Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN

KERJA DAN DAMPAKNYA


TERHADAP KESEHATAN
A. M. FADHIL HAYAT
FAKTOR FISIK
KEBISINGAN

• Kasus kebisingan di lingkungan sering terjadi .


• Dampak yang dirasakan oleh masyarakat bermacam-macam, mulai dari tidak
dapat mendengar radio/tv/percakapan secara wajar, tidak dapat tidur pada
waktunya, sulit berkonsentrasi sampai gangguan psikologis lain.
• Sebagian dari mereka berani melakukan protes, sebagian hanya bercerita
kesana-kemari dan sebagian diredam dalam hati, menyerah pada keadaan,
yang sebenarnya tidak wajar, semua ini merupakan gangguan kesehatan.
• Jajaran petugas kesehatan yang bertanggung jawab atas kesehatan
masyarakat perlu mempunyai keterampilan dalam mengidentifikasi apakah
suatu kasus atau peristiwa kenisingan benar-benar berdampak terhadap
kesehatan.
• Dapat saja terjadi sekelompok orang mengadu kebisingan oleh suatu industri
padahal bukan karena benar-benar kebisingan melainkan karena desakan
politis atau ekonomis, tidak senang orang lain lebih maju, dan sebagainya .
PENCAHAYAAN

• Pencahayaan / penerangan merupakan salah satu komponen agar pekerja


dapat bekerja / mengamati benda yang sedang dikerjakan secara jelas, cepat,
nyaman dan aman.
Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Pencahayaan

• Sumber cahaya: ada dua yaitu sumber cahaya buatan dan sumber cahaya alami.
• Daya pantul (reflektivitas) bila cahaya mengenai suatu permukaan yang kasar dan hitam maka
semua cahaya akan diserap, tetapi bila permukaan halus dan mengkilap maka cahaya akan
dipantulkan sejajar, sedangkan bila permukaan tidak rata maka pantulan cahaya akan diffuse.
• Ketajaman penglihatan: kemampuan mata untuk melihat suatu benda dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu ;
• Ukuran objek / benda : besar kecilnya .
• Luminensi “ brightness “ ; tingkat terangnya lapangan penglihatan yang tergantung dari penerangan dan
pantulan objek / benda.
RADIASI

• Radias adalah emisi energi yang dilepas dari bahan atau alat radiasi
• Radiasi pengion adalah gelombang ekeltromagnetik dan partikel bermuatan
yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang
dilaluinya.
• Radiasi non pengion adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai
panjang gelombang lebih besar dari 100 nanometer dengan energi sangat
rendah, sehingga tidak dapat mengionisasi media yang dilaluinya .
FAKTOR KIMIA
• Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia.
• Banyak bahan kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran
darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya.
• Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap
atau kabut
BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAPAT MASUK KE
DALAM TUBUH MELALUI TIGA CARA UTAMA
ANTARA LAIN:
• Inhalasi (menghirup): Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat masuk ke dalam paru-paru.
Seorang dewasa saat istirahat menghirup sekitar lima liter udara per menit yang mengandung debu, asap, gas atau
uap. Beberapa zat, seperti fiber/serat, dapat langsung melukai paru- paru. Lainnya diserap ke dalam aliran darah dan
mengalir ke bagian lain dari tubuh.
• Pencernaan (menelan): Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan makanan yang terkontaminasi, makan
dengan tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat tertelan
saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari mulut, hidung atau tenggorokan. Zat beracun mengikuti rute yang
sama sebagai makanan bergerak melalui usus menuju perut.
• Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif: Beberapa di antaranya adalah zat melewati kulit dan masuk ke
pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan wajah. Kadang-kadang zat-zat juga masuk melalui luka dan lecet atau
suntikan (misalnya kecelakaan medis).
Sumber Bahan Kimia Di Tempat Kerja

• Bahan-bahan kimia digunakan untuk berbagai keperluan di tempat kerja.


• Bahan- bahan kimia tersebut dapat berupa suatu produk akhir atau bagian
bentuk bahan baku yang digunakan untuk membuat suatu produk.
• Juga dapat digunakan sebagai pelumas, untuk pembersih, bahan bakar untuk
energi proses atau produk samping.
DEBU

• Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang melayang di udara
(Suspended Particulate Matter / SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron.
• Dalam Kasus Pencemaran udara baik dalam maupun di ruang gedung (Indoor and Out Door Pollution)
debu sering dijadikan salah satu indikator pencemara yang digunakan untuk menunjukan tingkat bahaya
baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
• Partikel debu akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang layang di
udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan. Selain dapat membahayakan terhadap
kesehatan juga dapat mengganggu daya tembus pandanng mata dan dapat mengadakan berbagai reaksi
kimia sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit karena merupakan campuran
dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda beda.
FAKTOR BIOLOGI
• Faktor biologi di industry sangat beragam jenisnya.
• Seperti pekerja di pertanian, perkebunan dan kehutanan termasuk di dalam perkantoran yaitu indoor
air quality, banyak menghadapi berbagai penyakit yang disebabkan virus, bakteri atau hasil dari
pertanian, misalnya tabakosis pada pekerja yang mengerjakan tembakau, bagasosis pada pekerja –
pekerja yang menghirup debu-debu organic misalnya pada pekerja gandum (aspergillus) dan di pabrik
gula,.
• Penyakit paru oleh jamur sering terjadi pada pekerja yang menghirup debu organik, misalnya pernah
dilaporkan dalam kepustakaan tentang aspergilus paru pada pekerja gandum. Demikian juga “grain
asma” sporotrichosis adalah salah satu contoh penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh jamur.
• Penyakit jamur kuku sering diderita para pekerja yang tempat kerjanya
lembab dan basah atau bila mereka terlalu banyak merendam tangan atau
kaki di air seperti pencuci.
• Agak berbeda dari faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja lainnya,
faktor biologis dapat menular dari seorang pekerja ke pekerja lainnya.

Anda mungkin juga menyukai