TINJAUAN PUSTAKA
Kimia organik bahan alam laut adalah bagian kimia organik yang lebih
khusus membahas mengenai produk kimiawi dari organisme yang tergolong
sebagai metabolit sekunder kususnya organism perairan atau laut. Kelompok
senyawa metabolit sekunder yang melimpah dan umum ditemukan dalam
organism laut yaitu terpen, steroid, poliketida, fenilpropanoid, flavonoid dan
alkaloid. Disamping itu, semua organisme juga memproduksi molekul organic
yang dikenal sebagai kelompok senyawa metabolit primer antara lain protein,
karbohidrat, lipid, dan asam nukleat.
1. Terpenoid
Terpenoid adalah turunan molekul terpen yang mengandung atom lain
selain atom karbon dan hidrogen, biasanya mengandung atom oksigen dalam
bentuk gugus hidroksil, karbonil, karboksilat dan telah ditemukan pula terpenoid
halogen, terutama yang memiliki gugus klor dan brom. Kelompok senyawa terpen
dikenal sebagai metabolit sekunder, dihasilkan oleh organisme melalui jalur
biogenetik
asam
mevalonat.
Biosintesis
terpenoid
menggunakan
prazat
berbagai turunan steroid. Ciri utama molekul steroid ditunjukkan oleh kerangka
dasar berupa 1,2- siklopentanoperhidropenantren, keragaman steroid terletak pada
rantai samping yakni R1, R2 dan R3 serta pola oksigenasinya.
laut, dan hewan. Komponen kimia ini berguna sebagai obta-obatan atau untuk
penelitian fisiologis yang baru dan lebih rumit pada beberapa penyakit yang
ditemui di seluruh dunia, pentingnya bioaktif alkaloid telah meningkatkan
potensinya pada aplikasi di kemoterapi. Penerapannya yang telah berkembang,
maka defenisi alkaloid telah menjadi kurang dibatasi.
Pada penelitian mengenai komponen aktif biologis dari organisme laut di
Okinawa, ditemukan jenis alkaloid baru berupa Pinnatoxin dan Pinnamine yang
berasal dari jenis kerang Pinna muricata. Pinnatoxin memiliki aktifitas pada kanal
Ca2+. Hallichlorida telah diisoasi dari spons laut Halichondria okadai. Komponen
ini menghambat induksi VCAM-1. Obat-obat yang meghambat VCAM-1 memiliki
kegunaan pada pengobatan penyakit arteri koroner, angina dan penyakit infalmasi
nonkardiovaskular. Asam pinnaic yang merupakan inhibitor cPLA2 juga terdapat
pada P. muricata. Suatu hal menarik bahwa rumus struktur dari asam pinnaic sangat
mirip dengan halichlorine.
cerah umumnya dari karotenoid. Pada umumnya karotenoid tidak larut dalam air
tapi larut dalam pelarut organik ataupun lemak. Karotenoid dibagi atas dua
kelompok besar yaitu karotena adalah karotenoid yang molekulnya hanya terdiri
dari hidrokarbon, dan xantofil adalah karotenoid yang mengandung atom oksigen
selain hidrogen dan karbon. Karotenoid dihasilkan melalui jalur biogenetik asam
mevalonat berlanjut pada jalur karotenogenesis, hal ini menjadi petunjuk dan
sangat mendukung kajian dalam pengembangan kemotaksonom. Pada umumnya
karotenoid tergolong sebagai tetraterpen yang memiliki 40 atom karbon dan
tersusun dari 8 isopren. Beberapa karotenoid yang telah ditemukan dalam biota
laut
antara
lain
pada
Paracentrotus
lividus
ditemukan
-karoteonoid,
-karoten
6. Saponin Triterpen
Saponin triterpen merupakan glikosida kompleks triterpen dengan molekul
karbohidrat, yang dapat ditemui pada tanaman, bakteri dan hewan laut tingkat
rendah. Istilah saponin diturunkan dari bahasa latin sapo berarti sabun, diambil
dari kata Saponaria Vaccaria suatu tanaman yang mengandung saponin dapat
digunakan sebagai sabun untuk mencuci. Saponin mengandung gugus gula
terutama glukosa, galaktosa, xilosa, ramnosa atau metilpentosa yang berikatan
dengan aglikon sapogenin berupa terpen ataupun juga steroid. Triterpen glikosida
yang pertama kali dilaporkan adalah Holoturin A dan B yang diisolasi dari
Teripang laut oleh Kitagawa.
DAFTAR PUSTAKA
Kuramoto, M., Hirokazu, A., dan Daisuke, U., 2004, Bioaktif Alkaloid Dari Laut,
Marine Natural Product (Article Online), diakses pada hari Minggu,
tanggal 10 Mei 2015 pukul 02.00 WITA.
Usman, Hanapi.,2012, Dasar- Dasar Kimia Organik Bahan Alam, Dua Satu Press,
Makassar.
Usman, Hanapi.,2014, Kimia Organik Bahan Alam Laut (Online), diakses pada
hari Jumat, tanggal 8 Mei 2015 pukul 10.00 WITA.