Tim Poned
UKK PERINATOLOGI IDAI
BATASAN
Bayi lahir dengan berat < 2500 gr
tanpa memandang masa gestasi
PRINSIP DASAR
BBLR kematian neonatal 20% (SKRT 01)
Penyulit Hipotermia, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia, infeksi dan gangguan minum
Penyebab
Faktor predisposisi
Faktor ibu
Faktor plasenta
Faktor janin
Tujuan Umum
Menjelaskan penyebab dan komplikasi
Melakukan manajemen BBLR dengan penyulitnya
Tujuan khusus
Menjelaskan penyebabdan faktor predisposisi
Mengidentifikasi, manajemen umum BBLR.
Manajemen
- Hipotermi
- Hipoglikemi
- Ikterus kremer II
- masalah pemberian minum
- Infeksi neonatal
Langkah promotif/peventif
Mencegah persalinan prematur
Periksa hamil teratur yang berkualitas
Meningkatkan status nutrisi ibu
Diagnostik
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik
Berat lahir < 2500 gr
Kurang Bulan
* Tanda prematuritas
Tulang rawan telinga belum terbentuk
Masih terdapat lanugo
Refleks masih lemah
Alat kelamin luar
Kecil untuk masa jehamilan
* Tanda prematuritas (-)
* Kulit keriput
* Kuku lebih panjang.
Penilaian Klinik
TEMUAN
Anamnesis
Pemeriksaan
Terpapar suhu
rendah <2 hari
Lahir- hari ke 3
ibu DM
P. penunjang
Diagnosis
Suhu <
36.50C
Hipotermi
GDS < 45
mg/dL
(2.6 mmol/L)
Hipoglikemia
ikterus
Pemeriksaan
P. penunjang
Diagnosis
Tidak berhasil
Bayi kelihatan bugar
menyususi,
malas/tidak mau
sejak lahir
Kenaikan
Masalah
berat bayi
pemberian
kurang 20
minum
gram/hari
selama 3 hari
Hiper/hipotermi
letargi/kurang aktif.
Gangguan nafas
Ikterus
Sklerema/sklerederma
kejang
Laboratorium
darah:
Infeksi/sepsi
Leukosit
s
Trombosit
Darah tepi
Byi KMK/>
bulan+mekomiu
m
Riwayat asfiksia
Pemeriksaan
radiologi (jika
ada fasilitas)
SAM
Manajemen Umum
Bayi sakit
Pemantauan
HIPOTERMI
Batasan
Suhu tubuh kurang dari 36.50C
Prinsip dasar
BBLR >> Hipotermi
Sebab paparan suhu rendah
Tanda bahaya
Mekanisme:
Tujuan umum
Mampu menjelaskan hipotermi
Tujuan khusus
Melakukan promotif / preventif
Menjelaskan klasifikasi hipotermi
Melaksanakan tata laksanan hipotermi
PETUNJUK PENGGUNAAN
Kontak kulit
Untuk
KMC
BB
Pemancar
panas
Untuk
Lampu
penghangat
semua bayi
Apabila cara lain tidak mungkin dilakukan
< 2500 gr
Tidak sakit berat
bayi sakit/BB 1500 gr
Untuk pemeriksaan bayi, tindakan atau hipotermi
Bila tidak tersedia pemancar panas
Inkubator
BB
<1500 gr
Bayi sakit berat
Boks
Penghangat
Bila
Penghangat
ruangan
Untuk
Suhu ruangan
28 30 0 C
>2000 gr
26 28 0 C
Diagnostik
Anamnesis
Riwayat
Bayi tidak dikeringkan
Tidak dijaga kehangatkannya
Terpapar lingkungan yang dingin
Melakukan tindakan
Tanpa tambahan kehangatan
Pemeriksaan fisik
Klasifikasi Hipotermi
Temuan
Anamnesis
Pemeriksaan
Klasifikasi
Suhu
lingkungan rendah
< 2 hari
320C
- 36.40C
Gangguan nafas
Denyut jantung < 100X/menit
Malas minum, letargi
Hipotermia sedang
Suhu
lingkungan rendah
< 2 hari
Sehu
tubuh <320C
Tanda lain hipotermia sedang
Kulit teraba keras
Nafas pelan dan dalam
Hipotermia berat
Paparan suhu
berlebihan
Manajemen
Hipotermi berat
Hangatkan bayi
Hindari paparan panas yang berlebihan
Pasang jalur IV
Periksa kadar glukose darah, sampel darah
Nilai tanda bahaya
Kelola jika ada penyulit lain g. nafas, hipoglikemi,
infeksi
Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam 2 jam
Periksa juga suhu alat
Hipotermi berat
Hangatkan bayi
Berikan ASI
Periksa kadar glukose darah
Nilai tanda bahay
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam 2 jam
Jika suhu tidak naik / < 0.50C sepsis?
