Pemasangan GT
Pemasangan GT
I.
II.
(3) Penyuluhan
Penyuluhan dapat diberikan secara lisan atau tertulis. Bagi mereka yang
pernah mempunyai GT, GT yang baru dipasang tidak merupakan sesuatu yang asing.
Hanya tinggal menyesuaikan saja dan biasanya tidak memerlukan waktu yang lama.
Namun pada pasien tetap diberitahukan bahwa GT yang baru ini masih belum selesai,
masih dalam masa percobaan. Masih memungkinkan perbaikan sedikit-sedikit sampai
enak dipakai. Hal-hal lain yang harus diketahui pasien terutama bagi pasien yang
untuk pertama kalinya menggunakan GT, ialah yang umum terjadi, seperti:
1. Merasa penuh dalam mulut
2. Sukar berbicara
3. Sukar mengunyah
4. Terasa mau lepas
5. Merangsang jaringan lunak dan air ludah bertambah banyak dan
6. penampilan yang tidak serasi
Untuk hal tersebut perlu diberi penjelasan pada pasien jauh sebelumnya bahwa:
1.
GT tidak seperti gigi asli yang tertanam dalamlinggir, GT mempunyai
landasan dan ketebalan yang menutupi jaringan pendukung seluas mungkin.
Luas landasan dan ketebalannya mengambil ruangan pada rongga mulut
sehingga dirasakan penuh. Perasaan ini sifatnya hanya sementara, sesudah
beberapa minggu pemakaian GT perasaan penuh tadi akan hilang.
2.
Sifatnyapun hanya sementara karena terganggu oleh GT yang mengambil
tempat dalam rongga mulut. Hal ini biasanya tidak segera diperbaiki,
hanya pasien diminta melatih diri dan dalam beberapa waktu fungsi bicara
akan normal kembali.
3.
Kesukaran dalam pengunyahan disebabkan karena untuk pertama kalinya
menggunakan GT yang menopang di atas jaringan pendukung. Selain itu
terdapat faktor lain yang berperan serta pada saat pengunyahan seperti
lidah, vivir, pipi, tenggorokan, sendi rahang, dan kelenjar ludah. Sebelum
dapat menyesuaikan diri dan mekanisme pengunyahan dengan GT,
hendaknya pasien makan makanan lunak dan tidak lengket yang dapat
mengangkat GT dari tempatnya.
Pasien harus sebanyak mungkin menggunakan gerahamnya untuk
mengunyah. Kebiasaan mengunyah di anterior sebelum mempunyai gigi
tiruan harus dihilangkan.
Selanjutnya secara bertahap diperbolehkan memilih makanan yang agak
keras.
4.
Perasaan akan terlepasnya gigi tiruan baik yang atas maupun yang
bawah harus kita periksa dengan seksama sebelum memperbaikinya.
Karena sekarang dengan adanya kemajuan teknik mencetak kita dapat
membuat gigi tiruan yang kokoh, kecuali pada kasus linggir rendah
terutama pada rahang bawah, kekokohan gigi tiruan tidak dapat dicapai.
Namun kita dapat mengimbanginya dengan membuat gigi tiruan yang
mantap sehingga gigi tiruan dapat berfungsi dengan baik.
5.
Banyak faktor yang dapat merangsang jaringan lunak dibawah landasan
atau dipinggiran gigi tiruan. Hal inipun harus diperiksa dengan seksama
penyebabnya. Bertambahnya pengeluaran air ludah tidak perlu diresahkan,
sifatnya sementara dan akan normal kembali bila telah terbiasa. Hal ini
disebabkan gigi tiruan merupakan benda asing didalam mulut sehingga
merangsang pengeluaran air ludah.
6.
Penampilan yang dirasakan aneh oleh pasien biasanya karena kurang
memenuhi harapannya. Misal permintaan untuk menggunakan gigi yang
putih dan kecil yang menurut operator tidak sepadan dengan umur dan
ukuran yang sesuai dengan kenyataan. Ketidakpuasan ini akhirnya bisa
diterima oleh pasien setelah tidak ada komentar dari lingkungannya
sakit setempat dan kadang tampak kemerah-merahan dikenal dengan sore spot
penyebabnya adalah tekanan berlebih atau ada bagian landasan yang kasar.
Cara mengatasinya kalau bukan oleh sisa akrilik pad permukaan anatomik
landasan, kita harus meredakannya. Daerah yang dirasakan sakit oleh pasien
diberi tanda dengan potlot tinta dan gigi tiruan dipasang sehingga akan tertera
pada landasan dan daerah tersebut kita redakan. Lakukan secara bertahap.
Rasa sakit secara menyeluruh dan tidak menentu disebabkan oleh dimensi
vertikal yang terlalu tinggi. Sering dibarengi dengan rasa panas dan pasien tidak
dapat memakai gigi tiruannya lama, dalam waktu yang suingkat pasien merasa
lelah. Cara mengatasinya, harus mengulang dan merubah dimensi vertikal yang
salah. Biasanya kita merubah gigi tiruan yang bawah, melepas gigi-geliginya dan
menggantinya dengan tanggul gigitan malam. Mencari dimensi vertikal dalam
mulut pasien bersama gigitan sentrik dan dipasang kembali dalam artikulator.
Susun kembali gigi geliginya dan sebaiknya melakukan ujuicoba dan diukur
kembali dengan cermat.
Pada penilaian oklusi sentrik, kita tempatkan selembar kertas artikulasi dan
pasien diminta menggigitnya berkali-kali dengan aba-aba membuka-menutup
mulut atau dengan gerakan menelan ludah. Gigi tiruan dikeluarkan dari mulut
pasien dan diperiksa teraannya, bila tidak merata teraannya harus digerinda.
Yang digerinda adalah teraan yang paling tua warnanya, lakukan sedikit demi
sedikit sampai merata. Teraan yang warnanya paling tua artinya terdapat kontak
prematur. Daerah tersebut berkontak terlebih dahulu dari bagian lainnya.
Sedang yang dikatakan oklusi adalah berkontaknya gigi geligi rahang atas dan
bwah secar serempak. Maka warna teraannya harus sama ketebalannya.
Penilaian kemantapn gigi tiruan sama seperti diatas tapi pasien diminta
melakukan gerakkan mengunyah.
Pertama-tama diminta menggerakkan rahang bawahnya ke lateral kiri atau kanan.
Gigi tirusn dikeluarkan dari mulut dan periksa teraannya, bila belum merata
harus digerinda pula. Penggerindaanya berlainan dengan kontak prematur tadi
dan teraan yang terlalu tua warnanya disebut hambatan atau interference.
Karena bonjol tersebut menghambat kelancaran gerakan rahang. Kita gerinda
dengan sistem Bull, lakukan sedikit demi sedikit sampai teraannya merata pula.
Semua penilaian tersebut selalu diulang pada kunjungan penyesuaian
berikutnya. Kunjungan dapat bervariasi jumlahnya pda setiap pasien, minimal tiga
kali. Pada yang terakhir ini setelah pasien merasa puas dapat kita sebut
pemasangan gigi tiruan akhir. Namun masih kita minta pada pasien untuk sekali
waktu kembali memeriksakannya terutama pasien yang mengidap penyakit
sistematik. Biasanya setelahenam sampai delapan bulan pemakaian dan lakukan
cara periodik walaupun tidak merasa sakit. Bila ada hal yang dapat menimbulkan
akibat buruk tanpa disadari pasien, dapat kita atasi sedini mungkin.