DISUSUN OLEH
REMBANG
JANUARI 2002
KATA PENGANTAR
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan, kegiatan
pelayanan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari upaya pelayanan
kesehatan secara menyeluruh. Salah satu faktor yang mendukung
keyakinan diatas ini adalah selain bentuk pelayanannya yang unik,
dimana tenaga kesehatan yang selama 24 jam harus berada disisi
pasien adalah perawat, juga merupakan salah satu tenaga profesi
kesehatan yang terbanyak jumlahnya.
Bertolak dari kerangka pikir tersebut dipandang perlu adanya
buku-buku acuan untuk pelaksanaan tugas. Oleh karena itu dalam
rangka upaya meningkatkan kualitas, efektifitas dan efensiensi
pelayanan keperawatan di RSUD Kabupaten Rembang, kelompok
kerja pelayanan keperawatan RSUD Kabupaten Rembang telah
berhasil menyusun buku Petunjuk Teknis Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan RSUD Kabupaten Rembang.
Buku Petunjuk Teknis Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
ini bertujuan untuk pedoman pendokumentasian asuhan keperawatan
yang benar yang berisi konsep-konsep dasar proses keperawatan dan
petunjuk teknis penerapan standar asuhan keperawatan yang aplikatif
dan efisien sesuai dengan kondisi di RSUD Kabupaten Rembang.
Buku ini disusun dengan mengacu pada buku Pedoman
Penerapan Proses Keperawatan Depkes RI tahun 1991, dan sumbersumber lain berdasarkan pengalaman di lapangan, maka diucapkan
terima kasih atas semua pihak, sehingga buku ini dapat diterbitkan
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan untuk penyempurnaannya. Buku ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi seluruh tenaga keperawatan (perawat/bidan) RSUD
Kabupaten Rembang.
ii
RUMAHSAKIT
SAKITUMUM
UMUMDAERAH
DAERAH
RUMAH
JL.TamanBahagia
BahagiaNo.16.
No.16.Telp.
Telp.691444
691444Rembang
Rembang
JL.Taman
Mengingat
tentang
Standar
Pelayanan
Rumah Sakit.
3. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik nomor:
YM 00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang Standar Asuhan
Keperawatan.
MEMUTUSKAN
iii
Menetapkan
Pertama
Kedua
: 4 Januari 2002
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR..
KEPUTUSAN DIREKTUR.
DAFTAR ISI.
BAB
I
Pendahuluan.
A. Latar belakang
B. Pengertian..
C. Fungsi.
D. Sifat.
E. Tujuan.
F. Dampak Penggunaan Proses Keperawatan.
BAB
II
BAB
III
BAB
IV
BAB
BAB
VI
BAB
i
ii
iii
v
1
1
1
2
2
4
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam
menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Salah satu faktor yang mendukung keyakinan diatas ini adalah
kenyataan yang dapat dilihat di unit pelayanan kesehatan seperti di
Rumah Sakit, dimana tenaga kesehatan yang selama 24 jam harus
berada di sisi pasien adalah tenaga perawatan. Namun sangat
disayangkan bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh
dari apa yang diharaopkan. Keadaan ini bukan hanya disebabkan oleh
terbatasnya jumlah tenaga keperawatan yang kita miliki tetapi
terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan profesional yang
dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini.
Berbagai upaya yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan motivasi bagi tenaga perawatan dalam
berbagai bidang khususnya dalam bentuk pelatihan telah dilakukan,
namun hasil yang dicapai belum dapat dikatakan memuaskan. Hal ini
dapat diketahui dari keluhan yang disampaikan oleh pasien dan
keluarganya maupun oleh masyarakat umum.
Sesungguhnya banyak faktor yang menyebabkan terbatasnya
kemampuan tenaga perawatan dan faktor penting dalam hal ini adalah
kurangnya dasar ilmiah yang dimiliki serta sistematika keja dalam
melaksanakan peran, tugas dan fungsinya. Proses Keperawatan
merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah tersebut di atas,
karena proses keperawatan adalah metoda ilmiah yang digunakan
secara sistematis , menggunakan konsep dan prinsip ilmiah untuk
mengkaji srta mendiagnosa masalah keshatan pasien, merumuskan
tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi
mutu serta hasil asuhan keperawatan. Disamping itu proses
keperawatan dapat pula digunakan sebagai metode untuk
menentukan penugasan bagi setiap kategori keperawatan
berdasarkan kompetensi yang dimilikinya.
Penerapan proses keperawatan secara tepat dan benar, harus
didukung dengan ketrampilan intelektual, interpersonal dan
ketrampilan teknis. Disampng itu juga perlu dilengkapi dengan
pedoman penerapan proses keperawatan.
B. PENGERTIAN
Proses keperawatan merupakan metode pemberian asuhan
keperawatan yang logis, sistematis, dinamis dan teratur. Proses ini
juga memerlukan pendekatan perencanaan dan pelaksanaan asuhan
keperawatan
yang
metodis
dan
teratur,
disamping
itu
mempertimbangkan baik ciri-ciri pasien/klien yang bersifat bio, psiko,
sosio, spiritual maupun masalah kesehatannya.
Diagnosa
Keperawatan
Evaluasi
Tindakan/implem
entasi
Keperawatan
Perencanaan/
Intervensi
Keperawatan
e. Perawatan perorangan/individu,
masyarakat.
keluarga,
kelompok
dan
E. TUJUAN
Penerapan proses keperawatan bertujuan untuk :
1. Mempraktekkan metoda pemecahan masalah dalam praktik
keperawatan.
2. Menerapkan standar untuk praktik keperawatan.
3. Memperoleh metoda yang baku, rasional dan sistematis.
4. Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam berbagai
macam situasi.
5. Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan berkualitas tinggi
F. DAMPAK PENGGUNAAN PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan sangat relevan dengan upaya dan arah
perkembengan profesionalisme keperawatan dewasa ini, disamping
itu penerapan proses keperawatan dalam pemberian asuhan
keperawatan memberikan keuntungan sbb :
1. Meningkatkan mutu peleyanan keperawatan.
Penerapan proses keperawatan akan mendorong para perawat
untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang semesti sesuai
dengan masalah dan kebutuhan pasien dan tidak pada tugas-tugas
rutin yang mungkin ada atau yang tidak ada hubungannya dengan
kebutuhan dan masalah tersebut. Melalui penerapan proses
keperawatan akan mengakibatkan hubungan yang lebih erat
antara perawat dan pasien, keterlibatan yang lebih besar dari
pasien dalam upaya keperawatannya, serta akan mengalihkan
pola pikir perawat dari orientasi tugas kepada orientasi pasien.
Dengan menggunakan proses keperawatan, kesinambungan
asuhan keperawatan juga ditingkatkan hal ini dibuktikan melalui
rencana asuhan keperawatan tertulis serta pengkajian
kebutuhan/masalah pasien yang dilakukan secara terus menerus.
Dengan demikian diharapkan akan menghasilkan pelayanan
keperawatan yang bersifat menyeluruh, komprehensif, memenuhi
kebutuhan pasien, efektif dan manusiawi.
2. Mengembangkan ketrampilan teknis dan intelektual bagi
pelaksanaan perawatan.
Berbagai langkah/tahapan dalam proses keperawatan memberi
kesempatan kepada perawat untuk menerapkan berbagai disiplin
ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta bekerjasama dengan
teman sejawat. Disamping itu juga mengembangkan ketrampilan
teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan kepada
pemenuhan kebutuhan kesehatan serta masalah keperawatan
pasien.
BAB II
KERANGKA KONSEP KEPERAWATAN
Dalam upaya mengembangkan pelayanan keperawatan, disepakati
tentang Nilai-nilai dan keyakinan keperawatan yang meliputi :
1. Manusia
Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual, jasmani dan
rohaninya tidak dapat dipisahkan. Manusia adalah unik, tidak ada dua
individu yang sama.
2. Masyarakat
Masyarakat bersifat dinamis, merupakan suatu organisasi yang
terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam
lingkungan tertentu. Masyarakat terdiri atas individu, keluarga,
kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan nulai-nilai yang
sama.
3. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan utuh dari individu. Sehat adalah suatu
keadaan dinamis dalam siklus kehidupan, dimana manusia daoat
berfungsi dan menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap
perubahan-parubahan yang timbul, baik dalam dirinya sendiri maupun
dari lingkungannya, dengan menggunakan sumber-sumber untuk
memenuhi kebutuhan esensial hidup sehari-hari.
Kerangka Konsep :
Berdasarkan falsafah diatas, dihasilkan kerangka konsep melalui 4
konsep besar yaitu : manusia, sehat, masyarakat dan keperawatan, yang
merupakan landasan dan kerangka penyusunan petunjuk pelaksanaan
proses keperawatan.
A. Manusia
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
Dalam mencapai kebutuhan dasar tersebut, manusia mencoba belajar,
menggali dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan,
berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya.
Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan
lingkungan, dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai
keseimbangan, agar dapt memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai
anggota keluarga, kelompok dan masyarakat, perlu berinteraksi
dengan lingkungannya dan menciptakan hubungan antar menusia
yang serasi.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan, memperhatikan
manusia seutuhnya, dan menggunakan pendekatan komprehensif.
Perawat harus menkaji dan mengidentifikasikan kebutuhan pasien,
B. Masyarakat
Masyarakat adalah suatu organisasi yang terbentuk karena adanya
interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan tertentu.
Masyarakat bersifat dinamis dan terdiri atas individu, kelompok,
keluarga dam komuniti yang mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang
sama. Pengertian masyarakat juga meliputi pengaruh-pengaruh sosial,
ekonomi dan lingkungan serta dapat terjadi perubahan selama adanya
interaksi dan hubungan antar manusia.
Individu adalah anggota keluarga yang merupakan satu unit dari
komuniti. Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan
erat secara terus menerus, dimana selalu terjadi interaksi satu sama
lain, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama dalam
lingkungannya sendiri atau komuniti secara keseluruhan. Keluarga
dalam fungsnya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan fisik,
sosial-psikologis, dimana ia berada.
Komuniti merupakan kelompok sosial yang ditentukan batas-batas
geografis dan atau nilai-nilai, serta tujuan tertentu. Komuniti terdiri
atas beberapa individu, kelompok dan keluarga. Bila ada anggota
keluarga/kelompok yang sakitsecara langsung atau tidak langsung
akan mempengaruhi anggota keluarga/kelompok yang lain juga
komuniti. Masalah kesehatan dalam keluarga dapat disebabkan
beberapa faktor, antara lain genetika, bencana alam dan kelainan
tngkah laku. Keluarga dapat mempengaruhi keadaan kesehatan,
misalnya penyakit dapat ditularkan dari orang tua kepada anak.
10
D. Sakit
Sakit adalah kegagalan atau gangguan dalam proses tumbuh
kembang, gangguan fungsi dan penyesuaian diri manusia secara
keseluruhan atau gangguan salah satu sisten tubuh. Sakit merupakan
suatu keadaan diman seseorang berada dalam keadaan tidak
seimbang akibat adanya pengaruh yang tidak baik dari dalam maupun
dari luar.
Rentang sehat sakit (health illness continum) merupakn skala
hipotesis yang bertingkat untuk mengukur keadaan seeorang.
Tingkatan sehat seseorang pada skala bersifat dim\namis, individual,
dan tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatannya.
Rentang sehat sakit berada diantara dua kutub, yaitu keadaan sehat
yang optimal pada satu kutub dan keadaan sakit pada kutub yang lain,
pada saat penyakit bertambah dan kemampuan fungsionalnya
menurun.
Konsep sehat digunakan sebagai landasan untuk mencapai
tujuan / sasaran keperawatan. Keperawatan memberikan bantuan
kepada individu, keluarga dan masyarakat dalma memenuhi
kebutuhan dasar sehari-hari, penyesuaian terhadap keadaan sehat
dan sakit serta dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Kegiatan perawatan ditujukan pada pencapaian kemampuan
individu untuk merawat dirinya . perawat berperan strategis dalam
proses tumbuh kembang manusia, dalam membantu individu
menyesuaikan diri terhadap gangguan kesehatan sepanjang siklus
hidupnya dan memanfaatkan berbagai sumberyang diperlukan.
Perawat memberikan pertolongan kepada individu dalam keadaan
sakaratul maut dan membuatnya agar menghadapi kemampuan serta
menolong keluarganya agar dapat menerima kematian tersebut.
Kesehatan dicapai melalui berbagai bentuk pelayanan kesehatan
dan dilaksanakan oleh berbagai macam tenaga kesehatan. Pelayanan
kesehatan esensial diselenggarakan sedekat mungkin dengan
lingkungan dimana masyarakat berada. Pedekatan pelayanan
kesehatan utama (PHC) menekankan pelayanan kesehatan esensial.
Perawat harus berperan serta secara aktif dalam mengembangkan
sistem pelayanan kesehatan utama tersebut sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Penerapannya memanfaatkan perawat secara efektif.
Berdasarkan konsep diatas tenaga perawatan perlu dibekali tentang
teori yang berhubungan dengan :
1. Tumbuh kembang manusia.
2. Ketegangan atau stress.
3. Adaptasi serta proses perubahan.
E. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio,
11
12
BAB III
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN
A. TAHAP PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengertian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara keseluruhan. Asuhan keperawatan memerlukan
data yang lengkap dan dikumpulkan secara terus menerus guna
menentukan kebutuhan dan masalh kesehatan/ keperawatan yang
dialami pasien. Tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan yaitu :
1. Pengumpulan data keperawatan.
2. Pengelompokan data atau analisa data.
3. Perumusan diagnosa keperawatan.
1. Pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data dimulai pada saat pasien masuk
dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses keperawatan
berlangsung. Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan
data yang penting tentang pasien.
Adapun kriteria dalam pengumpulan data, yaitu :
a. Kelengkapan data.
b. Sistematis.
c. Menggunakan format.
d. Aktual (baru).
e. Absah (valid).
Dalam pengumpulan data perawat harus harus mengetahui :
a. Tujuan pengumpulan data.
b. Informasi/data yang diperlukan.
c. Sumber-sumberyang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh
data.
d. Cara mengorganisasi dan menggunakan informasi yang telah
dikumpulkan.
Sumber data
Data yang dikumpulkan dari berbagai data yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder.
a. Sumber data primer yaitu pasien yang yang merupakan
sumber utama, walaupun pasien tidak dapat berkomunikasi
secara lisan.
b. Sumber data sekunder, yaitu :
1) Keluarga/kerabat.
2) Tenaga kesehatan. Seperti dokter dan tenaga perawatan.
3) Catatan dalam berkas dokumen medis pasien.
4) Hasil-hasil pemeriksaan laboratorium, rontgen dll.
13
14
a. Data fisiologis/biologis
1) Masalah kesehatan dan penyakit yang lalu.
2) Masalah kesehatan yang sedang dialami.
3) Masalah pola fungsi kehidupan sehari-hari
4) Masalah risiko tinggi.
5) Pengaruh perkembangan didalam kehidupan.
b. Data psikologis
1) Perilaku.
2) Pola emosional.
3) Konsep diri.
4) Gambaran diri.
5) Penampilan intelektual
6) Pola pemecahan masalah.
7) Tingkat pendidikan.
8) Daya ingatan.
c. Data sosial
1) Status ekonomi
2) Kegiatan rekreasi
3) Bahasa komunikasi.
4) Pengaruh kebudayaan.
5) Suber masyarakat.
6) Faktor risiko lingkungan.
7) Hubungan sosial.
8) Hubungan dengan keluarga.
9) Pekerjaan.
d. Data spiritual
1) Nilai-nilai/norma.
2) Kepercayaan.
3) Keyakinan.
4) Moral.
Jenis data
Data pasien dapat dibedakan atas dua jenis yaitu data obyektif
dan data subyektif.
a. Data obyektif adalah data nyata yang ditemukan oleh tenaga
perawatan pada saat pemeriksaan berlangsung, misalnya :
1) Suhu 38C
2) Urine berwarna kuning keruh.
3) Perdarahan pervaginam.
b. Data subyektif adalah data yang hnya dirasakan oleh pasien
sendiri berupa keluhan-keluhan, misalnya :
1) Mual.
2) Perasaan takut operasi.
15
3) Sakit kepala.
Pengelompokan data atau analisa data.
Analisa berarti mengkaitkan, menghubungkan data yang
diperoleh dengan konsep, teori, prinsip yang relevan untuk
mengetahui masalah kesehatan pasien. Analisa data dilakukan
dengan :
a. Mengesahkan data.
b. Mengelompokkan data.
c. Membandingkan dengan standar.
d. Menentukan kesenjangan.
e. Menginterpretasi kesenjangan.
f. Membuat kesimplan tentang kesenjangan (masalah).
Berdasarkan kesimpulan tentang kesenjangan (masalah) ini,
selanjutnya dapat dirumuskan diagnosa keperawatan.
Petunjuk untuk pengkajian data :
a. Data dikumpulkan secara menyeluruh yang meliputi aspek biopsiko-sosial-spiritual.
b. Menggunakan berbagai sumber data dan berbagai
cara
pengumpulan data.
c. Setiap data yang dikumpulkan harus data baru dan mendapat
pengabsahan (validasi).
d. Dilakukan secara sistematis dan terus menerus.
e. Data harus dicatat, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang
lain.
f. Data dikelompokkan dalam kelompok kebutuhan bio-psikososio-spiritual.
g. Data di analisa dengan dukungan pengetahuan yang relevan
atau sesuai.
3. Perumusan Diagnosa Keperawatan.
Diagnosa Keperawatan di rumuskan berdasarkan data status
kesehatan pasien untuk menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan.
Pada tahap ini akan dibahas lebih lanjut.
Tahap pengkajian dalam proses keperawatan dapat digambarkan
sebagai berikut (tabel 1).
16
+ Analisa Data
Menstabilkan data
Menyeleksi data
Mengklasifikasi data
Mengelompokkan data
Penyebab
Menentukan kesenjangan data
Membendingkan dengan standar
Mengintepretasi data
Membuat kesimpulan data
+ Diagnosa
Keperawatan
Masalah
pasien (nyata
atau
risiko
tinggi)
17
5.
Diagnosa Keperawatan
dapat
Diagnosa Keperawatan =
Masalah pasien + penyebab + gejala/tanda
Contoh :
Gangguan aktifitas jalan berhubungan dengan pemasangan
gips pada tungkai kanan yang ditandai dengan rasa nyeri di
daerah tungkai.
b. Rumus PE
: Problem
Etiologi
(masalah)
(penyebab)
Diagnosa Keperawatan =
Masalah pasien + penyebab
18
Contoh :
Gangguan aktifitas jalan berhubungan dengan pemasangan gips
pada tungkai kanan
C. TAHAP PERENCANAAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)
1. Pengertian
Perencanaan Keperawatan adalah penyusunan rencana
tindakan keperawatan yang akan untuk menanggulangi masalah
sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan
dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
2. Tujuan
a. Sebagai alat komunikasi antar teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain.
b. Meningkatkan keseimbangan asuhan keperawatan
3. Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan
a. Menetapkan urutan prioritas masalah.
b. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai.
c. Menentukan rencana tindakan keperawatan.
Perencanaan =
Menetapkan prioritas masalah + tujuan
keperawatan + rencana tindakan keperawatan
a. Menetapkan urutan prioritas masalah.
Kegiatan ini memilih masalah apa yang memerlukan
perhatian/prioritas diantara masalah-masalah yang telah
ditemukan. Penentuan prioritas berdasarkan diagnosa
keperawatan, dimana prioritas tertinggi diberikan kepada
masalah yang mengancam kehidupan atau keselamatan
pasien.
Masalah nyata diberikan perhatian/prioritas terlebih dahulu
dari pada masalah potensial. Penentuan prioritas dilakukan
karena tidak semua masalah dapat diatasi pada waktu yang
sama.
Pertimbangan untuk menentukan prioritas masalah adalah :
1) Prioritas tertinggi diberikan kepada masalah kesehatan yang
mengancam kehidupan atau keselamatan pasien.
2) Masalah yang sedang dialami diberi perhatian lebih dahulu
dari pada masalah yang mungkin atau potensial.
3) Pola kebutuhan dasar manusia menurut hirarki AB.
MASLOW.
19
Contoh :
Pasien yang mengalami kecelakaan dengan keadaan sesak
nafas, gelisah, pernafasan cepat, luka dan patah tulang tibia
terbuka, disertai perdarahan, maka penentuan prioritas
masalah adalah sebagai berikut :
1) Masalah pernafasan (kebutuhan oksigen)
2) Masalah perdarahan
3) Masalah luka.
b. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
Tujuan keperawatan adalah hasil yang ingin dicapai dari
asuhan
keperawatan
yang
direncanakan
untuk
menanggulangi/mengatasi masalah yang telah dirumuskan
dalam diagnosa keperawatan
Pernyataan tujuan keperawatan harus jelas disebutkan
sehingga perawat yang mengawasi pasien setelah membaca
tujuan tersebut harus sanggup menentukan apakah tujuan telah
tercapai atau belum.
Ada dua kategori tujuan yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang
Tujuan jangka pendek
Tujuan jangka pendek adalah hasil yang dicapai dalam
waktu yang cepat yaitu dalam kurun waktu jam atau hari. Tujuan
jangka pendek sangat cocok untuk keadaan emergensi dimana
pasien dalam kondisi tidak stabil.
Contoh :
Tn. Herman dalam waktu tujuh hari mampu berjalan dengan
menggunakan tongkat sejauh 100 meter.
Tujuan jangka penjang
Tujuan jangka penjang adalah hasil yang dalam
pencapaiannya memerluka waktu yang lebih lama.
Contoh :
Tn. Herman dapat berjalan tanpa bantuan pada saat pulang.
Petunjuk umum dalam menulis tujuan
Dalam menulis tujuan harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
1) Ditulis secara singkat dan jelas sehingga mudah dimengerti
oleh perawat/tenaga kesehatan lainnya.
2) Spesifik artinya pernyataan tujan harus merupakan perilaku
pasien yang menunjukkan berkurangnya masalah pasien.
Masalah tersebut telah diidentifikasi dalam diagnosa
keperawatan.
3) Dapat diukur artinya dapat diamati, ditafsirkan dan dinilai.
Hindari penggunaan kata-kata baik, cukup, normal dll.
20
21
22
narasi
yang
keperawatan
dapat
digambarkan
Memprioritaskan masalah
Nyata, yang mengancam
kehidupan pasien
Nyata atau potensial
yang mengancam
kesehatan pasien
+ merumuskan
tujuan keperawatan
jangka pendek
jangka panjang.
Jelas
Dapat diukur
Realistis
23
Dinyatakan dalam
hasil perubahan
keadaan atau
perilaku pasien
+menentukan
Tindakan
keperawatan
Alternatif
tindakan
keperawatan
keputusan
tentang
tindakan yang
akan dilakukan.
24
Tindakan +
Keperawatan
Pengumpulan dan +
analisa data terus
menerus.
Rencana
pengobatan medis
Perubahan/
penyesuaian
tindakan/
rencana
keperawatan
Rencana asuhan
keperawatan
E. TAHAP EVALUASI
1. Pengertian
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta
pengkajian ulang rencana keperawatan .
Evaluasi =
Penilaian pencapaian tujuan +
pengkajian ulang rencana keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematik
dan berencana untuk menilai perkembangan pasien setelah
pelaksanaan tindakan keperawatan
Kriteria :
a. Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi.
b. Evaluasi hasil menggunakan indikator perubahan fisiologis dan
tingkah laku pasien.
c. Hasil evaluasi segera di catat da ditindak lanjuti
d. Evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan rim kesehatan.
e. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar (tujuan yang ingin
dicapai dan standar praktik keperawatan).
2. Tujuan evaluasi.
Evaluasi mempunyai beberapa tujuan antara lain :
a. Menentukan kemampuan pasien dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
b. Menilai efektifitas rencana keperawatan /strategi asuhan
keperawatan.
3. Hal-hal yang dievaluasi
a. Apakah asuhan keperawatan tersebut efektif ?
b. Apakah tujuan keperawatan dapat dicapai pada tim tertentu ?
c. Apakah perubahan perilaku pasien dapat diharapkan ?
25
berjalan
dengan
26
27
BAB IV
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Catatan keperawatan merupakan dokumen yang penting bagi
asuhan keperawatan pasien di rumah sakit. Dokumen asuhan
keperawatan merupakan bukti dari pelaksanaan keperawatan yang
menggunakan metode pendekatan proses keperawatan dan catatan
tentang tanggapan/respons pasien terhadap tindakan medis, tindakan
keperawatan atau reaksi pasien terhadap penyakit. Catatan
keperawatan juga merupakan informasi tertulis yang akan menjadi
dasar penjelasan (desiminasi) tentang keadaan pasien kepada
mereka yang berkepentingan.
B. Tujuan Pencatatan
Catatan keperawatan mempunyai tujuan
1. Komunikasi
Catatan keperawatan merupakan alat bagi tenaga keperawatan
untuk berkomunikasi, walaupun para perawat dan anggota tim
kesehatan lain berkomunikasi secara lisan, tetapi catatan
keperawatan diperlukan karena bersifat permanen (misalnya pada
saat perawat menyerahterimakan tugasnya kepada perawat yang
dinas berikutnya).
Catatan keperawatan sebagai alat komunikasi dalam hal ini
sangat berguna untuk :
a. Koordinasi asuhan keperawatan yang diberikan oleh beberapa
orang.
b. Mencegah pemberian informasi yang berulang-ulang kepada
pasien oleh anggota tim kesehatan.
c. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
d. Membantu tenaga keperawatan menggunakan waktu yang
sebaik-baiknya serta mencegah kegiatan yang tumpang tindih.
2. Dokumentasi Legal
Catatan pasien berguna sebagai dokumentasi legal yang dapat
dimanfaatkan dalam suatu pengadilan. Tetapi pada kasus dan
keadaan tertentu, pasien boleh mengajukan keberatannya untuk
menggunakan catatan tersebut dalam pengadilan sehubungan
dengan haknya akan menjamin kerahasiaan data.
3. Penelitian
Informasi yang tertulis dalam catatan keperawatan dapat
digunakan sebagai sumber informasi yang berharga untuk
penelitian. Dengan mempelajari encana keperawatan dan
28
29
1. Catatan tradisional
Yang dimaksud dengan catatan tradisional adalah catatan
pasien yang berorientasi pada sumber pemberi pelayanan, artinya
tiaptenaga yang memberi pelayanan kesehatan harus membuat
catatan sendiri. Informasi tentang masalah tertentu dari pasien
ditulis oleh semua tenaga yang memberi pelayanan. Catatan
tradisional terdiri dari 6 bagian yaitu :
a. Lembar penerimaan.
b. Lembar muka
c. Lembarinstruksi/pesanan dokter.
d. Lembar riwayat penyakit.
e. Lembar catatan perawat.
f. Lembar catatan untuk lain-lain.
Contoh :
- Pesan/instruksi dokter dberikan melalui telepon, perawat
menulis kan instruksi tersebut pada lembar instruksi/pesanan
dokter, selanjutnya dokter menandatanganinya dalam waktu 2448 jam
- Dokter menuliskan perkembangan pasien dan rencana tindakan
medis pada lembar riwayat penyakit.
2. Problem Oriented Record (POR).
Yang dimaksud dengan POR adalah pencatatan keperawatan
berdasarkan proses pemecahan masalah yang sistematik dan
meliputi 5 langkah pokok yang dapat digunakan dalam
perencanaan keperawatan.
Lima langkah pokok tersebut adalah :
a. Data dasar.
b. Daftar masalah.
c. Rencana keperawatan.
d. Catatan perkembangan pasien.
e. Ringkasan status kesehatan pasien.
3. Proses keperawatan
Yang dimaksud dengan catatan pasien dengan pendekatan
proses keperawatan adalah catatan yang berorientasi pada
masalah, secara ilmiah dan sistematis sesuai dengan langkahlangkah proses keperawatan yang meliputi : pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan,
dan evaluasi keperawatan.
D. Panduan Pencatatan
Dokumentasi asuhan keperawatan mempunyai fungsi dan peranan
yang penting dalam kesinambungan pelaksanaan keperawatan
pasien. Agar dokumentasi tersebut mudah dipahami oleh semua
perawat maupun oleh anggota tim kesehatan lain, maka dalam cara
30
31
5. Dapat dibaca
Yang dimaksud dapat dibaca adalah:
a. Tulisan dapat dibaca.
b. Bebas dari catatan-catatan dan koreksi.
c. Menggunakan tinta.
d. Menggunakan singkatan yang lazim digunakan dan dipahami
oleh tenaga kesehatan.
e. Apabila ada koreksi tulisan, tidak boleh menggunakan tip-ex
atau penghapus tetapi harus dicoret dengan satu garis tipis
yang masih dapat dibaca, pembetulan ditulis di atasnya lalu
diparaf dan ditulis nama perawat.
32
BAB V
PETUNJUK TEKNIS DOKUMENTASI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. REKAM ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN
RSUD REMBANG
RAWAT JALAN
Riwayat
Penyakit/ Data
NO. RM
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Th
Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Keperawatan
Poliklinik :
Bln
Tindakan
Keperawatan
Evaluasi
Keterangan :
Terdiri dari : 1 lembar, 7 kolom.
1. Panduan Pencatatan
Pencatatan dilakukan setiap kali pasien periksa di rawat jalan dan
atau instalasi rawat darurat yang bukan merupakan kasus
kegawatan, kedaruratan atau kedua-duanya.
2. No. RM
Tulis Nomor Rekam medis pasien dalam 6 kotak yang tersedia
sesuai dengan kartu pendaftaran pasien.
3. Nama, tulis nama pasien dan alias bila ada.
4. Jenis kelamin: coret salah satu yang tidak sesuai.
5. Umur : tulis dalam tahun untuk dewasa ditambah bulan untuk anakanak dan bayi, ditambahkan hari untuk neonatus
6. Poliklinik : tulis poloklinik tempat pasien memeriksakan diri.
7. Tanggal/jam : tulis tanggal dan jam saat pengkajian pasien.
8. Riwayat penyakit/data :
a. Tulis riwayat terjadinya penyakit dan alasan periksa ke RS.
b. Tulis data fokus yang didapat dari pengkajian.
9. Diagnosa keperawatan
a. Tulis seluruh diagnosa keperawatan yang ditemukan.
b. Tuliskan diagnosa keperawatan sesuai prioritas.
33
TT
Na
ma
34
RSUD REMBANG
RAWAT INAP
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
NO RM --
NAMA :
UMUR :
Tanggal pengkajian :
Pukul :
Data diperoleh dari : pasien keluarga ,.
Masalah keperawatan
BIODATA
Nama
: . Umur
: .. Th/Bln/Hr:
Pola nafas tidak efektif
Alamat
: Jenis kelamin : Lk Pr
Bersihan jalan nafas tak
Pekerjaan : Agama
: .
efektif
Pendidikan : .
Gangguan pertukaran
Status perkawainan Belum kawin Kawin Duda Janda
gas
Jumlah anak : orang
Penangguang jawab : Nama .
Alamat :..Telp :..
Hubungan : Suami/Istri
Orang tua
Masalah keperawatan
:
RIWAYAT KESEHATAN
Shock hipovolemik
1. Riwayat kesehatan sekarang :
Shock kardiogenik
Gangguan perfusi
Keluhan utama saat ini :
jaringan
Nyeri
2. Riwayat kesehatan dahulu
Operasi Tidak Pernah, kapanoperasi apa
Penyakit yang pernah diderita
Masalah keperawatan :
Pengobatan yang pernah dilakukan.
Penurunan kesadaran
Dirawat di RS Tidak Pernah, Alasan .lamanya
Kebiasaan yang mengganggu kesehatan Tidak ada Gangguan
Perokok koordinasi
Gangguan mobilitas fisik
NAPZA
Gangguan perfusi
Alergi Tidak Ya, jenis..
jaringan
3. Riwayat kesehatan keluarga
cerebral Jiwa
Jantung DM Hipertensi Peny.paru Hepatitis Cancer
Gangguan pemenuhan
Hubungan:
DATA FISIK
Keadaan umum
Suhu C nadix/menit
Pernafasan x/mnt TD ..mmHg
Ket :....
Kesadaran: CM Apatis Somnolent
Sopor Coma Sulit dinilai
35
Masalah keperawatan:
Hipertermi
Hipotermi
.
.
RSUD REMBANG
RAWAT INAP
NO RM --
Sistem Pernafasan
Nafas normal Ronchi Wheezing
Masalah keperawatan :
Rales
Batuk Dyspnea
Pola nafas tidak efektif
Retraksi dada Apnea Orthopnea
Bersihan jalan nafas tak
Nafas cuping hidung Banyak lendir
efektif
Haemoptoe Nyeri saat nafas
Gangguan pertukaran gas
Type pernafasan
..
Kusmaul Cheynestok Biot
Dada
Perut
Keluhan lain
Sistem Kardio Vaskuler
Normal Nyeri dada
Palpitasi
Masalah keperawatan :
Pusing Pingsan
Shock
Shock hipovolemik
Capillary refill > 2 detik
Shock kardiogenik
Perdarahan, pada
.
Gangguan perfusi jaringan
Banyaknya.cc
Nyeri
Oedem,pada..
Penurunan kesadaran
Haematoma,.pada.
Petechia, pada .
Keluhan lain.
System Neurologis.
Nilai GCS Motorik
:(1 6)
Masalah keperawatan :
Verbal
:(1 5)
Penurunan kesadaran
Buka mata :(1 4)
Gangguan koordinasi
Pupil : Isokor
Anisokor
Gangguan mobilitas fisik
Medriasis Miosis
Gangguan perfusi jaringan
Reflek cahaya:
cerebral
Kanan Reaksi ( + ) Reaksi ( - )
Gangguan pemenuhan
Kiri
Reaksi ( + ) Reaksi ( - )
ADL
Tremor Kesemutan Kejang
.
Bingung
Gelisah
Pelo
Apasia
Mencong
Parese pada
plegi pada
Ekstremitas atas kanan Ekstremitas atas kiri
Ekstremitas bawah kanan Ekstremitas bawah kiri
Keluhan lain
36
RSUD REMBANG
RAWAT INAP
NO RM --
Masalah Keperawatan
Tidak ada keluhan / kelainan
Masalah :
Pergerakan Baik
Terbatas
Gangguan mobilisasi fisik
Keperawatan :
Kaku sendi ,pada
Gangguan ADL
Gangguan fungsi
Kontusio, pada .
Nyeri
penglihatan
Kontraktur, pada ..
Risiko tinggi infeksi
Gangguan pendengaran
Strain (Otot / tendo robek), pada.
Risiko tinggi injuri
Gangguan fungsi
Dislokasi, pada..
..
penciuman
Bengkak, pada..
Gangguan fungsi
Vulnuspada.
Nyeri otot/tulang pada
Skala nyeri(ringan 1 3/sedang 4- 6/berat 7 10)
Patah tulang Terbuka Tertutup Pada .
Spasmus Trismus Opistotonus Kaku kuduk
Alat bantu Tidak
Ya jenis..
Tonus otot Kuat
Lemah, pada..
Keluhan lain
Masalah Keperawatan :
Masalah keperawatan :
Gangguan integritas kulit
Gangguan pola BAB
Decubitus/risiko tinggi
Konstipasi / Obstipasi
Gangguan perfusi
Gangguankeseimbangan
jaringan
cairan dan elektrolit
perifer
Risiko tinggi aspirasi
Sistem Pencernaan
Mukosa mulut
Baik Stomatitis.
Nausea Vomitus
Diare
Kembung Bising usus Mulas
Distensi abdomen
Skibala
Obstipasi Hematemesis Melena
tekan, lokasi
Nyeri
Inkontinensia
Benjolan, lokasi
Nyeri
Flatus Ya
Tidak
Gangguan mukosa mulut
BAB, frekuensi ..x / hari.
Masalah
Konsistensi Lunak Padat Cair
Keperawatan:
Warna
Kuning Hitam Merah
Risiko tinggi infeksi
Disertai
Lendir Darah Cacing
Nyeri
Keluhan lain
Gangguan menyusui
Sistem perkemihan
Nyeri ketuk pinggang Ya Tidak
BAK: Lancar Menetes Incontinensia
Panas Retensi Alat bantu
Dysuria Nocturia Hematuri
Poliuri Oliguria
Warna :disertai .
Frekuensi kali / hari
37
RSUD REMBANG
Nama :
RAWAT INAP
Lk / Pr
NO RM --
Ruang/Kelas :
Gangguan
integritas kulit
Sianosis Kering
Lembab
Decubitus/risiko
tinggi
Nyeri
Gatal Kemerahan
Gangguan perfusi jaringan
Turgor kulit: Baik
Sedang
perifer
Kurang
.
Ujud kelainan kulit : Tidak ada
Ada: Jenis Lokasi
Keluhan lain
Sistem Reproduksi
Laki-laki : Testis/Uretra Normal
Bengkak
Radang
Kelainan bawaan Testis tunggal
Hipospadia
Hubungan sex
Aktif Tidak
Masalah Keperawatan:
Risiko tinggi infeksi
Nyeri
Gangguan menyusui
Kebersihan diri kurang
Gangguan konsep diri
Wanita,Genetalia:
Perubahan pola sexual
Normal Nyeri
Gatal-gatal
Peradangan, lokasi ..
Pengeluaran: Prolap Perdarahan Fluor albus Bau Tidak
Kebersihan
Baik Kotor
Berbau
RSUD REMBANG
RAWAT INAP
38
NO RM --
Gangguan
nutrisi lebih/
Pantangan/alergi.
kurang
Nafsu makan Baik
Kurang Tidak ada
Gangguan tumbuh
Pola minum : Jumlah .cc / hari , Jenis
kembang
Diet ...
puasa
Risiko
tinggi PD3I
Keluhan:
Nausea Vomitus Sulit menelan Nyeri
menelan
(penyakit
Keluhan lain
Istirahat dan tidur.
Masalah Keperawatan
Pola tidur malam: .. Jam, pukuls/d
Perubahan pola tidur
Pola tidur siang Ya, lamanya.. jam
Gangguan dalam tidur
Tidak Kadang
Pengantar tidur Membaca Musik Obat Gangguan pemenuhan
istirahat/ tidur
Kebiasaan tidur Terang Gelap Guling
...
Gangguan tidur Insomnia Sering bang
Tidur berjalan Mimpi buruk
Keluhan lain ..
Kebersihan diri
Kulit
Bersih Kotor
Masalah Keperawatan :
Pakaian Bersih Kotor
Personal higiene kurang
Mandi..kali / hari,
Ketidakmampuan merawat diri
Dengan sabun
Tidak
Kurang pengetahuan
Rambut Bersih Kotor
Cuci rambut.. hari sekali.
Gigi
Bersih Kotor Berbau. Gosok gigi.kali / hari.
Lain-lain ..
39
RSUD REMBANG
Nama :
RAWAT INAP
Lk / Pr
NO RM --
Ruang/Kelas :
Masalah Keperawatan :
Gangguan nutrisi lebih/
kurang
Gangguan tumbuh kembang
Risiko tinggi PD3I (penyakit
dapat dicegah dengan
imunisasi)
Tumbuh kembang
Normal
Umur sat tengkurap : (4-6 bln)
Umur saat duduk
: (6-9 bln)
Umur saat berdiri
: (9-12 bln)
Umur saat berjalan : (9-12 bln)
Umur saat mengoceh: (6-9 bln)
Umur saat berbicara : (9-12 bln)
ASI / Susu formula : /..
Makanan pokok
:
Makanan tambahan :
Bermain dengan
: Teman Sendiri
Keluarga
Imunisasi yang telah didapat BCG DPT 1 2 3 Polio 1 2 3
Campak
Hepatitis ...
40
RSUD REMBANG
RAWAT INAP
NO RM --
41
Masalah keperawatan:
Gangguan beribadah
Gangguan kekuatan
spiritual
.
RSUD REMBANG
RAWAT INAP
NO RM --
Nama :
Lk / Pr
Ruang/Kelas :
PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
Mengetahui tentang :
Penyakit yang diderita
: Ya
Tindakan pengobatan yg dilakukan: Ya
Diet yang harus dijalani
: Ya
Perubahan sehari-hari karena
penyakitnya
: Ya
Kebutuhan dasar sebagai individu : Ya
Masalah Keperawatan :
..
Tidak
Tidak
DATA PENUNJANG
Rembang,
Perawat yang mengkaji
42
RSUD REMBANG
No
dk
Diagnosa
Keperawatan
RAWAT INAP
NAMA :
Umur :
Perencanaan
Tujuan
Kriteria hasil
Rencana tindakan
43
PELAYANAN KEPERAWATAN
lk / pr Ruang / kelas :
No RM :
Implementasi
(pelaksanaan)
--
Evaluasi
Tgl
terat
asi
Ttd
Ka.
tim
RSUD REMBANG
ASUHAN KEPERAWATAN
CATATAN
PERKEMBANGAN
Tgl
jam
Subyektif,Obyektif,
Analisa,Planning
( S OAP)
RSUD REMBANG
RESUME KEPERAWATAN
RAWAT INAP
Nama :
Umur :
Tgl
jam
Lk / Pr
Implementasi
(I)
RAWAT INAP
Nama
:
44
PELAYANAN KEPERAWATAN
Ruang / kelas :
No :
Evaluasi
Revisi
( E.R )
Paraf
Per
a
wat
Ka
Tim
NO. RM : --
Lk. Pr.
Ruang :
Umur
:
Thn.
Bln.
Kelas :
Hr.
Beri tanda pada kotak yang tesedia sesuai dengan data pasien
Dirawat sejak : .s/d ..
Diagnosa medik saat pulang :
Status pulang : Atas ijin dokter Dirujuk
Atas permintaan sendiri Melarikan diri
Keadaan umum pasien saat pulang / keluar rumah sakit : Sembuh Perbaikan
Meninggal
dunia
Suhu
: . C
Tensi
: mmHg.
Nadi
: .kali / menit
pernafasan : kali / menit
Kesadaran : . BB
: kg
Pasien dirujuk ke : Dokter pribadi Rumah Sakit lain Lain-lain
Alat bantu yang masih terpasang saat pulang / keluar Rumah Sakit :
Tidak ada Kateter
oksigen Infus NGT Lain-lain
Mobilisasi saat pulang : Jalan
Tongkat Kursi roda Brancart
Masalah keperawatan selama dirawat
Tindakan keperawatan yang telah dikerjakan
1.
1.
2.
2.
3.
3.
Masalah keperawatan yang perlu tindak lanjut dirumah
1.
2.
3.
penyuluhan kesehatan tang diberikan :
Cara pemberian makan / minum
Cara pemberian obat
Cara perawatan luka
Cara melakukan teknik relaksasi
Cara batuk refektif
Cara melakukan fisioterapi
Cara pengaturan diet
Cara menjemur bayi kuning
Cara pengenceran dan pemberian susu
Cara memandikan bayi
Cara menyusui bayi
Cara merawat bayi
Cara merawat tali pusar
Cara membuat larutan PK / bethadin untuk kebersihan luka
Cara perawatan payudara
Lain-lain
Pasien / keluarga mengerti tentang penjelasan yang diberikan : Ya Tidak
Setelah diberikan penyuluhan, pasien / keluarga dapat mendemonstrasikan cara :
Mengetahui
Kepala Ruang
.
Pasien/keluarga
.
Perawat
..
45
46
47
Sulit dinilai
2. Sistem Pernapasan
Berilah tanda sesuai dengan kondisi yang dialami pasien :
Normal
Tidak ditemukan gangguan pernapasan
Batuk
Pasien ditemukan keluhan batuk.
Ronchi
Parau saat expirasi, berubah oleh batuk.
Wheezing :
Setiap kali respirasi terdengan bunyi napas (mengik)
Rales/Cracle Gemericik, udara melewati cairan, terdengar saat
s
inspirasi, tidak hilang oleh batuk.
Pasien merasa sesak, dada berat/tertekan, rasa tercekik
Dyspnea
(data subyektif)
Napas cuping Setiap kali respirasi pasien harus menggunakan otot
hidung
tambahan dan cuping hidung bergerak melebar
Ada keluhan nyeri apabila pasien melakukan
Nyeri
saat inspirasi/ekspirasi
napas
Napas berhenti
Batuk berdahak disertai darah segar, berbuih, baik
Apnea
seluruh maupun bercak kemerahan.
Hemoptoe
Ada tarikan otot di antara sela iga
Sesak pada waktu berbaring, bila duduk tidak sesak.
Retraksi dada
Orthopnea
Type pernapasan
Perut
Saat
respirasi
ada
gerakan
perut
sesuai
ekspirasi/inspirasi
Dada
Pernapasan yang pada umumnya rongga dada
mengembang dan mengempis sesuai dengan irama
inspirasi dan ekspirasi
Biot
Napas cepat dan dangkal yang disertai apneu yang tidak
teratur
Kusmaul
Inspirasi dan ekspirasi berlangsung sama panjang,
pernapasan lambat dan dalam
Cheynestoke Pernapasan yang sangat dalam, berangsur-angsur
menjadi dangkal dan berhenti sama sekali selama
beberapa detik kemudian timbul lagi pernapasan dalam
dan seterusnya
Keluhan lain
Tanda dan gejala tentang pernapasan pasien yang perlu
dituliskan sebagai data tambahan yang penting
48
3. System Kardiovaskuler
Normal
Tidak ada keluhan dan tidak ditemukan kelainan
Nyeri dada
Adanya keluhan nyeri pada dada sebelah kiri.
Pusing
Adanya keluhan pusing
Palpitasi
Detak jantung yang kuat (kerja jantung meningkat)
Pingsan
Tidak sadarkan diri tiba-tiba
Shock
Kegagalan sirkulasi darah.
Perdarahan
Keluarnya darah dapat diliat dan diukur. Tuliskan daerah
yang mengalami perdarahan dan jumlahnya dalam cc
Oedema
Adanya pembengkakan karena penumpukan cairan
tubuh, dapat ditentukan dengan cara menekan daerah
yang bengkak
Hematoma
Adanya perdarahan dibawah kulit tampak kehitaman
pada bawah kulit berupa bercak-bercak merah
kehitaman.
Petechia
Bintik-bintik merah akibat perdarahan dalam kulit atau
selaput lendir
Keluhan lain
Tanda dan gejala lain yang dialami pasien terkait dengan
sistem kardiovaskuler
4. System neurologis
Nilai Glasgow Coma Scale (GCS)
Motorik
6 :
Mampu mengikuti perintah untuk gerakan tertentu
5 :
Mempu melakukan gerak bertujuan
4 :
Mampu menjauh dari rangsangan nyeri
3 :
Fleksi abnormal
2 :
Ekstensi abnormal
1 :
Tidak ada gerakan
Verbal
5 :
4 :
3 :
2 :
1 :
Buka mata
4 :
3 :
2 :
1 :
Pupil
Isokor
Anisokor
Medriasis
49
Miosis
Jika pupil menyempit.
Reflek cahaya Berilah tanda sesuai dengan kondisi yang dialami pasien
Reaksi (+)
Jika ada reaksi pupil yang mengecil saat ada cahaya
langsung/tidak langsung
Reaksi ( -)
Jika dengan adanya rangsang cahaya, tidak ada reflek
pupil yang mengecil
Pelo
Gangguan artikulasi bicara, parese N. VII
Kesemutan
Sensasi saraf yang ter iritasi
Bingung
Pasien mengalami disorientai dan komunikasi terganggu
Tremor
Gerakan ekstremitas yang tidak terkontrol
Gelisah
Pasien tidak tenang
Kejang
Kontraksi otot yang berulang secara periodik
Mencong
Sudut mulut tertarik ke arah yang sehat
Tidak
ada
koordinasi
Gerakan motorik tak terkendali sesuai tujuan.
Aphasia
Kesulitan bicara
Parese
Kelumpuhan sebagian kekuatan (kekuatan otot 1-4)
Plegi
Kelmpuhan total (kekuatan otot 0)
Keluhan lain
Tuliskan masalah-masalah pasien yang berkaitan
dengan sistem neurologis yang dialami pasien
5. System Muskuloskeletal
Normal
Pasien tidak mengalami keluhan dan tidak ditemukan
gangguan pada otot/rangka.
Pergerakan
Bagaimana hasil pemeriksaan rentang gerak sendi. Baik
apabila persendian bebas bergerak sesuai ROM.
Terbatas apabila persendian ada hambatan untuk
digerakkan sesuai ROM.
Kaku sendi
Persendian sulit digerakkan dan terasa kaku. Tuliskan
daerah persendian yang mengalami kekakuan.
Kontusio
Injuri pada jaringan lunak (jaringan bwah kulit) oleh
karena benda tumpul.
Kontraktur
Pemendekan otot atau jaringan parut
Strain
Robekan pada tendon, robekan pada otot sambungan
tendon, otot terlepas dari perlekatannya. Tuliskan daerah
yang mengalami robek otot/tendo.
Dislokasi
Pemisahan tulang dari mangkok sendinya. Tuliskan
daerah yang mengalami dislokasi.
Bengkak
Pembengkakan pada daerah persendian atau otot.
Tuliskan daerah yang mengalami pembengkakan.
Vulnus
Sebutkan jenis luka, misalnya luka robek, L tusuk, L lecet
dll. Tuliskan daerah yang mengalami luka.
Nyeri
otot/tulang
Tuliskan otot/tulang yang mengalami nyeri.
Skala
Buat skala/rentang nyeri dari angka 1 sampai 10, pasien
suruh menilai nyerinya dari yang paling ringan (1)
sampai yang terberat/syok (10)
50
51
Lancar
Panas
Menetes
Incontinensia
:
Retensi
Alat bantu
Dysuria
Nocturia
Hematuria
Poliuri
Oliguri
Warna
Frekuensi :
52
9. System Integumen
Normal
Kulit terasa hangat, tidak berkeringat, tidak bersisik /kering
Kemerahan
Timbul tanda kemerahan berupa bintik-bintik maupun
merah meluas.
Pucat
Kulit terlihat lebih terang, pucat pada bibir maupun
ekstremitas.
Sianosis
Kulit tampak kebiruan, pada bibir, muka, telapak tangankaki, kuku, jari tangan.
Kering
Kulit terlihat kusam, kasar, pecah-pecah, mengelupas, bersisik.
Lembab
Berwarna merah muda, berkeringat, basah pada usapan.
Gatal
Ada keluhan gatal-gatal
Luka
Tuliskan daerah tubuh yang mengalami luka dan
gambaran keadaan lukanya.
Ikterik
Kulit tampak kuning (abnomal).
Turgor kulit
Baik
Jika elastisitas kulit sempurna.
Sedang
Jika elastisitas kulit kurang.
Buruk
Jika elastisitas kulit jelek/sangat kurang.
Ujud
Kelainan
Kalau ada sebutkan, misalnya scabies, eksim dll,
Kulit
tuliskan lokasinya, misalnya di jari tangan.
10. System Reproduksi
Laki-laki
Bengkak
Ada pembesaran abnormal/edema
Radang
Ada benjolan yang terasa sakit dan diikuti oleh
pembesaran kelenjar getah bening inguinal.
Testis tunggal Testis hanya satu
Hipospadia
Orifisium uretra terlatak di permukaan bawah
Hub. sex
Hubungan suami istri masih aktif atau tidak.
Genetalia :
Nyeri
Ada keluhan nyeri pada genetalia, sebutkan lokasinya
Gatal
Ada keluhan gatal, sebutkan lokasinya.
Bengkak
Adanya pembengkakan di sekitar genital (bartolinitis,
vaginitis, dll).
Prolap uteri
Keluarnya uterus baik keseluruhan mauoun sebagian.
Perdarahan
Ada perdarahan pervaginam.
Fluor albus
Pengeluaran cairan berwarna putih dari lubang vagina
Kebersihan
Berilah tanda sesuai dengan kotak yang tersedia
Amenore
Tidak menstruasi
Dysmenore
Nyeri menstruasi
Menopause
Berhentinya haid secara menetap pada akhir masa
Lamanya
subur
Siklus
Berapa hari waktu menstruasi
Putting
Menstruasi tiap berapa hari
menonjol
Puting payudara menonjol.
53
Datar
Lecet
Nyeri
Bengkak
Mastitis
Alatkontraseps
i
11. Nutrisi
Status gizi
Tinggi badan
Berat badan
Pola makan
Frekuensi :
Pantangan/
alergi
Nafsu makan:
Pola minum
Diet
Nausea
Vomitus
Sulit menelan
Nyeri menelan
Keluhan lain
54
memakai
Keluhan lain
Bicara
Suasana hati:
Stabil
Sedih
Takut
Ambivalen
Tak
punya
harapan
Cemas
Euphorik
Persepsi baik
Ilusi
Halusinasi
55
Maniak
Depresi
Mekanisme
bertahan diri
Adaptif
Maladaptif
Orangterdekat
Hubungan
Tingkah laku
Berkoordinasi
Hiperaktif
Hipoaktif
Agresif/amuk
Kompulsif
Stereotip
Sikap
Kooperatif
Curiga
Bermusuhan
56
Lain-lain
VI. SPIRITUAL
PercayaTuhan
Kegiatan
ibadah
57
58
f.
g.
h.
i.
59
c. Tanggal/jam
Tulis
tanggal,
pukul
berapa
dilaksanakan
tindakan
keperawatan.
d. I (Implementasi)
- Tulis segera tindakan-tindakan yang telah dikerjakan pada
setiap shift jaga sesuai dengan planning.
- Tulis juga hasil tindakan dan respon pasien (evaluasi
proses)
e. E.R
E (Evaluasi) : adalah hasil yang dicocokkan dengan tujuan,
dapat berupa data subyektif/obyektif atau
kesimpulan dari tujuan tercapai atau tujuan belum
tercapai.
R (Revisi)
: Revisi dapat berupa
- Revisi diagnosa
- Revisi tujuan.
- Revisi rencana.
f. Paraf perawat
Cantumkan paraf perawat untuk setiap kali mendokumentasikan
catatan perkembangan. Ketua tim mencantumkan paraf di
samping paraf perawat sebagai bukti telah mengoreksi dan
melengkapi.
Sistem Pendokumentasiannya adalah :
- SOAP ditulis setiap pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB
sebelum melakukan pekerjaan oleh ketua tim.
- SO ditulis secara insidentil apabila ada masalah baru oleh
perawat yang bertugas saat itu, (dilanjutkan penulisan
diagnosa keperawatan sampai perencanaan di dalam format
rekam asuhan keperawatan Diagnosa, Perencanaan,
Implementasi, Evaluasi).
4. REKAM RESUME PESIEN PULANG
a. Dirawat sejak
:Tulis tanggal masuk RS
b. Sampai dengan
:Tulis tanggal keluar RS
c. Diagnosa medis
:Tulis diagnosa medis terakhirsaat pulang.
d. Status pulang
:Beri tanda pada kotak yang sesuai.
e. Keadaan umum
:Beri tanda pada kotak yang sesuai.
Saat pulang
f. Suhu, nadi, TD, :Tulis suhu,nadi,tekanan darah, pernafasan,
pernafasan,
kesadaran, BB pada hari dan tanggal yang
kesadaran, BB
sama dengan pasien pulang
g. Pasien dirujuk
:Beri tanda pada kotak yang sesuai.
h. Alat bantu yang :Beri tanda pada kotak yang sesuai.
60
masih terpasang
i. Mobilisasi saat pulang
j. Masalah keperawatan
k. Tindakan
keperawatan
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
61
BAB VI
ALUR REKAM KEPERAWATAN PASIEN MASUK SAMPAI KELUAR
1. Pasien masuk melalui IGD atau Poliklinik disertai rekam keperawatan
dari IGD atau poliklinik yang sudah diisi lengkap.
2. Pasien mask ke ruang rawat inap dilengkapi rekam keperawatan rawat
inap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan catatan perkembangan serta resume keperawatan.
3. Pasien pindah ke ruang lain disertakan seluruh rekam keperawatan
dari ruang sebelumnya untuk dilanjutkan catatan perkembangannya.
4. Pasien pulang, rekam keperawatan dilengkapi sampai resume
keperawatan.
5. Rekam Keperawatan pasien harus sudah kembali ke RM maksimal 2 X
24 jam setelah pasien pulang, pulang paksa / APS, rujuk atau
meninggal
62
BAB VII
PENUTUP
Demikian petunjuk teknis pendokumentasian penerapan standar
asuhan keperawatan RSUD Kabupaten Rembang ini dibuat untuk
digunakan sebagai pedoman dalam melakanakan asuhan keperawatan.
Dengan adanya buku petunjuk teknis ini diharapkan adanya
persamaan
persepsi
dan
keseragaman
dalam
pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan di RSUD Kabupaten
Rembang.
63