Anda di halaman 1dari 3

Mengintegrasikan Strategi dan Budaya

Budaya perusahaan (organizational culture) merupakan pola perilaku yang telah


dikembangkan oleh suatu organisasi untuk menghadapi masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap sah dan akan diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk dimengerti, dipikirkan, dan
dirasakan.7 Budaya perusahaan memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategi perusahaan, terkadang mendominasi pilihan langkah strategis, yang
mana nilai, kepercayaan, ritual, seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa, symbol, dan
kepahlawanan yang sudah terpatri dalam pemikiran dan tindakan dari pimpinan perusahaan,
sehingga mempengaruhi pilihan strategi yang dipilihnya.
Budaya organisasi dapat mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis. Budaya perusahaan
harus dapat membangkitkan antusiasme individu untuk menerapkan strategi. Budaya
perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis dan harus dievaluasi selama
audit manajemen strategis internal dan mengabaikan pengaruh yang dimiliki budaya dalam
hubungannya diantara area fungsional bisnis yang dapat mengakibatkan hambatan
komunikasi, kurangnya koordinasi, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan kondisi. Tantangan untuk manajemen strategis saat ini adalah untuk membawa
perubahan dalam budaya organisasi dan pemikiran individu yang dibutuhkan untuk
mendukung formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Dalam konteks persaingan di
pasar dunia dituntut perlunya pemahaman dan pengetahuan tentang sejarah, budaya dan
religiusitas negara lain.
Kekuatan dan kelemahan internal yang terkait dengan buadaya suatu perusahaan kadang di
abaikan karena hakikatnya antara fungsional dari fenomena ini. Oleh karena itu, penting bagi
para penyusun strategi untuk memahami perusahaan mereka sebagai sebuah system
sosiobudaya. Keberhasilan sering kali di tentukan oleh ketertarikan antara budaya dan strategi
prusahaan. Tantangan manajemen strategis dewasa ini adalah membuat perubahan dalam
budaya organisasi dan pola piker individual yang dibutuhkan untuk mendukung proses
perumusan, penetapan, dan pengevaluasian strategi.
Budaya Sendiri dan Budaya Asing
Supaya suskses bersaing di pasar dunia, para manajer harus memperoleh pengetahuan yang
lebik baik mengenai kekuatan historis, budaya, religious yang memotivasi serta mendukung
orang di negara-negara lain.
Di jepang, misalnya hubungan bisnis dalan konteks Wa yang menekankan keselarasan
kelompok dan kepaduan social. Di Cina, Prilaku bisnis berkisar di seputar guanxi, atau
hubungan pribadi. Di Korea, Aktivitas nya melibatkan perhatian pada inhwa, atau keselarasan
berdasarkan rasa hormat atas hubungan hierarkis, termasuk kepatuhan terhadap otoritas.
Di banyak Negara, manajer yang efektif adalah mereka yang pintar bernegoisasi dengan
birokrat pemerintah alih-alih yang sanggup mengispirasi pekerjanya. Banyak manajer di AS
tidak nyaman dengan nepotisme dan sogokan-sogokan, yang lazim di banyak Negara. Di
hamper setiap Negara kecuai amerika serikat, sogokan terkena potongan pajak.

Amerika Serikat memperoleh reputasi karena membela kaum perempuatn dai pelecehan
seksual dan kaum minoritas dari diskriminasi, tetapi tidak semua neggara mengalami nilainilai yang sama.
Mungkin hambatan terbasar bagi keefektivan manajer dari suatu Negara yang bekerja sama
dengan Negara lain adalah fakta hampit tidak mungkinnya utnuk mengubah sikap ankatan
kerja asing. SIsitem itu menggerakkan anda , anda tidak dapat melawan system atau
budayatersebut, kata Bill Parker, presiden Phillips Petroleum di Norwegia.
D. Fungsional Bisnis
1.

Fungsi Manajemen
a. Perencanaan merupakan jembatah yang penting amtara masa kini dan masa depan
yang mampu meningkatkan kemungkinan hasis yang di inginkan ,tahapan proses
manajemen yang digunakan untuk menempuh suatu usaha, mencari jalan paling
efektif untuk meraih tujuan yang diinginkan,dan mempersiapkan diri unutk mengatasi
beragam kesulitan yang tidak diharapkan dengan sumberdaya yang memadai dalam
memformulasi implementasi strategi dari perusahaan. Perencanaan adalah awal ddari
proses dimana seorang individu atau subuah bisnis bias mengubah impian
kosongmenjadi kenyataan.Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang terkait
dengan persiapan masa depan perusahaan yang mencakup peramalan, penetapan
sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan penentuan tujuan.
b. Pengorganisasian merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang
mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan
hubungan otoritas.Tujuan dari pngorganisasian adalah mencapai upaya yang
terkoordinasi dengan menentukan tugas dan hubungan otositas. Pengorganisasian
adalah sebuah aktivitas pengorganisasian yang penting, sebagaimana dibuktikan oleh
pepatah lama, anda bias tahu seorang manajer yang baik dengan mengamati
bangaimana departemennya bekerja ketika dia tidak ada.
c. Pemberian Motivasi dapat diartikan sebagai proses memengaruhi orang untuk
meraih tujuan-tujuan tertentu,merupakan bagian dari implementasi strategi dari
perusahaan yang melibatkan usaha yang diarahkan dalam membentuk perilaku
manusia yang antara lain berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, kelompok
kerja, dan sebagainya.Fungsi pemotivasian manajemen meliputi setidaknya empat
komponen utama, kepemimpinan, dinamika klompok, komunikasi dan perubahan
organisasional.
d. Penempatan Staf merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan yang
dipusatkan pada manajemen staf atau SDM.Fungsi manajemen penempatan staf
mencangkup berbagai aktivitas seperti perekrutan, pewawancaraan, pengujian,
penyeleksian,
pengorentasian,
pelatihan,
pengembangan,
pemeliharaan,
pengevaluasian, pengangkatan, pembarian imbalan, pendisiplinan, promosi jabatan,
penatransferan, pengskoran, dan pemecatan kariawan sekaligus pengelolaan
hubungan dengan serikat pekerja.

e. Pengendalian merupakan aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan


bahwa hasil actual konsisiten dengan hasil yang telah direncanakan dan aktivitasnya
merupakan bagian dari evaluasi strategi perusahaan. Pengendalian dapat dilaksanakan
dengan melaksanakan kontrol kualitas, control penjualan, control persedian dan
sebagainya.Fungsi manajemen pengendalian mencangkup aktivitas yang dilakukan
unutk memastikan bahwa oprasi actual sejalan dengan oprasi yang di rencanakan.
Semua manajer organisasi mempunyai tanggung jawab pengendalian, seprti
menyelaraskan evaluasi kinerja dengan mengambil langkah langah yang perlu untuk
meminimalkan ketidak efesiensian. Fungsu manajemen pengendalian sangat penting
untuk pengevaluasian strategi. Pengandalian tersebut terdiri atas empat langkah dasar
1. Penerapat standar kerja
2. Penilaiyan kinerja individual dan organisasional
3. Perbandingan kinerja actual dengan standar kinerja yang direncanakan
4. Pengambilan langkah-langkah korektif.

Anda mungkin juga menyukai