Anda di halaman 1dari 4

Karakteristik Penderita Efusi Pleura di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2011


Characteristics of Patients with Pleural Effusion in RSUP H. Adam Malik Medan
2011
Elizabeth M S Tobing1,Widirahardjo2
.Mahasiswa F.Kedokteran USU angkatan 2009/ email :
elizabethmargareth26@gmail.com
2
.Staff pengajar Departement Ilmu Paru ,F.Kedokteran USU
1

Abstrak
Penyakit Efusi Pleura merupakan cairan yang abnormal dalam rongga pleura akibat produksi cairan yang berlebihan
atau penyerapan yang berkurang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus Efusi Pluera di seluruh
dunia cukup tinggi menduduki urutan ke-3. Berdasarkan catatan medik RS Dokter Kariadi Semarang jumlah prevalensi
penderita efusi pleura pada perempuan 66,7% dan laki-laki 33,3%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita Efusi Pleura di bagian paru Rumah Sakit Umum
Pusat H. Adam Malik Medan tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dan deskriptif. Populasi
adalah seluruh pasien yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan dengan sampel sebanyak 136 orang. Data
dikumpulkan dengan mengambil data atau status pasien Efusi Pleura melalui rekam medik.
Hasil penelitian ditemukan proporsi pasien berdasarkan pada jenis kelamin perempuan adalah 47 orang (34,6%)
dan pada laki-laki 89 orang (65,4%). Proporsi berdasarkan kelompok umur 45-59 tahun adalah 44 orang (32,4%).
Berdasarkan tempat tinggal di perkotaan 110 orang (80,9%) dan pedesaan 26 orang (19,1%), berdasarkan lokasi cairan
dekstra 68 orang (50%) dan sinistra 59 orang (43,3%), berdasarkan frekuensi pernafasan takipneu 83 orang (61%),
berdasarkan etiologi dengan TB Paru 60 orang (44,1%) dan Tumor Paru 40 orang
(29,4%).
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak peneliti, pihak Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan
sehingga dapat meningkatkan dan memberikan pengetahuan tentang bahaya setiap faktor resiko dari etiologi dan
perkembangannya.
Kata kunci: Karakteristik, Efusi Pleura, RSUPHAM
Abstract
Pleural effusion disease is an abnormal fluid in the pleural cavity due to excessive fluid production or decreased
absorption. World Health Organization (WHO) estimates the number of cases worldwide effusions Pluera are in the
third rank. Based on medical records of Dokter Kariadi Semarang Hospital prevalence of patients with pleural effusion
are 66.7% women and 33.3% men.
This study purposed is to know the characteristics of patients with pleural effusion in lung deparment RSUP H.
Adam Malik Medan in 2011. This study uses cross-sectional and descriptive. The population was all patients
hospitalized in the lung department H. Adam Malik Medan with 136 people sample. Data were collected by taking
data or status patients with Pleural effusion through medical records.
The research found the proportion of patients based on female are 47 people (34.6%) and men 89 people (65.4%).
Proportion by age group 45-59 years were 44 people (32.4%). Based on place 110 people live in urban areas (80.9%)
and rural 26 people (19.1%), based on the location of the liquid 68 people (50%) right and left 59 people (43.3%), based
on the frequency of respiratory with takipneu 83 people (61%), based on the etiology with pulmonary TB are 60 people
(44.1%) and Lung Tumors 40 people (29.4%).
From the results of this study are expected to be beneficial to the researchers,to the Hospital and Health Service
can be enhance and provide knowledge about the dangers of any etiology and risk factors of its development.
Keyword: Characteristic, Pleural Effusion, RSUPHAM
Pendahuluan
Penyakit Efusi Pleura merupakan suatu keadaan dimana
terdapatnya akumulasi cairan pleura dalam jumlah yang
berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran cairan pleura. WHO memperkirakan

E - Jurnal FK USU volume 1 no 2 tahun 2013

bahwa 20% penduduk kota didunia pernah menghirup


udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor,sehingga
banyak penduduk yang berisiko tinggi penyakit paru dan
saluran pernafasan seperti Efusi Pleura.
Hasil pengamatan selama 3 tahun terhadap pasien
dengan efusi pleura di RS Persahabatan pada tahun

