Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN INVESTASI

DIVERSIFIKASI DAN TEORI PORTOFOLIO

Oleh:
Zainal Arifin

(13080694029)

Siti Noor Faiza

(13080694031)

Erwin Dwi Permana (13080694051)


Erawati Khusnul

(13080694059)

Bayu Saputro

(13080694095)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

Menghadapi Ketidak Pastian


Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini terjadi oleh
karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan
dikenal dengan istilah peluang (opportunity) sedangkan ketidakpastian yang
menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk).
Investasi di pasar modal memang menjanjikan return yang lebih tinggi,
namun jika semakin besar return , maka tingkat resikonya akan semakin besar pula.
Untuk itulah para investor yang rasional harus memperhatikan bagaimana cara
investasi dapat menghasilkan return yang optimal pada tingkat resiko yang minimal.
Dalam memaksimalkan return dan meminimalkan resiko, investor dapat melakukan
dengan melakukan divesrsifikasi dapat diwujudkan dengan cara mengkombinasikan
saham dalam investasinya (membentuk portofolio saham yang optimal). Semua
investor tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penyertaan
modalnya ke perusahaan. Untuk itu harus dilakukan analisis terhadap saham yang
dibeli selanjutnya hasil tersebut digunakan untuk portofolio investasi. Analisis ini
harus dilakukan dilakukan dengan teliti terutama mengenai tingkat return dan risk
karena akan menjadi dasar pengambilan keputusan, keputusan yang tepat akan dapat
memberikan hasil yang optimal. Risiko tidak dapt dihindari, tetapi dapat dikelola agar
risiko tersebut dapat diminimalisasi (resiko terkontrol).
Risk and Return Portofolio
Portofolio merupakan investasi dalam berbagai instrument keuangan atau disebut
juga diversifikasi. Portofolio dimaksudkan untuk mengurangi risiko investasi dengan
cara menyebarkan dana ke berbagai aset yang berbeda, sehingga jika suatu aset
menderita kerugian selama aset lain tidak, maka nilai investasi tidak akan hilang
semua. Berikut pedoman umum dalam mengalokasikan investasi:

1. Siklus Ekonomi
Proporsi investasi yang lebih besar diberikan pada durable goods (produk
tahan lama seperti property, otomotif, komunikasi dsb) bukan pada
nondurable goods (produk tidak tahan lama seperti obat, makanan, minuman,
dsb). Dalam siklus ekonomi berinvestasi dalam bentuk saham lebih
menguntungkan daripada bentuk obligasi.
2. Leading Indicator
Merupakan indikator awal yang menunjukan arah siklus ekonomi menuju ke
recovery cycle atau recession cycle. Pihak yang memahami leading indicator
dapat mengurangi kerugian karena dapat mengantisipasi lebih awal dengan
melakukan shifting of stock.
3. Ekonomi Internasional
Misalkan Indonesia banyak melakukan ekspor dan impor ke Amerika, maka
keadaan ekonomi Amerika akan mempengaruhi Pasar Modal Indonesia.
4. Politik dan Sosial
Perkembangan pasar modal yang pesat dikarenakan suatau Negara tersebut
memiliki stabilitas politik dan kemakmuran masyarakat yang merata.
5. Korelasi yang Negatif
Dalam melakukan diversifikasi kita harus menghindari saham-saham
berkorelasi positif, dan cenderung memilih saham yang berkorelasi negatif.
Hal berikut dilakukan karena sekuritas yang berkorelasi positif ketika harga
sekuritas tersebut mengalami penurunan maka investor mengalami kerugian
yang besar begitupun sebaliknya. Sedangkan jika menanamkan modal ke
sekuritas berkorelasi negative ketika salah satu mengalami kerugian dan yang
lain tidak maka tidak akan mengalami kerugian total.
Return Portofolio
Return Portofolio adalah tingkat pengembalian pendapatan yang diterima dari hasil
investasi (di berbagai instruman keuangaan pada pereiode tertentu) ditambah
perubahan harga pasar. Dalam merancang suatu portofolio, para investor berupaya
memaksimumkan pengembalian yang diharapkan (expected return) dari investasi
mereka, dengan mempertimbangkan tingkat resiko tertentu yang akan mereka terima.
Portofolio yang memenuhi ketentuan ini disebut portofolio efisien (portofolio

optimal), untuk membentuk suatu portofolio efisien perlu terlebih dahulu memahami
apa yang dimaksud dengan expected return dan resiko. Return ekspektasi dari
suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return sekuritas ekspektasi
individual sekuritas.
Risk Portofolio
Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan antara return yang diterima dengan
return yang diharapkan. Ada beberapa sumber resiko yang bisa mempengaruhi
besarnya resiko investasi, antara lain:
1. Risiko suku bunga: risiko ini dapat mempengaruhi obligasi secara langsung
dibandingkan common stock.
2. Risiko inflasi : resiko ini berkaitan dengan berkurangya kemampuan dalam
membeli investasi
3. Risiko pasar : variabilitas return dari hasil fluktuasi dalam keseluruhan pasar
4. Risiko finansial : berkaitan dengan penggunaan hutang oleh perusahaan,
5. Risiko nilai tukar : variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi mata
uang
6. Risiko Negara : banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional
baik secara langsung maupun tidak langsung perlu memperhatiakan stabilitas
ekonomi Negara tersebut
Komponen risiko portofolio
Komponen risiko portofolio dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Risiko sistematik atau risiko pasar yang merupakan risiko keseluruhan yang
berada dipasar dan tidak dapat dihindarkan atau dihilangkan dengan cara
diversifikasi. Risiko ini terjadi biasanya karena kejadian pasar seperti perang,
inflasi, resesi, kebijakan, perpajakan, tingkat suku bunga dan sebagainya yang
dipengaruhi oleh pasar.
2. Risiko tidak sistematis atau risiko yang dapat didiversifikasikan, yaitu risiko
yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi karena risiko ini biasanya terjadi
pada internal perusahaan seperti tuntutan hukum, pemogokan, program

pemasaran yang berhasil atau gagal dan peristiwa lain yang khusus bagi suatu
perusahaan. Karena bersifat acak, pengaruh berbagai peristiwa ini pada suatu
portofolio dapat dihilangkan dengan diversifikasi, peristiwa yang merugikan
dapat dihilangkan oleh peristiwa menguntungkan diperusahaan lain.
Risiko portofolio ditentukan oleh besarnya risiko dari masing-masing aktiva yang
membentuk protofolio dan kovarians atau korelasi antara aktiva-aktiva yang
membentuk portofolio. Besar kecilnya risiko dapat diukur dengan varians atau
standar deviasi
Menghitung Risiko Portofolio
Berikut data yang berkaitan dengan PT A dan PT B
Table 4.3
Data Tingkat Pengembaliaan dari saham PT A dan PT B
Dalam beberapa periode pengamatan

Periode

RA

RB

20 %

15 %

15 %

20 %

18 %

17 %

21 %

15 %

Dari data tersebut, risiko portofolio dapat dihitung sebagai berikut :


Secara Individu
E (RA)

18,5 %

E (RB)

16,75 %

A2

= {(20 % - 18,5 %)2 + (15 % - 18,5 %)2 + (18 % - 18,5 %)2 + (21 % - 18,5

%)2}/4
= (2,25 + 12,25 + 0,25 + 6,25) /4
= 21 / 4
= 5,25

A
B2

= 5,25
= 2,2 9 % ( risiko saham A )
= {(15 % - 16,75 %)2 + (20 % - 16,75 %)2 + (17 % - 16,75 %)2 + (15 % -

16,75 %)2}/4
= (3,0625 + 10,525 + 0,0625 + 3,0625) /4
= 16,75 / 4
= 4,1875
B
= 4,1875
= 2,05 % ( risiko saham B )
Cov( A,B ) = (20 % - 18,5 %) (15 % - 16,75 %)
(15 % - 18,5 %) (20 % - 16,75 %)
(18 % - 18,5 %) (17 % - 16,75 %)
(21 % - 18,5 %) (15 % - 16,75 %)
Jumlah
Cov( A,B ) = - 18,5 % / 4
= - 4, 625 %
r( A,B )

= - 2, 625 %
= - 11, 375 %
= - 0,125 %
= - 4,375 %
= - 18,5 %

= -0,

9852
Jika dana yang diinvestasikan saham A = 65 % dan saham B = 35 %, maka risiko
portofolio dapat dihitung sebagai berikut :
P2
= (0,65)2 (0,0229) 2 + (0,35)2 (0,0205) 2 + 2 (0,65) (0,35) (-0, 9852) (0,0229)
(0,0205)
= 0,00022156 + 0,00005148 0,00021044
= 0,0000626
P
= 0,0000626
= 0,007912
= 0,7912 %
Dari perhitungan di atas tampak bahwa risiko individual dapat diperkecil dengan
membentuk portofolio, dimana koefisien korelasi kedua saham tersebut negatif.
Secara individu risiko saham A = 2,29 % dan risiko saham B = 2,05 %
Dengan membentuk portofolio, maka risikonya menjadi 0,7912 %
Keterangan :
E (RA) = Return yang diharapkan dari saham A
E (RB) = Return yang diharapkan dari saham B
2
= Varians return

= Deviasi standar

= varians atau risiko portofolio

Anda mungkin juga menyukai