Bab 4 Satuan Operasi Filtrasi: 4.1. Umum
Bab 4 Satuan Operasi Filtrasi: 4.1. Umum
Filtrasi
BAB 4
FILTRASI
4.1. Umum
Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat dari fluida (cair maupun gas)
yang membawanya menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lain
untuk menghilangkan sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan
koloid. Pada pengolahan air minum, Filtrasi digunakan untuk menyaring air
hasil dari proses koagulasi flokulasi sedimentasi sehingga dihasilkan air
minum dengan kualitas tinggi.
67
Filtrasi
2.
3.
4.
5.
3. Multi media
68
Filtrasi
69
Filtrasi
2. Declining rate : debit hasil proses filtrasi menurun seiring dengan waktu
filtrasi, atau level muka air di atas media filter dirancang pada nilai yang
tetap.
III. Sistem aliran :
1. Aliran down flow (kebawah).
2. aliran upflow (keatas)
3. aliran horizontal.
IV. Kaidah pengaliran
1. Aliran secara grafitasi.
2. Aliran di bawah tekanan (pressure filter)
V. Pretreatment :
1. Kogulasi flokulasi sedimentasi.
2. Direct filtration.
Gambar 4.2. menjelaskan keadaan filter saat beroperasi dan pada saat
pencucian (back washing).
70
Filtrasi
Gambar 4.2 : Potongan filter saat operasi dan pencucian balik (back wash)
71
Filtrasi
berat, ini sering dinyatakan sebagai P10 (persentil 10). P10 yang dapat dihitung
dari ratio ukuran rata- rata dan standar deviasinya.
Uniformity Coefficient (UC) atau koefisien keseragaman adalah angka
keseragaman media filter yang dinyatakan dengan perbandingan antara ukuran
diameter pada 60 % fraksi berat terhadap ukuran (size).
ES = P10 =
g
g1.282
UC = P60/P10. = g1.535
Kriteria untuk keperluan filter pasir cepat atau rapid sand filter adalah :
Single media Pasir UC = 1,3 1,7.
ES = 0,45 0,7 mm
Untuk dual media :
Antrasit
UC = 1,4 1,9
ES = 0,5 0,7.
72
Filtrasi
Ukuran Bukaan
(mm)
Berat kumulative
(%)
Ukuran Bukaan
(mm)
Berat kumulative
(%)
0,149
0,2
0,59
40
0,178
1,0
0,71
60
0,210
3,0
0,84
72
0,249
5,1
1,00
85
0,297
8,9
1,19
92
0,350
15
1,41
97
0,419
12
1,68
99
0,500
30
Filtrasi
Penyelesaian:
hL = f
L.V 2
Dc 2 g
(4.1)
dimana :
74
Filtrasi
hL
= kecepatan aliran,
= diameter kanal.
r=
Dc 2 L Dc
Volume. pipa
=
=
Keliling .basah. pipa 4 Dc.L
4
(4.2)
Volume.rongga.media
Volume.rongga + volume.butiran.media
(4.3)
Jika Vp volume partikel media, Np jumlah partikel media, maka total volume
rongga Vv dapat dinyatakan sebagai :
Vv =
N p .V p
1
(4.4)
1 N p . Ab 1 6
(4.5)
75
Filtrasi
(a)
(
b)
Gambar 4.4. : kehilangan tekanan pada filter, (a) percobaan peizemetri (b) profil
kehilangan tekanan selama proses filtrasi.
76
Filtrasi
Dc =
2
d
3 1
(4.6)
Pendekatan terhadap laju aliran (flow rate) Va = (debit/luas area bak), maka
kecepatan air dalam pipa v dapat dihitung sebagai berikut:
v=
(4.7)
untuk jenis media yang tidak bulat digunakan factor kebulatan , sehingga perlu
dikoreksi :
Vp
Ab
d
6
(4.8)
hL = f '
L 1
d 3
Va
(4.9)
1
f ' = 150
N Re
+ 1,75
(4.10)
Bilangan Reynold, NRe merupakan fungsi diameter dan kecepatan aliran yang
diturunkan dengan rumus :
77
N Re =
dimana :
.d .Va
Filtrasi
. .d .Va
(4.11)
= berat jenis
= viskositas dinamis
= viskositas kinematis.
hL = 1,067
C D .L.Va
.d . 4 g
(4.12)
CD = 24
N Re
CD=
CD = 0,4.
24
+
N Re
3
N Re
+ 0,34
hL = 1,067
dimana :
L.Va
CD x
4
d
. g
(4.13)
78
Filtrasi
Penyelesaian:
1. Perhitungan headloss menggunakan persamaan Carman-Kozeny
Persamaan Carman-Kozeny:
L 1 Va
hL = f '
d 3 g
1
+ 1,75
f ' = 150
N Re
NRe = ( d Va) /
h = 86,2x
L
0,82 x 0,045 0,453
(800/3600)2
= 42,586 cm
981
79
Filtrasi
(800/3600)
1
1,067 24,565
= 53,32cm
hL =
*
60 *
4
0,045
0,82
981
0,45
% Berat
9
19,1
45,5
21,3
5,1
Penyelesaian:
Langkah penyelesaiannya adalah:
1. Hitung NRe untuk masing-masing diameter
2. Hitung CD untuk masing-masing diameter (perhatikan nilai NRe karena rumus
CD tergantung pada nilai NRe)
3. Hitung CD x / d untuk masing-masing diameter
80
Filtrasi
CD
CD x / d
0,61
1,324
21,071
3,11
0,55
19,1
1,194
23,187
8,05
0,4
45,5
0,868
27,637
31,44
0,27
21,3
0,586
40,947
32,30
0,18
5,1
0,391
61,420
17,40
Jadi
CD x
= 92,30 / mm
d
hL =
1,067 60 (800/3600)
(
)
* 923,05 = 88,47 cm
0,82 981
0,45 4
81
Filtrasi
82
Filtrasi
L. A.(1 ) p = Le . A.(1 e ) P
(4.14)
Le = L
(1 )
(1 e )
(4.15)
83
e = (
dimana :
Filtrasi
VB 0, 22
)
Vs
(4.16)
Le = L
(1 )
[1 (VB / Vs ) 0.22 ]
(4.17)
d (m)
0,0010006
0,0007111
0,0005422
0,0004572
0,0003834
0,0003225
0,0002707
0,0002274
0,0001777
Tentukanlah :
a. Kecepatan back wash yang diperlukan untuk ekspansi media
b. Debit aliran air yang diperlukan untuk ekspansi media
c. Kehilangan tekanan pada saat awal back wash
d. Tinggi ekspansi media pasir (LE)
84
Filtrasi
Penyelesaian :
a. Kecepatan aliran back wash untuk mengekspansi media ditentukan dengan
mengacu pada kecepatan pengendapan partikel terbesar. Kecepatan
mengendap, Vs dapat dihitung dengan rumus berikut :
4g
(S s 1)d
Vs =
3C D
1/ 2
24
3
+
+ 0,34 dengan
N Re
N Re
N Re =
dV s
Untuk ayakan dengan ukuran pertama, d = 0,0010006 m atau 0,1 Cm, dari
Gambar 4.6 (hubungan antara ukuran partikel dan kecepatan pengendapan),
partikel dengan diameter 0,1 cm dan
spesifik gravity 2,65 memiliki
kecepatan pengendapan sekitar 14 cm/s. Pada suhu 25 C viskositas air =
0,8975 x 10-2 Cm2/detik, nilai NRe nya adalah :
N Re =
CD =
0,82 x0,1x14
= 127,9
0,8975 x10 2
24
3
+
+ 0,34 = 0,793
127,9
127,9
4 9,806m 2,65 1
Vs = X
x
x0,0010006m
2
0,793
det
1/ 2
= 0,165
m
det
(1 )(L )
hL = s
= (S s 1)(1 )(L )
0 , 22
0,00454
=
0,165
0 , 22
= 0,454
85
Filtrasi
Le = (1 )L
x
= (1 0,454 )(0,610m )(2,020 ) = 0,673m
1 e
x
= 2,0200
1 e
Filtrasi
87
Filtrasi
88
Filtrasi
Pada pengolahan lanjut, umumnya digunakan filtrasi dengan dual media atau
mixed media. Karakteristik filter untuk pengolahan air limbah dijelaskan pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.1 : Kriteria perencanaan media filter untuk pengolahan air bersih.
Karakteristik
Nilai
rentang
I Single Media
A.Media pasir :
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
B.Media anthrasit :
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
C. Laju Filtrasi (l/det-m2)
II. Dual Media
Anthrasit :
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Pasir
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Laju Filtrasi (l/det m2)
III. Mixed Media
Anthrasit :
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Pasir
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Garnet
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Laju Filtrasi (l/det m2)
tipikal
610 760
0,35 0,70
<1,7
685
0,6
<1,7
610 760
0,70 0,75
<1,75
1,36 3,40
685
0,75
<1,75
2,72
460 610
0,9 1,1
1,6 1,8
610
1,0
1,7
150 205
0,45 0,55
1,5 1,7
2,04 5,44
150
0,5
1,6
3,4
420 530
0,95 1,0
1,55 1,75
460
1,0
<1,75
150 230
0,45 0,55
1,5 1,65
230
0,50
1,60
75 115
0,20 0,35
1,6 2,0
2,72 6,80
75
0,20
<1,6
4,08
89
Filtrasi
Nilai
rentang
I. Dual Media
Anthrasit :
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Pasir
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Laju Filtrasi (l/det m2)
III. Mixed Media
Anthrasit :
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Pasir
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Garnet
Kedalaman (mm)
ES (mm)
UC
Laju Filtrasi (l/det m2)\
tipikal
305 610
0.8
- 2,0
1,3 1,8
460
1,2
1,6
150 305
0,4 0,8
1,2 1,6
1,36 6,79
305
0,55
1,5
3,40
205 510
1,0 2,0
1,4 1,8
405
1,4
1,5
205 405
0,4 0,8
1,3 1,8
255
0,5
1,6
50 150
0,2 0,6
1,5 1,8
1,36 6,79
100
0,3
1,6
3,40
4.8. Rangkuman
1. Filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari fluida yang membawanya
dengan menggunakan media berpori. Filtrasi dapat dilakukan dengan
menggunakan media berbutir .
2. Saringan pasir adalah filtrasi dengan menggunakan pasir dengan ukuran
tertentu sebagai media penyaring.
90
Filtrasi
91
Filtrasi
9. Selama proses filtrasi berlangsung akan terjadi penurunan debit air produksi
akibat clogging atau pemampatan oleh kotoran yang tersaring dan tertahan
pada media yang menyebabkan diameter pori mengecil.
10. Pencucian media filter pada saringan pasir cepat dapat dilakukan dengan
pencucian aliran balik (backwashing), agar pasir terekspansi dan mengalami
fluidisassi sehingga terjadi benturan antar partikel pasir yang berakibat pada
lepasnya kotoran dari permukaan media dan terbawa bersama air cucian.
11. Kecepatan backwash minimum ditentukan berdasarkan pada nilai settling
velocity pasir dengan diameter terbesar.
12. Filter pasir dilengkapi dengan fasilitas underdrain untuk mengalirkan air
terolah. Under drain terdiri dari lateral dan manifold.
4.9. Soal-soal
1. Sebuah filter dual media terdiri atas pasir dan antrasit dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Parameter
Media Pasir:
Media Antrasit
60 cm
40 cm
0,045 cm
0,1 cm
Specific gravity
2,65
1,20
Faktor bentuk
0,82
0,75
Porositas
0,45
0,55
Ketebalan
Diameter partikel
Bila total headloss yang terjadi pada kedua media adalah 55 cm (hL pasir+ hL
antrasit
92
Filtrasi
2. Gambar berikut adalah potongan memanjang filter dengan dua macam pasir:
40 cm
Ukuran
partikel
0,45 mm
0,50 mm
40 cm
35 cm
Porositas
Faktor
bentuk
0,75
0,75
42 %
45 %
1
0,5
2
0,5
4
0,6
6
0,7
8
0,8
12
0,9
16
1,5
20
2,0
24
4,0
0,48
0,48
0,45
0,42
0,40
0,38
0,34
0,30
0,28
Pertanyaan:
a. Bila kekeruhan efluen maksimum adalah 1 NTU, tentukan filter run
b. Pada headloss berapakah filter harus di-backwash?
(Data media pasir: L= 60 cm, d= 0,045 cm, Sg= 2,65, = 0,82, rate
filtrasi= 10 m/jam, T= 27oC)
4. Media filter dengan ketebalan bed 60 cm dibackwash dengan rate 1,1
cm/detik. Porositas media 0,4. Hitunglah tinggi media terekspansi dan
headlossnya jika ukuran butiran media adalah sebagai berikut:
93
5.
Filtrasi
% berat pasir
0,112
2,25
0,077
10,00
0,050
30,50
0,035
30,25
0,021
7,00
Filter cepat beroperasi pada kecepatan 8 m/jam. Jenis filter adalah single
media pasir dengan spesifikasi sebagai berikut :
Densitas media
s = 2.650 kg/m3
Faktor bentuk
= 0,82
Porositas
= 0,4
Tebal media
L = 60 cm
Distribusi Media :
Diameter (mm)
Fraksi berat %
0,3
10
0,6
16
0,8
24
1,0
30
1,2
20
a. Proses Filtrasi :
Berapa nilai ES , UC
b. Proses Backwash :
Filtrasi
95