Anda di halaman 1dari 9

PENUNTUN SINTESIS SENYAWA HIDRAT

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

SINTESIS SENYAWA HIDRAT


BESI(II) FORMIAT DIHIDRAT
(Fe(HCOO)2.2H2O

DISUSUN OLEH :
SRI MULYANI (H311 13 325)
NURSACI MARDANIA (H311 13 032)
ALI MUHAKIM (H311 11 004 )

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

SINTESIS SENYAWA HIDRAT


BESI(II) FORMIAT DIHIDRAT
(Fe(HCOO)2.2H2O
Peringatan Khusus: bacalah dengan seksama informasi berikut sebelum
bekerja !
MSDS BAHAN
Nama
bahan
Logam
Fe

Etanol

Bahaya

Kontak dari serbuk


dengan mata dapat
menyebabkan
iritasi. Besi serbuk
adalah bahan mudah
terbakar.

Bila
tertelan
walaupun
dalam
jumlah sedikit dapat
berbahaya
dan
menyebabkan
gangguan kesehatan
serius seperti koma,
kejang,
bahkan
kematian.
Bila
kontak dengan mata
dapat menyebabkan
kebutaan,
tidak
tahan cahaya, kabur
atau berkabut. Bila
terhirup
atau
tertelan
dapat

Penanganan Aman

Memakai kacamata
pelindung. Simpan
di suatu tempat
kering dan dingin.
Jangan kena mata,
kulit,
pakaian.
Mencuci
secara
menyeluruh setelah
praktikum. Hindari
kontak dengan kulit
mata dan kulit.

Memakai
masker
dan sarung tangan
sebagai pelindung.
Simpan di suatu
tempat
dingin,
kering,
dengan
berventilasi
baik,
menjauhkan
dari
bahan-bahan yang
tidak cocok

Pertolongan
Kontak mata: Jika
serbuk masuk di
mata, membilas mata
dengan banyak air.
Panggilan
untuk
bantuan medis jika
masih iritasi.
Kontak
kulit:
Mencuci
bersih
dengan air.
Jika ditelan: Minum
banyak
air
dan
meminta
bantuan
medis.
Kulit: dalam kasus
kontak, segera basuh
kulit dengan banyak
air selama minimal
15
menit
saat
mengeluarkan
pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi.
Cuci
sebelum
digunakan kembali.
Bersihkan
sepatu
sebelum digunakan
kembali. Dapatkan
perhatian
medis
segera.
Mata: periksa dan

menyebabkan
keracunan.

Asam
Formiat

Bahaya
utama
terhadap kesehatan:
Dapat menimbulkan
iritasi jika kontak
dengan
kulit;
bersifat iritan dan
korosif jika terkena
mata;
mengiritasi
jika tertelan

Gunakan kaca
mata
pengaman
tahan percikan.
Sediakan kran
pencuci
mata
untuk keadaan
darurat
serta
semprotan
air
deras
dekat
dengan
area

lepaskan
lensa
kontak. Segera basuh
mata dengan air
mengalir
selama
setidaknya 15 menit,
dengan kelopak mata
tetap buka. Air dingin
dapat
digunakan.
Dapatkan perawatan
medis.
Pernapasan:
jika
terhirup, pindahkan
ke udara segar. Jika
tidak
bernapas,
berikan pernapasan
buatan. Jika sulit
bernapas,
berikan
oksigen.
Proses Pencernaan:
jika tertelan, jangan
dimuntahkan kecuali
diarahkan
untuk
melakukannya oleh
tenaga
medis.
Dilarang memberikan
apapun melalui mulut
kepada orang yag
tidak
sadar.
Longgarkan pakaian
yang ketat seperti
kerah, dasi, ikat
pinggang
atau
pinggang.
Kulit: Segera siram
kulit dengan banyak
air
sekurangnya
selama 15 menit.
Dapat digunakan air
dingin. Tutup kulit
yang teriritasi dengan
emolien.
Lepas
pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi.
Cuci
pakaian

kerja. Gunakan
pakaian
pelindung yang
tahan
bahan
kimia. Gunakan
sarung tangan
pelindung yang
tahan
bahan
kimia

sebelum digunakan
kembali. Bersihkan
sepatu
sebelum
digunakan kembali.
Segera
bawa
ke
rumah sakit atau
fasilitas
kesehatan
terdekat.
Kontak kulit yang
serius: Cuci dengan
sabun
desinfektan
dan tutupi kulit yang
terpapar dengan krim
antibakteri.
Segera
bawa ke rumah sakit
atau
fasilitas
kesehatan terdekat
Mata:
Lepaskan
lensa kontak jika
menggunakannya.
Segera cuci mata
dengan air yang
banyak
(dapat
digunakan air dingin)
atau dengan larutan
garam normal (NaCl
0,9%), selama 15-20
menit,
atau
sekurangnya satu liter
untuk setiap mata
dengan
sesekali
membuka
kelopak
mata atas dan bawah
sampai
dipastikan
tidak ada lagi bahan
kimia
yang
tertinggal.
Segera
bawa ke rumah sakit
atau
fasilitas
kesehatan
terdekat
Proses Pencernaan:
Jangan merangsang
muntah. Jangankan
apapun melalui mulut

pada pasien yang


tidak sadar/pingsan.
Longgarkan bagian
pakaian yang melekat
ketat, seperti kerah
baju, dasi, atau ikat
pinggang. Jika pasien
menelan bahan dalam
jumlah besar, segera
bawa ke rumah sakit
atau
fasilitas
kesehatan terdekat

A. Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah mengetahui dan mempelajari proses
mensintesis senyawa hidrat besi (II) formiat dihidrat.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah mensintesis senyawa hidrat besi (II) formiat
dihidrat serta menghitung rendamen yang terbentuk.
C. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan adalah pembentukan senyawa hidrat besi (II) formiat
dihidrat (Fe(HCOO)2.2H2O) dari reaksi serbuk Fe, akuades, dan asam formiat
melalui pelarutan, pemanasan, dan penyaringan untuk memperoleh kristal
senyawa hidrat besi (II) formiat dihidrat (Fe(HCOO)2.2H2O).
D. Dasar Teori
Hidrat merupakan istilah yang dipergunakan dalam senyawa organik
maupun senyawa anorganik untuk mengindikasikan bahwa zat tersebut
mengandung air. Untuk senyawa organik, hidrat dibentuk dengan penambahan

molekul H2O atau penambahan elemen H+ dan OH- pada molekul organik.
Sebagai contoh etilen atau etena CH 2=CH2 bila ketambahan molekul H2O akan
menjadi etanol CH3-CH2-OH jadi dapat dikatakan etanol merupakan hidrat dari
senyawa etena. Hidrat dalam senyawa anorganik adalah garam yang mengandung
molekul air dalam perbandingan tertentu yang terikat baik pada atom pusat atau
terkristalisasi dengan senyawa kompleks. Hidrat seperti ini disebut juga sebagai
air terkristalisasi atau air hidrasi.
Beberapa senyawa kimia dapat mengikat molekul-molekul air pada suhu
kamar membentuk hidrat, dan senyawa-senyawa seperti ini disebut senyawa
hidrat. Umumnya senyawa hidrat ini akan melepaskan molekul-molekul airnya
jika dipanaskan meskipun proses penggabungan molekul air tersebut berlangsung
secara kimia. Pada kenyataannya, molekul hidrat merupakan suatu persenyawaan
kimia dan bukan campuran. Hal ini dapat dijelaskan dengan alasan-alasan sebagai
berikut:
1. Molekul air terikat pada senyawa dengan perbandingan tertentu, misalnya
garam tembaga sulfat, CuSO4, kandungan molekul airnya adalah 36,07%.
2. Terdapat perbedaan sifat fisika antara senyawa dalam bentuk hidrat
anhidratnya. Bentuk molekul tembaga(II)sulfat hidrat, misalnya adalah triklin
berwarna biru. Jika molekul anhidratnya dilepaskan dengan cara pemanasan,
maka molekul anhidratnya akan berwarna putih, dengan bentuk monoklin.
Proses pendinginan akan menyebabkan molekul anhidrat tadi menyerap uap
air dari udara dan pengikatan molekul air sebagai hidrat akan terbentuk
kembali, sehingga warna senyawa akan berubah berubah menjadi biru dengan
bentuk molekul triklin.
E. Alat dan Bahan
E.1 Alat

Alat yang digunakan yaitu pipet skala 25 mL, erlenmeyer 250 mLdan 150
mL, neraca analitik, corong, pipet tetes 1 mL, gelas kimia 250 mL, batang
pengaduk, sendok tanduk, magnetik stirer, bulb, pemanas/kompor listrik, dan
gelas ukur 10 dan 100 mL.
E.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu serbuk besi, akuades, asam formiat 100 %,
etanol 95 %, es batu, tisu, dan kertas saring.
F. Prosedur Kerja
Ditimbang 1 gram serbuk besi ke dalam gelas kimia 250 mL.
Ditambahkan 3-4 mL asam formiat 100 %, diaduk sampai besi sedikit larut.
Ditambahkan 40 mL akuades. Dipanaskan sambil distirer sampai logam Fe larut.
Didekantasi. Dituang etanol dingin ke erlenmeyer 250 mL. Dituang larutan besi
yang telah didekantasi tadi ke etanol dingin yang distirer (yang dituang hanya
larutannya, endapannya dibuang). Distirer selama 5-35 menit (sampai larutan
berwarna oranye dan endapan berwarna putih) . Disaring dengan kertas saring
Whatman No. 40. Dicuci dengan 40 mL etanol sebanyak dua kali. Dikeringkan
pada suhu kamar dan ditimbang.
G. Tabel Hasil Pengamatan
No.
1
2
3

Variabel yang diamati


Melarutkan serbuk besi + asam
formiat + akuades
Menambahkan larutan (1)
dengan etanol dingin
Larutan (2) di stirer

Hasil Pengamatan (perubahan


warna)

Penyaringan

Proses pengeringan

Menimbang

H. Reaksi
Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini yaitu:
Fe + 2HCOOH + 2H2O

Fe(HCOO)2. 2H2O + H2

Lampiran: Bagan Kerja


Fe
-

Ditimbang 1 gram ke gelas piala


250 mL
Ditambah 3-4 mL HCOOH 100%
Diaduk beberapa saat
Ditambahkan 40 mL aquadest
Dipanaskan sambil distirer sampai
logam Fe larut
Disaring dengan kertas saring whatman No. 40

Residu

filtrat
-

Ditambahkan 100 mL etanol 95% dingin kedalam

Erlenmeyer 250 mL yang berisi filtrat


Distirer selama 5-35menit (sampai larutan berwarna

orange dan terdapat endapan putih)


Disaring dengan kertas saring Whatman No. 40
Endapan dicuci dengan 40 mL etanol 95% sebanyak dua

kali
Dikeringkan pada suhu kamar
Ditimbang

Hasil

identifikasi

Anda mungkin juga menyukai