Anda di halaman 1dari 32

BUSA SEBAGAI MEDIA

PEMADAM
Busa pemadam api merupakan
kumpulan

buih

buih

atau

gelembung - gelembung kecil yang


stabil
sangat

dan mempunyai berat jenis


rendah

bila

dibanding

dengan air atau minyak sehingga


busa terapung diatas permukaan
cairan.

Menurut

cara

pembuatannya

busa

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu busa


kimia dan busa mekanis.
1. Busa Kimia
Terbuat oleh reaksi kimia antara alumunium sulfat dengan
sodium dengan sodium bicarbonat dalam air. Hasil reaksi
membentuk gas CO2 yang menjadi isi buih-buih. Busa ini kuat
terhadap api dan perusakan-perusakan mekanis.
2. Busa Mekanis
Terbentuk dari peristiwa mekanis dimana konsentrat busa
dicampur dengan air dengan alat pencampur, kemudian udara
dimasukan dalam campuran busa ini.

Foam

Concentrate

(Konsentrat

Busa)
Cairan dengan viskositas tinggi ( kental )
yang merupakan bahan dasar busa
Foam

proportioner (Alat Pencapur )


Alat untuk mencampur konsentrat busa
dengan air dengan perbandingan yang
sesuai dengan spesifikasi busa.

Foam

Solution ( Larutan Busa)


capuran antara konsentrat busa dengan
air

Finished Foam (Busa Jadi )


Campuran antara konsentrat busa, air
dan gas inert atau udara yang siap
digunakan untuk peadaman
Konsentrasi Busa
Besarnya
konsentrasi
busa
dalam
perbandingan antara konsentrat busa
dengan air, yang nilainya ditentukan
oleh pabrik pembuat busa
yang
dicantumkan dalam spesifikasi teknis
busa tersebut, biasanya ditetapkan 1%,
3% atau 6%
Expansion
Ratio
(Ratio
Pengembangan)
Perbandingan volume antara busa jadi
dengan larutan busa

Foam

Water

Water Foam
Solution

1. Busa dengan pengembangan rendah (Low Expantion),


dengan perbandingan volume 20:1
2. Busa dengan pengembangan menengah (Medium
Expantion), dengan perbandingan volume 20:1 s/d 200:1
3. Busa dengan pengembangan Tinggi (High Expantion),
dengan perbandingan volume 200 :1 s/d 1000:1 atau
lebih

Low Expansion
Digunakan terutama untuk pemadaman

kebakaran tangki dimana lapisan busa akan


menutupi seluruh permukaan yang terbakar
dalam tangki maupun yang tertumpah
disekitar tangki.

Untuk Tangki Atap Tetap (Fixed Roof Tank)


Digunakan sistem base injection (subsurface

application), dimana busa dipompakan dengan


tekanan tinggi kedalam tangki melalui pipa khusus
di dinding bagian bawah
Digunakan sistem foam pourer (surface
application) dimana busa dituangkan secara
langsung dipermukaan cairan yang terbakar
melalui chamber
Memakai foam monitor secara manual atau
otomatis, portable atau fixed.

Untuk tangki atap terapung (Floating Roof Tank)


Digunakan sistem foam pourer foam monitor
Untuk daerah sekitar tangki digunakan foam monitor

Medium and High Expansion


Digunakan untuk pemadaman di gudanggudang (ware house), terowongan, hanggar,
tangki bola, pusat tenaga listrik, tambang
bawah tanah dan lain-lain.
Pada umumnya busa digunakan untuk
pemadaman kelas A dan B

TIPE-TIPE SISTEM BUSA


PEMADAM

Fixed foam system (sistem busa tetap)

Terdiri dari peralatan yag dipasang secara


permanen, Antara lain:
Pipa air
Peralatan pembuat atau pencampur busa (foam
proportioning)
Tangki penyimpanan konsentrat busa
Pipa busa
Katup
Alat pencurah busa
Pompa busa

Semi Fixed Foam System (Sistem

Busa Semi tetap)


Terdiri dari 2 kelompok peralatan terpisah :
1.Kelompok 1 : alat pencurah busa dan
pendukungnya dipasang tetap
2.Peralatan pembuat busa termasuk
busanya dan pendukungnya merupakan
peralatan yang mobile (dapat bergerak),
misalnya truk pemadam.

Mobile System (sistem bergerak)


Merupakan sistem busa yang lengkap mulai
dari pembuat busa sampai pencurah busa
semua terdapat pada kendaraan beroda
yang ditarik oleh kendaraan lain atau
mempunyai mesin penggerak sendiri (mobil
Portable
System (Sistem Portabel)
pemadam)
Merupakan sistem busa lengkap yang dapat
diangkat / dioprasikan oleh 1 orang yang
biasanya disebut APAR . Terdiri dari :
Tabung baja berisi campuran busa (pre-mixed
solution)
Alat pencampur busa
Selang penyalur busa
Noozle pencurah busa

Penggunaan Low Expansion Foam


Biasanya digunakan untuk pemadaman pada
fixed roof tank dan floating roof tank.

Fixed Roof Tank


Untuk tangki beratap tetap digunakan:
Monitor busa
Satu atau beberapa monitor busa diletakan
disekeliling tangki.
Kapasitas pengaliran maksimum 300 gpm.
Monitor busa boleh digunakan sebagai alat
pemadaman utama, bila diameter tanki kurang
dari 60 ft

Selang busa (foam Handlines)


Satu atau beberapa selang diletakan
disekeliling tangki, dengan kapasitas
pengaliran 50 gpm 300 gpm
Selang busa hanya boleh digunakan
untuk tangki dengan diameter maksimum
30 ft dan tinggi maksimum 20 ft

Alat untuk aplikasi permukaan


Outlet tipe 1

Menggunakan saluran peluncur busa yang dipasang


pada pencurah busa pada bagian dalam tangki, saat
ini sudah jarang digunakan karena susah
pemeliharaannya
Outlet tipe 2
Paling sedikit dua outlet dipasang pad bagian atas
tangki . Outlet ini berupa pencurah busadimana busa
jadi langsung dicurahkan diatas permukaan minyak
yang terbakar.

Alat Untuk Aplikasi Bawah Permukaan


Digunakan pompa bertekanan tinggi untuk
menginjeksikan busa jadi melalui pipa bawah
dekat dasar tangki.
Aplikasi ini dianjurkan untuk digunakan pada:
Cairan hidrokarbon kelas IA
Cairan polar solvent (cairan yang larut dalam air)
Tangki atap terapung

Tangki Atap Terapung


Untuk tangki jenis ini digunakan :
Selang busa
Regu pemadam dapat membawa selang dan noozlenya ke atap tanki
untuk melakukan operasi pemadman
Sistem catenary

Pembuat busa diletakan di atap tangki, karena atap apung bergrak


naik turun, maka foam maker dihubungkan dengan campuran busa
yang dialirkan dari bawah melalui selang yang fleksibel, jumlah
foam maker disesuaikan dengan kebutuhan.
Pembuat busa tetap (fixed foam maker)

Pembuat busa dipasang pada dinding tangki dengan jumlah sesuai


dengan kebutuhan

Sesuai dengan lingkup NFPA 11, tangki


penimbun dibedakan menjadi:
Tangki atap tetap
Tangki atap terapung terbuka
Tangki atap terapung tertutup
Pemilihan jenis tangki :
Tangki atap tetap digunakan untuk menyimpan cairan yang
tidak mudah menguap pada temperatur ambien. Tergolong
dalam cairan kelas II, III A dan III B
Tangki atap terapung biasanya digunakan untuk menyimpan
cairan kelas IA, IB, IC dengan tujuan untuk mengurangi
kerugian karena penguapan, meningkatkan dan mengurangi
polusi udara.

Tangki atap tetap dibedakan menjadi 2,


1. Tangki atap kerucut (cone roof tank)
2. Tangki atap kubah (dome roof tank)
Tangki atap apung terbuka dibedakan menjadi :
1. Dek ganda (double deck)
2. Dek tunggal (single deck / pontoon)

Tangki atap apung tertutup

Merupakan gabungan dari atap tetap dan atap


terapung dek tunggal.
Atap dek tunggal dibuat dari konstruksi ringan
karena tidak menahan beban air hujan

PENGGUNAAN HIGH EXPANSION FOAM


High expansion foam digunakan pada benda yang

berbentuk ruang-ruang dengan sistem flooding


(pembanjiran)

Dianjurkan untuk menggunakan 2 buah generator

(pembuat busa) yang diletakan berjauhan dan


berhadapan

Generator harus dipasang pada tempat yang relatif

tinggi untuk menghindari tekanan balik (back


pressure) busa

Generator harus ditempatkan pada daerah yang tidak

terpapar oleh produk-produk kebakaran, karena hal ini


dapat mengurangi jumlah dan mutu busa

Dua generator usahakan berkapasitas sama

Monitor Nozzle Dan Foam Handlines

Montior nozzle, digunakan sebagai proteksi


primer untuk tangki dengan diameter sampai
dengan 18m

Selang busa (foam handlines) digunakan


sebagai proteksi primer untuk tangki
dengan diameter sampai dengan 9m
dan tinggi max. 6 m

Kapasitas pengaliran campuran busa


perluas permukaan cairan untuk
monitor dan selang minimum 0,16
gpm/ft2 (6,5 L/mnt/m2)

Waktu pengaliran yakni :

Jenis Hidrokarbon
Titik Nyala 37,8oc-93,3oc
Titik Nyala Dibawah 38,7oc
Atau Dipanaskan Dibawah
Titik Nyalanya
Minyak Mentah

Waktu Pengaliran
Minimum
50 Menit

65 Menit
65 Menit

Sebagai proteksi tambahan, foam handlines


digunakan dengan debit minimum 50 gpm
(189/mnt)
Kebutuhan foam hand lines
Diameter tangki

