Disusun oleh :
Chairatu Sadrina Djeni
1407101030153
Pembimbing:
dr. Feriyani, Sp.M
Bagian/SMF Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
RSUD dr. Zainoel Abidin
2014
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. R
Umur
: 14 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Indra Jaya
No CM
: 1-02-56-37
Tanggal pemeriksaan : 3 November 2014
ANAMNESIS
VOD
Status Optalmologis
VOS
Sulit dinilai
Visus
5/5
Di tengah
Hirshberg
Di tengah
Eksoftalmus (-)
Endoftalmus (-)
Gerakan baik ke segala arah
Edema (+)
Nyeri tekan (+)
Hematom (+)
Bulu mata hilang sebagian
Palpebra
Edema (-)
Nyeri tekan (-)
Hematom (-)
Konjungtiva Bulbi
Hiperemis (-)
Hiperemis (+)
Konjungtiva Tarsal
Hiperemis (-)
Kornea
Jernih
Edema (-)
Abrasi (-)
Infiltrate (-)
Kesan normal
Iris/Pupil
Hitam
Bulat
d = 3 mm
RCL (+) RCTL (+)
RAPD (-)
Lensa
Jernih
Sulit dinilai
Jernih
Edema (+)
Abrasi (+)
Infiltrate (-)
Cukup
Hifema (+)
Hitam
Bulat
d =3mm
RCL (+) RCTL (+)
RAPD (-)
Sulit dinilai
FOTO KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
2.
Pemeriksaan refraksi
Pemeriksaan slit lamp
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Cendo Floxa ED OD 1x gtt 1/jam
Cefadroxil tab 2x1
Metil Prednisolon tab 4 mg 1x1
Asam Mefenamat tab 3x1
Non-medikamentosa
Dilakukan bebat pada mata kanan
Hindari manipulasi pada mata
Gunakan kacamata hitam untuk perlindungan
sehari-hari
Tirah baring
VOD
Status Optalmologis
VOS
5/30
Visus
5/5
Di tengah
Hirshberg
Di tengah
Eksoftalmus (-)
Endoftalmus (-)
Gerakan terhambat ke arah lateral dan
medial serta oblik, gerakan ke atas dan
bawah baik
Eksoftalmus (-)
Endoftalmus (-)
Gerakan baik ke segala arah
Edema (+)
Nyeri tekan (+)
Hematom (-)
Hiperemis (+)
Bulu mata hilang sebagian
Palpebra
Edema (-)
Nyeri tekan (-)
Hematom (-)
Konjungtiva Bulbi
Hiperemis (-)
Hiperemis (+)
Konjungtiva Tarsal
Hiperemis (-)
Jernih
Edema (+)
Abrasi (+)
Infiltrate (-)
Kornea
Jernih
Edema (-)
Abrasi (-)
Infiltrate (-)
Cukup
Hifema Minimal (+)
Kesan normal
Hitam
Bulat
d =3mm
RCL (+) RCTL (+)
RAPD (-)
Iris/Pupil
Hitam
Bulat
d = 3 mm
RCL (+) RCTL (+)
RAPD (-)
Jernih
Lensa
Jernih
Terapi tambahan :
Kalnex tab 3x1
Siloxan ED OD 8x gtt1
Cendo genta salep 3x1
Cendo noncort ED OD 8x gtt1
Giflox ED OD 8x gtt1
TINJAUAN PUSTAKA
TRAUMA OKULI
Definisi
Trauma atau cedera yang terjadi pada mata
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
bola mata, kelopak mata, saraf mata dan
rongga
orbita,
kerusakan
ini
akan
memberikan penyulit sehingga mengganggu
fungsi mata sebagai indra penglihat.
EPIDEMIOLOGI
6.99
10.04
Kebutaan
Penurunan
penglihatan
bilateral
Penurunan
penglihatan
unilateral
82.97
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
nyeri
mata berair
fotopobia
edema kornea
sensasi benda asing di mata
hifema
destruksi bulu mata
DIAGNOSA
PEMERIKSAAN MATA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan visus
Menilai derajat trauma berdasarkan struktur anatomi
Menilai adanya laserasi pada palpebra dan fisura
palpebra
Menilai bola mata dengan menilai struktur
konjungtiva, sclera, kornea, kamera okuli anterior, iris
dan pupil
Menilai respon pupil
Melakukan optalmoskopi direk/funduskopi
Tes konfrontasi
Menilai kemampuan gerak bola mata
TATALAKSANA
Awal :
Menjauhkan mata dari sumber trauma
Irigasi dengan cairan fisiologis
Lanjutan :
Ekstraksi corpal alienum
Pemberian oral/topikal analgesik dan
oral/parenteral anti inflamasi non-steroid
Pemberian antibiotik salep mata atau artificial tears
Pemeriksaan visus
TATALAKSANA
Pembedahan :
Tarsorapi
Debridement material nekrotik
Graft perforasi kornea
Koreksi posisi
PROGNOSIS
Klasifikasi derajat trauma termal mata menurut
Roper-Hall
Grad Progno
e
sis
Kornea
Konjungtiva/Limb
us
Bonam
II
Bonam
III
Dubia
IV
Malam
Iskemik limbus>1/2
KOMPLIKASI
erosi kornea
Iridoplegia
hifema
Iridosiklitis
subluksasi lensa
luksasi lensa
anterior
luksasi lensa
posterior
edema retina dan
koroid
ablasi retina
rupture koroid
avulsi papil saraf
optic
TERIMA KASIH