permintaan pelanggan. Maka selanjutnya Irma dan suaminya mencari orang untuk
membantunya. Pada awalnya ia mengoptimalkan temen-teman penyandang cacat untuk
membantu memproduksi. Harapannya untuk memberikan bekal terhadap teman-teman senasib
agar lebih produktif.
Lambat-laun ia mampu produk yang dihasilkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan pasar.
Sehingga produk yang dihasilkanpun semakin banyak dan semakin beragam. Tidak hanya keset
saja, tetapi juga merambah produk-produk lain yang berbahan dasar kain perca. Pada akhirnya
kebutuhan tenaga kerjapun harus terus ditambah untuk memenuhi kuota, sehingga harus terus
menambah jumlah tenaga kerja. Hingga saat jumlah tenaga yang mengolah kain perca inipun
telah mencapai 2.500 orang, dengan 150 orang di antaranya adalah penyandang cacat. Bahkan
iapun menyediakan tempat menginap bagi penyandang cacat yang bekerja ditempatnya. Selain
hal itu, iapun mengoptimalkan masyarakat sekitar desanya di Karangsari, Kecamatan Buayan
Kabupaten Kebumen. Selain memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, Irma juga
melakukan pendampingan untuk produksi bagi kelompok-kelompok kerja maupun secara
individual. Pendampingan yang dilakukan Irma pun pada akirnya telah menyebar seluruh
Kebumen maupun Jawa Tengah.
Sejalan
dengan
perkembangan
usahanya,
akhirnya
berbagai
kesempatan
datang
dan
Penghargaan
dari
Jaiki
Jepang,
khusus
untuk
orang
cacat