Jumlah

Sampai dengan 19,5 m

19,5 m -36 m

Lebih dari 36 m

Waktu Operasi Busa


Diameter tangki

Waktu operasi

Sampai dengan 10.5 m

10 menit

10,5 m - 28 m

20 menit

Lebih dari 28,5 m

30 menit

Aplikasi permukaan (surface aplication)


Kapasitas pengaliran campuran busa perluas permukaan
cairan minimum0,1 gpm/ft2 (4,1 l/mnt/m2)
Outlet tipe 1 tidak digunakan
Otlet tipe 2 tidak digunakan dengan pengaliran sebagai
berikut :

Jenis Hidrokarbon

Waktu Pengaliran

Titik Nyala 37,8oc-93,3oc


Titik Nyala Dibawah 38,7oc
Atau Dipanaskan Dibawah
Titik Nyalanya

30 Menit

Minyak Mentah

55 Menit

55 Menit

Kebutuhan Outlet
Diameter

Jumlah outlet

Sampai dengan 24 m

24m-36m

36m-42m

42m-48m

48m-54m

54m-60m

diameter

Jumlah outlet
Titik nyala , 37,8o C
titik nyala > 37,8oC

Sampai dengan 24 m

24m-36m

36m-42m

42m-48m

48m-54m

54m-60m

3*

6)*

3)**

Lebih dari 60m

*) ditambah 1 otlet untuk setiap penambahan luas 465 m2


**) ditambah 1 otlet untuk setiap penambahan luas 697 m2
Waktu pengaliran minimum sama seperti sistem aplikasi
permukaan

UNTUK JENIS JENIS TANGKI INI DIGUNAKAN:


Monitor nozzle dan foam handlines dengan persyaratan sama
seperti tangki atap tetap
Aplikasi bawah permukaan tidak boleh digunakan
Aplikasi permukaan ada 2 desain dasar berdasarkan jenis
kebakaraL
#kebakaran sekat licin(rim seral surface)
Kebakaran seuruh permukaan(full surface fire)
Kebakaran rim seal :
Sering terjadi pada bagian penyekat seal antara dinding
tangki dengan atap tangki
Busa dicurahkan diatas seal yang dibatasi oleh foam dam
yang dipasang diatas dan mengelilingi atap tangki.

DAM BUSA
Berupa ring disekeliling tepi atap dan berjarak antara 30,5 cm -61
cm dari dinding tangki
Tebal plat dam busa minimal 3,4mm
Tinggi minimal 30,5 cm dan paling sedikit 51 cm diatas bagian
peralatan tertinggi dari seal
Lubang drainasi dibagian bawah dam 0,04 in 2 untuk setiap ft2 luas
dam
Waktu pengaliran minimum 20
Jarak antara outlet 12,2m bia tinggi dam 30,5 cm. jarak antara
outlet 24,4 m bila tinggi dam 61 cm
KEBAKARAN SELURUH PERMUKAAN
Terjadi bila atap terapung tenggelam dalam cairan
Berlaku ketentuan seperti pada atap tetap
BILA TANGKI TERAPUNG TERTUTUP
Atap terapung bertipe ponton atau dek ganda, berlaku ketentuan
seperti proteksi kebakaran seal
Bila tipe lain berlaku seperti kebakaran seluruh permukaaan

Kebutuhan primer
Rumus : cp = R S Tp Fp
Cp: konsentrat busa (ltr)
R : kapasitas pengaliran (4,1 l/mnt/m2)
S : luas permukaan cairan (m2)
Tp : waktu pengaliran(mnt)
Fp : persentasi busa (%)
Kebutuhan tambahan :
Rumus : CS=N L Ts Fs
CS : konsentrat busa (ltr)
TS : waktu oprasi (mnt)
N : kapasitas pengaliran Nozzle (ltr/mnt)
L : jumlah selang dengan debit 189 l / mnt/selang
Fs : konsentrasi busa
Kebutuhan cadangan = CR=100% x (Cp+Cs)
Kebutuhan total = CT = Cp+Cs+CR

KEBUTUHAN BUSA UNTUK TANGKI ATAP TERAPUNG


Kebutuhan primer
Rumus cp = R SR Tp Fp
Cp: konsentrat busa (ltr)
R : kapasitas pengaliran (12,2 l/mnt/m2)
SR : luas permukaan cairan berbentuk cincin(m2)
Tp : waktu pengaliran(mnt)
Fp : persentasi busa (%)
Kebutuhan tambahan :
Rumus : CS=N L Ts Fs
CS : konsentrat busa (ltr)
TS : waktu oprasi (mnt)
N : kapasitas pengaliran Nozzle (ltr/mnt)
L : jumlah selang dengan debit 189 l / mnt/selang
Fs : konsentrasi busa
Kebutuhan cadangan = CR=100% x (Cp+Cs)
Kebutuhan total = CT = Cp+Cs+CR

Sekian
Dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai