Anda di halaman 1dari 11

290398664.

doc

ASFIKSIA
Asfiksia adalah keadaan yangb ditimbulkan oleh
gangguan pernafasan ( gangguan pertukaran O2 dan CO2 )
Sebab :
1. Mekanik obtruksi saluran nafas
a. Sumbatan intra luminal
Smotering pembekapan
Gagging benda asing di orofaring
Choking tersedak (faring)
Drownig tenggelam
b. Sumbatan extra luminal
Throting manual strangulation
c. Traumatic Asfiksia
2.

Non mekanik
Gangguan yang diakibatkan karena terhentinya sirkulasi.
Ex : Decompensatio cordis pertukaran terganggu tetapi
bukan di paru

Asfiksia menimbulkan hipoksia


HIPOKSIA
Keadaan dimana jaringan mengalami gangguan atau
metebolisme tidak berjalan secara efisien.
Ada empat macam
1. Hipoksik Hipoksia
Oksigen gagal memasuki sirkulasi darah
Choking, drowning
2. Anemik Hipoksia
Darah yang tersedia tidak dapat membawa
oksigenuntuk metabolisme dalam jaringan
Hb kurang atau sedikit
3. Stagnan Hipoksia
Kaena keadaan tertentu sehingga terjadi kegagalan
sirkulasi, ex : docompensatio cordis (stagnansi , O2
ke jaringan lambat)
4. Histotoksik Hipoksia
Oksigen ada dalam darah dan jaringan tetapi tidak
dapat memasuki ke dalam sel.

49

290398664.doc

Histotoksik Hipoksia
1. Histotoksik Hipoksia ekstra seluler
Enzim pernafasan menderita keracunan , misal
sianida , CO
Keracunan sianida O2 tidak dapat masuk karena
enzin sitokrom oksidase Fe mengalami tekanan dari
sianida sehingga tidak dapat mengikat O2
Keracunan CO karena afinitas CO dibanding O2
200X lebih kuat maka Hb terikat CO, sehingga O2
tidak dapat diambil hictotoksik seluler
2. Histotoksik Hipoksia Pericelluler
Kadar oksigen cukup, namun terjadi penurunan
permeabilitas membran sel
Misal : keracunan eter, kloroform
3. Substrat Hipoksik Hipoksia
Bahan makanan untuk metabolisme tidak cukup
tersedia
Misal : pada malnutrisi
4. Metabolisme Histotoksik Hipoksia
Hasil akir atau end produk dari pernafasan seluler
tidak dapat dieliminir sehingga metabolisme
selanjutnya tidak dapat belangsung efisien
Misal : uremia, CO2
Fase-fase pada asfiksia
1. Fase Dispnoe (sesak nafas) karena o2 berkurang
Pernafasan cepat frekuensi dan amplitudo cepat
Nadi menjadi cepat
Tekanan darah meningkat
Sianosis ujung tangan dan kaki menjadi biru
2. Fase Konvulsi
Dilatasi pupil
Denyut jantung menurun
3. Fase Apnoe depresi SSP
Pernafasna lemah atau berhenti
Kesadaran menghilang

50

290398664.doc

4. Fase Terminal
Paralise SSP
Otopsi Asfiksia
1. Pemeriksaan luar
Muka, ujung ekstremitas berwarna biru keunguan
cinosis. Karena terjadi hiperkapnea CO2 meningkat
diatas normal menimbulkan tanda sianosis.
Bentuk perdarahan (ptechie hemoragis) pada
konjungtiva, sclera, serta palpebra karena pada
asfiksia terjadi hipoksia terjadi gangguan
metabolisme dinding darah hiperpermeabilitas
dinding kapiler padahal pada asfiksia terjadi
stagnansi atau bendungan organ dalam sehingga
tekanan vena balik lebih tinggi extrapalpasi utama
organ lunak
Pelebaran pembuluh darah konjungtiva
2. Pemeriksaan dalam
Kongesti organ dalam sehingga berwarna lebih
gelap
Darah gelap CO2 meningkat
Darah cair asfiksia matinya cepat
- karena faktor pembekuan letaknya di
ekstravaskuler saat korban mati, belum masuk
pembuluh darah
- Fibrinolisis
Bintik perdarahan : pada jaringan longgar
- Pleura
- Pericardium
- galea aponeuretika
- paru-paru
- larynx
- kelenjar thymus
Petechie juga pada pleura
Petechie pada kassus hanging tidak jelas
Petechie Hemoragis terjadi karena :
peningkatan hiperpermeabilitas kapiler
tekanan interkapiler meningkat
Tanda-tanda khas setiap jenis kasus
1. Pembekapan
Tanda bekas trauma tumpul

