EPISTEMIOLOGI,
AKSIOLOGI LINGKUNGAN
Tri Retnaningsih Soeprobowati
Doktor Ilmu Lingkungan UGM - The University of Ballarat Australia
Master of Applied Science (Environmental Science) The University of Western Sydney, Australia
ONTOLOGI
LINGKUNGAN
Ontologi: apakah yang ditelaah dan mengapa
ditelaah sehingga diperoleh hakikat, yaitu sesuatu yang
melekat pada objek secara apa adanya
Kerusakan lingkungan:
Kerusakan lingkungan terjadi karena terjadi anomali di
dalam sistem-sistem pendukung kehidupan.
Kosmosfer
Atmosfer
Biosfer
Pedosfer
Hidrosfer
Toposfer
2000 2010
Hectares (million)
1900
1960 1980
Montane
Swamp
Lowland
2010
1900
2000
1980
1960
FRESHWATER SHORTAGES
The impact of human activity on freshwater sources, 1950-2025. Source: World Water Resources at
the Beginning of the 21st Century (IHP UNESCO)
EPISTEMOLOGI
LINGKUNGAN
Epistemiologi:
Bagaimana obyek telaah diperoleh & disusun.
Bagaimana cara mengkajinya
BIO-INDIKATOR GEMPABUMI
AKSIOLOGI LINGKUNGAN:
Etika Lingkungan
AKSIOLOGI: apa nilai/manfaat pengkajian
ANTROPO
SENTRISME
BIO
SENTRISME
EKO
SENTRISME
DEVELOPMENT
ETHICS
PRESERVATION
ETHICS
CONSERVATION
ETHICS
TRANSENDEN
EXTINCT
HOLISTIC
SUSTAINABLE
ANTROPOSENTRISME
Memandang manusia sebagai pusat sistem alam semesta.
Kebutuhan dan kepentingan manusia mempunyai nilai paling tinggi
dan paling penting.
Etika hanya berlaku bagi manusia.
Kewajiban dan tanggung jawab terhadap alam hanya merupakan
perwujudan kewajiban dan tanggung jawab moral terhadap sesama
manusia, bukan untuk alam.
Alam hanya dipandang sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia,
sehingga teori ini bersifat egoistik Etika lingkungan yang dangkal
dan sempit (Shallow Environmental Ethics)
BIOSENTRISME
Memusatkan etika pada kehidupan seluruhnya.
Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai, tetapi alam
juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri, terlepas dari
kepentingan manusia.
Ciri utara BIOCENTRISM, bahwa setiap kehidupan dan
makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya
sendiri, terlepas apakah bernilai bagi manusia atau tidak,
karena itu manusia harus melindungi dan melestarikannya.
Anti spesiesme, karena semua spesies mempunyai status
moral yang sama, sehingga harus berlaku prinsip moral
perlakuan yang sama.
EKOSENTRISME
Memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis, baik
yang hidup (biotis) maupun yang tidak hidup (abiotis),
karena secara ekologis keduanya saling terkait antara yang
satu dengan yang lain (Deep Ecology, memusatkan
perhatian pada kepentingan jangka panjang).
Kewajiban dan tanggung jawab moral yang sama, berlaku
untuk semua realitas ekologi.
KONSEP ECOSOPHY
(ARNE NAESS)
Ruang
kehidupan
Timbunan
limbah
Stok
produksi
Kearifan
Penghargaan
Kebutuhan
sosial
Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan dasar
Terima kasih