Anda di halaman 1dari 16

LOCAL CULTURE AND

LEADERSHIP
Oleh,Erwin,SE
Kepemimpinan organisasi (organizational
leadership) meliputi pada dua bidang. Bidang
pertama adalah mengarahkan organisasi untuk
menghadapi perubahan yang terjadi secara
terus-menerus.
Bidang kedua adalah menyediakan keahlian
untuk menghadapi dampak perubahan yang
terus-menerus kepada
KEPEMIMPINAN STRATEGIS : MENERIMA
PERUBAHAN
 Para pemimpin mendorong komitmen untuk menerima perubahan melalui tiga
kegiatan yang saling berhubungan:
 1. menjelaskan tujuan strategis
 2. membangun suatu organisasi
 3. membentuk budaya organisasi.
Menjelaskan Tujuan Strategis

 Suatu kesadaran yang jelas akan kemana mereka ingin memimpin perusahaan
dan hasil-hasil yang diharapkan untuk tercapai. Mereka melakukan hal ini
dengan berkonsentrasi secara terus-menerus dan sangat jelas pada dua
masalah yang jauh berbeda : visi dan kinerja.
 Visi adalah suatu ekspresi dari kriteria atau karakteristik sederhana dari yang
terlihat oleh pemimpin untuk menjadikan perusahaan seperti yang diinginkan
dengan membangun dan mempertahankan kepemimpinan global.
 Kinerja adalah kunci dari kepemimpinan organisasi yang
Membangun suatu organisasi

 Terdapat tiga jalan yang dapat ditempuh oleh para pemimpin untuk
menghadapi permasalahan dalam membangun suatu organisasi, yaitu
pendidikan, prinsip, dan ketekunan.
 Pendidikan dan pengembangan kepemimpinan (leadership development)
adalah usaha untuk membiasakan para pemimpin masa depan dengan
keahlian-keahlian penting bagi perusahaan dan untuk mengembangkan para
pemimpin hebat di antara manajer yang anda kerjakan.
 Prisip (principles) merupakan standar pribadi mendasar yang mengarahkan
rasa kejujuran, integritas, dan kelakuan etis anda sebagai pemimpin.
 Ketekunan (preseverance) adalah kemampuan untuk melihat suatu komitmen
hingga mencapai penyelesaian jauh setelah kebanyakan orang berhenti
berusaha.
Membentuk Budaya Organisasi

 Para pemimpin membentuk budaya organisasi melalui hasrat mereka bagi


perusahaan pemilihan/pengembangan para manajer berbakat untuk menjadi
pemimpin masa depan.
Hasrat (passion) adalah suatu perasaan komitmen dengan motivasi yang tinggi
atas apa yang anda lakuakan dan ingin lakukan.
Pengembangan manajer berbakat, para pemimpin mengharapkan manajer yang
mereka butuhkan untuk melaksanakan strategi sebagai sumber lain
kepemimpinan untuk menerima resiko dan menghadapi kerumitan yang dibawa
oleh perubahan.
Merekrut dan Mengembangkan
Kepemimpinan Operasional yang Berbakat
 Tujuan mengembangkan kemampuan operasional adalah untuk mencontohkan perilaku dan
kebiasaan yang menjadi cara-cara yang instingtif yang digunakan oleh para manajer muda
untuk menghadapi dan membuat keputusan.
 Menurut David Goleman ada empat karakteristik kecerdasan emosional manajer yang diinginkan
masa kini, yaitu:
 Kesadaran diri dalam hal kemampuan untuk membaca dan mengerti emosi seorang serta
menilai kekuatan dan kelemahan seseorang.
 Pengelolaan diri dalam hal kendali, integritas, kejujuran, inisiatif, dan berorientasi pencapaian.
 Kesadaran sosial berkaitan dengan merasakan emosi orang lain (empati), mempelajari
organisasi (kesadaran organisasi), dan mengenali kebutuhan-kebutuhan pelanggan (berorientasi
pelayanan).
 Keahlian sosial sehubungan dengan mempengaruhi dan menginspirasi orang lain berkomunikasi,
berkolaborasi, dan membangun hubungan dengan orang lain, serta mengelola perubahan dan
konflik.
Para manajer memiliki tujuh sumber
dari kekuasaan dan pengaruh :
 1. Kekuasaan posisi kemampuan dan hak untuk memengaruhi dan mengarahkan orang
lain berdasarkan pada kekuasaan yang dikaitkan dengan kedudukan formal anda dalam
organisasi.
 2. Kekuasaan penghargaan kemampuan memengaruhi dan mengarahkan orang lain yang
berasal dari kemampuan memberikan penghargaan sebagai balasan untuk tindakan dan
hasil-hasil yang diharapkan.
 3. Kekuasaan informasi kemampuan memengaruhi orang lain berdasarkan pada akses
anda terhadap informasi dan kendali anda terhadap pendistribusian informasi yang
penting kepada para bawahan dan orang lain yang masih tidak diperoleh secara mudah.
 4. Kekuasaan disiplin kemampuan mengarahkan dan memengaruhi orang lain
berdasarkan pada kemampuan anda untuk memaksa dan memberikan hukuman atas
kesalahan-kesalahan atau tindakan yang tidak diinginkan oleh orang lain, khususnya
para bawahan.
 5.Pengaruh ahli. kemampuan mengarahkan dan memengaruhi orang lain
karena mereka patuh kepada anda berdasarkan pada keahlian atau
pengetahuan khusus anda yang berhubungan dengan tugas, tanggung jawab,
atau penugasan dimana mereka terlibat.
 6. Pengaruh referensi; kemampuan memengaruhi orang lain yang berasal dari
hasrat kuat mereka untuk berhubungan dengan anda, biasanya karena mereka
mengagumi anda, memperoleh reputasi atau beberapa tujuan terkait
hubungan itu atau percaya pada motivasi anda.
 7. Pengaruh teman sekelompok: kemampuan memengaruhi perilaku individu
diantara para anggota dari suatu kelompok berdasarkan pada norma-norma
kelompok, kesadaran kelompok atas apa yang merupakan hal atau cara benar
untuk melakukan hal-hal serta kebutuhan untuk dinilai dan diterima oleh
kelompok.
BUDAYA ORGANISASI

