Anda di halaman 1dari 8

Kode : Lap OJL CKS

Versi 2014

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN OJL


Pada akhir kegiatan On-the Job Learning (OJL) peserta diklat diwajibkan menyusun
laporan OJL yang dilengkapi bahan presentasi. Laporan ditulis pada kertas HVS A4 70
gram. Cover laporan warna biru kemdikbud (hardcover), disahkan oleh pejabat dari
Dinas Pendidikan, misalnya Kabid atau Kasi terkait. Untuk calon kepala sekolah SD dapat
juga disahkan oleh Kepala UPTD.
Berikut adalah contoh cover dan sistematika laporan OJL sebagai berikut:

LAPORAN ON THE JOB LEARNING


(OJL)
Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On The Job Learning pada
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
Kabupaten ..., Provinsi ....
Periode: ... s/d ... 2014

LOGO DINAS
PENDIDIKAN
KAB. ....

Nama
Unit Kerja
Nip

:
:
:

PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN .PROVINSI .
2014

Kode : Lap OJL CKS Versi


2014

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Hasil yang diharapkan
Bab II. Kondisi Nyata Sekolah Magang

A. Kondisi Sekolah Sendiri


B. Kondisi Sekolah Lain
Bab III. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK)
1. Siklus Pertama
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monev
d. Refleksi
2. Siklus Kedua
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monev
d. Refleksi
B. Supervisi Guru Junior ( minimal 1 guru dengan 2 siklus)
1.
Perencanaan
2.
Pelaksanaan
2.1 Pra-Observasi
2.2 Observasi
2.3 Pasca Observasi
3.
Tindak lanjut
4.
Hasil

C. Penyusunan Perangkat pembelajaran


1. RPP
2. Bahan Ajar
3. Instrumen Penilaian
D. Pengkajian Aspek Managerial
1. Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah
2. Pengelolaan Keuangan Sekolah
3. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah
5. Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah
6. Pengelolaan Kurikulum
7. Pengelolaan Peserta Didik
8. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
9. Monitoring dan Evaluasi
E. Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK yang Kurang di Sekolah Kedua
(lain).
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Hasil
Bab IV Penutup
A. Simpulan
B. Saran-saran
Lampiran:
1.
2.
3.
4.
5.

Matriks RTK
Jadwal RTL
Jurnal kegiatan (ditanda-tangani kepala sekolah)
Dokumen yang relevan
Dokumentasi kegiatan (Foto, dll).

PENJELASAN SISTEMATIKA LAPORAN OJL


Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang (ojl)
Latar belakang minimal memuat:
1.

Peraturan yang terkait dengan penyiapan


atau kompetensi kepala sekolah, misalnya Permendiknas nomor 13 tahun 2007, tentang
standar kepala sekolah, Permendiknas nomor 28 tahun 2010, tentang penugasan guru
sebagai kepala sekolah;

2.

Alasan dilakukannya OJL.

B. Tujuan (ojl)
Tujuan memuat peningkatan kelima kompetensi kepala sekolah, yaitu peningkatan
kompetensi kepribadian, sosial, kewirausahaan, manajerial dan supervisi; serta peningkatan
kinerja sekolah di salah satu SNP (isi, proses, SKL dan penilaian).
C. Hasil yang diharapkan (Ojl)
Hasil yang diharapkan adalah suatu kondisi yang diharapkan terwujud setelah kegiatan OJL
dilakukan, misalnya: Saudara memiliki kemampuan untuk:
1. Mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada
pelaksanaan RTK.
2. Mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada
pelaksanaan RTK.
3. Mengintegrasikan nilai-nilai kepemimpinan yang selalu menempatkan pembelajaran pada
prioritas utama dalam pengambilan keputusan.
4. Meningkatkan kemampuan guru kelas dalam membuat media pembelajaran (power
point).
5. Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar dan Evaluasi) sesuai standar.
6. Memetakan kesenjangan sekolah sendiri dan sekolah magang lain dan menyusun
alternatif solusi untuk mengatasi kesenjangan.
7. Melaksanakan pra observasi, observasi dan post observasi dalam supervisi guru junior.

8. Mengelola peserta didik-kognitif (melalui hasil belajar di sekolah magang kedua)


(Contoh no. 8 ini: jika calon lemah di kompetensi manajerial pada aspek pengelolaan
peserta didik).
Bab II. Kondisi Nyata Sekolah Magang
A. Kondisi sekolah magang ke-1 (sekolah sendiri) memuat profil singkat sekolah dan
pemetaan 8 SNP di sekolah (yang sudah mencapai SNP dan yang belum).
B. Kondisi sekolah magang ke-2 (sekolah lain) memuat profil singkat sekolah dan
pemetaan 8 SNP di sekolah (yang sudah mencapai SNP dan yang belum).
Bab III. Rencana Tindak Kepemimpinan
A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan
1. Siklus Pertama
a. Persiapan
Ceritakan/uraikan apa yang telah Saudara lakukan pada tahap persiapan
sesuai dengan yang telah ditulis pada matriks RTK.
b. Pelaksanaan
Ceritakan/uraikan apa yang telah Saudara lakukan pada tahap pelaksanaan
sesuai dengan yang telah ditulis pada matriks RTK.
c. Monev
Ceritakan/ uraikan apa yang dimonev, bagaimana prosesnya, instrumen apa
yang digunakan dan apa sajakah hasilnya (yang sudah bagus maupun yang
masih kurang).
d. Refleksi
Ceritakan/ uraikan proses refleksi dan hasil refleksi Saudara berupa tindak
lanjut kegiatan untuk siklus kedua.
2. Siklus Kedua
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monev
d. Refleksi
Catatan: Penjelasan siklus kedua mirip dengan siklus pertama.

B. Supervisi Guru Junior


Pada bagian ini, hal-hal yang calon kepala sekolah uraikan/ ceritakan minimal memuat halhal sebagai berikut:
1. Pengantar terkait supervisi (misalnya 1 paragraf).
2. identitas guru junior (guru yang junior kompetensinya, yang paling perlu bantuan-bisa
muda, bisa tua) yang disupervisi.
3. Alasan mengapa calon memilih guru tersebut.
4. Waktu dan proses penyusunan program supervisi (program terlampir),
5. Waktu dan proses pelaksanaan pra-observasi, pihak yang terlibat, instrumen yang
digunakan, serta hasil pra-observasi. (foto dan instrumen pra-observasi terlampir),
6. Waktu dan proses pelaksanaan observasi, pihak yang terlibat, instrumen yang digunakan,
serta hasil observasi (foto dan instrumen observasi terlampir),
7. Waktu dan proses pelaksanaan post-observasi, pihak yang terlibat, instrumen yang
digunakan, serta hasil post-observasi (foto dan instrumen post observasi terlampir),
8. Proses perumusan tindak lanjut supervisi (format tindak lanjut supervisi terlampir).
9. Tampikan hasil siklus pertama.
10. Uraikan cara penggunaan hasil tindak lanjut supervisi untuk perencaan siklus kedua.
11. Ceritakan/ uraikan proses siklus kedua (pra-observasi, observasi, post observasi dan
tindak lanjut).
12. Tampilkan hasil siklus kedua.
Catatan:
Ke-12 aspek di atas diuraikan/ diceritakan dalam bentuk narasi/ paragraf bukan per-poin.
12 aspek di atas bisa jadi 5 paragraf, 8, 10 atau lainnya, diserahkan pada kreativitas calon
kepala sekolah.

C. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP, Bahan Ajar dan Instrumen Penilaian)


Dalam poin C ini; uraian calon tentang perangkat pembelajaran minimal memuat:
1. Pengantar terkait mengapa calon harus menyusun perangkat pembelajaran.
2. Apa saja perangkat yang disusun.

3.

Identitas KD atau subtema (SD) apa yang diambil.

4. Uraian tentang bagaimana Saudara menyusun setiap tahapan (KI, KD, indikator, tujuan,
sampai dengan evaluasi (termasuk bahan ajarnya). Mengapa indikator pada RPP Saudara
seperti itu, tujuannya seperti itu, dan seterusnya. Permendikbud terkait harus Saudara
jadikan sebagai salah satu pedoman. (RPP, Bahan ajar dan instrumen evaluasi terlampir).
Catatan:
-

Hindari mengambil KD yang sama dengan calon lain agar uraian pada laporan
terkait penyusunan perangkat pembelajaran ini tidak sama dengan calon lainnya).

Laporan disajikan dalam bentuk narasi atau cerita/ paragraf bukan per-poin.

D. Pengkajian Aspek Managerial


Dalam poin D ini; uraian calon tentang pengkajian 9 aspek manajerial minimal memuat:
1. Persiapan mengkaji. Sebelum mengkaji apa saja yang Saudara siapkan, misalnya
dokumen, daftar pertanyaan untuk wawancara, lembar obervasi, dan lain-lain, koordinasi
dengan kepala sekolah dan pihak terkait, dan seterusnya. Persiapan pengkajian
diceritakan per-kajian karena setiap kajian memerlukan persiapan yang berbeda, misalnya
dokumen yang dikumpulkan berbeda.
2. Pelaksanaan kajian. Ceritakan bagaimana proses Saudara mengkaji (bagaimana proses
Saudara mendapatkan kondisi ideal, nyata, kesenjangan dan alternatif solusi). Ceritakan
per-kajian (ada 9 kajian).
3. Hasil pengkajian 9 aspek manajerial (kesenjangan dan alternatif solusi saja).
(Matriks Kajian terlampir)
Catatan:

Laporan disajikan dalam bentuk narasi atau cerita/ paragraf bukan per-poin.

F.

Peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK yang kurang di sekolah magang ke2.

Ceritakan/ uraikan kompetensi apa yang Saudara tingkatkan di sekolah magang ke-2, apa
saja yang telah Saudara lakukan dalam rangka peningkatan kompetensi tersebut (persiapan
dan pelaksanaan), dan apa saja hasil belajar Saudara di sekolah tersebut.
Alternatif kegiatan yang bisa dipilih oleh peserta, antara lain:
1. Kegiatan berdasarkan hasil AKPK yang terlemah.
2. Kegiatan berdasarkan hasil AKPK yang lemah.
3. Kegiatan berdasarkan keunggulan sekolah magang
Alternatif 1 adalah alternatif utama, jika alternatif 1 tidak bisa dilaksanakan karena kepala
sekolah mentor ke-2 belum kompeten/ tidak mahir di aspek tersebut, calon dapat
melaksanakan alternatif kedua, dan jika alternatif kedua pun mengalami kendala untuk
dilakukan, calon dapat memilih alternatif terakhir.
Untuk mengambil alternatif ke-2 atau ke-3, Saudara terlebih dahulu harus berkonsultasi
dengan pembimbing Saudara (Master Trainer).
Bab IV Penutup
A.

Simpulan (uraian tentang ketercapaian tujuan OJL)

B.

Saran-saran (masukan atau kritikan terhadap program Diklat Penyiapan

Calon Kepala sekolah-IN ON IN, khususnya OJL)

Anda mungkin juga menyukai