Karakteristik Efusi Pleura

Elizabeth M S Tobing

1994-1997 didapatkan 52,% (120 dari 229) pasien


dengan efusi pleura disebabkan keganasan.
Berdasarkan catatan medik Rumah Sakit Dokter Kariadi
Semarang jumlah prevalansi penderita efusi plura
semakin bertambah setiap tahunnya, 18 penderita efusi
pleura, distribusi jumlah penderita perempuan 12 orang
(66,7) dan penderita laki-laki 6 orang (33,3%). Penyebab
efusi pleura terbanyak dalam penelitian ini adalah
karena neoplasma yaitu di dapatkan 5 penderita
(27,8%), kemudian DHF (Dengue Haemoragic Fever) 4
penderita, TBC 3 penderita, gagal ginjal 2 penderita,
gagal jantung 2 penderita, pnemonia 1 penderita dan
SLE (Lupus
eritematosus sistematik) 1 penderita.
Kesulitan dalam mendiagnosis Efusi Pleura
disebabkan karena belum adanya tersedia alat
diagnostik yang memadai. Oleh karena itu penelitian ini
dilakuan untuk mengetahui karakteristik dari pasien
Efusi Pleura agar dapat diketahuin permasalahan
diagnostiknya. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui karakteristik dari pasien Efusi Pleura yang
berada di Medan terutama di RSUP H. Adam Malik pada
tahun 2011. Sehingga dari penelitian ini dapat diketahui
karakteristik tersering pada pasien-pasien
Efusi Pleura di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011.
Metode
Penelitian ini merupakan suatu study deskriptif yang
bersifat Cross Sectional Study dimana pengambilan data
hanya dilakukan sekali untuk melihat karakteristik
pasien-pasien Efusi Pleura yang rawat inap di bagian
paru RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2011.
Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik
Medan. Populasi penelitian adalah seluruh pasien Efusi
Pleura yang dirawat inap di bagian paru RSUP H. Adam
Malik Medan pada tanggal 01 Januari 2011 hingga 31
Desember 2011. Sampel pada penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik total sampling dengan
karakteristik penderita yang data pada rekam mediknya
terdapat jenis kelamin, usia, tempat tinggal, lokasi
cairan, frekuensi pernafasan, serta etiologinya.
Pengumpulan data diperoleh dengan mengambil
data atau status pasien Efusi Pleura yang dirawat inap di
RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2011 melalui
rekam medik.
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan
menggunakan program Statistical Product and Service
Solution (SPSS), dan kemudian di analisis secara
deskriptif.
Hasil dan pembahasan
Dari 136 kasus, proporsi jenis kelamin pasien tertinggi
adalah pada laki-laki yakni 65,4% (89 orang) dan pada
perempuan 34,6% (47 orang). Dimana jumlah sampel
berusia 15-19 tahun sebanyak 6 orang (4,4%), usia 20-29
tahun sebanyak 21 orang (15,4%), usia 30-44 tahun

E - Jurnal FK USU volume 1 no 2 tahun 2013

sebanyak 27 orang (19,9%), usia 45-59 tahun sebanyak


44 orang (32,4%), usia 60-74 tahun sebanyak 35 orang
(25,7%), dan usia >75 tahun sebanyak 3 orang (2,2%).
Berdasarkan tempat tinggal nya jumlah sampel yang
tinggal di daerah perkotaan menduduki tingkat tertinggi
yakni 110 orang (80,9%), disusul di daerah pedesaan
yakni 26 orang (19,1%).
Menurut lokasi cairan terbanyak di sebelah kanan
(dekstra) yakni 68 orang (50%), lokasi cairan sebelah kiri
(sinistra) yakni 59 orang (43,3%), dan lokasi cairan di
kanan serta kiri bagian paru (bilateral) yakni 9 orang
(6,6%). Dimana frekuensi pernafasan tersering adalah
pernafasan cepat (takipneu) yakni 127 orang (93,4%),
kemudian frekuensi pernafasan normal (16-20x/menit)
yakni 9 orang (6,6%).
Proporsi etiologi penderita Efusi Pleura tertinggi
adalah TB Paru 60 orang (44,1%), dan disusul oleh Tumor
Paru 40 orang (29,4%) dan Ca Paru 11 orang (8,1%).

