BAB III
PENUTUP
Berdasarakan penjelasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat di kemukakan beberapa
simpulan diantaranya:
1.
Sequencing adalah penentuan urutan basa DNA dalam segmen molekul DNA yang relatif
pendek yang memungkinkan kita mengetahui kode genetic dari molekul DNA.
2.
3.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengurutkan molekul DNA yaitu Metode MaxamGilbert dan metode Sanger.
4.
Hasil dari skuencing adalah fragmen-fragmen DNA dengan panjang bervariasi, yang satu sama
lain berbeda sebanyak satu basa tunggal. Dari fragmen-fragmen tersebut kita dapat menarik
kesimpulan mengenai sequence asam nukleat molekul DNA yang diperiksa.
5.
DNA Sequencing yang berbasis fragment analysis saat ini bisa dikembangkan untuk berbagai
aplikasi, seperti penentuan SNP (Single Nucleotide Polymorphism), analisa keragaman genetik
seperti DNA Microsatellite dan AFLP (Amplified Fragment Length Polymorphism), community analysis
seperti tRFLP (Terminal Restriction Fragment Length Polymorphism) untuk mengetahui apakah
individu tersebut membawa varian tertentu dari satu gen atau mengetahui adanya mutasi dan aplikasi
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, Mitchel. 2002. Biologi Terjemahan edisi kelima jilid 1. Jakarta. Erlangga
Triwibowo Yuwono. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta. Erlangga