51

290398664.doc

Letaknya di sekitar mullut dan hidung


2. Choking
Sumbatan nebda padat pada saluran pernafasan
Ada sumbatan di dalam mulut, kadang ada tanda
kekerasan di sekitar mulut
3. Pencekikan
Trauma benda tumpul di daerah leher oleh tangan
manusia
Tanda dari kuku crescent mark
Tanda dari jari luak memar, sidik jari
Right or left handed
Pada otopsi
Resapan darah di bawah kulit luar yang memar
Kerusakan tulang rawan tiroid
Fraktur cricoid dan hyoid
4. Penjeratan
Jejas mendatar pada leher
Berupa luka lecet tekan
Jejas bervariasi hyoid lebi sering patah
DROWNING
Suatu keadaan dimana saluran nafas terisi cairan dalam
dalam jumlah cukup banyak.
Cara kematian :
- biasanya kecelakaan dan kadang undertermine
- jarang untuk pembunuhan atau bunuh diri
Mekanisme kematian
Vagal Refleks
rangsang parasimpatis terutama di air dingin dan
epigastrium tersentuh air lebih dahulu karena di
bawahnya terdapat pleksus splancnicus dengan
efektornya N.X atau leher terkena air dingin ada
efektor N.X
Laryngeal Spasme
air menyentuh larynx larynx terangsang otot
mengalami spasme dry drowning karena sebelum
air masuk korban sudah mati.

52

290398664.doc

Asfiksia
Air sudah masuk ke saluran nafas, sehingga korban
kekirangan O2
Fase tenggelam
1. Respiration Surpraise
Terjadi apne karena CO2 meningkat akibat
dari rangsangan sentrum nafas di medula oblongata
Dispneu
2. Apneu
3. Terminal Stage
Otopsi
Pemeriksaan luar
1. Schatmile Froath
busa pada mulut mush room like mass masa
seperti jamur pseudofoam pada saat oarng mengalami
respiration surprise, air masuk keluar melalui saluran nafas
meragsang mukosa saluran nafas hipersekresi
terutama mishroom like, lama-lama ada darah karena
titrasi terus menerus darah ikut keluar psedofoam
2. Cadaveric Spasme
Kekuan bersifat nonsistemik, jarang ada orang mati
memegang sesuatu
Saat somatic death tanda intra vital (masih hidup)
3. Cutis Anserina (goose skin)
Pori-pori kulit tampak lebih melebar tampak lebih
jelas.
Karena kontraksi M.erektor fili intravial karena pada
saat orang akan tenggelam ketakutan
simpatomimetik rangsngan M.Erektor Pili
Juga bisa karena rigor mortis
4. Petechie Hemoragiec Tanda umum asfiksia
5. Washes woman and monde feet
Tangan seperti orang yang mencuci atau keriput
karena inhibisi air pada subkutis
Bukan intravital
Mayat dimasukkan ke air >12 jam terjadi perkeritan
kulit karena inhibisi air

53

290398664.doc

Luka lecet pada tempat yang menonjol


karena gerakan saat respiraion surprise

Pemeriksaan dalam
Tanda intravital di lambung dan duodenum berisi benda-benda
air karena daya peristaltik usus.
Pada paru-paru :
Membesar tampak impresi dari kosta
Perabaan krepitasi
Cross soction dan emfisema aquosum
Long sap proof bertambah
Destruction test bertambah
Long Sap proof
pemeriksaan untuk benda-benda air di alveoli
Cara :
Paru-paru diambil, dibersihkan, permukaan dikerok
bagian konveks di atas
Pisau yang digunakan dicuci dengan air mengalir, dibilas,
diiriskan ke paru jangan sampai ke alveoli
Lalu tempelkan pada obyek glass
Amati ada atau tidak benda air
Interpretasi :
(+) mati karena tenggelam
Syarat :
Paru-paru segar
Pengambilan getah paru di perifer karena benyaknya
alveoli
Cross section
cairan merah kehitaman
Air tawar
Paru-paru membesar tapi ringan
Merah pucat, emfisema
Tak kempis bila dipijat
Dipijat keluar buih
Kematian karena fibrilasi ventrikel

54

290398664.doc

Air laut
Membesar dan berat
Ungu kebiruan , permukaan mengkilat
Mendatar kalau ditekan
Cekung banyak cairan
Kematian karena odema pulmonum
Mekanisme terjadi fibrilasi fentrikel
Tenggelam di air tawar hiponatremi (karena hipotonus,
Na keluar) kalium juga keluar sel hipokalemi relatif
sel kurang Kalium sensitif terhadap rangsang lebih
kontraktil fibrilasi ventrikel > 160 / menit
Air laut lebih berat karena
Air laut merupakan caian hipertonis dibanding darah
Alveoli cairan hipertonis air sirkulasi masuk ke alveoli
pertukaran elektrolit Ca masuk lebih berat karena
selain berisi air laut juga berisi darah.
Destruksi test pada air tawar ada tidaknya diatom
Cara :
Paru-paru
Tabung reaksi ditambah H2SO4 pekat
Jaringan paru hancur warna hitam pekat
Supay jernih tetesi HNO3 10%
Lihat di bawah mikroskop
Diatom ada atau tidak
Syarat :
i paru ada > 5 diatom
Khas : di sumsum tulang ada 1 diatom
Pleura
terapat bercak-bercak paltaff (paltaff Spot) seperti petechie
Jantung
Air tawar
BD, jantung kiri lebih kecil
Air laut
BD jantung kiri lebih besar dari jantung kanan
Odema pulmonum karena air laut masuk menarik plasma
hipernatremi
Temporal bone hemoragi

55

290398664.doc

pada sumsum tulang panjang ditemukan satu diatom sudah


cukup signifikan
Mayat yang sudah membusuk
Mata melotot
Lidah tampak keluar
Tite de nigre
Pugilietic attitude frog stand posisi orang sedang
bertinju
Pada tubuh tampak gambaran vena yang jelas sekali
Air tawar
Hipervolemi
Hemolisis
Hiperkalemi
Hiponatremi
Hipokloremi

Air laut
Hipovolemi
Hipoproteinemi
Hipernatremi
Hiperkloride

berwarna hijau sampai kehitaman


Scrotum membesar
Wanita hamil janin keluar
Kulit mengelupas

Pembagian tenggelam
1. Primary Drowning
meninggal beberapa menit setelah tenggelam tanpa
pertolongan.
Dry drowning
Vagal reflek
Wet drowning
Pada air tawar terjadi hipotonis air masuk ke pembuluh
darah ion dalam air tawar masuk ke dalam darah
2. Secundary Drowning

56

290398664.doc

Meninggal beberapa jam setelah tenggelam dam mendapat


pertolongan
Causa kematian :
Pulmonary odema
Asidosis
Pneumositis
HANGING
Suatu peristiwa dimana seluruh atau sebagian dari berat
badan ditahan atau ditekan oleh tali di lehernya
Ciri hanging yang sebagian tubuhnya menyentuh lantai
Jejas jerat tidak begitu nyata
Letak jejas di leher lebih rendah
Arah jejas mendekati horizontal
Oleh karena efek tali hanya menekan vena jugularis maka
- muka sembab
- warna merah kebiruan
- petechie hemoragic dari konjungtiva mata
sebab kematian :
asfiksia
gangguan sirkulasi darah otak
vagal reflek
kerusakan medula spinalis dan medula oblongata pada
orang yang dihukum gantung pada L2 dan L3 terjadi
dislokasi
cara kemtian :
1. bunuh diri (paling banyak)
2. pembunuihan
3. kecelakaan
tanda intravital
1. pemeriksaan luar
cianosis
tardens pool bercak perdarahan pada pelpebra
keluarnya sperma
keluarnya feses
Leher :
- alur jerat luka lecet, luka memar
- pucat baru

57

290398664.doc

Kulit bekas jerat lama


- deskuamasi epitel
- epitel gepeng dan inti sel memanjang
- tepi alur jerat coklat kemerahan karena adanya luka
lecet
Warna
- cianosis kalau vena tertutup
- pucat bila arteri tertutup
2. pemeriksaan dalam
Cornu mayus os hyoid bisa patah atau tidak ada
resapan darah gantung diri
Stagnansi organ dalam
Darah cair, merah kehitaman
Petechie hemoragic
Pemeriksaan di TKP hanging
1. Menentukan korban masih hidup atau sudah mati
somatic/seluler death, bila masih somatic death beri
pertolongan
2. Pemerisaan keadaan sekitar adakah gambar porno
autoerotis hanging
3. Meneliti posisi korban terhadap sekitar (dinding, lantai,
atap)
4. Alat menggantung
5. Arah serabut pada tali dan tempat menggantung
menentukan suicide dan homicide.
6. Alur jerat (permukaan, arah, keadaan di bawahnya)
7. Tanda kekerasan
8. Pakaian

58

290398664.doc

59

Anda mungkin juga menyukai