juga diajak berjalan-jalan ke tanaman hias outdoor. Kami melihat tanaman Sansiviera sp.,
tanaman ekor ayam, tanaman ekor tupai, dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebut memiliki
daya jual dan harga yang berbeda. Kami tidak menemukan tanaman obat karena katanya
tanaman obat sedang tidak siap.
Kami melanjutkan kunjungan k epos selanjutnya yaitu pos kultur jaringan. Awalnya
pada pos ini kami diberikan botol-botol berisi hasil kultur jaringan yang gagal karena terdapat
jamur di dalam botol yang memenuhi medium. Cara kultur jaringan di sini kurang lebih sama
dengan yang telah dilakukan pada praktikum Fisiologi dan Perkembangan Tumbuhan modul
sebelumnya namun di sini dilakukan dengan lebih hati-hati dan ruangannya lebih dijaga agar
steril karena sebelum masuk ke dalam ruangan kultur, kita diharuskan untuk elewati
sterilization chamber. Pada pos ini kami mendapat penjelasan bahwa kultur jaringan juga
bisa dilakukan secara pribadi atau skala rumahan. Kita bisa mengganti autoklaf dengan
presto dan mengganti laminar airflow cabinet dengan ruangan tertutup yang terus menerus
dihisap oleh vacuum cleaner.
Setelah dari pos kultur jaringan kami berpindah ke pos selanjutnya yaitu pos
budidaya tanaman buah. Pada pos ini kami diajarkan bagaimana cara membuat metode kaki
ganda pada tanaman berkayu. Metode kaki ganda ini dilakukan pada dua jenis pohon dengan
genus yang sama seperti durian lokal dan durian lagi namun salah satu durian ini belum
diketahui jenisnya. Durian yang belum diketahui jenisnya ini akan diambil akarnya untuk
ditempelkan pda jenis durian yang sudah diketahui yang umurnya lebih tua dua atau tiga
bulan daripada durian yang belum diketahui jenisnya. Proses kaki ganda ini seperti proses
okulasi. Tanaman induk atau yang sudah diketahui jenisnya dibuat sayatan berbentuk T
terbalik pada akarnya. Tanaman penyambung juga dibuat sayatan yang cocok dengan sayatan
pada tanaman induk tadi lalu ditempelkan dengan plastik. Tanaman ini kemudian akan
dibiarkan selama dua minggu lebih sampai satu bulan. Jika akar menyambung, tandanya
berhasil. Tanaman dengan kaki ganda dipercaya tumbuh lebih cepat karena unsur hara
diserap lebih banyak oleh tumbuhan dan tumbuhan menjadi lebih kokoh. Selain durian, di
sini terdapat pohon manga, jeruk, bahkan pohon buah naga yang daunnya berbentuk duri
seperti kaktus. Masih terdapat banyak tumbuhan buah lain yang belum sempat kami bahas,
kami pergi ke pos selanjutnya yaitu pos budidaya sayuran.
Di pos budidaya sayuran, kami hanya diperlihatkan budidaya cabai (Capsicum
annuum) dan kubis. Sebenarnya yang saya harapkan adalah sayuran yang lebih hijau dari ini
namun Pak Rohadi menjelaskan bahwa tidak semua tanaman bisa hidup di tanah tersebut
karena kondisi cuaca jika sudah kemarau akan sulit. BPBH Pasir Banteng memilih cabai dan
kubis sebagai tanaman khas di Jatinangor. Di sini kami dijelaskan juga cara merawat tanaman
sayur terutama cabai. Benih cabai dan kubis yang diimpor dari Jepang berumur sekitar 3
minggu. Indonesia belum mampu membuat bibit sayuran karena hanya memiliki musim
panas sedangkan sayuran biasa berbiji saat suhu dingin. Benih tadi kemudian disemai selama
3-4minggu lalu dipupuk dengan pupuk yang mengandung makronutrien. Tanaman muda
yang sudah tumbuh diberi penopang agar tegak lalu diberi pupuk mikronutrien. Di sini biasa
menggunakan herbisida dan insektisida untuk memberantas hama. Pak Rohadi juga
menjelaskan apabila terdapat tunas yang sudah tidak produktif sebaiknya dibuang agar energi
terpakai efisien dan terfokus pada perkembangannya. Tanaman cabai ini biasanya dipanen
saat usia 90 hari. Pada lahan ini juga dilakukan perbaikan aerasi dan drainase dengan cara
menambahkan jarak berukuran 60 x 40 cm antarbendengan.
Pos tersebut adalah pos terakhir yang kami kunjungi. Sebelum pulang, kami
mengadakan foto bersama. Tak lupa juga ada pembagian kenang-kenangan dari BPBH Pasir
Banteng. Ada tanaman anggrek, beberapa tanaman hias, dan beberapa botol kultur jaringan.
Kebetulan saya mendapatkan botol kultur jaringan. Kami segera pulang dengan angkot lagi
menuju asrama ITB Jatinangor untuk kembali bersiap untuk mata kuliah selanjutnya.