Anda di halaman 1dari 2

Buat Ustazah Fatimah

Ketika tiba saat perpisahan,


janganlah kita berduka,
sebab apa yang paling kita kasihi darinya,
mungkin akan nampak,
lebih nyata dari kejauhan
seperti gunung
yang nampak lebih agung
terlihat dari padang dan dataran,
tersergam indah mata memandang.
Perpisahan bukanlah akhirnya,
dari sebuah perjalanan hidup,
Semua harus tetap berjalan,
Maafkan kami
Jika pernah kami buat kau tersedu,
Jika pernah kami buat kau terkedu,
Atau pernah kami,
Mengawangkan kau dengan olahan kami,
Sekilas terpandang diari yang usang,
Berkelip mata fikiran melayang
Terusik rasa di hati kami,
Yang kekadang terjamah seakan mati
Mungkinkah ada yang bisa mengerti
Keperitan meronta yang kau alami,
Hanya kau yang mengerti.
Keperitan dihati....
Namun...
Hatikau masih di sini
Tak mungkin ke mana lagi,
Kerana gelaran guru sampai ke mati,
Panggilan keramat yang abdi.
Disanjung orang hingga kemati.
Ke kanan tidak ke kiri masih belum pasti
Hendakkah kami terus berjanji

Pada bulan, bintang dan matahari


Mahukah kami terus berdiri
Jasamu tetap kami abdi,
Dalam hati nurani,
Yang suci.
Rintik-rintik hujan kian terasa
Ku kuis permata air
Dari matamu yang sayu dan pilu,
Dari matamu kering dan gersang
Ada sinar pengharapan,
Demi masa hadapan,
Yang penuh dugaan.
Harapan kami,
Kan kau jumpa apa yang dicari selama ini,
Atau terserempak dengan mimpi-mimpi indah,
Pengisi masa meniti hari-hari.

Anda mungkin juga menyukai