7. Umur 28 HST, Semprot dengan virtako dan Amistartop guna memacu pertumbuhan anakan dan
pengendalian OPT, dosis masing masing 100 ml per hektar. Penyemprotan sore hari dengan teknik
mengembun.
8. Umur 40 HST, pemberian pupuk Urea 25 kg/hektar tabur secara merata, Pupuk diberikan pada pagi hari.
9. Umur 42 HST, semprot Virtako dan Score guna pertumbuhan dan pengendalian OPT (penggerek batang,
blast, hawar) dosis masing-masing 100 ml/hektar atau 10ml/tangki sprayer. Penyemprotan dilakukan sore
hari dengan teknik mengembun.
10. Umur 56 HST, Semprot Alika dan Amistartop, guna pengisian malai dan pengandalian OPT (walang sangit,
penggerek batang, hawar, blast, busuk leher) dosis 100ml/hektar dilakukan sore hari dengan tektik
mengembun.
11. Umur 65 HST, Semprot Alika dan Score guna memacu pengisian malai (bernas) dan pengendalian OPT
(walang sangit, Pengisap malam,busuk leher dan hawar) masing-masing dengan dosis 100 ml/hektar
disemprotkan waktu sore hari dengan teknik mengembun.
12. Umur 70 HST, bila masih perlu semprot dengan Alika guna pengendalian OPT pengisap malam dengan
dosis 100 ml/hektar penyemprotan dilakukan sore hari dengan teknik mengembun.
13. Panen dilakukan setelah bulir padi menguning (masak fisiologis) merata sekitar 90-95 % jangan menunggu
sampai kering daunnya.
Lakukan tehnologi ini apabila ingin meraih sukses dalam berusaha tani padi sawah, kunci untuk sukses dalam
berusaha adalah tepat dosis, cara, tempat dan waktu, dalam melakukan pekerjaan pertanian kita harus bekerja
dengan bersemangat, cerdas, iklas dan sampai selesai jangan setengah-setengah.
Suharto, S.P.
PPL BPPPK Muara Kaman