Anda di halaman 1dari 18

Hemoglobin

Definisi

Hemoglobin adalah kompleks proteinpigmen yang mengandung zat besi.


Kompleks tersebut berwarna merah dan
terdapat didalam eritrosit. Sebuah
molekul hemoglobin memiliki empat
gugus haeme yang mengandung besi
fero dan empat rantai globin (Brooker,
2001).

Struktur
Hemoglobin terdiri dari 4 sub unit yang masing-masing
terdiri dari 1 gugus heme dan globin
Heme terdiri dari 4 cincin porfirin + 1 atom Fe
globin : protein terdiri 2 psg rantai polipeptida, masingmasing rantai polipeptida mengikat 1 gugus heme.
Terkandung sekitar 640 juta Hb di tiap eritrosit
orang dewasa normal (Hb dominan setelah usia 3-6
bulan).
BM 65.000 dalton
Mengandung besi 0,35 % atau 3,35 mg/gr Hb
Kapasitas O2 adalah 1,366 cc/gr Hb

Fungsi
Berikatan dengan & mengangkut
sebagian besar O2 (dari paru paru ke
seluruh jaringan tubuh),
Transportasi CO2 (dari jaringan tubuh
ke paru paru)
Penyangga darah dengan berikatan
secara reversible dengan CO2 dan H+
Kandungan zat besi yang terdapat
dalam Hb membuat darah berwarna
merah.

Sifat Hb
Sifat penting Hb adalah kemampuan
mengikat O2 dengan lemah dan
secara reversible

Sintesis Hemoglobin
Synthesis of hemoglobin
Di erytroblasts, bukan di eritrosit. Berlangsung
bahkan setelah eritrosit muda keluar dari
sutul ke peredaran darah
Tergantung 3 proses :
Deliveri, suplai dan kehilangan Fe menahun
Sintesis protoporfirin
Sintesis rantai globin

Sintesis Hb

Kadar Normal Hb
Kadar Normal : Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmen respiratorik dalam
butiran-butiran darah merah (Costill, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah
normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya
disebut 100 persen (Evelyn, 2009).

Types of hemoglobin

Hemoglobin embrional
- Hb Gower1, Hb Gower 2 dan Hb Portland
Fetal hemoglobin
- Hemoglobin F ( 2 2) memiliki kemampuan untuk mengikat O2 lebih
tinggi dibandingkan HbA
adult hemoglobin
- Hemoglobin A1 ( 2 2) . Setiap subunit terdiri daripada 141 dan 146
molekul asid amino masing-masing. Yang paling umum dengan jumlah
normal lebih dari 95%
- Hemoglobin A 2 ( 2 2) ~ 2% dari total Hb orang
dewasa, sintesis rantai mulai akhir pada trimester ketiga
- Hemoglobin F ( 2 2) Pada orang dewasa Hemoglobin F dibatasi
untuk populasiterbatas sel darah merah yang disebut F-sel.Namun,
tingkat F Hb dapat meningkat padaorang dengan penyakit sel sabit.

Varian bentuk Hb yang menyebabkan


penyakit

Hemoglobin H (4)

Suatu bentuk varian dari hemoglobin,dibentuk oleh tetramer rantai,


yang dapat hadir dalam varian Thalassemia .
Hemoglobin Barts (4)
Suatu bentuk varian dari hemoglobin, dibentuk oleh tetramerrantai ,
yang dapat hadir dalam varian Thalassemia.
Hemoglobin S (2S2)
Suatu bentuk varian hemoglobin yang ditemukan pada orang
denganpenyakit sel sabit. Ada variasi dalam gen -rantai, menyebabkan
perubahan dalam sifat hemoglobin, yang menghasilkan sickling sel darah
merah.
Hemoglobin C (2C2)
Varian lain karena variasi dalam genrantai . varian ini menyebabkan
ringan kronis anemia
hemolitik
Hemoglobin E (2E2)
Varian lain karena variasi dalam gen rantai . varian inimenyebabkan
ringan kronis anemia

Faktor-Faktor Mempengaruhi Kadar Hemoglobin

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Umur
Jenis Kelamin
Geografi ( tinggi rendahnya daerah)
Nutrisi
Genetik
Kesehatan
Bila seseorang terhirup CO2

Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb)


Diantara metode yang paling sering digunakan yaitu :
yang paling sederhana adalah metode sahli, Pada metode
Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin
ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara
dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera bereaksi
dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga
disebut hematin atau hemin yang berwarna cokelat. Warna
yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar
(hanya dengan mata telanjang).
Karena yang membandingkan adalah dengan mata
telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di
samping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman,
penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil
pembacaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan di
daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau
pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai
dan bila pemeriksaannya telat terlatih hasilnya dapat
diandalkan.

Dan yang lebih canggih adalah metode


cyanmethemoglobin. (Bachyar, 2002) .
Pada metode ini hemoglobin dioksidasi oleh
kalium
ferrosianida
menjadi
methemoglobin yang kemudian bereaksi
dengan ion sianida membentuk sianmethemoglobin yang berwarna merah.
Intensitas warna dibaca dengan fotometer
dan dibandingkan dengan standar. Karena
yang membandingkan alat elektronik, maka
hasilnya lebih objektif. Namun, fotometer
saat ini masih cukup mahal, sehingga
belum semua laboratorium memilikinya.
(repository.usu.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai