Anda di halaman 1dari 45

Hand Out

APRESIASI PUISI

DOSEN:
H.A.NURHADI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMENEP
20008

Bahan Ajar
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

APRESIASI
PROSA FIKSI DAN PUISI

DOSEN:
H.A.NURHADI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMENEP
20007

Hand Out

FILSAFAT ILMU
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

DOSEN:
H.A.NURHADI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMENEP
20007

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum wr. wb.
Hand Out APRESIASI PUISI ini tidak lebih dari sekedar alat bantu
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Oleh karenanya pendalaman materi
masih perlu dilakukan. Mahasiswa masih dituntut menelaah lebih lanjut bukubuku referensi yang disarankan.
Sedikit upaya ini semoga dapat memicu peningkatan kualitas perkuliahan,
sehingga pada akhirnya bermuara pada terwujutnya Sumber Daya Pendidikan
yang handal. Semua keluarga besar STKIP PGRI SUMENEP ikut bertanggung
jawab terhadap tujuan mulia ini termasuk mahasiswa-.
Kepada mahasiswa yang sadar sebagai mahasiswa semoga ilmu yang
diperoleh menjadi ilmu yang bermanfaat. Amin ya mujiibassaailiin.
Wallahul muwaffiq ilaa aqwaamiththoriiq.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Sumenep, Agustus 2007
Dosen,

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

STKIP PGRI SUMENEP


JURUSAN
MATA KULIAH
BOBOT
SEMESTER
DOSEN

: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


: APRESIASI PUISI
: 2 SKS
:
: Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

Tatap Muka ke-1

PENGANTAR
PERKENALAN
ORIENTASI MATERI

Lihat silabus
JADUAL KEGIATAN

1. Perkuliahan sebanyak 12 X tatap muka.


2. Tugas Mandiri sebanyak 2 X
3. Tugas Kelompok sebanyak 1 X
4. UTS dan UAS

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

KRITERIA PENILAIAN
1. Kehadiran mahasiswa menjadi faktor dominan.
2. Rumus yang digunakan:
Nilai Semester=(3 x UTS + 2 x Rata-rata Nilai Tugas + 5 x UAS): 10.
3. Nilai dalam bentuk huruf, seperti: A, B. C, D dan E.
Tugas !
Bacalah dengan sepenuh penghayatan 3 (tiga) buah puisi
yang Sdr. temukan dalam harian Kompas, Republika, Jawa Pos, atau harian lain !.
Kemudian laporkan judul dan nama pengarangnya !

Hayati puisi-puisi berikut dengan sepenuh penghayatan !

Sajak Joki Tobing buat Widuri


Oleh: WS Rendra

Dengan latar belakang gubug-gubug karton,


aku terkenang akan wajahmu,
Di atas debu kemiskinan,
aku berdiri menghadapmu,
Usaplah wajahku, Widuri,
Mimpi remajaku gugur
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

di atas padang penangguran,


Ciliwung keruh,
wajah-wajah nelayan keruh,
lalu muncullah rambutmu yang berkebaran,
Kemiskinan dan kelaparan,
membangkitkan keangkuhanku,
wajah indah dan rambutmu,
menjadi pelangi dicakrawalu.

Puisi 1
Oleh: Tengsoe Tjahjono
Sebut saja namamu: puisi
Lahir dari kemelut sejarah dan benteng terakhir
Perlawanan

Engkau melayang: misteri


Tinta biru getar terakhir jemari
Perburuan

Dan ini catatan itu


Yang dikirim lewat sekawanan elang
: negerimu ? Masih saja belukar
tanah lembab tanpa cahaya
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

Adakah yang masih bisa digali dari pesan itu


Lihatlah bukit-bukit begitu agungnya
Lambaian tangan samar kubaca

Sebut saja namamu: puisi

Nyanyian Letnan Nurhadi Anggota Pasukan Garuda XII


Oleh: Akhmad Nurhadi Moekri

Kalau aku ke Kamboja


anakku
berbekal seribu peluru
Kalau aku pulang nanti
anakku
Kubawakan seribu peluru

Sejuk senapanku
Sejuk darahku

Telah kuminum darah yang tumpah


Telah kubungkam parang yang pecah

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

Kalau aku ke Kamboja


anakku
berbekal seribu peluru
kusalami penduduk desa
kubangun pagar rumahnya
kusapu hutan
kurajut kota

Kalau aku pulang nanti


anakku
kubawakan seribu peluru
sekeranjang jeruk untuk tetangga
sekeranjang senyum gerilya untuk
mamamu

kubawakan Ho Chi Minh


kubawakan sungai Mekong
kubawakan Pnom Penh
kubawakan Kamboja

Catatan tentang Mimesis dan Diegesis:

Mimesis adalah paparan realitas seperti apa adanya, diegesis paparan ilusi
pengarang.(Plato).

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

Mimesis bukan sekedar tiruan, bukan sekedar potret dari realitas, melainkan
telah melalui kesadaran personal batin pengarangnya (Aristoteles)

Mimesis dapat tampil dalam berbagai jenis (Gerald Genette):


1. Ujaran yang dilaporkan (Pr: discours repporte)
Contoh:
Nenekku mati dengan sikap pasrah, karena sewaktu meninggal
senyuman tersungging di bibirnya:
2. Ujaran yang telah disesuaikan dengan tanggapan, sikap, dan kesadaran
subyektif pengarangnya.
Contoh:
Nenekku mati dengan sikap pasrah, karena sewaktu meninggal
senyuman tersungging di bibirnya, oleh Chairil Anwar diungkapkan
menjadi:
bukan kematian benar menusuk kalbu
keridhaanmu menerima segala tiba
3. Ujaran yang diceritakan (Pr. discours raconte), paparan yang hanya
berisi tindakan yang hanya ada dalam batin pengarang.
Contoh:
Puisi Goenawan Mohamad:
Siang akan jadi dingin
Tuhan, dan angin telah sedia
Biarkan aku sibuk
dan cinta berangkat dalam rahasia

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

10

Perhatikan unsur mimesis dan diegesis (menurut konsep Plato) dalam puisi:
Sajak Joki Tobing buat Widuri, Puisi 1, dan Nyanyian Letnan Nurhadi
Anggota Garuda XII di atas !

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

11

Tatap Muka ke-2


PENGERTIAN PUISI

Secara etimologis.kata puisi berasal dari bahasa Yunani poemia yang


berarti membuat, poeisis yang berarti pembuatan, atau poeites yang berarti
pembuat, pembangun atau pembentuk. Di Inggris puisi itu disebut poem atau
poetry yang tidak jauh berbeda dengan to make atau to create, sehingga pernah
lama sekali di Inggris puisi itu disebut maker.
Lebih lanjut Tengsoe Tjahjono mendefinisikan puisi sebagai ungkapan
pikir dan rasa yang padat dan berirama, dalam bentuk larik dan bait dengan
memakai bahasa indah dalam koridor estetik.
Hudson mengungkapkan puisi adalah salah satu cabang sastra yang
menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi
dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam
menggambarkan gagasan pelukisnya.
Bacalah dengan cermat contoh puisi di bawah ini, kemudian temukan
irama, penggantian arti (displacing), :penyimpangan arti (distorting), penciptaan
arti (creating of meaning)

Puisi 6
Oleh: Tengsoe Tjahjono
Kembali pada puisi, sungai mengalir di antaranya

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

12

Daun berbentuk hati mengapung di alir bebatuan


Tak henti-henti hujan mematuki

Sepasang angsa berenangan di tepi


Putih berkilau, dikibaskan air di badan
: Oi kenapa sampai di sini ?

Dan siapa mengintip dari remang bebukitan


Oh, jangan bulan atau bintang-gemintang
: Jejak itu telah lama hilang

Sungai Kecil
Oleh: D. Zawawi Imron

Sungai kecil, sungai kecil ! dimanakah engkau telah kulihat ?


antara cirebon dan purwokerto atau hanya dalam mimpi
di atasmu batu-batu kecil sekeras rinduku dan di tepimu daun-daun bergoyang
menaburkan sesuatu yang kuminta dalam doaku
sungai kecil, sungai kecil ! terangkanlah kepadaku, dimanakah negeri asalmu ?
di atasmu akan kupasang jembatan bambu agar para petani mudah melintasimu
dan akan kubersihkan lubukmu agar para perampok yang mandi merasakan
sejuk airmu

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

13

sungai kecil, sungai kecil ! mengalirlah terus ke rongga jantungku dan kalau kau
payah, istirahatlah ke dalam tidurku ! kau yang jelita kutembangkan buat kasihku

Pantai Selopeng
Oleh: Akhmad Nurhadi Moekri

nganga bahak ombak


meruncing taring sepi
mengunyahku
yang terlentang di sela jajaran perahu bajak
yang ditinggalkan para awak ke darat

di darat mereka akan menjumpai


ikan yang terenggut dari lautku
lautku
dan mereka akan tenggelam di matanya
bersama lentangku

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

14

Tatap Muka ke-3

PENGERTIAN APRESIASI PUISI


Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apresiatio yang berarti
mengindahkan atau menghargai. Kata apresiato menurunkan kata appreciation
(Inggris) atau appretiare (Perancis).
Istilah apresiasi menurut Gove mengandung makna:
(1).

Pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin.

(2).

Pemahaman

dan

pengakuan

terhadap

nilai-nilai

keindahan

yang

diungkapkan pengarang.
Squire dan Taba berkesimpulan bahwa sebagai suatu proses, apresiasi
melibatkan tiga unsur inti, yaitu:
(1).

Aspek kognitif.

(2).

Aspek emotif.

(3).

Aspek evaluatif.
Akhirnya apresiasi puisi didefinisakan oleh Tengsoe Tjahjono sebagai

aktivitas menggeluti puisi yang melibatkan unsur pikiran, perasaan, bahkan fisik,
melalui langkah-langkah mengenali, menikmati dan memahami sehingga tumbuh
penghargaan terhadap keindahan dan makna yang terkandung dalam puisi.
Paling tidak seorang apresiator tidak begitu saja mengabaikan puisi
dengan membuang kesempatan untuk membacanya. Mari kita baca puisi di
bawah ini:
Doa Orang Lapar
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

15

Oleh: WS Rendra

Kelaparan adalah burung gagak


yang licik dan hitam
Jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam
O Allah !
Burung gagak menakutkan
Dan kelaparan adalah burung gagak
Selalu menakutkan
Kelaparan adalah pemberontakan
Adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin
Kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
Adalah mata air penipuan
Adalah pengkhianat kehormatan
Seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tana
karena kelaparan
Kelaparan adalah iblis
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

16

Kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran


O Allah !
Kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin
O Allah !
Kami berlutut
Mata kami adalah mata-Mu
Ini juga mulut-Mu
Ini juga hati-Mu
Dan ini juga perut-Mu
Perut-Mu lapar, ya Allah
Perut-Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca
O Allah !
Betapa indahnya sepiring nasi panas
Semangkok sop dan segelas kopi hitam
O Allah !
Kelaparan adalah burung gagak
Jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga-Mu !
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

17

Tatap Muka ke-4


KEGIATAN APRESIASI PUISI

Kegiatan apresiasi puisi dapat mengambil bentuk langsung atau tidak


langsung, kegiatan dokumentatif maupun kegiatan kreatif.
1. Kegiatan langsung.
Termasuk

dalam

kegiatan

ini

antara

lain

dengan

membaca

puisi,

mendengarkan puisi dibaca atau dideklamasikan baik pertunjukan life, atau


melalui media elektronika.
2. Kegiatan tidak langsung.
Termasuk dalam kegiatan ini antara lain mempelajari konsep, teori, sejarah,
ulasan, yang berhubungan dengan sastra, khususnya puisi.
3. Kegiatan dokumentatif.
Termasuk dalam kegiatan ini antara lain upaya mengumpulkan atau
mengadakan koleksi tentang hasil-hasil karya penyair, mengumpulkan buku,
artikel, atau pembahasan tentang sastra, khususnya puisi.
4. Kegiatan kreatif.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah melakukan upaya penciptaan puisi itu
sendiri atau menulis tentang puisi.

Menurut Tengsoe Tjahjono kegiatan apresiasi puisi meliputi:


1. Kegiatan reseptif, kegiatan penerimaan. Termasuk dalam kegiatan ini
adalah kegiatan membaca, kegiatan analitik, dan kegiatan interpretatif.

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

18

2. Kegiatan produktif, kegiatan penciptaan.


3. Kegiatan performansi.
4. Kegiatan dokumentatif.

Kegiatan menulis dan membaca puisi


Sebagai awal dari kegiatan apresiasi puisi, maka marilah kita baca
beberapa puisi berikut kemudian kita analisis dalam sebuah diskusi.
Renungan Bab Aids
Oleh: Darmanto Jatman

Tuhan menciptakan langit dan bumi dan laut


dan burung di awang-awang, dan binatang di daratan
dab ikan di kedalaman air;
dan di hari ke tujuh ia menarik nafas panjang dan
bersabda: Sempurna !
Manusia menciptakan teologi dan filsafat dan ilmu dan
seni dan teknologi
Satelit di awang-awang, meriam di daratan
dan kapal selam di kedalaman samudra
dan di akhir zaman Ia menarik nafas panjang
dan berkata: Sempurna !
Sesuatu, entah apa, atau siapa, melepas jasad-jasad
renik
protozoa, amoeba, bakteria, virus
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

19

dan akhirnya HIV


lalu Ia menyeringai dan bicara:
Sempurna

Aje gile !
Gile bener !
Bener-bener The Last Encouter
Pertempuran pungkasan manusia melawan napsunya
Sendiri !

Ya mubya mubyati, ya mubya mubyati, ya mubya


Mubyati
Aum shatih, shantih aum
Bismillah irrahman irrahim
Ya Allah !
Jadikanlah kami saksi atas kemenanganMu ini

Jakarta
Oleh: Mustofa Bisri

Jakarta yang angkuh


Jakarta yang selingkuh
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

20

Jakarta yang berpeluh


Jakarta yang mengeluh
Jangan mengaduh !
Rasakanlah sendiri
Sakitmu !
Kau telah memaksakan diri
Menjadi asing
Di mata anak-anakmu
Sendiri !

Siapa
Oleh: D. Zawawi Imron

Kupu-kupu menari
manaklukkan keangkuhan tebing-tebing
dengan warna

Aku jadi ingin tahu


siapa
yang memetik tombak jadi kecapi

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

21

Tatap Muka ke-5

MANFAAT MENGAPRESIASI PUISI

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan apresiasi sastra pada


umumnya menurut Aminuddin, (dan apresiasi puisi pada khususnya, pen) dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Mendapatkan hiburan.
2. Mengisi waktu luang.
3. Memberikan informasi yang berhubungan dengan pemerolehan nilai-nilai
kehidupan.
4. Memperkaya pandangan atau wawasan kehidupan sebagai salah satu unsur
yang berhubungan dengan pemberian arti maupun peningkatan nilai
kehidupan manusia itu sendiri.
5. Pembaca dapat memperoleh dan memahami nilai-nilai budaya dari setiap
jaman yang melahirkan cipta sastra itu sendiri.
6. Mengembangkan sikap kritis pembaca dalam mengamati perkembangan
jamannya, sejalan dengan kedudukan sastra itu sendiri sebagai salah satu
kreasi

manusia

yang

mampu

menjadi

semacam

peramal

tentang

perkembangan jaman itu sendiri di masa yang akan datang.


Senada dengan di atas Tengsoe Tjahjono mendeskripsikan manfaat
mengapresiasi/membaca puisi sebagai:
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

22

1. Media hiburan, lebih-lebih hiburan rohani.


2. Memperluas dan memperkaya wawasan bahasa pembaca.
3. Media kontemplasi dan introspeksi (perenungan dan mawas diri).
4. Memperluas wawasan dan pengalaman kemanusiaan pembaca.
5. Memahami nilai-nilai kebenaran.

Carilah manfaat dengan mengapresiasi puisi berikut:

Ibu
Oleh: D. Zawawi Imron

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau


sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama
reranting
hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar
mengalir

bila aku merantau


sedap kopyor susumu dam ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari
kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

23

ibu adalah gua pertapaanku


dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudra


sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu

bila aku berlayar lalu datang angin sakal


Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal

ibulah itu, bidadari yang berselendang bianglala


sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

24

Tatap Muka ke-6

KISI-KISI SOAL UTS


No.
1.
2.
3.
4.
5.

Konsep

Materi
dasar: Mimesis

dan

Jumlah Soal
1

Diegesis
Pengertian Puisi
Pengertian Apresiasi Puisi
Kegiatan Apresiasi Puisi
Manfaat mengapresiasi Puisi
JUMLAH

Keterangan
Soal dalam bentuk
esai tes.

1
1
1
1
5

Tatap Muka ke-7


MENAFSIRKAN PUISI

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

25

Perhatikan terlebih dahulu puisi berikut:

Kepada Semut
Oleh: Mustofa Bisri

Kepada semut rayap berucap


Kami pun semut, jangan takut !
Kepada rayap kecoa berkata
Kami rayap juga, jangan curiga
Kepada kecoa tikus mendengus
Kami kecoa lihatlah, jangan salah !
Kepada tikus ular berujar
Kami juga tikus ini, jangan sangsi
Kepada ular manusia bicara
Kami ular kok mas, jangan cemas !

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam rangka menafsirkan sebuah puisi,
yaitu:
1. Memahami judul
Puisi Mustofa Bisri di atas berjudul Kepada Semut. Judul saja memang
tidak selalu memberikan gambaran yang jelas terhadap isi puisi, tetapi paling
tidak mengarahkan perhatian kita teradap semut, binatang, atau wacana
kefabelan (fabel=penokohan binatang dalam karya sastra).
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

26

Memahami judul tersebut akan lebih memudahkan kita dalam memahami


isi puisi.
2. Memahami latar
Semua piranti wacana yang menjelaskan perihal tempat, waktu, keadaan
sosial, keadaan kultural, peristiwa, sejarah, dsb. biasa disebut latar. Piranti
wacana yang muncul dalam puisi Mustofa Bisri di atas ialah ialah terutama
pada baris yang berbunyi: //Kepada ular manusia bicara//Kami ular kok mas,
jangan cemas ! //
Baris tersebut menyiratkan sinisme pengarang terhadap bergesernya nilai
kejujuran, keterusterangan, transparansi, dan nilai-nilai adiluhung lainnya
yang diagung-agungkan sebagai kultur bangsa kita. Nilai-nilai kultur yang
kita bangga-banggakan, sekarang bergeser menjadi mesyarakat, paling tidak
lapisan masyarakat, yang munafik, hipokrit, dan culas.
3. Memahami kata ganti
Kata ganti (pronomina) adalah kata yang menggantikan nomina atau frase
nominal. Siapakah kami dalam puisi Kepada Semut ? Kami adalah rayap,
kecoa, tikus, ular, bahkan manusia.
4. Memahami majas
Majas adalah kekayaan bahasa seseorang yang dimanfaatkan dalam
berkomunikasi

untuk mencapai efek-efek tertentu, baik efek semantik,

maupun efek estetik.


Memahami majas menyangkut: jenis majas, alasan penggunaan, dan
efek semantik dan efek estetik.
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

27

5. Memahami baris dan bait


Pada puisi Mustofa Bisri di atas baris pertama mengungkapkan adanya
percakapan antara semut dan rayap. Puisi tersebut ditulis dalam satu bait,
melukiskan kemunafikan.
6. Memahami tipografi dan enjambemen
7. Memahami makna dan amanat

Tatap Muka ke-8


PENDEKATAN ANALITIS

Pengertian
Pendekatan analitis dalam mengapresiasi puisi adalah pendekatan yang
secara sistematis obyektif berusaha memahami unsur-unsur intrinsik dalam puisi,
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

28

mengidentifikasi peranan setiap unsur intrinsik dalam puisi serta berusaha


memahami bagaimana hubungan antara unsur yang satu dengan lainnya.
Unsur intrinsik puisi

Menurut Wellek:
1. Lapis bunyi (sound stratum).
2. Lapis makna.
a. Lapis arti (units of meaning).
b. Lapis dunia atau relalitas yang digambarkan penyair.
c. Lapis dunia atau realitas dipandang dari titik dunia tertentu.
d. Lapis dunia yang bersifat metafisis.

Menurut LA Richards:
Lapis makna terdiri dari:
a. Sense (gambaran): Apa yang ingin dikemukakan penyair lewat puisi
yang diciptakan ini ?
b. Subyect matter

(pokok pikiran): Pokok-pokok pikiran apa yang

dikemukakan penyair,

sejalan dengan sesuatu yang secara umum

diungkapkan penyairnya ?
c. Feeling. Bagaimanakah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang
ditampilkannya ?
d. Tone. Bagaimanakah sikap penyair terhadap pembaca ?

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

29

e. Total of meaning. Bagaimanakah makna keseluruhan puisi yang saya


baca berdasarkan subject matter, feeling, dan tone yang telah saya
temukan ?
f. Theme. Apakah ide dasar atau inti dari totalitas makna itu ?