Jika suhu telah normal 12 jam
Jika tidak ada masalah lain rawat jalan
HIPOGLIKEMI
Batasan
Kadar glukose darah < 45 mg/dL, (2.6 mmol/L)
Prinsip dasar
Glukosa merupakan sumber kalori
Setiap stress cadangan glukosa
BBLR cadangan glukosa
BBLR hipoglikemi kejang hipoksia otak
Tujuan umum
Mampu menjelaskan penyebab, manajemen hipoglikemi
Tujuan khusus
Melakukan langkah promotif / preventif
Menjelaskan tanda, gejala, diagnosis, manajemen
Langkah promotif/preventif
Penanganan /pengendalian kadar glukosa ibu DM
Penanganan BBLR
Penanganan keadaan gangguan glukosa
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat bayi
Asfiksia, hipotermi, hipertermi, g. pernafasan, prematur,
KMK, BMK, PJB
Riwayat bayi dengan ibu DM
Pemeriksaan klinis
Asimtomatis
Tremor, lemah, apatis, letargik, keringat dingin, sianosis
Apne atau nafas lambat, tidak teratur, masalah minum
Tangis melengking atau lemah merintih
Kejang, hipotoni, nistagmus.
Manajemen
IKTERUS / HIPERBILIRUBINEMIA
Batasan
Pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa
Hiperbilirubinemia : bilirubuin > 5 mg% (85 mol/L)
Prinsip dasar
Ikterus > minggu pertama kehidupan, bayi kurang bulan
Normal/ Fisiologis dan patologis
Gejala awal penyakit
Sebab: pembentukan, pengeluaran
Bilirubin sel syaraf otak terganggu
cacat/kematian.
Tujuan umum
Mampu menjelaskan tentang ikterus, penyebab, manajemen
Tujuan khusus
Melakukan langkah promotif/preventif
Menjelaskan tanda, gejala, diagnosis, manajemen.
Langkah promotif/ preventif
Menghindari penggunaan obat pada ibu hamil
Penanganan penyebab BBLR
Penanganan infeksi matenal KPD
Penanganan asfiksia, trauma persalinan
Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Diagnostik
Anamnesis
Riwayat ikterus, anemi
Riwayat penggunaan obat, infeksi maternal, ketuban
pecah dini
Riwayat trauma persalinan, asfiksia
Pemeriksaan
Pemeriksaan pencahayaan yang memadai
Ikteus: wajah kaudal tubuh dan ekstremitas
Pemeriksaan penunjang, bilirubin serum
Tentukan tingkat keparahan metode kremer.
Pemeriksaan
P. penunjang
Diagnosis
Sangat ikterus
Sangat pucat
Hb < 13 g/dl
Ht< 39%
Ikterus
hemolitik
Sngat ikterus
Tanda infeksi
( malas minum, <
aktif, lemah, suhu
abnormal)
Lekositosis,
Lekopeni
trombositopeni
a
Ikterus
diduga
infeksi/sepsi
s
Ikterus
Ikterus
akibat obat
TEMUAN
Anamnesis
Pemeriksaan
P. penunjang
Diagnosis
Sangat ikterus
Kejang
Postur abnormal,
letargi
Ensefalopati
bilirubin
Ikterus
berlangsung > 2
mg bayi cukup
bulan 3 minggu
bayi < bulan
Ikterus pada
bayi
prematur
Hari ketiga
Ikterus
fisiologis
Urin gelap,
fases pucat
Ikteus
berkepanjan
gan
Pemeriksaan penunjang
Manajemen
Ikterus fisiologis rawat jalan
ASI dini dan eksklusif & > sering
Bayi dapat cukup sinar matahari pagi
Kelola faktor resiko
Rujuk jika
- Ikterus timbul dalam 24 jam I
- Ikterus kremer III / >
Faktor resiko:
BBLR, inkompabilitas, asfiksia / asidosis,
hipoksia, trauma serebral atau infeksi
Pemulangan dan pemantauan lanjutan
Nasehati ibunya mengenai pemberian minum
dan membawa kembali jika menjadi semakin
kuning
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan masalah pemberian minum
Tujuan khusus
Menjelaskan masalah pemberian minum
Menjelaskan penyebab, tanda, manajemen. BBLR,
Bayi kembar
Mampu melakukan pemasangan pipa lambung
Langkah promotif/preventif
Perawatan neonatal
Mencegah kelahiran BBLR
Penanganan infeksi maternal
Perawatan pasca natal.
Diagnostik
Anamnesis
Riwayat cara pemberian minum bayi
Riwayat terjadinya masalah pemberianminum
Riwayat penimbangan bayi
Riwayat infeksi maternal, KPD
Periksaan fisik
Pemeriksaan
Diagnosis
Malas/tidak mau
minum, sebelumnya
baik 6 jam/>, infeksi
maternal, ketuban
pecah dini
Curiga infeksi
Malas/tidak mau
minum, sebelumnya
baik sejak lahir
Bayi kecil
Pemeriksaan
Celah pelatum mulut
keluar minum lewat
hidung
Diagnosis
Celah langt-langit
Regungitasi sejak
Pipa lambung dapat
pertama minum
masuk
Hari 1
Bayi kelihatan sehat
Air ketuban bercampur
mekonium
Iritasi lambung
Regungitasi, batuk,
tersedak pertama kali
minum
Sejak lahir
Kelainan bedah
Manajemen umum
Manajemen khusus
Kecemasan pada ibu
Memberikan pengertian & pemberian ASI yang tepat.
Perhatikan dan catat berat bayi setiap hari
BB menigkat minimal 60 gr/3 hari ASI cukup
BB meningkat < 60 gr/3 hari tidak adekuat
Periksa penyebab berat tidak naik sebelumnya