 Budaya organisasi adalah sekelompok asumsi penting (sering kali tidak tertulis)
yang dipegang bersama oleh anggota-anggota suatu organisasi.
Peran Pemimpin dalam Budaya Organisasi
Pemimpin adalah pembawa standar, sang personalifikasi, perwujudan tanpa henti
dari budaya (Steve Jobs, Anne Mulcahy) atau contoh baru (Alan Mulaly, Mike
Bloomberg) dari apa yang seharusnya.
Membangun Waktu dalam Organisasi
Para pemimpin dengan masa jabatan lama dan bermasalah adalah mereka yang
telah membangun suatu perusahaan sukses yang juga mempertahankan budaya
yang kelihatannya tidak etis atau lebih buruk. Ketika budaya menjadi sangat kuat,
peran mereka dalam menciptakannya umumnya lebih berarti mereka memegang
erat budaya tersebut atau bukan sebaliknya.
Menekankan Tema-Tema Penting dan Nilai-Nilai Dominan
 Para pemimpin berwawasan luas mengembangkan tema-tema penting atau nilai-nilai dominan
dalam organisasi mereka yang mendukung keunggulan kompetitif yang berusaha mereka
pertahankan atau bangun. Tema-tema penting atau nilai-nilai dominan mungkin dapat ditemukan
berupa kata-kata pada suatu iklan, atau ditemukan dalam komunikasi internal perusahaan.
Mendorong Penyebaran Kisah dan Legenda Mengenal Nilai-Nilai Utama
 Perusahaan-perusahaan dengan budaya yang kuat adalah pengumpul semangat antusiasme dan
pencerita kisah, anekdot, dan legenda untuk mendukung keyakinan keyakinan dasar.
Melembagakan Praktik-Praktik yang Secara Sistematis Memperkuat Keyakinan dan Nilai yang
Diinginkan
 Perusahaan dengan budaya yang kiat memiliki kejelasan mengenai keyakinan dan nilai yang
mereka butuhkan dan melakukan proses untuk membentuk keyakinan dan nilai tersebut dengan
serius. Yang terpenting, nilai yang dianut oleh perusahaan perusahaan ini mendasari strategi yang
mereka ambil.
Menyesuaikan Beberapa Tema yang Sangat Umum
Secara Unik Keyakinan yang paling utama
membentuk budaya organisasi meliputi :
 1. Keyakinan untuk menjadi lebih baik
 2. Keyakinan dalam kualitas dan jasa yang unggul
 3. Keyakinan akan pentingnya karyawan sebagai individu dan percaya pada
kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi yang kuat
 4. Keyakinan akan pentingnya detail dari pelaksanaaan, dan pentingnya hal-hal kecil
sekalipun untuk melaksanakan pekerjaan yang baik
 5. Keyakinan bahwa pelanggan memiliki kekuasaan yang tinggi
 6. Keyakinan yang memberikan inspirasi kepada para karyawan untuk melakukan yang
terbaik
 7. Keyakinan akan pentingnya komunikasi informal
 8. Keyakinan bahwa perusahaan dan keuntungan merupakan hal yang penting bagi
kemakmuran perusahaan
Mengelola Budaya Organisasi dalam
Suatu OrganisasiGlobal
 Kenyataan dari organisasi global masa kini adalah bahwa budaya organisasi
harus mengakui perbedaan budaya. Ada 4 hal tentang perbedaan budaya
yaitu: norma sosial, nilai dan sikap, agama, dan edukasi.
 Mengelola Hubungan Strategis-Budaya
 Perubahan dalam faktor-faktor kunci organisasi yang diperlukan untuk
mengimplementasikan strategi baru.
KAITAN DENGAN MISI

 Empat pertimbangan dasar yang harus ditekankan oleh perusahaan yang


berusaha untuk mengelola sebuah hubungan strategis-budaya dalam konteks
ini adalah:
 1. Perubahan kunci seharusnya dikaitkan secara jelas dengan misi dasar
perusahaan.
 2. Lebih menekankan penggunaan personel yang ada jika memungkinkan
mengisi posisi yang diciptakan untuk mengimplementasikan strategi baru.
 3. Perlu berhati-hati jika penyesuaian dalam sistem imbalan perlu dilakukan
 4. Perhatian utama harus diberikan pada perubahan yang paling tidak sesuai
dengna budaya saat ini, maka norma norma yang ada saat ini tidak terganggu.
Memaksimalkan Sinergi

 Perusahaan memerlukan sedikit perubahan organisasi untuk


mengimplementasikan strategi barunya dan perubahan perubahan tersebut
secara potensial cukup sesuai dengan budaya mereka saat ini. Perusahaan
dalam situasi ini harus berfokus pada dua ide besar, yaitu :
 1. Ambil keuntungan dan situasi untuk memperkuat dan menegaskan budaya
saat ini.
 2. Gunakan stabilitas yang relatif ada saat ini untuk menghilangkan hambatan
organisasi dalam mencapai budaya yang diinginkan,
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai