Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori
2.1.1

Lemon

Lemon merupakan tumbuhan angiospermae dengan nama


binomial Citrus x limon (C. limon). Citrus yang berarti tumbuhan
bergenus Citrus dengan famili Rutaceae. Jus lemon mengandung 5% 6% asam sitrat (C6H8O7), yang memberikan rasa asam pada lemon
dan buah-buahan sitrus lainnya; jumlah ini juga paling banyak dari
antara semua buah sitrus. Rata-rata satu buah lemon mengandung 3
tbsp (50 mL) jus. pH asam sitrat normalnya berkisar antara 3 4.
1

Lemon adalah buah yang kaya akan nutrien bermanfaat,

berikut adalah macam-macam nutrien dan manfaat dari lemon:


1. Lemon mengandung asam sitrat dan vitamin C
2. Asam sitrat dan vitamin C merupakan alasan penggunaan
lemon dalam pengobatan
3. Temuan ilmiah terbaru mengungkapkan bahwa kelebihan
vitamin C tidak mengakibatkan efek samping.
4. Vitamin C pada lemon melindungi sel sehat dari kanker dan
secara khusus bermanfaat bagi perokok.
5. Vitamin C pada lemon membantu mengkonversi kolesterol
menjadi asam empedu dalam usus kecil.
6. Vitamin C di lemon merangsang produksi kolagen, patah
tulang sembuh lebih baik.
7. Lemon memicu regenerasi konstan dan pembetukan
jaringan tulang baru, jaringan ikat dan tulang rawan.
1

Vijaya Kumar. 2008. The Secrets Benefits of Lemon and Honey (page 13-15), New Delhi, New
Dawn Press

8. Nutrisi quercetin (flavonoid), yang paling penting dari


antara semua bioflavonoid, terdapat di lemon, memiliki
efek antibiotik dan anti-alergi.
9. Quercetin

pada

peradangan,

lemon

karena

yang

zat

mencegah

tersebut

adalah

alergi

dan

semacam

antihistamin.
10. Quercetin memperlambat kerja enzim aldosereductase
yang merangsang produksi sorbitol sehingga mencegah
katarak.

2.1.2 Air
Air adalah senyawa dengan rumus kimia H2O. Satu molekul
air mengandung ikatan satu oksigen dan dua hidrogen yang
dihubungkan oleh ikatan kovalen (H-O-H). Air merupakan cairan
pada suhu kamar (25C) dan tekanan standar (1atm), tetapi air juga
bisa berbentuk padat, es dan gas, uap air dengan titik didih air 100
dan titik beku air 0C.
Air digunakan dalam penelitian ini karena air merupakan
pelarut universal, berfungsi untuk melarutkan gula, asam sitrat dan
gas seperti oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) (karbonasi)
dalam pembuatan sugarwaxing.2
Dalam penelitian ini, air digunakan dalam proses pendinginan
sugarwax karena air mempunyai kapasitas kalor spesifik sebesar
4200Kj/C/kg

sehingga air dapat menjadi penyerap kalor yang

efektif.

2.1.3 Gula
Gula adalah salah satu bumbu dapur yang wajib dipunyai
setiap orang yang mempunyai dapur. Hampir semua makanan
2

http://en.wikipedia.org/wiki/Water , diakses 25 Maret 2014

tradisional maupun modern dan kontemporer membutuhkan gula


sebagai bahan penyedap masakan tersebut. Di Indonesia sendiri, gula
dapat ditemukan dalam bentuk gula pasir, gula halus, gula batu, gula
merah pasir dan gula merah blok yang semuanya sebenarnya
berkomposisi sama, hanya asalnya saja yang berbeda, .
Gula pasir sendiri adalah bentuk karbohidrat monosakarida,
C12H22O11 yang lebih dikenal sebagai sukrosa. Gula berbentuk padat
pada suhu ruangan (21C). Gula tidak memiliki titik didih yang pasti
karena walaupun gula memulai dekomposisi oksidasinya pada suatu
titik suhu tertentu, hal tersebut dapat terjadi sebelum gula sempat
menjadi cair. Sedangkan, gula cair yang biasa dipakai dalam dapur
hanyalah bentuk gula yang dilarutkan dalam air. Seringkali,
pemanasan dilakukan untuk mempercepat proses pelarutan tersebut.
Dalam jumlah hanya 100 gram, gula pasir murni dapat
memenuhi sepertiga angka kebutuhan karbohidrat manusia rata-rata.
Selain itu, gula juga dapat bekerja sebagai antibiotik yang jika
ditaburkan diatas luka dapat mencegah terjadinya infeksi dan dapat
mempercepat proses penyembuhan. Meskipun begitu, konsumsi gula
yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, penyakit diabetes, dan
berbagai penyakit jantung seperti atherosclerosis.

2.1.3.1 Karamelisasi Gula

Karamelisasi adalah proses oksidasi gula yang banyak


digunakan dalam dunia kuliner. Gula yang awalnya
berwarna putih kekuningan berubah warna menjadi
kecoklatan dan kental. Saat reaksi karamelisasi berlangsung,
air yang dikandung dalam gula dilepaskan dalam bentuk
uap air dan gula dipecah menjadi bahan-bahan kimia yang
lebih sederhana, (hasil reaksi tidak menentu). Proses
karamelisasi dinyatakan telah sempurna jika larutan

menjadi keras dan berwarna kecokelatan.


Suhu dimana karamelisasi terjadi berbeda-beda
tergantung jenis gula yang dipakai. Fruktosa memulai
proses karamelisasi ketika berada dalam suhu 110C;
maltosa memulai proses karamelisasi ketika berada dalam
suhu 190C; sedangkan galaktosa, glukosa, dan sukrosa
memulai proses karamelisasi ketika bahan-bahan tersebut
berada dalam suhu 186C.
Dalam proses karamelisasi sukrosa, hasil karamelisasi
sukrosa dapat dipecah menjadi 3 grup utama, yaitu
karamelan, karamelen, dan karamelin yang dijabarkan
dalam reaksi-reaksi ini:3
2 C12H22O11 4 H2O + C24H36O18 (Karamelan)
3 C12H22O11 8 H2O + C36H50O25 (Karamelen)
Karamelin (C125H188O80) didapatkan dengan cara
memanaskannya lebih lanjut.

Pembuatan

sugarwaxing

menggunakan

proses

karamelisasi tidak sempurna karena gula yang dibutuhkan


bersifat lengket dan tidak keras, dan sifat lengket yang
dibutuhkan muncul setelah adonan gula berubah warna
menjadi kecoklatan. Hal ini bisa didapatkan dengan
memanaskan adonan sampai ke titik 180C. 4

http://www.scienceofcooking.com/caramelization.htm , diakses 11 April 2014.


Potter, Jeff. 2010. Cooking for Geeks: Real Science, Great Hacks, and Good Food. (page 210).
Sebastopol, CA. OReilly Media, Inc.
4

2.1.4 Perlakuan Asam sitrat terhadap Gula

Seperti yang telah disebutkan di atas, jus lemon mengandung


lima sampai enam persen asam sitrat, C6H8O7, yang memberikan
rasa asam pada lemon dan buah-buahan sitrus lainnya.
Dalam dunia teknologi pangan, asam sitrat kemasan (yang
biasanya terdapat dalam bentuk bubuk putih) digunakan dalam
proses pembuatan berbagai jenis permen seperti permen loli,
marshmallow, dan gummy bears 5 atau yang lebih dikenal di
Indonesia dengan merek dagang Yuppi.
Selain digunakan sebagai perisa asam dalam permen, asam
sitrat juga digunakan sebagai pengatur tekstur permen agar permen
tersebut mempunyai tekstur lembut dan sedikit membal. 6 Hal ini
dikarenakan asam sitrat menurunkan pH larutan yang mempunyai
efek terhadap gula. Seiring menurunnya pH, gula reduksi (yaitu
gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi senyawasenyawa penerima elektron) yang terbentuk akan semakin tinggi.
Gula reduksi mempunyai sifat higroskopis (kemampuan mengikat
air pada molekulnya) sehingga jika kandungan gula reduksi
semakin tinggi maka air yang terikat oleh gula reduksi akan
semakin banyak juga. Hal inilah yang memberikan tekstur pada
permen: semakin banyak asam sitrat yang yang ditambahkan dalam
proses pembuatan permen, maka kadar air dalam permen tersebut
juga akan semakin banyak.
Hal ini mengkompensasikan air yang hilang melalui proses
karamelisasi: walaupun sebagian air menguap, asam sitrat menahan
sebagian air agar tekstur sugarwax terjaga.

Jones, David. Candy Making for Dummies. (page 128). 2005. Indianapolis, Indiana. Wiley
Publishing, Inc.
6
202.91.12.181/skripsi/0117320488/Abstrak.pdf , diakses 10 April 2014
5

2.1.5 Rambut
Rambut adalah biomaterial protein berfilamen yang tumbuh
dengan akarnya pada dermis kulit hewan mamalia. Pada manusia,
rambut terdiri atas tiga bagian utama yaitu ujung rambut, batang
rambut, dan akar rambut. Ujung rambut adalah bagian rambut yang
pada ujungnya berbentuk sedikit runcing. Batang rambut adalah
bagian rambut yang terdapat di atas kulit, sedangkan akar rambut
adalah bagian sel-sel rambut yang hidup bekerja dan memproduksi
sel-sel rambut sehingga memanjang. Rambut memiliki tiga lapisan
pendiri, yaitu bagian kutikula, korteks, dan medula.7
Rambut sendiri berguna untuk insulasi tubuh, menjaga
kehangatan dengan memerangkap panas di antara rambut dengan
kulit; menjaga agar panas lebih susah keluar dan tetap berada di
dalam tubuh dan menghangatkannya. Rambut pada kulit kepala juga
digunakan untuk kepentingan estetika
Manusia sekarang ini, khususnya pada kaum wanita, sering
merasa segan ketika melihat rambut yang terdapat selain pada kulit
kepala, alis, dan bulu mata. Rambut selain pada tempat-tempat
tersebut dianggap tidak indah dan memalukan, terutama karena
media dan iklan sering memberikan gambaran demikian pada
masyarakat.
Ada 2 jenis cara menghilangkan rambut, yaitu depilasi dan
epilasi.
Depilasi hanya bekerja pada rambut bagian atas sampai ke
dekat folikel rambut sehingga akar tidak tercabut dan rambut dapat
tumbuh kembali dalam waktu 2-5 hari. Contoh penghilangan rambut
dengan cara ini adalah dengan menggunakan bahan-bahan kimia
atau pisau cukur. Bahan kimia tersebut, biasanya adalah kalsium
tioglikolat, bekerja dengan cara bereaksi dengan keratin (sistin)
Bickmore, Helen. Miladys Hair Removal Techniques: A Comprehensive Manual (page 12).
2004. United States of America. Thomson Learning, Inc.
7

dalam rambut sehingga rambut pecah dihancurkan oleh kalsium


tioglikolat yang bersifat basa. Hal ini dapat membuat si pengguna
waxing untuk tidak merasa nyaman dengan kulit mereka karena ada
luka-luka mikroskopis terbuka pada kulit mereka. Selain itu, jika
kulit pengguna sensitif atau jika pengguna meninggalkan bahan
depilasi kimiawi tersebut terlalu lama pada kulitnya, hal-hal tersebut
dapat

mengakibatkan

iritasi

kulit

karena

kulit

itu

sendiri

mengandung banyak keratin.


Sedangkan, menghilangkan rambut dengan cara epilasi
dimaksudkan dengan cara mencabut rambut dari akarnya sehingga
rambut akan lebih sulit untuk tumbuh kembali. Jika pun rambut
tumbuh kembali, jumlah rambut maupun ketebalannya menurun
dengan signifikan karena folikel rambut yang lebih barulah yang
memproduksi rambut-rambut tersebut. Dengan begitu, epilasi adalah
cara yang lebih ampuh dan efisien dalam menghilangkan rambut.
Beberapa contoh penghilangan rambut dengan cara ini adalah
dengan pencabutan menggunakan pinset dan waxing.
2.1.6

Waxing
Waxing adalah salah satu metode penghilangan rambut jenis
epilasi yang sering digunakan oleh banyak orang karena tingkat
efisiensinya yang tinggi dan kerugiannya yang lebih sedikit
dibandingkan dengan keuntungannya. Ada 2 jenis utama waxing,
yaitu wax lembut dan wax keras. wax lembut digunakan dengan
cara membalurkan lilin (wax) pada daerah yang ingin dibebaskan
dari rambut dan ditutupi kain yang lalu di tarik keluar setelah lilin
tersebut mengeras. Hal ini dapat terjadi karena kain menempel
pada lilin dan lilin menempel pada kulit dan rambut sehingga
ketika kain ditarik, rambut (dan permukaan kulit) ikut terangkat.
Berbeda dengan wax lembut, wax keras tidak memerlukan kain
yang ditarik, melainkan setelah lilin dibalurkan, lilin akan

mengeras sendiri dan rambut akan menempel pada wax. Dengan


begitu, wax keras jauh lebih tidak menyakitkan dibandingkan
dengan wax lembut karena kulit tidak menempel pada wax keras
sehingga tidak ikut dicabut.
Keuntungan waxing salah satunya adalah karena waxing
dapat dilakukan dimana saja kecuali pada kelopak mata dan bulu
mata. Selain karena bahan kimia dalam waxing komersial dapat
merusak kulit sensitif tersebut, hal itu juga dikarenakan jika kulit
bagian kelopak mata ditarik dan robek dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada kulit kelopak mata. Meskipun itu,
waxing merupakan cara penghilangan rambut yang efisien karena
dapat mencabut satu area sekaligus, tidak seperti pinset yang
mencabut bulu satu per satu. Lalu, area yang di-wax berulang kali
dapat menumbuhkan rambut yang lebih halus, tidak seperti
penghilangan

rambut

dengan

cara

depilasi

yang

dapat

menumbuhkan rambut kembali jauh lebih cepat dan dengan


batang-batang rambut yang lebih keras.
Meskipun begitu, ada juga kerugian-kerugian yang didapat
ketika seseorang melakukan waxing. Salah satunya adalah rasa
sakit yang dialami ketika strip wax lembut ditarik. Walaupun rasa
sakit hanya bertahan selama kurang dari semenit, rasa sakit dapat
melebihi batas normal karena yang di-wax adalah kulit sensitif.
Juga, karena biasanya waxing dilakukan oleh pekerja professional
di bidang mereka, harga juga dapat menjadi kendala untuk
melakukan waxing.
Salah satu alternatif dari waxing komersial adalah Sugar
waxing, yang lebih efisien, lebih tidak sakit, jauh lebih murah, dan
lebih alami dibandingkan dengan waxing komersial.

2.1.7

Komposisi
Komposisi berisikan campuran elemen elemen dalam
bentuk tertentu (liquid, solid atau gas). Setiap hal didunia ini
memiliki komposisi, tubuh kita, makanan yang kita makan, udara
yang kita hirup dan benda yang kita sentuh.

2.2

Pengaruh Lemon terhadap Kulit

Lemon mengandung nutrisi quercetin yang memiliki efek antibiotik


dan anti-alergi sehingga jus lemon yang digunakan tidak akan menimbulkan
iritasi terhadap kulit. Ditambah lagi dengan kandungan asam sitrat dan
vitamin C yang memang sering digunakan sebagai pemutih kulit alami. Sifat
asam lemon jus ini telah lama menjadi obat buatan sendiri untuk patch gelap
dari tubuh, seperti lutut, siku dan ketiak. Ini juga telah digunakan untuk
melawan bintik-bintik. Banyak orang akan memotong lemon menjadi dua,
dan menggosok daerah lembek pada siku mereka. Vitamin C dan asam sitrat
dapat membantu terkelupas dan mencerahkan warna kulit.
Direkomendasikan untuk tidak hanya menerapkan jus lemon pada
kulit, campur dengan madu atau air putih untuk menurunkan pH uang tinggi
daripada jus lemon.8

2.3

Pengaruh Gula terhadap Rambut

Struktur gula yang lengket ketika melalui proses karamelisasi,


memungkinkan sugarwaxing untuk dapat menempel pada rambut dan
terjadinya proses pencabutan rambut.

http://pemutihkulitwajah.weebly.com/5-pemutih-kulit-alami.html

Anda mungkin juga menyukai