Fauji Rahman General Business Environment - Cultural Environment
Fauji Rahman General Business Environment - Cultural Environment
Cultural Environment
Pengajar:
Prof. Dr. Djoko Suryo, M.A.
Disusun Oleh:
Fauji Rahman
14/376023/PEK/20192
Reguler-65-C
4 Asia Times, "Indians split over cow ban". 2012, Diakses pada tanggal 23
September 2015.
2 | Page
perusahaan
banyak waktu
dan usaha
mengembangkan menu yang melayani besar masyarakat Hindu dan Muslim di India.
Di tempat lain di dunia, McDonald mempertahankan 70% asli 30% menu lokal yang
ketat. Di India Namun, McDonald terbalik angka-angka mempertahankan 30% asli
70% menu lokal.8 Beberapa menu utama dicoret atau tidak disajikan di India antara
lain Big Mac dan Quarter Pounder, hamburger yang membuat McDonald terkenal.
Begitupula dengan McRib karena Muslim tidak makan daging babi. Di outlet mereka
di India McDonald meluncurkan menu baru domba, dan menu ayam kentang yaitu
Mc Aloo Tikki Burger dan Maharaja Mac (lihat appendix 1). Tapi tidak perlu khawatir
3 | Page
penggemar McDonald di India masih bisa mendapatkan kentang goreng dan ayam
McNuggets.9
McDonald juga menghadirkan sesuatu yang berbeda untuk pemuda India.
Perusahaan telah dituduh melakukan imperialisme budaya oleh berbagai sumber
tetapi ini tidak benar. McDonald harus melakukan Indianize agar dapat diterima oleh
penduduk (Singhal). Meski begitu, McDonald telah mempertahankan banyak elemen
western dan ini telah membuat restoran yang jauh lebih populer. Pemuda pemudi
melihat
restoran
McDonalds
sebagai
sesuatu
yang
berbeda,
unik,
dan
C. Analysis
Ada beberapa alasan kenapa McDonalds sukses memasuki pasar India yang
notabennya memiliki latar belakang budaya yang sangat jauh berbeda, alasan
tersebut antara lain:
1. Sensitify to local taste
McDonalds mengadaptasi selera lokal masyarakat India yang sebagian
besar vegetarian, dan tidak menyediakan menu daging sapi dan babi
karena sapi merupakan hewan suci bagi umat hindu dan babi haram bagi
umat muslim. Strategi ini juga dikenal dengan Glocalization yang berarti
perusahaan global mengakomodasi selera dan kebutuhan lokal.
2. Affordable Prices
Harga yang ditetapkan untuk produk McDonalds di India dianggap murah
dan terjangkau (lihat appendix 4).
3. Promoting A Family-Dining Experience
Kultur masyarakat India yang terbiasa makan bersama keluarga dan
teman, dilayani oleh McDonalds dengan menyediakan restoran dengan
konsep keluarga yang mereka sebut flexible zone dan menyediakan play
area untuk tempat bermain anak-anak.
4. Innovative Practices
Selain tiga hal di atas, McDonalds juga menyediakan layanan home
delivery untuk melayani pelanggan yang malas pergi keluar untuk makan.
D. Conclusion
McDonalds mengakui bahwa strategi perusahaan yang diterapkan di Amerika
yang tidak akan pernah cocok bila diterapkan di India. Dan meskipun perusahaan
tidak bersedia untuk benar-benar meninggalkan ciri khas utamanya, McDonalds
lebih dari bersedia untuk beradaptasi, memodifikasi, dan merubah menjadi model
yang bisa berhasil di sana. Sementara perusahaan lain (para pesaingnya seperti
KFC, Burger King, dsb) tampaknya mengansumsikan bahwa ekspansi akan mudah.
10 Op. Cit., McDonalds adapts to India.
5 | Page
6 | Page
References
Asia
Times.
"Indians
split
over
cow
ban".
2012.
Diakses
dari
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/NA06Df05.html, pada tanggal 23
September 2015.
Kishore.
2005.
McDonalds
in
India.
Diakses
www.dallariva.org/csumba/mba602/McDonald's%20in%20India.pdf.
tanggal 23 September 2015.
dari
Pada
7 | Page
Appendix
Appendix 1
8 | Page
Appendix 2
Appendix
Appendix 3
9 | Page
Appendix
10 | P a g e
Appendix 4
11 | P a g e