Tabel. Karakteristik Penderita


Karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Usia
45-59 tahun
60-74 tahun
30-44 tahun
20-29 tahun
15-19 tahun
>75 tahun
Tempat Tinggal
Perkotaan
Pedesaan
Lokasi Cairan
Dekstra
Sinistra
Bilateral
Frekuensi Pernafasan
Takipneu
Normal
Etiologi
TB Paru
Tumor Paru
Ca Paru
Pneumonia
Empiema
CHF
Ca Ovarium
PPOK
Tumor Mediastinum
Ca Peritonitis
Ca Servix

Frekuensi (N=136)

Persentase (%)

89
47

65,4
34,6

44
35
27
21
6
3

32,4
25,7
19,9
15,4
4,4
2,2

110
26

80,9
19,1

68
59
9

50
43,3
6,6

127
9

93,4
6,6

60
40
11
5
3
2
2
2
2
1
1

44,1
29,4
8,1
3,7
2,2
1,5
1,5
1,5
1,5
0,7
0,7

Elizabeth M S Tobing

Berdasarkan catatan rekam medik Rumah Sakit


Dokter Kariadi Semarang jumlah prevalensi penderita
Efusi Pleura semakin bertambah tiap tahunnya. Dimana
di dapat distribusi jumlah pasien Efusi Pleura pada
perempuan 66,7% dan laki-laki 33,3%.
Laki-laki kebanyakan menderita Efusi Pleura
dikarenakan cenderung berpotensi terpapar oleh udara
kotor akibat emisi kendaraan bermotor dan akibat
terpapar asbestos (Andrea G, 2002). Pada laki-laki juga
diketahui kebanyakan adalah perokok dibandingkan
perempuan. Berdasarkan hasil Susenas (Survey Sosial
Ekonomi Nasional) pada tahun 2001 menunjukkan
bahwa sebanyak 56 orang (56%) laki-laki merupakan
perokok dan perempuan 44 orang (44%).
Dapat dilihat bahwa proporsi usia pasien tertinggi
pada usia 45-59 tahun (usia pertengahan/middle age)
yaitu 44 orang (32,4%). Dan proporsi usia pasien
terendah pada usia >75 tahun (lanjut usia tua/old) yaitu
3 orang (2,2%). Berdasarkan penelitian Rita Khairani
(2012) kelompok usia terbanyak adalah 40-59 tahun,
dimana umur termuda 17 tahun dan tertua 80 tahun.
Daerah tempat ting gal perkotaan cukup
mendominasi dibandingkan pedesaan. Hal ini sejalan
dengan penelitian WHO yang memperkirakan 20%
penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor
akibat emisi kendaraan bermotor, sehingga banyak
penduduk yang berisiko tinggi penyakit paru dan
saluran pernafasan seperti Efusi Pleura.
Berdasarkan penelitian Smeltzer (2002) salah satu
manisfestasi klinis dari penyakit Efusi Pleura adalah
pernafasan cepat atau disebut takikardia.
Menurut Sylvia M (2007) 64,7% penderita Efusi
Pleura dengan pernafasan takipneu. Dimana takipneu
merupakan gejala yang sering disebabkan oleh
penumpukan karbondioksida dalam paru-paru.
Di Indonesia, tuberkulosis paru adalah penyebab
utama Efusi Pleura dan disusul oleh CA Paru. Dari hasil
pengamatan di RS Persahabatan pada tahun 1994-1997
didapati 52,4% pasien dengan Efusi Pleura yang
disebabkan oleh Ca Paru.

E - Jurnal FK USU volume 1 no 2 tahun 2013

Karakteristik Efusi Pleura

Menurut Nunung N (2005), penelitian menunjukkan


bahwa ditemukan suspek penderita tubekulosis paru
sebanyak 27 orang (26,21%), sumber kontak primer
ditemukan 8 orang (29,62%), dan sumber kontak BTA
positif 3 orang (11,12%) di Desa Kesenet Kecamatan
Banjarmangu.
Simpulan dan saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai
Karakteristik Efusi Pleura yang dirawat inap di RSUP
HAM tahun 2011 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. .Proporsi penderita berdasarkan sosiodemografi
diperoleh proporsi tertinggi adalah laki-laki 65,4%
dan perempuan 34,6%, dengan kategori umur 45-59
tahun yaitu 32,4%. Dan tempat tinggal terbanyak
adalah daerah perkotaan yakni 80,9%.
2. Proporsi penderita berdasarkan lokasi cairan
terbanyak adalah pada bagian kanan (dekstra)
paru yakni 50%.
3. Proporsi penderita berdasarkan frekuensi
pernafasan lebih banyak mengalami takipneu
yakni 93,4%.
4. Proporsi penderita berdasarkan etiologi tertinggi
adalah TB Paru yakni 44,1%.
Beberapa saran dari penelitian ini ada sebagai berikut:
1. Bagi peneliti di masa yang akan datang dapat lebih
mengembangkan penelitian ini untuk mengetahui
karakteristik dengan menggunakan sampel yang
lebih besar.
2. Bagi Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit dapat bekerja
sama dengan pihak kepala lingkungan tempat
tinggal untuk memberikan penyuluhan kesehatan
pada pasien dan para masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan tentang bahaya setiap
faktor resiko dari etiologi dan perkembangannya.
3. Kepada bagian rekam medis RSUP HAM disarankan
agar lebih melengkapi pencatatan data-data rekam
medis agar lebih sistematis.

Elizabeth M S Tobing

Daftar pustaka
1. Arianti, Tatik, 2003. Karakteristik dan
Penyebab Efusi Pleura Pada Penderita yang
Dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter
Karyadi Semarang Pada Bulan November
Ta h u n 2 0 0 2 . Av a i l a b l e f ro m
http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.
php?action=4&idx=216 (Accessed 20 Maret
2012)
2. Alsagaff, H., Mukty, H.A., 2010. Dasar-dasar
Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga
University Press, 143-154.
3. H, Halim., Penyakit-Penyakit Pleura. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi ke-3,Gaya
Baru. Jakarta: 2001; 927-383.
4. Mulyono, Djoko, 2000. Efusi Pleura
Parapneumonia. Available from :
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06Efusi
PleuraParapneumonia128.pdf/06EfusiPleuraP
arapneumonia128.html (Accessed 21 Maret
2012)
5. M. E, Hanley., C.H, Welsh. 2003. Current
Diagnosis and Treatment in Pulmonary
M e d i c i n e . N e w Yo r k : M c G r a w - H i l l
Companies.4. Rofiq Ahmad. 2011
6. Porcel, Jose M. , Light, Richard W., 2006.
Diagnostic Approach to Pleural Effusion in
Adults. Available from :

E - Jurnal FK USU volume 1 no 2 tahun 2013

Karakteristik Efusi Pleura

http://www.aafp.org/afp/2006/0401/p1211.ht
ml (Accessed 20 April 2012)
7. Prince, Sylvia A., Lorraine M, Wilson., 2005.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit.Vol 2. Ed. 6. Jakarta: EGC.
8. Rubins,Jeffrey, 2011. Pleural Effusion. Available
fromhttp://emedicine.medscape.com/article/2
99959-overview (Accessed 30 April 2012)
9. Rab, Tabrani. Efusi pleura. Dalam : Buku
Penyakit pleura, Balai Penerbit Trans
Informedia, Jakarta,2010. Hal: 142-166
10.Syahruddin, Elisna, 2010. Jurnal Respirologi
Indonesia Volume 30. Available From
http://jurnalrespirologi.org/jurnal/JULI%20VOL
_30%20NO_3%202010.pdf (Accessed 20 Maret
2012)
11. Sato, Tetsuo , 2006. Differential Diagnosis of
Pleural Effusion. JMAJ, September/Oktober
2006. Vol. 49 No. 9-10
12. Sherwood, Lauralee., 2001. Fisiologi Manusia.
Jakarta: EGC, 415-422.
13. Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, Bambang., Alwi,
Idrus., Simadibrata K., Marcellus., 2007. Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II.Ed. 3. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI, 1056-1061.

Anda mungkin juga menyukai