Anda di halaman 1dari 2

Berikut rangkuman metode Frederick Sanger

Gambar. 8. Sekuensing Metode Sanger


1.
Primer bersama-sama dengan DNA polimerase dan nukleotida ditambahkan ke sampel.
Melanjutkan langkah-langkah yang sama ke Proses PCR ke fase ekstensi
2.
Sampel dibagi menjadi empat kelompok.
3.
The novalty dari metode ini melibatkan molekul yang disebut
dideoksinukleosida trifosfat (ddNTP), yang mirip dengan nukleotida normal kecuali bahwa atom
oksigen hilang dalam 3 spot dari deoksiribosa. Mereka ditetapkan sebagai ddTTP, ddATP, ddCTP,
dan masing-masing sesuai ddGTP ke T, A, C, dan G. Tidak adanya atom oksigen berakhir ekstensi
primer reaksi ketika nukleotida normal digantikan oleh ddNTP. Selain itu, masing-masing ddNTP neon
memancarkan sinyal yang berbeda untuk mengidentifikasi T, A, C, G basa.
4.
Sampel diproses oleh elektroforesis gel seperti biasa mengungkap urutan
DNA komplementer label pada akhir dari setiap fragmen seperti ditunjukkan pada gambar diatas.

BAB III
PENUTUP
Berdasarakan penjelasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat di kemukakan beberapa
simpulan diantaranya:
1.
Sequencing adalah penentuan urutan basa DNA dalam segmen molekul DNA yang relatif
pendek yang memungkinkan kita mengetahui kode genetic dari molekul DNA.
2.

Komponen-komponen yang terlibat dalam proses squencing meliputi:

Beberapa kopi dari template DNA utas tunggal


Primer yang sesuai (sepotong DNA yang dapat berpasangan dengan DNA template yang
bertindak sebagai titik mulai untuk replikasi)
DNA polymerase (suatu enzim yang meng-kopi DNA, menambahkan nukleotid baru pada
ujung 3 dari template)
Suatu kolam berisi nukleotida normal
Sejumlah kecil dideoksinukleotida terlabel (radioaktif atau dengan pewarna fluoresent

3.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengurutkan molekul DNA yaitu Metode MaxamGilbert dan metode Sanger.
4.
Hasil dari skuencing adalah fragmen-fragmen DNA dengan panjang bervariasi, yang satu sama
lain berbeda sebanyak satu basa tunggal. Dari fragmen-fragmen tersebut kita dapat menarik
kesimpulan mengenai sequence asam nukleat molekul DNA yang diperiksa.
5.
DNA Sequencing yang berbasis fragment analysis saat ini bisa dikembangkan untuk berbagai
aplikasi, seperti penentuan SNP (Single Nucleotide Polymorphism), analisa keragaman genetik
seperti DNA Microsatellite dan AFLP (Amplified Fragment Length Polymorphism), community analysis
seperti tRFLP (Terminal Restriction Fragment Length Polymorphism) untuk mengetahui apakah
individu tersebut membawa varian tertentu dari satu gen atau mengetahui adanya mutasi dan aplikasi
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, Mitchel. 2002. Biologi Terjemahan edisi kelima jilid 1. Jakarta. Erlangga
Triwibowo Yuwono. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai