Makalah CVP Dan Thorax
Makalah CVP Dan Thorax
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1
3
3
3
3
3
3
4
5
6
8
8
9
10
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Central Venous Pressure yang juga dikenal dengan singkatan CVP atau
kita sebut sebagai Tekanan Vena Sentral, pada beberapa penanganan kasus
sangat diperlukan untuk mendukung diagnosa, mengetahui kondisi pasien,
serta monitoring resusitasi. CVP adalah suatu hasil dari pengukuran tekanan
vena sentral dengan jalan memasang suatu alat Central Venous Catheter atau
yang dikenal dengan singkatan CVC. CVC tersebut dapat di pasang pada
beberapa lokasi seperti pada vena jugularis interna, vena subklavia, vena
basilika, vena femoralis. Dimana masingmasing lokasi tersebut memiliki
keuntungan dan kerugian dalam hal tingkat kesulitan pemasangan, resiko
pemasangan, kenyamanan pasien, perawatan CVC, juga ketersediaan jenis
CVC yang sesuai dengan lokasi pemasangan CVC tersebut.
Central Venous Catheter ini merupakan salah satu teknik yang bersifat
invasif. Sehingga resikoresiko tindakan invasif secara umum, juga menjadi
pertimbangan kita dalam melakukan pemasangan ataupun insersi CVC ini.
Seperti pada kasus luka bakar, dimana area insersi terkena oleh luka bakar.
Dimana insersi yang kita lakukan dapat menambah resiko terjadinya
bakterimia. Sehingga kita harus lebih cermat dalam pemilihan lokasi insersi.
Atau juga pada kasus dimana pasien sudah mengalami suatu gangguan
koagulasi. Tindakan insersi CVC ini dapat mencetuskan suatu edema dilokasi
insersi, serta perdarahan yang sulit diatasi.
Walaupun pada CVP yang kita nilai adalah suatu tekanan, dimana
tekanan ini masih banyak faktorfaktor lain yang menentukan selain volume,
namun Central venous pressure ini masih digunakan dalam hal mengestimasi
kecukupan volume intravaskular. Meskipun saat ini sudah ada beberapa
metode lain yang lebih tepat dalam hal pengukuran volume intravaskular
seperti Stroke Volume Variation atau SVV, dengan menggunakan suatu alat
khusus, tetap saja hal tersebut bersifat invasif dan biaya yang cukup besar.
Apalagi bila kita melakukannya secara serial. Sehingga CVP masih diandalkan
untuk mengestimasi kecukupan volume di intravascular
Banyak sekali kasus yang di kait kan dengan CVP yang masih dan dalam
perkembangan nya CVP adalah metode yang efektif untuk pemberian therapy dan
monitoring jantung dan butuh tim medis yang ahli dalam bidang ini.Dengan
adanya hal ini kelompok tertarik untuk membahas sedikit tentang tatalaksana CVP
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan CVP?
2. Bagaimana prosedur pelaksanaan CVP?
3. Bagaimana indikasi dan kontr indikasi CVP
C. Tujuan masalah
1. Mampu memahami definisi CVP.
2. Mengidentifikasi prosedur pelaksanaan CVP.
BAB II
KONSEP TEORI
A. CVP
1. DEFINISI
Tekanan vena sentral ( CVP) adlah tekanan di dalam atrium kanan atau
vena-vena besar dalam rongga toraks. Pemantauan tekanan vena sentral
merupakan pedoman untuk pengkajian fungsi jantung kanan dan dapat
mencerminkan fungsi jantung kiri apabila tidak terdapat penyakit
kardiopulmonal.
1
2. Tujuan tindakan
-
Vena subklavia
Bila hasil pengukuran CVP diatas normal, biasanya terjadi pada kasus
overload, untuk mengkompensasinya jantung harus lebih kuat
berkontraksi yang juga akan meningkatkan konsumsi O2 miokard.
Lokasi Pemantauan
-
Vena Jugularis interna kanan atau kiri (lebih umum pada kanan)
Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada kanan
Gelombang CVP
Gelombang CVP terdiri dari, gelombang:
a= kontraksi atrium kanan
c= dari kontraksi ventrikel kanan
x= enggambarkan relaksasi atrium triskuspid
v= penutupan katup trikuspid
y= pembukaan katup trikuspid
Indikasi
-
Kontraindikasi
-
Tromboplebitis
Microshok
Disritmia jantung
Pembedahan leher
Komplikasi
-
Pneumotoraks
Hemotoraks
Hematoma
Tamponade jantung
Emboli udara
Koloni organic
Kateter CVP
Set CVP
Spuit 2,5 cc
Antiseptik
Bengkok
Plester
Skala pegnukur
Standar infuse
Pipa U
Set infuse
6. Prosedur tindakan
Pengukuran CVP
b. Cara Merangkai
-
c. Cara Pengukuran
- Memberikan penjelasan kepada pasien
- Megatur posisi pasien
o Lavelling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium kanan)
dengan skala pengukur atau tansduser
o Letak jantung dapat ditentukan dg cara membuat garis
pertemuan antara sela iga ke empat (ICS IV) dengan garis
pertengahan aksila
o Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi pada
-
Bengkok
Plester
c. Persiapan untuk pemantauan
Monitor
Tranduser
Alat flush
Kantong tekanan
Cairan NaCl 0,9% (1 kolf)
Heparin
Manometer line
Spuit 1 cc
Three way stopcock
Penyanggah tranduser/standar infus
Pipa U
Infus set
d. Cara Merangkai
Mengambil heparin sebanyak 500 unit kemudian memasukkannya ke
udara
Mengeluarkan cairan ke udara
Menekan tombol kalibrasi sampai pada monitor terlihat angka nol
Membuka threeway kearah klien dan menutup ke arah udara
Memastikan gelombang dan nilai tekanan terbaca dengan baik
1. Sebelum Pemasangan
Mempersiapkan alat untuk penusukan dan alat-alat untuk pemantauan
Mempersiapkan pasien; memberikan penjelasan, tujuan pemantauan,
klien.
Mencatat nilai tekanan dan kecenderungan perubahan hemodinamik.
Memantau perubahan hemodinamik setelah pemberian obat-obatan.
Mencegah terjadi komplikasi & mengetahui gejala & tanda komplikasi
(spt. Emboli udara, balon pecah, aritmia, kelebihan cairan,hematom,
Pernapasan klien
Suhu klien
parietal.
Diafragma: normal kanan lebih tinggi dari kiri.
Hilus: A. Pulmonalis, V. Pulmonalis, AliranLimfe.
9
5.
Cor.
Perhitungan CTR (Cardio Thoracis Ratio)
CTR= {(A+B)/C}x 100%
A= Titik terjauh jantung kanan.
B= Titik terjauh jantung kiri.
C= Garis yang melalui kedua sudut costo frenicus yang melewati
cardiofrenicus.
Normal: 48-50 % dan CTR>50% = Cardiomegali
6. Mediastinum.
Organ2 mediastinum:
Mediastinum superior: trakea, esofagus, truncus gastric cephalica.
Mediastinum inferior: esofagus, aorta, vena cava inferior.
Hal yang perlu di perhatikan dalam interpretasi:
1.
2.
3.
4.
5.
Kedudukan: simetris/asimetris.
Densitas.
Homogen/inhomogen.
Batas: tegas/tidak.
Ada perselubungan (bayangan padat).
10
11
3) Inspirasi
Foto thorax harus dibuat dalam keadaan inspirasi maksimal, karena bila tidak
maka akan tampak pada foto :
Ukuran jantung dan mediastinum meningkat;
Corakan bronkovaskular meningkat.
Bila inspirasi cukup, maka akan tampak diafragma setinggi rawan costa VI
didepan atau setinggi VTh X dibagian belakang.
4) Kondisi
Yaitu faktor yang menentukan kualitas sinar X pada saat exposure. Pada kondisi
kurang, foto thorax akan terlihat putih/samar, pada kondisi cukup vertebra akan
tampak seluruhnya mulai dari V CI s/d VTh IV dan kondisi keras akan terlihat
sampai vertebra Thorakal XII.
Setelah hal-hal tersebut dievaluasi, kemudian dilakukan pembacaan foto, supaya
tidak ada yang terlewatkan bisa dilakukan dari lateral ke medial atau sebaliknya
dari superior ke inferior, dsb. Yang dinilai :
a) Corakan bronkovaskular : normalnya semakin ke lateral semakin
menghilang. Bila corakan makin tampak pada daerah lateral paru, berarti corakan
bronkovaskular meningkat;
b) Parenkin paru : normalnya tidak tampak gambaran kalsifikasi atau infiltrat
dilapangan paru;
c) Keadaan hilus;
d) Sinus costofrenikus : normalnya sinus costrofrenikus kanan kiri lancip dan
tidak tertutup apapun;
e) Diafragma : normalnya diafragma kanan-kiri licin, berbentuk konkav kearah
paru;
f) Cor : dinilai ukuran dan bentuknya. Pada dewasa normalnya berbentuk
seperti sepatu dan CTR (Cardio Thorasis Ratio) kurang dari 0,5.
Faktor-faktor penting yang lain dalam membaca sebuah foto : identitas,
yaitu : nama pasien, umur, tanggal dan waktu baca, marker.
Contoh pembacaan Foto Thorax normal posisi :
Foto thorax PA, errect, simetris, inspirasi dan kondisi cukup
Tampak kedua apex paru tenang;
Tampak corakan bronkovaskuler dikedua lapangan paru normal;
Sinus costophrenicus kanan-kiri lancip;
Diafragma kanan-kiri licin;
Cor : CTR kurang dari 0,56.
Kesan : Paru dan cor dalam batas normal.
Author : Didit, Nisa, Lita, Kintan, Radius, Destha
BAB III
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tekanan vena sentral ( CVP) adlah tekanan di dalam atrium kanan atau venavena besar dalam rongga toraks. Pemantauan tekanan vena sentral merupakan
pedoman untuk pengkajian fungsi jantung kanan dan dapat mencerminkan
fungsi jantung kiri apabila tidak terdapat penyakit kardiopulmonal.
Hal hal yang perlu di perhatikan dalam pembacaan foto thorax diantaranya
dinding thorax: (costa, clavicula, scapula, vertebrae, soft tissue, pleura,
trakea, RIC), sinus costofrenicus: (normal lancip) dibentuk oleh costa dan
pleura parietal, diafragma (normal kanan lebih tinggi dari kiri), hilus: A.
Pulmonalis, V. Pulmonalis, AliranLimfe, Cor (perhitungan CTR /Cardio
Thoracis Ratio) dan mediastinum
B. Saran
. Saran bagi institusi diharapkan dapat menyediakan referensi pada
perpustakaan kampus yang lebih memadai tentang kardiovaskuler terutama
pada cara pengukuran CVP dan pembacaan foto thorax
13
DAFTAR ISI
1. Bellera CA, (2010) Normal Approximations to the Distributions of the
Wilcoxon Statistic. Journal of Statistic education. 2010 [cited 2013
july 13]. Avaliable from:
2. Guidelines International Liaison Committee on Resusitation (ILCOR) &
American Hearth Association (AHA) 2010.
3. LeMone & Burke. (2000). Medical surgical nursing critical thinking in client care.
(2nd ed.). New Jersey: Prentice Hall Health
14