berorientasi pada tugas). Hasratnya untuk bekerja secara sempurna.

2. Sanguinis - Phlegmatis atau Phlegmatis - Sanguinis


Mempunyai perpaduan sifat antara sanguinis dan phlegmatis. Cirri yang paling khas dari karakter ini
adalah sifatnya yang baik dan pandai dalam berhubungan sehingga banyak memperoleh teman.
Namun, karakter ini kurang mempunyai tujuan.

C. CAMPURAN PERSILANGAN
1. Korelis - Phlegmatis atau Phlegmatis - Korelis
Mempunyai perpaduan sifat antara korelis dan phlegmatis. Karakter ini tergolong lama dalam
mengambil keputusan karena ada gejolak batin dalam diri karakter ini.
2. Sanguinis - Melankolis atau Melankolis - Sanguinis
Mempunyai perpaduan sifat antara sanguinis dan melankolis. Emosi dari karakter ini sering kali naik
turun dan tidak terkontrol. Ada kalanya sifat sanguinisnya menguasai sehingga orang ini ceria. Namun
ada juga saatnya sisi melankolisnya menguasai sehingga tiba-tiba bisa murung dan menangis.
Dengan semakin menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan juga kekuatan dan kelemahan
pasangan, diharapkan bisa semakin mudah menjalin komunikasi yg lebih baik dan berpengertian. Dan
tiap pribadi bisa mengoreksi diri sendiri dan mengembangkan karakter/kepribadian yg lebih baik.
Merdeka.com - Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja tentu bisa
memberikan banyak keuntungan bagi Anda. Namun, hubungan yang baik tentu perlu
dibangun dan dijaga. Apa yang harus dilakukan untuk membentuk dan menjaga
hubungan baik dengan rekan kerja? She Knows memberikan beberapa saran ini untuk
Anda.
1. Dengarkan
Dalam dunia kerja yang penuh dengan tenggat waktu dan kesibukan, Anda seringkali
lupa untuk mendengarkan. Seorang rekan kerja mungkin memiliki ide yang brilian jika
Anda mau berhenti dan mendengarkannya sejenak. Mendengarkan teman kerja juga
sebagai salah satu bentuk Anda menghargai ide-idenya dan tanda bahwa Anda tidak
bersikap egois.
2. Percaya
Langkah pertama untuk membangun kepercayaan dalam pekerja dimulai dengan mulai
menunjukkan bahwa Anda percaya pada rekan kerja Anda. DIpercaya secara
profesional akan meningkatkan rasa percaya diri rekan kerja Anda. Jangan khawatir jika
Anda pernah kecewa padanya, karena kepercayaan memang membutuhkan waktu.
3. Mengatasi masalah
Mengatasi masalah secara bersama juga bisa mempererat hubungan Anda dengan
rekan kerja. Cobalah selesaikan masalah dengan cara yang baik, dengan tidak memicu
perselisihan atau konflik. Kebanyakan masalah pekerjaan bisa diselesaikan dengan
diskusi secara terbuka dan komunikasi.

4. Mulai duluan
Hubungan baik tidak akan bisa didapatkan jika tak ada yang memulainya. Cobalah
untuk terlebih dulu memulai, misalkan dengan meminta bantuannya pada saat-saat sulit
atau memujinya saat dia melakukan hal yang baik. Sekedar mengajukan pertanyaan
atau berbicara secara ringan juga bisa Anda lakukan untuk memulainya.
5. Saling menghormati
Apapun jabatannya dan siapapun rekan kerja Anda, dia berhak untuk dihormati
sebagaimana Anda juga ingin diperlakukan dengan baik. Saling menghormati akan
membuat hubungan kerja Anda semakin erat yang nantinya bisa berdampak pada
kinerja Anda dan rekan kerja dalam hal pekerjaan.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membangun dan mempererat
hubungan baik dengan rekan kerja Anda.
[kun]

Anda mungkin juga menyukai