Tahap kegiatan:
1. Membaca puisi berulang-ulang.
2. Memahami judul.
3. Memahami gambaran makna secara umum.
4.

Menetapkan kata dalam kategori: lambang, simbol, atau utterance.

5. Memahami setiap simbol.


6. Memahami setiap baris.
7. Memahami hubungan antarbaris.
8. Memahami satuan-satuan pokok pikiran.
9. Memahami sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya.
10. Memahami sikap penyair terhadap pembaca.
11. Merangkum seluruh pemahaman di atas.
12. Menyimpulkan tema

Dengan menggunakan pendekatan analitis, apresiasikan puisi di bawah ini:

Adakah Suara Cemara


Oleh: Taufiq Ismail
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

30

Adakah suara cemara


Mendesing menderu padamu
Adakah melintas sepintas
Gemersik daunan lepas

Deretan bukit-bukit biru


Menyeru lagu itu
Gugusan mega
Ialah hiasan kencana

Adakah suara cemara


Mendesing menderu padamu
Adakah lautan ladang jagung
Mengombakkan suara itu

Tatap Muka ke-9


PENDEKATAN SOSIOPSIKOLOGIS

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

31

Pendekatan sosiopsikologis dalam mengapresiasi puisi adalah:


1. Pendekatan yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial
masyarakat, baik secara individual maupun kelompok yang mempengaruhi
terwujudnya suatu gagasan dalam puisi.
2. Pendekatan yang berusaha memahami terwujudnya gagasan tentang
kehidupan sosial masyarakat baik secara individual, maupun kelompok salam
suatu puisi.
3. Pendekatan yang berusaha memahami sikap penyair terhadap kehidupan
sosial masyarakat yang dipaparkannya.
Selanjutnya kita gunakan pendekatan sosiopsikologis untuk mengapresiasi
puisi di bawah ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Baca berulang-ulang untuk mengetahui totalitas maknannya.
2. Menafsirkan dan menyimpulkan judul puisi, kata-kata, baris atau kalimat di
dalamnya.
3. Menafsirkan hubungan makna antara baris yang satu dengan baris yang lain
untuk memahami satuan makna yang terdapat dalam sekelompok baris atau
bait dalam puisi.
4. Mengidentifikasi unsur sosial kehidupan yang dikemukakan penyair.
5. Mengidentifikasi sikap penyair terhadapnya.

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

32

Dari Seorang Guru Kepada Murid-Muridnya


Oleh: Hartojo Andangdjaja

Apakah yang kupunya anak-anakku


selain buku-buku dan sedikit ilmu
sumber pengabdianku kepadamu

Kalau di hari minggu engkau datang ke rumahku


aku takut, anak-anakku
kursi-kursi tua yang di sana
dan meja tulis sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
semua padamu akan bercerita
tentang hidupku di rumah tangga

Ah, tentang ini tak pernah aku bercerita


depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
-horison yang selalu biru bagiku-

karena kutahu anak-anaku


engkau terlalu muda
engkau terlalu bersih dari dosa
untuk mengenal ini semua
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

33

Keterangan:
1. Kehidupan penyair sebagai guru menjadi latar belakang terwujudnya
gagasan dalam puisi.
2. Penggambaran tentang kehidupan guru yang sederhana jauh dari sejahtera.
3. Sikap penyair yang merasa takut kehidupan guru semacam itu mengusik jiwa
murid-muridnya yang belia.
Dengan menggunakan pendekatan sosio psikologis apresiasikan puisi berikut ini:
Megatruh Guru Karni
Oleh: Tengsoe Tjahjono

baju drill si guru karni


dikayuhnya sepeda jengki
di panahnya matahari
dedikasi, oh, dedikasi
di rumah diminumnya air kendi
ketujuh anaknya minta roti
diberinya kaspe beragi

baju drill si guru karni


dikayuhnya sepeda jengki
nafasnya bagimu negri

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

34

dedikasi, oh, dedikasi


rumahnya beratap jerami
radio transistor pengganti tivi
di senthong anaknya bernyani

baju drill si guru karni


dikayuhnya sepeda jengki
digantangnya mimpi-mimpi

dedikasi, oh, dedikasi


kain, beras, gula, dan kopi
garam lombok seluruh isi kranji
meringis dipotong gaji

baju drill si guru karni


dokter, insinyur, pejabat, dan koki-koki
diperam tangannya tana janji
tetapi jadi, oh, jadi

dedikasi, oh, dedikasi


istrinya ibu pertiwi
tak pernah mencaci
tak pernah memaki
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

35

baju drill si guru karni


kenyang oleh himne
kenyang oleh sage-sege !

Tatap Muka ke-10


PENDEKATAN HISTORIS

Pendekatan historis (kesejarahan) dalam mengapresiasi puisi adalah:


1. Berusaha memahami biografi pengarang.
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

36

2. Berusaha memahami peristiwa sejarah yang melatarbelakangi terwujudnya


puisi.
3. Berusaha memahami perkembangan puisi pada suatu jaman.
Selanjutnya kita gunakan pendekatan historis dalam mengapresiasi puisi
di bawah ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memahami tanggal, bulan, dan tahun puisi itu diciptakan.
2. Memahami peristiwa sejarah yang terjadi pada masa itu.
3. Mamahi peranan penyairnya.
4. Membaca puisi secara keseluruhan.
5. Menghubungkan peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi lahirnya puisi
itu dengan gagasan yang terdapat di dalamnya.

Karangan Bunga
Oleh: Taufiq Ismail

Tiga anak kecil


Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu

Ini dari kami bertiga


Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

37

Bagi kakak yang ditembak mati


Siang tadi

Catatan:
1. Taufiq Ismail tahun 1960-an seorang aktivis mahasiswa.
2. Tahun 1960-an terjadi demonstrasi mahasiswa yang memperjuangkan Trituta.
3. Hadirnya puisi-puisi Angkatan tahun 1960-an.
Apresiasi puisi berikut dengan pendekatan historis:

Apa Ndak Bosen Kamu Sampek Tuwek Jadi Presiden ?


Oleh: Darmanto Jatman

Tanggal, 19 Mei 1998, di istana presiden


Soeharto berkata: Ndak jadi presiden ndak patheken
(aku)

Aku juga
Ndak jadi presiden ndak patheken tu
Ndak jadi jendral, ndak jadi panglima ndak patheken
Ndak punya loji, ndak punya mercy ndak patheken
Ndak pake jas, ndak pake surjan ndak patheken
Cuma ya itu lho
Pegimana daripada anak-mantuku, konco kopingku
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

38

Tahu-tahu nanti pada patheken, panunen, kreminen


Kan ya repot to ya.

Ndak jadi ke Beijing aku ndak gulung koming


Ndak jadi punya bini Dessy aku ndak setengah mati
Cuma ya itu repotnya kalo
Ndak jadi lengser keprabon aku dimungsuhi,
didomonstrasi
Ndak jadi madeg pandhita aku digarap dijadikan parodi
Mangkanya
Aku ogah jadi IMF biar ndak maksa-maksa kamu
Aku ogah jadi dollar biar nggak nggoyang rupiahmu
Apa jadi Indonesia biar ndak jadi kuda tungganganmu
Tapi jelas aku ogah jadi rakyat biar nggak dijarah
sama kamu
Eh tokh, aku makasih banget sama kamu
Soalnya
Tanpa kamu aku ndak kenal sama reformasi
Ndak kenal reformasi aku ndak bakal kenal diriku
Sendiri
Pokoknya beneran nih
Ndak jadi presiden ndak patheken aku
Asal ya itu tahu sama tahulah
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

39

Jangan kamu sita daripada harta bendaku


Jangan kamu bui anak cucuku
Jangan kamu permalukan aku
Dan kamu hapus namaku dari buku sejarah bangsaku
Hanya karena aku gagal ngrungkebi sabda pandhita
ratu
Habis bisaku jadi presiden kamu, jadi
Yang lega lila legawalah menerima aku sebagaimana
adaku
Soalnya, kalau kamu desak-desak aku, akan
semangkin kuat tekadku:
Tidak bakal tinggal glanggang colong playu aku
Camkanlah itu !
19 Mei 1998

Tatap Muka ke-11


MENULIS DAN MEMBACA PUISI
Menulis Puisi
A. Bahan Puisi

Bahan puisi adalah realitas kehidupan, pengalaman kita sehari-hari.

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

40

Puisi tidak harus berangkat dari tema, tetapi dapat berangkat dari mana
saja.

B. Bahasa Puisi

Bahasa puisi itu khas.

Pilihan

kata-katanya

padat,

cermat,

berkonotasi,

bermajas,

dan

berirama.
C. Bentuk Ekspresi

Ciri visual puisi

Bagaimana menata huruf-huruf puisi secara grafis.

Pemenggalan larik (enjambemen), penyusunan bait, dan ukiran bentuk


(tipografi).

D. Pengembangan Bahan

Berhubungan dengan sikap penyair menghadapi bahan

Dalam proses penciptaan puisi terdapat pelbagai sikap penyair dalam


menghadapi realitas sebagai bahan:
1. Penyair sebatas merekam peristiwa atau fenomena awal.
2. Penyair memakai realitas sebagai media untuk mengungkapkan
gagasan atau perasaan tertentu
3. Gagasan diungkapkan oleh penyair secara telanjang dan terbuka.
4. Gagasan atau realitas diungkapkan dengan mendayagunakan
potensi bahasa yang unik dan menarik.

E. Gaya Pribadi

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

41

Gaya pribadi berhubungan dengan: konsep estetika yang diperjuangkan,


aliran yang dianut, dan faktor kepribadian penyair.

Gaya pribadi akan tampak pada:


1. Pilihan kata.
2. Penyusunan frase atau kalimat.
3. Pengolahan majas.
4. Penggarapan unsur intrinsik puisi: baris, bait, tipografi, enjambemen,
dan irama.
5. Pemilihan dan pengungkapan pokok persoalan.

Membaca Puisi

Deklamasi=baca

puisi

(poetry

reading),

tetapi

ada

juga

yang

berpendapat:deklamasi=/=baca puisi.

Bekal awal yang harus dipunyai pembaca puisi:


1. Interpretasi, termasuk penghayatan.
2. Presentasi, meliputi:
a. Segi psikhis, meliputi:
a.1. Kesiapan mental.
a.2. Keberanian.
a.3. Konsentrasi.
b. Segi verbal, meliputi:
b.1. Artikulasi.
b.2. Intonasi.

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

42

b.3. Irama.
b.4. Volume
c. Segi nonverbal, meliputi:
c.1. Mimik.
c.2. Pantomimik.
c.3. Pakaian.
c.4. Komunikasi.

Alternatif membaca puisi: secara individuil, secara kelompok, atau


dramatisasi puisi.

Tatap Muka ke-12


MENILAI PUISI
A. Penilaian terhadap naskah puisi
Unsur-unsur yang dinilai dalam hasil karya puisi, meliputi:
1. Amanat penyair dapat dipahami sekaligus dapat dinikmati (komunikatif).
2. Bahasa yang digunakan memiliki ciri personal dan khas (orisinil).
Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

43

3. Penggunaan bahasa yang cermat, berkesan, dan imajinatif (estetis).


4. Wajar dan tidak dibuat-buat (kewajaran).
5. Menimbulkan kenikmatan dan kepuasan kepada pembaca (emosional
estetis).
Atau dengan penyederhanaan dapat dibuatkan format penilaian sebagai
berikut:
Format: Penilaian Naskah Puisi
No.

No.

Urut

Undian

Aspek

Catatan
Juri

Komunikatif

Orisinil

Kewajaran

Estetis

Juri dapat terdiri dari 3 (tiga) orang. Masing-masing juri menilai semua
aspek. Pemenang diambil dari kandidat dengan nilai komulatif terbesar.
B. Penilaian terhadap baca puisi
Unsur-unsur yang dinilai dalam (lomba) baca puisi dapat beragam, tetapi
yang umum dipergunakan dalam lomba baca puisi meliputi: Presentasi dan
interpretasi atau: vokal, interpretasi, dan penampilan. Perhatikan format
penilaian berikut ini:
Format: Penilaian Baca Puisi
No. Urut

No. Undian

Rentang Nilai

Aspek
Interpretasi Presentasi
30-90
40-80

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

Catatan Juri

44

Dalam lomba kegiatan penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) orang juri. Masingmasing juri menilai semua aspek.

Kejuaraan ditentukan oleh nilai komulatif

semua juri. Apabila terdapat kesamaan nilai, pemenang dapat dipertimbangkan


melalui catatan juri atau memberi penekanan pada nilai aspek interpretasi.

Diktat Apresiasi Puisi oleh Drs. Akhmad Nurhadi, S.Pd., M.Si.

45

Anda mungkin juga menyukai